29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39627

Ribuan Personel Kepolisian Amankan Kedatangan Presiden ke Bandung

Jakarta, Aktual.co —Sejumlah persiapan pengamanan dilakukan untuk menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo ke Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/1) besok. 
Kepolisian Daerah Jabar mengatakan tidak akan melakukan pengalihan arus. Tetapi hanya penutupan jalan saat rombongan presiden melintas.
Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono mengatakan pihaknya telah menyiapkan ribuan personel.
“Pelibatan kuat personel Polda Jabar dalam pengamanan kunker RI-1 ke Bandung besok sebanyak 1.522 personel,” kata Sulistyo, di Bandung, Minggu (11/1).
Mereka akan disebar di tiap tempat yang dikunjungi presiden, dan jalur yang dilewati. 
Ribuan personel itu terdiri dari 337 personel dari Dalmas Direktorat Sabhara, Direktorat Lantas, Pengamanan Objek Vital, Tim Dokes dan Satuan Brimob Polda Jabar.
Lalu pengamanan dari unsur Polisi Resor. Yakni Polrestabes Bandung 829 personel, Polres Bandung 227 personel, Polres Cimahi 24 personel, Polres Purwakarta 57 personel dan Polres Karawang 50 personel.
Pudjo menambahkan, selain menyiapkan personel, Polda juga gandeng TNI Kodam III Siliwangi untuk melakukan beberapa kali rapat bahkan gladi pengamanan. 
“Gladi pengamanan yang dilakukan pada hari Sabtu kemarin untuk menghitung waktu dan berbagai kemungkinan dinamika lapangan sehingga dapat diantisipasi dengan baik,” kata Pudjo.
Rombongan Presiden dan Ibu Negara akan berangkat langsung dari Jakarta. Di Bandung, rombongan akan disambut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Pangdam III/Siliwangi Mayjen Dedi Kusnadi Thamim, Kapolda Jabar Irjen Pol Mochamad Iriawan, dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Raja Sapta Oktohari.
Presiden dijadwalkan akan membuka acara pokok Munas XV Hipmi. Kemudian ke Sentra Industri Binong Jati dan ke PT. Pindad, ke Silicon Valley di PT Telkom dan ke PT. Dirgantara Indonesia (DI).

Artikel ini ditulis oleh:

Teror Charlie Hebdo dan Supermarket Yahudi Serta Hubungannya

Jakarta, Aktual.co —Polisi Perancis belum secara resmi menjelaskan adakah hubungan atas rangkaian serangan yang terjadi pada majalah satire Charlie Hebdo dan supermarket khusus warga Yahudi di Perancis. Serangan pada waktu yang berbeda itu sama-sama menelan korban jiwa.

Serangan pada kantor majalah Charlie Hebdo yang terjadi pada Rabu (7/1) menewaskan 10 awak redaksi dan 2 orang polisi. Sedangkan serangan pada supermarket Yahudi yang terjadi pada Jumat (9/1) menewaskan empat orang dan satu pelaku penyerangan, Amedy Coulibali. Sedangkan Hayat Boumeddiene, istri Amedy berhasil lolos dari sergapan polisi.

Menurut surat kabar Le Parisien, pihak Kejaksaan Perancis mengungkapkan, Hayat Boumeddiene secara teratur sering menghubungi Izzana Hamyd, istri Cherif Kouachi, pelaku penyerangan kantor majalah Charlie Hebdo. Cherif dan saudaranya Said Kouachi, telah tewas diberondong peluru polisi saat menyergap mereka di sebuah pabrik.

Berdasarkan hasil analisa kepolisian, rekaman pembicaraan melalui telepon antar kedua perempuan ini terjadi lebih dari 500 kali sepanjang tahun 2014. Angka tersebut dianggap menunjukan intensitas dan kedekatan hubungan keduanya. Jaksa Agung Perancis, Francois Molins mengatakan, rekaman pembicaraan telpon  kedua wanita itu terjadi secara kontinyu dan stabil.

Kepada saluran berita Perancis BFMTV, Coulibali sempat mengatakan bahwa tindakan penyerangan dan penyanderaan pada supermarket Yahudi adalah tindakan yang mendukung perbuatan Kouachi bersaudara. Coulibali juga mengatakan ia bagian dari kelompok ISIS, kelompok militan islam yang menguasai Suriah dan Irak. Namun polisi Perancis belum mengkonfirmasi pengakuan Coulibali tersebut.

Empat Terduga Teroris Diperiksa

Jakarta, Aktual.co —Empat terduga teroris berinisial S, A, H dan R yang ditangkap di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/1) masih menjalani pemeriksaan intensif, dan rencananya akan dibawa ke Kota Palu. “Kita belum tahu kapan diperiksa di Palu, nanti kalau ada informasi baru saya kabari,” kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto di Palu, Minggu (11/1).

Dia mengatakan operasi penangkapan kelompok sipil bersenjata di Sulawesi Tengah di bawah koordinasi Densus 88 Antiteror, dan mereka langsung berhubungan dengan Mabes Polri, bukan Polda Sulawesi Tengah. “Jadi segala sesuatunya akan disampaikan Divisi Humas Mabes Polri,” kata mantan Kepala Polres Buol ini.

Biasanya terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Poso atau di daerah lain di Sulawesi Tengah selalu diperiksa di Polda Sulawesi Tengah di Kota Palu. Namun, tidak jarang ada yang diperiksa di Mabes Polri, seperti empat warga negara asing yang ditangkap keyika hendak menuju ke Poso beberapa bulan lalu.

S alias I yang tinggal di Kayamanya, Lorong Mesjid Nurul Falah, Kampung Wotu, Kabupaten Poso ditangkap Densus 88 pada pukul 11.30 Wita di Jalan Pulau Sabang, Poso. Polri menduga S merupakan kurir logistik kelompok Mujahidin Indonesia Timur, dan membantu menyembunyikan DPO Daeng Koro dan Santoso. Ia juga diduga sebagai penerima kiriman dana dari luar Sulteng dan mengurus keuangan kelompok MIT.

Sementara penangkapan berikutnya yakni R alias A yang beralamat di Jalan Pulau Sabang, Poso. R alias A pernah ikut pelatihan militer di Kabupaten Morowali pada 2007, membantu mengurus pembelian logistik MIT, serta membantu pelarian Daeng Koro dan Santoso. Penangkapan selanjutnya adalah H dan istrinya R.

“Keduanya ditangkap di depan SMP 4 Poso pada Sabtu (10/1) pukul 14.15 Wita,” kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronni F Sompi di Jakarta. Jenderal bintang dua ini menjelaskan H terlibat dalam pengurusan dana kelompok MIT dan menyiapkan logistik kawanan teroris di bawah pimpinan Santoso itu. “Kalau istri H berperan sebagai penyedia rekening penampung uang hasil pengumpulan dana,” katanya.

Banjir Manado, 3.000 Warga Mengungsi

Jakarta, Aktual.co —Banjir setinggi 3,6 meter dan tanah longsor melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, sejak Minggu (11/1) subuh. Akibatnya, sekitar 3.000 warga mengungsi. 
Wali Kota Manado, Vicky Lumentut mengatakan warganya yang mengungsi berasal dari daerah Paal Dua, Ternate Tanjung, Komo Luar, Dendengan Dalam, Sumompo, Bailang, Cempaka.
“Dan sebagian Wanea,” ujar dia, di Manado, Minggu (11/1).
Warga mengungsi di gedung-gedung sekolah, tempat ibadah, dan rumah saudara tak tersentuh banjir. 
Kata Vicky, bantuan berupa makanan siap saji sudah disalurkan Dinas Sosial dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Manado selama tujuh hari ke depan. Dapur umum juga didirikan. 
Air disebutkan sudah naik sejak Sabtu (10/1) pukul 24.00 Wita. Hingga Minggu subuh pukul 04.00 Wita, ketinggian air sudah mencapai 3,6 meter.
Ditambahkan Vicky, pihaknya sudah berkoordinasi dan menginstruksikan seluruh camat, lurah sampai kepala lingkungan untuk bersama dengan BPBD dan Dinas Sosial mengarahkan warga mengungsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Ferry Mursyidan: Setifikat Tanah akan Dilengkapi Foto Pemilik

Jakarta, Aktual.co — Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN), Ferry Mursyidan Baldan mewacanakan akan membuat peraturan baru pembuatan sertifikat tanah. “Sertifikat tanah terdapat pas foto pemilik sertifikat,” kata Ferry ketika melakukan kunjungan kerja di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Minggu (11/1).

Rencananya, program ini akan berlaku mulai tahun ini. “Sertifikat tanah seperti ijazah, ada foto pemiliknya,” katanya. Program yang saat ini disosialisasikan itu, kata dia, untuk mengantisipasi terjadinya sertifikat ganda yang sering dialami oleh masyarakat.

Selain untuk mempermudah melakukan inventarisasi. Rencananya, pemasangan foto akan mulai berlaku untuk pembuatan sertifikat baru. “Kalau berjalan lancar, sertifikat-sertifikat lama juga akan diperbaharui dengan pemasangan foto pemiliknya,” tuturnya.

Pemerintah Didesak Tetapkan HET LPG 3 Kg

Jakarta, Aktual.co — Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria mendesak pemerintah melalui Kementerian ESDM menetapkan harga eceran tertinggi (HET) gas bersubsidi atau gas tabung tiga kilogram. “Harga tertinggi itu berlaku secara nasional,” kata Sofyano Zakaria saat dihubungi di Jakarta, Minggu (11/1).

Ia meminta Menteri ESDM sebaiknya menerbitkan kembali Peraturan Menteri ESDM terkait distribusi dan penggunaan gas bersubsidi tabung tiga kilogram termasuk besaran HET yang harusnya berlaku sama di seluruh pelosok negeri. Karena menurut Sofyano, pelaksanaan distribusi tertutup terhadap gas tabung tiga kilogram sebagaimana diatur dengan Peraturan Bersama Mendagri No. 17/2011 dan Menteri ESDM No. 5/2011, hanya merupakan gagasan dan pemikiran yang bagus di atas kertas saja. “Namun nyaris ‘mandul’ untuk dilaksanakan,” katanya.

Distribusi tertutup hanya bisa dilaksanakan apabila penyalur gas tabung tiga kilogram terbilang sedikit jumlahnya. Misalnya pada penyaluran BBM bersubsidi oleh SPBU-SPBU yang jumlahnya sekitar 5.300 SPBU. Saat ini, pemerintah harus mengawasi distribusi tertutup dengan jumlah agen sekitar 7.000, dan dengan jumlah pangkalan gas sekitar 150.000 pangkalan.

Ditambah lagi dengan sekitar 750.000 pengecer yang tersebar di seluruh Indonesia. “Saya yakin program distribusi tertutup yang ditetapkan pemerintah mustahil bisa terwujud,” kata Sofyano. Ia pesimis pemerintah daerah sebagai pihak yang ditugaskan melakukan pengawasan penyaluran gas subsidi, dan pembinaan terhadap agen dan pangkalan gas, dapat melaksanakan tugas itu.

Berita Lain