29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39628

Jonan Anulir Sanksi Maskapai, ‘Siapa Bodoh’

Jakarta, Aktual.co —Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mendesak Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan segera mengusut kekeliruan dalam audit izin penerbangan maskapai nasional. Pernyataan lima maskapai yang mengoperasikan 61 penerbangan tanpa izin Jumat lalu, (9/1), dinilai telah menghebohkan negara dan bisnis maskapai.  “Siapa yang bodoh kalau begini? Katanya sudah melalui audit, berarti proses auditnya ngawur dong?” kata Gerry, Minggu, (11/1).

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan lewat keterangan tertulis hari ini, menganulir putusan yang menyatakan TransNusa Aviation Mandiri melanggar izin penerbangan. Kementerian berdalih, kekeliruan terjadi karena izin rute 5 TransNusa di Denpasar-Labuhan Bajo pulang pergi berada di dokumen terpisah dengan izin rute 1,2,3,4,6, dan 7 Denpasar-Labuhan Bajo. Sebelumnya, TransNusa dinyatakan melanggar izin karena terbang di rute 5 Denpasar-Labuhan Bajo, padahal izin yang dikeluarkan hanya untuk izin rute 1,2,3,4,6, dan 7.

Pohon Tumbang di Kebun Raya Bogor, Empat Orang Tewas

Jakarta, Aktual.co —Empat orang tewas, 25 mengalami luka berat dan ringan, akibat tertimpa salah satu pohon koleksi Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, yang tumbang, Minggu (11/1).
Humas RS PMI Bogor, Yudha Waspada, mengatakan 21 korban luka masih dirawat di RS PMI Bogor. Sedangkan empat jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka.
Dua dari 21 korban luka dilaporkan mengalami luka serius dan kondisinya kritis. Sedangkan empat orang dilaporkan sudah pulang. 
“Semua korban yang mengalami luka-luka, berdasarkan data yang masuk ada 29 orang,” kata Yudha, di Bogor, Minggu (11/1), seperti dilansir dari Detik.com
Korban meninggal yakni Saefullah (43), Sarijo (39), Suryana (42), Supriyono (32). 
Dan 25 korban yang dalam perawatan RS PMI yakni Haryanto, Soma Dinata, Daud Wahyono, E suminta, Meki, Rizki. Haerul Anwar, Farid nM, Chaerullah. Dodi Suhendar, Rasiman, Rudi, amir, Didi, Joharudin, Juli, Irma, taufik hidayat, Nurali, Ahmad Saefudin, Darijo, U Syamsudin, Suhadi, Andre, Suwandi.
Mereka tertimpa Pohon Damar Agathis berusia puluhan tahun yang tumbang di Kebun Raya Bogor, Minggu (11/1)

Artikel ini ditulis oleh:

Polri: Budi Gunawan ‘Clear’ soal Rekening Gendut

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co — Pemilihan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai kapolri pengganti Jenderal Pol Sutarman yang akan berakhir pada Januari nanti terus menimbul pro-kontra. Lantaran, calon kapolri yang juga merupakan mantan ajudan Megawati Soekarnoputri itu, diduga terlibat kasus rekening gendut dalam institusi korps Bhayangkara tersebut.

Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F. Sompie mengatakan jika  isu kepemilikan rekening gendut merupakan isu lama yang mendera institusi kepolisian. “Enggak ada permasalahan soal rekening gendut, kalau ada  pasti sudah diproses lebih dulu dilingkungan internal Polri. KPK dan PPATK juga tidak pernah menyebut Komjen Budi Gunawan bermasalah atas kepemilikan rening gendut, semua sudah clear and clean,” kata dia kepada aktual.co, di Jakarta, Minggu (11/1).

Lebih lanjut, sambung Ronny, terkait dengan Laporan Harta Kekayaan pejabat Negara (LHKPN) para petinggi Polri sudah menjadi kewajiban mereka untuk melaporkan harta kekayaan masing-masing. “Kewajiban dari masing-masing perwira tinggi, apalagi dengan promosi jabatan, ketika menjabat kapolda atau kapolri itu kan wajib Lapor rutin, laporannya ke KPK,” ujar dia.

Menurut Ronny, pada 2010 PPATK merilis informasi bahwa Budi Gunawan merupakan salah satu dari beberapa jenderal yang diduga memiliki rekening gendut. Daftar nama itu diberikan ke Polri untuk selanjutnya ditelusuri oleh institusi seragam coklat itu. Namun, setelah ditelusuri, ungkap Ronny, hasilnya diserahkan kembali ke PPATK. “Saat itu hasilnya tidak bermasalah. Kalau ada hasil yang mencurigakan, pasti sudah ditindaklanjuti saat itu juga,” tandasnya.

Sebelumnya sempat diberitakan aktual.co,  Ketua Presideum Indonesia Police Watch (IPW), Neta Pane mengatakan, sikap KPK dan ICW yang meributkan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri adalah sikap murahan dan tidak akan mendapat simpati masyarakat. KPK sebaiknya berkoordinasi dan bekerja sama dengan Polri ketimbang terus menjadikan Polri sebagai musuh abadi dengan isu-isu yang tidak bisa dibuktikan dengan mengkriminalisasi perwira-perwiranya.

“Selalu saja ketika mau ada pemilihan Kapolri, isu rekening gendut ini diungkapkan lagi oleh KPK maupun ICW. Apa maksud? Mereka tidak paham. KPK seharusnya berkoordinasi dengan Polri untuk pemberantasan korupsi dan bukan malah menjadikan Polri seperti musuh abadi KPK, dengan selalu melontarkan isu-isu yang tidak jelas dan menuding pihak-pihak di kepolisian dengan isu tersebut,” ujar Neta kepada wartawan.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Pesawat Trigana Air Tergelincir

Jakarta, Aktual.co — Sebuah pesawat milik Trigana Air Service mengalami kecelakaan di Bandara Enarotali, Papua, Minggu (11/1). Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Patrige Renwarin, pesawat itu tergelincir saat hendak mendarat.

Peristiwa ini terjadi pada pukul 13.30 WIT. Saat itu, pesawat Twin Otter DHC-6 bernomor PK-YRU akan mendarat setelah menempuh penerbangan dari Timika. “Tidak ada korban jiwa dalam kasus ini,” katanya. Patrige mengatakan pesawat ini lepas landas atau take off dengan tidak membawa penumpang dari Timika, Kabupaten Mimika. Pesawat ini hendak menjemput karyawan PT Freeport Indonesia yang sedang berlibur di Paniai. Tapi saat tiba di landasan Bandara Enarotali, pesawat itu hilang kendali. “Akibat angin kencang sehingga pesawat itu tergelincir ke luar landasan,” ujarnya.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Kabupaten Mimika, John Rettob, mengatakan ada tiga orang dalam pesawat itu yakni Pilot Kapten Robert Runtu, Co-Pilot Jihan, dan Mekanik Aris. Pesawat ini terbang dengan rute Timika-Paniai dan baru akan menjemput penumpang di Bandara Enarotali. Akibat kejadian ini, pesawat itu mengalami kerusakan di bagian depan. Roda pesawat patah dan baling-balingnya rusak. “Saat itu cuaca cerah, hanya saja dari laporan yang diterima, ada angin kencang di sekitar bandara,” kata John.

Pengamat: Menteri Jokowi Harus Fokus

Jakarta, Aktual.co — Pengamat politik dari Indonesian Institute for Development and Democracy (Inded), Arif Susanto mengatakan Kabinet Kerja di periode Presiden Joko Widodo sebaiknya fokus pada permasalahan strategis. “Sudah saatnya fokus pada hal strategis jangan hanya masalah teknis yang diperhatikan,” kata Arif Susanto di Jakarta, Minggu (11/1).

Menurutnya beberapa menteri terlalu dominan pada hal teknis, sehingga akar permasalah kurang dibenahi. “Seperti peledakan kapal pencuri ikan hanya akan menyelesaikan masalah di permukaan, tetapi tidak pada sumber mafia perikanan,” tuturnya.

Ia berpendapat Presiden Joko Widodo harus lebih tegas untuk masalah ini, agar kerugian negara tidak bertambah. “Strategis dimaksudkan pada pencegahan masalah, bukan hanya penanganannya,” ujar Arif. Arif menyatakan, waktu para menteri untuk ‘blusukan’ sudah cukup, yang dibutuhkan lagi adalah perencanaan penanganan masalah.

“Jangan sampai metode ‘blusukan’ justru menjadi ‘boomerang’ untuk pemerintah, karena akar permasalahan tidak ditangani,” ucapnya. Ia berharap, 2015 menjadi momentum dimana kabinet bisa bersinergi memberantas masalah-masalah yang terjadi bertahun-tahun, dengan begitu kinerja para menteri tidak berjalan sendiri-sendiri.

Peresmian Pemugaran Patung Arjuna Wijaya

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (dua kanan) bersama Komisaris Utama PT OCBC NISP Pramukti Surjaudaja (dua kiri), Direktur Utama OCBC NISP Parwati Surjaudaja(kiri) dan Seniman Pematung Nyoman Nuarta (kanan), melakukan foto selfie saat meresmikan Patung Arjuna Wijaya, di Jakarta, Minggu (11/1/2015). Patung yang telah berusia 20 tahun, direnovasi untuk mengganti bagian yang rusak dan disempurnakan. Kegiatan ini sepenuhnya didanai melalui kegiatan CSR Bank OCBC NISP. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Berita Lain