29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39839

Korban Banjir di Makassar Membutuhkan Bantuan

Jakarta, Aktual.co — Ratusan korban banjir di Kompleks Veteran, jalan Swadaya, Makassar, saat ini membutuhkan bantuan logistik dari pihak terkait dan masyarakat.
“Kami kasian dengan bayi dan anak-anak, karena mereka menggigil dan menangis kedinginan,” kata Ketua LPM jalan Swadaya, Said, Senin (5/1).
Diketahui, sebanyak 169 jiwa warga jalan Swadaya, mengungsi karena tempat tinggalnya  direndam banjir. 
Dari data tersebut, ada 46 anak-anak dan enam bayi yang ikut mengungsi di Masjid At-Thoiba, Makassar.

Artikel ini ditulis oleh:

Antisipasi Banjir, Pemkot Tangerang Benahi Drainase dan Jembatan

Jakarta, Aktual.co —Berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah Kota Tangerang untuk antisipasi banjir di musim penghujan. Salah satunya, dengan membangun drainase sepanjang 6.500 meter di 2014 lalu. Selain itu, Pemkot juga melakukan pemeliharaan drainase sepanjang 149 ribu meter.
Upaya itu diharapkan bisa jadi salah satu upaya mengatasi banjir dan genangan di jalan saat hujan deras. 
“Pembangunan dan pemeliharaan drainase tersebut dilakukan secara merata di 13 kecamatan dan kembali dilanjutkan tahun 2015,” kata Kepala Bidang Drainase di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangerang, Dida, di Tangerang, Senin (5/1).
Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang juga melakukan pembangunan dan peningkatan jembatan. “Pembangunan jembatan sebagai bentuk pelayanan Pemkot kepada warga dalam mengatasi banjir dan macet yang kerap terjadi di wilayah tersebut,” tutur dia.
Seperti jembatan Maju Karya 2 di Jalan Sangego sepanjang 32 meter dengan lebar 11 meter yang menelan anggaran Rp2,6 miliar.
Adapun lainnya yakni jembatan kali irigasi Bayur sisi utara, jembatan Ahmad Dahlan Gondrong, jembatan Maulana Hasanudin.
Lalu Jembatan Bayur, pembangunan lanjutan jembatan kali Ledug, peningkatan jembatan Raden Saleh. Lanjutan pembangunan estetika jembatan Unis, lanjutan pembangunan estetika jembatan Lio Baru. Kemudian, peningkatan jembatan Rasuna Said dan Jembatan Sasmita.
Disampaikan Dida, pembangunan jembatan akan kembali dilakukan, mengingat kebutuhan masih dibutuhkannya jembatan di Kota Tangerang.
Mengenai pembangunan jembatan, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, bahkan mengaku pihaknya sudah merencanakan bangun jembatan di Jalan Teuku Umar dengan konsep modern.
Pembangunan jembatan ini untuk memecah kemacetan serta mempermudah akses masyarakat. Mengingat jumlah kendaraan yang terus bertambah di Kota Tangerang.
“Kita telah buat program untuk mengatasi kemacetan dengan membangun jembatan baru di lokasi yang padat lalu lintas kendaraan,” paparnya.

Artikel ini ditulis oleh:

KPK Dinilai Dapat Merusak Iklim Investasi dan Perekenomian Indonesia

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diingatkan untuk tidak ‘suka’ menggembor-gemborkan kasus yang akan ditanganinya ke publik agar tidak terkesan mempolitisir suatu kasus.
Pasalnya, kasus yang digembar-gemborkan itu lebih sering tidak  berjalan, dan cara KPK seperti itu dapat merusak iklim investasi dan perekonomian Indonesia.
Hal itu menyusul pernyataan KPK yang tiba-tiba akan memprioritaskan kasus BLBI.
“Contoh yang paling nyata itu kasus BLBI. Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba KPK mengangkat kembali hal itu. Memeriksa kembali orang-orang  yang dianggap tahu. Ada apa dengan KPK? Kasus ini kan secara hukum sebenarnya sudah selesai. Ada MSAA, ada release dan discharge dan ada surat keterangan lunas atau SKL. Semua sudah dipenuhi dan itu keputusan pemerintah saat itu. Untuk apa lagi diungkit-ungkit?,” kata
Pakar Hukum Ekonomi dari Universitas Indonesia, Erman Rajagukguk kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/1).
Terlebih, sambung dia, jika KPK mengungkit kasus-kasus seperti BLBI hanya berdasarkan asumsi -asumsi saja. Bila memang KPK memiliki bukti-buktinya, menurut Erman hal ini seharusnya sudah bisa diselesaikan sejak lama.
“Ini diungkit lagi oleh KPK karena menurut KPK ada kongkalikong.Ini kan harus dibuktikan dan diteliti lebih dalam. Memasuki masyarakat ekonomi Asean tahun 2015 ini sangat diperlukan kepastian hukum, tanpa kepastian hukum, maka kita tidak akan bisa menghadapinya,” ujar dia.
“Sekarang bagaimana mau ada kepastian hukum, kalau yang diungkit itu lagi itu lagi. KPK saya harap tidak ikut-ikutan mempolitisir kasus,” tambahnya.
Sebab, Erman menilai, bila KPK selalu membuat hukum gonjang ganjing tanpa kepastian maka Indonesia sebagai negara akan dipertanyakan oleh negara-negara lain dan terutama para investor.
“Jangan selalu membangkitkan batang yang sudah terendam. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan KPK ketimbang selalu mengungkit-ungkit masa lalu. Lebih baik KPK fokus saja mencegah agar korupsi tidak  merajalela. KPK jangan jadikan hal lama hanya untuk menutupi ketidakmampuannya membongkar kasus-kasus baru. Mana janji KPK untuk membongkar mafia migas yang sampai saat ini masih belum tersentuh!,” tandas dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Pihak Konservatif Menang, PM Inggris: Referendum Inggris Bisa Lebih Awal

Jakarta, Aktual.co — Perdana Menteri (PM) Inggris, David Cameron mengatakan, pada Minggu (4/1), bahwa dirinya akan menindaklanjuti referendum terkait dengan keanggotaan Inggris Raya pada Uni Eropa.

“Bila memungkinkan referendum tersebut dapat diproses mulai tahun 2017 mendatang,” katanya seperti dilansir CNBC, Senin (5/1).

Di bawah tekanan dari anggota Eurosceptic dari partainya sendiri dan kenaikan popularitas anti-Uni Eropa, Partai Kemerdekaan Inggris, Cameron berjanji untuk menegosiasikan kembali hubungan Inggris dengan anggota 28 negara (Uni Eropa) dan mencoba kembali ‘mencakar’ kekuasaan di London (Inggris) dari Brussels (Belgia).

David menegaskan, pihaknya akan mengadakan referendum pada tahun 2017 nanti,  jika pihak Konservatif memenangkan Pemilu Nasional pada bulan Mei 2015 mendatang.

“Referendum harus dilakukan sebelum akhir 2017. Jika saya pikir kita bisa melakukan itu sebelumnya. Semakin cepat saya bisa mewujudkan komitmen ini renegosiasi dan referendum maka akan lebih baik,” ujarnya kembali.

Artikel ini ditulis oleh:

Seleksi Dirjen Pajak Dinilai Obyektif

Jakarta, Aktual.co — Banyak kalangan menilai jika proses seleksi Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak sudah berjalan optimal dan transparan. Pasalnya, Ketua Pansel beserta anggotanya dinilai sudah cukup obyektif dalam melakukan penilaian dan seleksi terhadap calon-calon yang ada.

Demikian hal tersebut diutarakan oleh Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (5/1). Menurutnya, keterlibatan lembaga penegak hukum seperti KPK, BIN, PPATK dan BPKP telah menjadikan seleksi Dirjen Pajak menjadi lebih transparan. “Proses seleksi di awal patut dikritisi namun di tahapan tengah Pansel sudah akomodatif dengan melibatkan KPK, PPATK, BPKP, dan bahkan BIN. Saat ini proses sudah berjalan optimal dan Ketua Pansel cukup obyektif dalam melakukan penilaian,” ucapnya.

Sebelumnya, Pansel Dirjen Pajak telah mengumumkan tujuh calon yang berhasil lolos ke tahap akhir wawancara oleh Menkeu, yakni Catur Rini Widosari, Ken Dwijugiasteadi, Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, Puspita Wulandari, Rida Handanu, Sigit Priadi Pramudito, dan Suryo Utomo.

Sementara itu, Pengamat perpajakan dari Universitas Indonesia (UI) Darussalam menilai proses seleksi terhadap calon Dirjen Pajak sudah transparan, karena turut melibatkan PPATK, KPK, dan BIN, guna meneliti rekam jejak calon yang tersaring. Dia meyakini proses tersebut akan menghasilkan calon Dirjen Pajak yang terbaik. “Proses seleksi saat ini sudah transparan. Apalagi turut melibatkan PPATK, KPK, dan BIN, sehingga calon yang terpilih nanti adalah yang terbaik,” kata Darussalam.

Darussalam menambahkan, proses seleksi Dirjen Pajak yang dilakukan pansel saat ini patut diapresiasi karena telah melibatkan tokoh-tokoh yang terkenal dengan integritas dan komitmen anti-korupsi. Seperti mantan Gubernur BI Darmin Nasution, Mantan Ketua KPK Taufiqurahman Ruki, Anggota Komite Aparatur Sipil Negara Prijono Tjiptoherijanto, Mantan Menkeu Chatib Basri, Mantan Menkeu Bambang Sudibyo, dan Wakil Menkeu Mardiasmo dan Sekjen Kemenkeu Ki Agus Badaruddin, seleksi juga melibatkan PPATK, KPK, dan BIN. “Apabila masih ada hal yang kurang, ini wajar karena ini yang pertama kali dilakukan,” kata dia.

Darussalam menegaskan, Dirjen Pajak yang terpilih nanti harus mengedepankan kompetensi dan integritas. Faktor integritas diperlukan, namun tidak cukup karena membutuhkan kompetensi yang kuat juga. Menurutnya, pengawasan terhadap Dirjen pajak sudah berlapis, mulai dari internal (whistle blowing system), Irjen Kementerian Keuangan, dan eksternal seperti KPK, BPK, BPKP, dan DPR RI, sehingga diharapkan hal tersebut dapat meminimalisir penyimpangan.

Area Pencarian AirAsia QZ8501 Diperluas

Jakarta, Aktual.co — Proses pencarian pesawat dan korban AirAsia QZ8501 diperluas, karena perhitungan arus laut yang kencang.
Hal ini dikatakan oleh Komandan Lanud Iskandar PangkalanBun, Jhonson Simatupang. Menurutnya, pada pencarian sebelumnya luas pencarian sejauh 90×270 nautical mile.
Perluasan pencarian terkait posisi korban atau puing pesawat yang bergeser karena arus.
“Penambahan pesawat belum ada, hanya pesawat yang ada dimaksimalkan untuk penerbangan,” kata dia, Senin (5/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain