29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 39840

Seleksi Dirjen Pajak Dinilai Obyektif

Jakarta, Aktual.co — Banyak kalangan menilai jika proses seleksi Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak sudah berjalan optimal dan transparan. Pasalnya, Ketua Pansel beserta anggotanya dinilai sudah cukup obyektif dalam melakukan penilaian dan seleksi terhadap calon-calon yang ada.

Demikian hal tersebut diutarakan oleh Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo, melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (5/1). Menurutnya, keterlibatan lembaga penegak hukum seperti KPK, BIN, PPATK dan BPKP telah menjadikan seleksi Dirjen Pajak menjadi lebih transparan. “Proses seleksi di awal patut dikritisi namun di tahapan tengah Pansel sudah akomodatif dengan melibatkan KPK, PPATK, BPKP, dan bahkan BIN. Saat ini proses sudah berjalan optimal dan Ketua Pansel cukup obyektif dalam melakukan penilaian,” ucapnya.

Sebelumnya, Pansel Dirjen Pajak telah mengumumkan tujuh calon yang berhasil lolos ke tahap akhir wawancara oleh Menkeu, yakni Catur Rini Widosari, Ken Dwijugiasteadi, Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, Puspita Wulandari, Rida Handanu, Sigit Priadi Pramudito, dan Suryo Utomo.

Sementara itu, Pengamat perpajakan dari Universitas Indonesia (UI) Darussalam menilai proses seleksi terhadap calon Dirjen Pajak sudah transparan, karena turut melibatkan PPATK, KPK, dan BIN, guna meneliti rekam jejak calon yang tersaring. Dia meyakini proses tersebut akan menghasilkan calon Dirjen Pajak yang terbaik. “Proses seleksi saat ini sudah transparan. Apalagi turut melibatkan PPATK, KPK, dan BIN, sehingga calon yang terpilih nanti adalah yang terbaik,” kata Darussalam.

Darussalam menambahkan, proses seleksi Dirjen Pajak yang dilakukan pansel saat ini patut diapresiasi karena telah melibatkan tokoh-tokoh yang terkenal dengan integritas dan komitmen anti-korupsi. Seperti mantan Gubernur BI Darmin Nasution, Mantan Ketua KPK Taufiqurahman Ruki, Anggota Komite Aparatur Sipil Negara Prijono Tjiptoherijanto, Mantan Menkeu Chatib Basri, Mantan Menkeu Bambang Sudibyo, dan Wakil Menkeu Mardiasmo dan Sekjen Kemenkeu Ki Agus Badaruddin, seleksi juga melibatkan PPATK, KPK, dan BIN. “Apabila masih ada hal yang kurang, ini wajar karena ini yang pertama kali dilakukan,” kata dia.

Darussalam menegaskan, Dirjen Pajak yang terpilih nanti harus mengedepankan kompetensi dan integritas. Faktor integritas diperlukan, namun tidak cukup karena membutuhkan kompetensi yang kuat juga. Menurutnya, pengawasan terhadap Dirjen pajak sudah berlapis, mulai dari internal (whistle blowing system), Irjen Kementerian Keuangan, dan eksternal seperti KPK, BPK, BPKP, dan DPR RI, sehingga diharapkan hal tersebut dapat meminimalisir penyimpangan.

Area Pencarian AirAsia QZ8501 Diperluas

Jakarta, Aktual.co — Proses pencarian pesawat dan korban AirAsia QZ8501 diperluas, karena perhitungan arus laut yang kencang.
Hal ini dikatakan oleh Komandan Lanud Iskandar PangkalanBun, Jhonson Simatupang. Menurutnya, pada pencarian sebelumnya luas pencarian sejauh 90×270 nautical mile.
Perluasan pencarian terkait posisi korban atau puing pesawat yang bergeser karena arus.
“Penambahan pesawat belum ada, hanya pesawat yang ada dimaksimalkan untuk penerbangan,” kata dia, Senin (5/1).

Artikel ini ditulis oleh:

Kasus Penolakan Penguburan Bayi Rumania, Hubungan Prancis-Rumania Renggang

Jakarta, Aktual.co — Lembaga Hak Asasi Manusia (HAM) Prancis terkejut dengan penolakan Wali Kota Champlan terhadap kasus penguburan bayi keturunan Rumania.

Channel NewsAsia melaporkan, Senin (5/1), Jacques Toubon, Komisioner yang juga merangkap sebagai ketua tim penyelidik setempat mengatakan, bahwa penolakan ini mengakibatkan hubungan bilateral antara Prancis dan Rumania menjadi renggang.

“Penolakan penguburan bayi ini dapat memicu ketegangan kembali Prancis dan Eropa Timur,” kata Toubon.

Sementara itu, Wali Kota Champlan, Christian Leclerc menegaskan, tidak ada penolakan terhadap penguburan bayi keturunan Rumania di wilayah tersebut.

“Sudah ada pertimbangan dalam pemahaman ini. Dan, tidak ada penolakan,” cetusnya.

Menanggapi perihal isu tersebut, Perdana Menteri (PM) Prancis Manuel Valls melalui akun Twitter-nya menuturkan, bahwa ‎menolak penguburan bayi di Prancis, sama sama menghina ‘Negeri Menara Pisa’ tersebut.  (Laporan: Sukardjito)

Artikel ini ditulis oleh:

Longsor di Sukabumi, 26 Rumah Rusak

Jakarta, Aktual.co —Sebanyak 26 rumah rusak diterjang longsor di Kampung Linggamanik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (4/1) kemarin.
Tapi, karena warga sudah bersiap dengan terjadinya longsor, mereka sudah lebih dulu mengungsi. Alhasil, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
“Namun puluhan rumah rusak. Dengan rincian sembilan rusak berat dan 19 rusak ringan. Tapi, data ini masih sementara dan bisa saja berubah,” kata Camat Bantargadung, Asep Suhenda di Sukabumi, Senin (5/1).
Dijelaskan dia, bencana yang terjadi di RT/RW 04, Desa/ Kecamatan Bantargadung ini disebabkan oleh tingginya curah hujan. Sehingga tebing tanah di belakang rumah warga longsor. Dan menimbun tujuh rumah warga. 
Sekitar 30 jiwa dilaporkan mengungsi. Untuk antisipasi longsor susulan, warga dihimbau jangan dulu kembali ke rumah. Untuk menjaga keamanan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan petugas keamanan baik TNI/Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja yang membantu bersihkan puing-puing.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan terhadap bangunan yang rusak. Pihaknya juga sudah menyiapkan bantuan makanan siap saji kepada warga yang mengungsi.

Artikel ini ditulis oleh:

Lima Pelaku Pemerkosaan di India Ditangkap Polisi

Jakarta, Aktual.co — Pihak kepolisian menyebutkan lima orang ditangkap di India dalam kasus dugaan pemerkosaan terhadap seorang turis Jepang.
Para tersangka laki-laki yang diduga beroperasi sebagai geng itu, menargetkan wisatawan perempuan asal Jepang.
Menurut pihak kepolisian, korban berusia 22 tahun dari Saitama, Jepang, didekati pada tanggal 20 November 2014 oleh seorang pria yang fasih berbicara Jepang, dan meyakinkannya untuk memandu bersama seorang teman lain.
Dua tersangka ditangkap dari dekat pusat ziarah Buddha Gaya di negara tetangga, negara bagian Bihar, dan didakwa melakukan perkosaan. Tiga orang lainnya ditangkap karena konspirasi kriminal. Penangkapan itu dilakukan pada 1 Januari.
“Korban bekerja sama dengan kami dalam penyelidikan kami,” katanya, seperti dilansir dari CNN.
Korban mengatakan kepada polisi bahwa dia juga telah dipaksa untuk mengambil uang dari rekening bank, selain itu juga menarik uang menggunakan kartu ATM.
Informasi Pertama Laporan berfokus pada pemerasan dan pencurian sejumlah 76.000 rupee ($ 1.200) selama beberapa insiden. Tuduhan itu kemudian diubah ke tindakan perkosaan.
Kekerasan seksual adalah masalah tertinggi di India, terutama setelah perkosaan mahasiswa di bus di New Delhi pada tahun 2012. Sejak itu, seorang turis Swiss juga mengalami hal yang sama saat liburan di India, serta kasus layanan taksi Uber dilarang di ibukota India setelah sopir dituduh memperkosa seorang penumpang wanita.

Artikel ini ditulis oleh:

Adian Napitupulu: Film ‘Di Balik 98’ Jangan Mencuci Orba

Jakarta, Aktual.co — Adian Napitupulu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, cemas film Di Balik 98 karya sutradara Lukman Sardi menjadi alat untuk mencuci dosa sejarah Orde Baru. “Saya berharap agar film itu tidak menjadi tempat cuci tangan Orde Baru,” kata Adian.

Adian berharap film Di Balik 98 tidak mencuci Orde Baru dari serangkaian kekerasan dan kekejaman dalam proses sejarah. Kekhawatiran Adian bermula dari kabar yang ia dengar bahwa bekas Panglima TNI Wiranto menjadi penyandang dana film ini. Wiranto kini menjadi Ketua Umum Partai Hanura, anggota koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Film yang menceritakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah Indonesia ini melibatkan beberapa aktris dan aktor, seperti Chelsea Islan, Boy William, Alya Rohali, Fauzi Baadilla, dan Donny Alamsyah. Rencananya, film ini pun akan dirilis pada 15 Januari 2015. “Peluncuran film ini bertepatan dengan malapetaka 1974, bukan pada bulan Mei yang identik dengan bulan pergerakan 1998,” kata Adian.

Sebelumnya, Lukman Sardi menjanjikan film Di Balik 98 ini menceritakan jatuhnya Orde Baru. Di antaranya peristiwa demonstrasi mahasiswa, penculikan aktivis, dan kerusuhan Mei 1998. Aktor papan atas itu menilai peristiwa Mei 1998 merupakan momen bersejarah yang sangat penting bagi Indonesia, walaupun sebenarnya masih sensitif bagi sebagian kalangan.

Berita Lain