Inflasi Kota Malang Tertinggi di Jatim
Jakarta, Aktual.co — Angka inflasi Kota Malang, Jawa Timur, pada Desember 2014 yang mencapai 2,72 persen, menjadi yang tertinggi dari delapan kota dan kabupaten di provinsi itu yang disurvei Badan Pusat Statistik (BPS).
Kepala Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini, Senin, mengatakan tingginya angka inflasi Desember 2014 di Kota Malang disebabkan karena dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang juga berimbas pada naiknya harga sejumlah komponen dan komoditas pangan hingga transportasi.
“Angka inflasi Kota Malang ini sudah diprediksi sejak dua bulan sebelumnya karena angka inflasi saat itu terus naik. Pada Oktober, inflasi Kota Malang mencapai 0,40 persen dan November menjadi 1,51 persen, bahkan tertinggi ketiga setelah Jember dan Kediri,” katanya.
Kenaikan harga BBM terhadap inflasi tersebut semakin terasa dampaknya pada November hingga 45 persen dan Desember 55 persen. Selain dipengaruhi kenaikan harga BBM, inflasi juga disebabkan adanya kenaikan tarif PDAM yang mencapai 11,5 persen. Kenaikan tarif PDAm tersebut menyumbang inflasi sebesar 0,089 persen.
Seharusnya Pemkot Malang menunda terlebih dahulu kenaikan tarif PDAM tersebut agar angka inflasi tidak semakin tinggi. Apalagi, dalam penghitungan angka inflasi ada ‘administered price’, yakni harga yang bisa dikendalikan oleh pemerintah daerah.
Oleh karena itu, dengan kewenangan dan kemampuan itu, Pemkot malang seharusnya bisa memilih momen untuk memberlakukan kenaikan tarif PDAM yang menjadi salah satu komponen cukup berpengaruh dalam inflasi.
Artikel ini ditulis oleh:
















