30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40076

Harga Minyak Turun Setelah Libur Natal

Jakarta, Aktual.co — Harga minyak mentah dunia, Sabtu (27/12), turun setelah liburan Natal di tengah volume perdagangan yang tipis.

Minyak mentah jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari kehilangan 1,11 dolar AS menjadi ditutup pada 54,73 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, turun 0,79 dolar AS menjadi menetap pada 59,45 dolar AS per barel.

Pasar minyak mentah Amerika Serikat ditutup pada Kamis (25/12) untuk liburan Natal.

Harga minyak jatuh pada Rabu (24/12), karena laporan pemerintah menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah AS meningkat lebih besar dari yang diperkirakan.

Persediaan minyak mentah AS bertambah 7,3 juta barel menjadi 387,2 juta barel pada pekan yang berakhir 19 Desember, tingkat tertinggi sejak Juni, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pasar memperkirakan akan melihat penurunan 2,5 juta barel.

Stok di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah AS, naik satu juta barel menjadi 28,8 juta barel, kata EIA. Produksi minyak mentah AS turun 10.000 barel per hari menjadi 9,13 juta barel pada pekan lalu.

Para pedagang percaya bahwa persediaan AS masih pada tingkat yang cukup tinggi.

Pasar juga mengamati dengan seksama situasi di Libya. Milisi Islam menyerang pelabuhan minyak terbesar negara itu, Es Sider, dan beberapa tanki terbakar, perusahaan milik negara National Oil Corp. mengatakan Jumat.

Artikel ini ditulis oleh:

Surat Nabi Muhammad untuk Penganut Kristen

Jakarta, Aktual.co —Menyambut hari Natal yang dimuliakan oleh kaum Nasrani, dalam konteks ini, tidak ada salahnya jika kita menilik sejenak isi surat Rasulullah Muhammad SAW yang dikirim beliau kepada para biarawan Kristen di salah satu biara tertua di dunia, St. Catherine, di Semenanjung Sinai, Mesir, pada tahun 628 M.
Surat yang dikenal sebagai Muhammad’s Testamentum ini merupakan dokumen sejarah tentang sikap Muhammad SAW terhadap kaum Kristen, di mana beliau memberi jaminan perlindungan dan hak-hak hidup tanpa syarat apa pun. Surat tersebut bermateraikan gambar telapak tangan Rasulullah SAW.
Akibat naskah asli surat itu sudah tidak ada lagi, banyak kalangan meragukan keotentikan isi surat itu. Kendati demikian, keotentikan isi surat ini sudah diverifikasi oleh banyak tokoh  cendekiawan Muslim maupun non-Muslim yang meneliti isinya sebagaimana tertera dalam salinan surat ini. 
Para peneliti itu, antara lain Aziz Suryal Atiya dengan buku The Monastery of St. Catherine and the Mount Sinai Expedition (1952), J. Hobbs dengan buku Mount Sinai (1995), K.A. Manaphis dengan buku Sinai: Treasures of the Monastery of Saint Catherine (1990).
Kemudian juga oleh Dr. Muqtader Khan, Direktur Program Studi Islam di University of Delaware, yang hasil verifikasinya pernah diterbitkan di harian Washington Post (1 Desember 2012), dengan judul Muhammad’s Promise to Christians.
Seperti ditulis Wikipedia, berdasarkan paparan sejarah, naskah asli Muhammad’s Testamentum ini raib semasa Kekaisaran Ottoman yang dipimpin Sultan Selim I melakukan ekspansi ke Mesir tahun 1517. 
Naskah asli surat tersebut oleh tentara Ottoman diambil dari biara St. Catherine lalu diserahkan kepada Sultan Selim I. Kemudian oleh Sultan Selim I diperintahkan membuat salinan surat tersebut untuk disimpan kembali di biara St. Catherine tadi.
Sejarah pun mencatat betapa tinggi sikap toleransi yang ditunjukkan para penguasa Islam selama kekuasaan Ottoman (1517-1798).
Pada tahun 1630, Gabriel Sionita menerbitkan edisi pertama naskah perjanjian yang termaktub di dalam isi surat itu. Penerbitan isi surat ke dalam bahasa Arab itu diberi judul “Al-‘Ahd wal Surut allati Sarrataha Muhammad Rasulullah li Ahlil Millah al-Nashraniyyah” (Perjanjian dan Surat yang Dituliskan oleh Muhammad Rasulullah kepada Kaum Kristen).
Dan sejak abad 19, dokumen perjanjian tersebut lalu diteliti oleh banyak akademisi kontemporer, Timur dan Barat, terutama berfokus pada daftar para saksi. 
Hasil penelitian menunjukkan terdapat kemiripan antara dokumen perjanjian yang disimpan di Biara St. Chaterine dengan dokumen-dokumen sejenis yang pernah diberikan Rasulullah bagi kelompok-kelompok agama lain di Timur Dekat. 
Di antaranya adalah surat Rasul kepada kaum Kristen yang menetap di Najran, yang pertama kali ditemukan pada 878 di sebuah biara di Irak dan diawetkan di Chronicle of Seert.
Berikut bunyi surat tersebut, yang dikutip secara utuh dari Dr. Muqtader Khan, yaitu:
“Ini adalah pesan dari Muhammad bin Abdullah, yang berfungsi sebagai perjanjian dengan mereka yang memeluk agama Kristen, di sini dan di manapun mereka berada, kami bersama mereka.
Sesungguhnya aku, para pembantuku, dan para pengikutku sungguh membela mereka, karena orang Kristen juga rakyatku. Demi Allah, aku akan menentang apa pun yang tidak menyenangkan mereka.
Tidak boleh ada paksaan atas mereka. Tidak boleh ada hakim Kristen yang dicopot dari jabatannya, demikian juga pendeta dan biaranya.
Tidak boleh ada seorang pun yang menghancurkan rumah ibadah mereka, merusaknya, atau memindahkan apa pun darinya ke rumah kaum Muslim. Bila ada yang melakukan hal-hal tersebut, maka ia melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya.
Sesungguhnya mereka adalah sekutuku dan mereka aku jamin untuk tidak mengalami yang tidak mereka sukai. Tidak boleh ada yang memaksa mereka pergi atau mewajibkan mereka berperang. Muslimlah yang harus berperang untuk mereka.
Bila seorang perempuan Kristen menikahi lelaki Muslim, pernikahan itu harus dilakukan atas persetujuannya. Ia tak boleh dilarang untuk mengunjungi gereja dan berdoa.
Gereja mereka harus dihormati. Mereka tidak boleh dilarang untuk memperbaiki gereja mereka dan tidak boleh pula ditolak haknya atas perjanjian ini.
Tidak boleh ada umat Muslim yang melanggar perjanjian ini hingga hari penghabisan (kiamat).”
Ya, begitulah isi perjanjian yang diduga telah dikirim Rasul kepada para penganut Kristen. Terlepas benar atau salah, ada atau tidaknya surat tersebut, menurut islamindonesia.co.id, isi surat itu menyiratkan sikap saling menghormati dan menghargai. Terlihat pula sikap toleransi antar pemeluk agama, memang merupakan bagian penting yang kerap Rasul ajarkan kepada umatnya.
Benarkah demikian? Wallahu A’lam Bishowab.

Artikel ini ditulis oleh:

Ferry Siap Lepas Semua Saham Persija

Jakarta, Aktual.co — Keingin Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang ingin membeli seluruh saham klub Persija Jakarta, mendapat tanggapan dari Presiden Persija, Ferry Paulus.

Dikatakan Ferry, pihaknya mempersilahkan Pemprov DKI untuk membeli seluruh saham klub berjuluk Macan Kemayoran itu. Namun, kata Ferry, harus ada persyaratannya terlebih dahulu.

“Silakan andai Pemprov DKI Jakarta mau membeli seluruh saham Persija. Asal, harus ada pembicaraan dengan kami dulu,” kata Ferry beberapa waktu kemarin, ditulis Sabtu (27/12).

Ferry mempertanyakan format pembelian saham Persija yang digaungkan oleh Pemprov DKI. “Soal akuisisi itu bentuknya bisa dijual seluruh sahamnya, atau penyertaan saja termasuk manajerial klub? Bisa saja manajemen dilakukan bersama dengan Pemprov DKI Jakarta,” tanya Ferry.

Oleh sebab itu, Ferry mengungkapkan bahwa, pihaknya siap melakukan komunikasi dengan Pemprov DKI terkait pembelian saham Persija itu.

Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta menyatakan siap untuk membantu Persija Jakarta dengan mengambil alih kepemilikan klub yang kini sudah berusia 86 tahun itu. Hal tersebut disampaikan oleh sekretaris daerah DKI Jakarta, Saefullah, yang mengatakan, Pemprov kemungkinan bisa mengambil alih tim Macan Kemayoran dengan konsekuensi Persija menjadi Badan Usaha Milik Daerah.

“Pemprov DKI Jakarta ingin sharing, biaya ditanggung DKI. Konsekuensinya ini jadi BUMD. Pengelolaannya bisa nanti bisa dibicarakan bagaimana,” kata Saefullah.

Artikel ini ditulis oleh:

India Tingkatkan Ofensif Setelah Serangan di Assam

Jakarta, Aktual.co — Kepala Staf Angkatan Darat India, Dalbir Singh Suhag, berjanji akan mengintensifkan ofensif militer di Assam sementara, mencoba melacak para pemberontak yang membunuh 69 warga desa di negara bagian di timurLaut India pekan ini.

India sudah mengerahkan tambahan 6.000 prajurit dan helikopter-helikopter militer untuk melacak dimana para militan bersenjata melancarkan serangkaian serangan-serangan terkoordinasi terhadap warga desa dari suku tertentu pada Selasa (23/12).

Polisi menyalahkan serangan-serangan tersebut dilakukan Front Demokratik Nasional Bodoland (NDFB) yang dilarang. Kelompok itu telah melancarkan aksi kekerasan selama bertahun-tahun untuk memperjuangkan tanah air yang bebas bagi Bodo.

“Kami akan intensifkan operasi-operasi,” kata Suhag kepada wartawan setelah bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Rajnath Singh di New Delhi untuk membahas situasi keamanan di Assam, seperti dikutip AFP, Sabtu (27/12).

Negara bagian itu, yang berbatasan dengan Bhutan dan Bangladesh, memiliki sejarah panjang tentang pertikaian tanah yang berbuntut aksi kekerasan antara warga etnis Bodo, pemukim Muslim dan suku-suku lain.

Ada laporan tentang kelompok-kelompok suku bersenjata dengan parang dan panah membakar rumah-rumah dan toko-toko di kawasan-kawasan yang didominasi warga suku Bodo sebagai balasan atas serangan-serangan. Sebanyak 18 anak-anak terbunuh.

Tiga orang lagi terbunuh Rabu (24/12) ketika polisi menembak satu kerumunan yang menuntut keadilan atas serangan-serangan terhadap satu kantor polisi.

Sekitar 7.000 orang melarikan diri dari rumah-rumah mereka akibat serangan tersebut, banyak yang mengungsi di kamp-kamp sementara yang dibuat oleh pemerintah.

Menteri Dalam Negeri Singh telah berjanji pihak berwenang akan bersikap tegas terhadap mereka yang berada di belakang pembunuhan-pembunuhan itu, yang disebutnya “satu aksi teror”.

Menteri luar negeri India telah mendekati pemerintah Bhutan, tempat sejumlah pemberontak diyakini melarikan diri setelah serangan-serangan tersebut, kata dia.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia di masa lalu menuding pemerintah India tak cukup berbuat untuk mengatasi kekerasan di kawasan terisolasi itu, yang merupakan rumah bagi para komunitas terpinggirkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Ansor Jatim Minta Masyarakat Tidak Tanggapi Ancaman Video ISIS

Jakarta, Aktual.co — Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, tidak mau terpancing dengan melakukan tindakan reaktif atas ancaman kelompok radikal ISIS. Pasalnya, Ansor Jatim sudah melakukan deteksi cukup lama dari jejaring sosial kelompok Islam garis keras itu.

“Gak usah ditanggapi serius, karena gaya mereka (ISIS) nantang-nantang begitu, sudah lagu lama,” kata Ketua PW GP Ansor Jatim, H Rudi Triwachid, melalui siaran persnya yang diterima Aktual.co di Jakarta, Jumat (26/12).

Sebelumnya beredar video di laman Youtube, yakni seorang pria berkumis dan berjanggut dengan menggunakan bahasa Indonesia, mengancam Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Polri dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser).

Video berdurasi 04:01 menit yang diunggah oleh akun bernama Al-Faqir Ibnu Faqir pada 24 Desember 2014 tersebut berjudul “Ancaman wahabi terhadap Polisi, TNI dan Densus 88, Banser”.

Pada awal tayangan, pria itu langsung menyebut Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Kepolisian, dan Banser dengan sebutan laknatullah alaih. Pria itu mengatakan menunggu kedatangan TNI, Polri, dan Banser.

Sejauh ini belum diketahui sedang berada di mana saat video itu dibuat. “Apabila kalian tidak datang kepada kami, kami akan datang kepada kalian,” kata pria tersebut.

Menurut Rudi Triwachid, ancaman ISIS tersebut hanya sekadar memancing masyarakat Indonesia agar bereaksi dan marah, terutama dari keluarga besar Gerakan Pemuda Ansor, TNI, dan Polri.

Kendati demikian, Rudi mengajak seluruh kader Ansor dan anggota Banser di Jawa Timur untuk melakukan koordinasi dengan pengurus NU, TNI dan Polisi untuk melakukan deteksi dini atas bibit radikalisme dan terorisme di daerah masing-masing.

“Model ISIS bukan cermin gerakan Islam, karena Islam adalah agama yang ramah dan rahmatan lil ‘alamin,” tegas pria kelahiran Lamongan ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Investasi Panas Bumi Mahal, Investor Minta Pembebasan Pajak Impor

Jakarta, Aktual.co — Sejumlah investor meminta pemerintah memberi insentif pembebasan pajak impor, terkait rencana pentenderan 25 wilayah kerja (WK) panas bumi pada tahun 2015.

Salah satu perusahaan yang siap mengikuti tender adalah Star Energy. Namun karena semua peralatan pembangkit panas bumi harus diimpor, Senior Representative Management Sanusi Satar meminta pemerintah, memberi insentif bebas pajak impor.

Apalagi, investasi awal untuk proyek geothermal (panas bumi) termasuk sangat besar.  “Geothermal ini berbeda dengan industri migas yang mendapatkan cost recovery.  Makanya kami harap ada kemudahan itu (insentif) dari pemerintah,” jelas Sanusi dalam keterangan tertulis yang diterima aktual.co, Jumat (26/12).

Dari sisi harga, Sanusi mengakui tarif listrik dari proyek PLTP sangat bagus sehingga banyak investor yang tertarik masuk ke sektor ini. Terutama, Star Energy yang saat ini telah mengoperasikan dua wilayah kerja panas bumi. Yakni PLTP Jailolo yang berkapasitas 10 MW di NTT dan PLTP Wayang Windu berkapasitas 227 MW di Jawa Barat.

Rencana melelang secara bertahap 25 WK Panas Bumi pada tahun 2015 itu, menurut laporan Muhamad Sahlan dari Aktual.co telah diumumkan oleh Direktur Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementrian ESDM, Rida Mulyana.

“Untuk wilayah kerja yang kapasitasnya kecil akan diserahkan kepada BUMN karena perusahaan swasta tidak akan tertarik. Untuk kapasitas besar kita lelang,” jelas Rida.

Total kapasitas dari 25 WK itu mencapai 1.270 megawatt (MW). Survei lapangan menunjukkan potensi panas bumi Indonesia mencapai 28% dari total potensi dunia.

Laporan: Muhammad Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain