26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40148

Kapolres Rote Ndao: Peristiwa Pemboman Tak Terkait Natal

Kupang, Aktual.co — Kapolres Rote Ndao, AKBP Hidayat meyakini bahwa kejadian pemboman yang terjadi pada Selasa (23/12) dini hari di Jalan Pabean, Kelurahan Metina, Kabupaten Rote, Ndao, NTT, tak terkait dengan Hari Raya Natal.
Menurutnya, kejadian peledakan hanya bersifat sentimen pribadi semata.
Kepolisian setempat telah melakukan pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Rote Ndao karena kejadiannya menjelang natal.
Pihaknya menduga pelaku pemboman pada Selasa (23/12) dini hari, menggunakan motor gede. “Hasil penyelidikan sementara yang dilakukan kepolisian resor (Polres) setempat  menemukan indikasi itu. Ada motor gede yang melintas di lokasi kejadian sebelum ledakan itu, namun kami belum tahu siapa yang mengendarai motor tersebut,” kata Hidayat ketika dihubungi, Selasa (23/12). Menurutnya, ledakan terjadi di lahan kosong dekat tempat parkir kendaraan anggota Polres Rote Ndao. Akibat ledakan itu mobil dan motor yang terparkir di garasi hancur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu tersebut

Artikel ini ditulis oleh:

BPS: Biaya Produksi Tanaman Padi Capai 73,84 Persen

Jakarta, Aktual.co — Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, biaya untuk memproduksi tanaman padi per hektare mencapai Rp12,7 juta atau mencapai 73,84 persen dari total nilai produksi yang sebesar Rp17,2 juta.

“Untuk padi sawah, biaya yang dikeluarkan itu 73,84 persen untuk satu musim tanam per hektare, dengan total nilai produksi sebesar Rp17,2 juta,” kata Kepala BPS Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (23/12).

Suryamin mengatakan, dari hasil menanam padi sawah yang sebesar Rp17,2 juta tersebut, biaya untuk produksi sebesar Rp12,7 juta, di mana rasio untuk biaya produksi dengan total nilai produksi adalah 73,84 persen.

“Itu bisa dipergunakan sebagai ukuran efisiensi, semakim kecil rasionya maka semakin efisien. Untuk tanaman padi sawah, komponen biaya yang paling tinggi adalah upah pekerja dan jasa pertanian yang mencapai 48,23 persen dari total biaya,” ucap Suryamin.

Sementara untuk tanaman padi ladang, total biaya per musim sebesar Rp7,8 juta atau sebesar 76,47 persen dari total nilai produksi yang sebesar Rp10,2 juta untuk tiap hektare.

Dengan biaya produksi sebesar Rp7,8 juta tersebut, sebanyak 62,36 persen pengeluaran itu dipergunakan untuk upah pekerja dan jasa pertanian, atau setara dengan Rp4,9 juta.

Tanaman lainnya adalah jagung, di mana total nilai produksi tercatat sebesar Rp12 juta dengan biaya produksi sebesar Rp9,1 juta atau sebanyak 75,83 persen. Dari total biaya produksi tersebut, sebanyak 44,93 persen dipergunakan untuk biaya upah pekerja dan jasa pertanian.

“Sementara untuk kedelai, nilai produksi sebesar Rp9 juta untuk musim tanam per hektare, dan biaya yang dikeluarkan Rp9,1 juta,” ungkap Suryamin.

Untuk biaya produksi kedelai yang mencapai Rp9,1 juta tersebut, biaya yang paling besar adalah untuk upah pekerja dan jasa pertanian sebesar 44,82 persen dan biaya sewa lahan sebesar 35,64 persen.

“Usaha tanaman padi sawah memiliki tingkat provitabilitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman padi ladang, jagung dan juga kedelai,” tutur Suryamin.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Ledakan di Rote, Pelaku Diduga Gunakan Motor Gede

Kupang, Aktual.co — Kapolres Rote Ndao, AKBP Hidayat mengatakan, pihaknya menduga pelaku pemboman pada Selasa (23/12) dini hari, menggunakan motor gede. “Hasil penyelidikan sementara yang dilakukan kepolisian resor (Polres) setempat  menemukan indikasi itu. Ada motor gede yang melintas di lokasi kejadian sebelum ledakan itu, namun kami belum tahu siapa yang mengendarai motor tersebut,” kata Hidayat ketika dihubungi, Selasa (23/12). Menurutnya, ledakan terjadi di lahan kosong dekat tempat parkir kendaraan anggota Polres Rote Ndao. Akibat ledakan itu mobil dan motor yang terparkir di garasi hancur. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu tersebut. “Kami masih menyelidiki siapa pelaku, motif pengeboman itu. Anak buah saya mengaku baik terhadap tetangga di sekitar lokasi pengeboman. Tidak ada masalah dengan anggota saya,” katanya.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda NTT AKBP Agus Santoso mengatakan, ledakan yang merusak mobil, sepeda motor dan rumah warga di Jalan Pabean, Kelurahan Metina, Kabupaten Rote, Ndao, Nusa Tenggara Timur, berasal dari bom ikan.
“Sesuai hasil penyelidikan Polres Rote Ndao, Selasa (23/12) pukul 13.00 Wita, bom ikan tersebut dibungkus karton berwarna cokelat. Bom tersebut diletakan di lahan kosong di belakang sebuah rumah kosong,” katanya di Kupang.

Artikel ini ditulis oleh:

Tepis Tudingan, Ketua Muda Pembinaan MA Sebut Perselingkuhan Faktor Kesempatan

Jakarta, Aktual.co — Ketua Muda Pembinaan Mahkamah Agung Takdir Rahmadi membantah meningkatnya kasus perselingkuhan pejabatnya karena didasari kesejahteraannya yang membaik.
“Itu relatif, faktor kesempatan dan lingkungan yang paling utama,” kata Takdir usai upacara pelantikan ketua muda pembinaan dan ketua kamar agama di Jakarta, Selasa (23/12).
Menurut dia, masalah pembinaan hakim sebenarnya tidak kurang, dari pelatihan kode etik hingga pelatihan peningkatan kapasitas hakim.
Namun demikian, dia mengaku akan terus melakukan pembinaan terhadap hakim sehingga kasus pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH), terutama masalah selingkuh bisa ditekan.
Ketua MA Hatta Ali melantik dan mengambil sumpah Takdir bersama Ketua Kamar Agama Abdul Manan. 
Takdir menjabat ketua muda pembinaan menggantikan Widayatno Sastro Hardjono yang pensiun pada Juli 2014, sedangkan Abdul Manan menggantikan Andi Syamsu Alam yang akan pensiun pada Januari 2015.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Komisioner Komisi Yudisial Eman Suparman mengatakan tren kasus pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) meningkat.
“Pada 2014 kasus perselingkuhan menempati posisi pertama sebesar 38,64 persen atau sebanyak lima kasus dari total 13 kasus,” kata Eman dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/12).
Dia mengungkapkan bahwa meningkatnya tren naiknya kasus perselingkuhan oleh hakim justru saat kesejahteraannya meningkat.
Eman mengatakan tren kasus pelanggaran KEPPH yang ditangani dalam sidang MKH pada 2009 hingga 2012 mayoritas merupakan kasus penyuapan, namun mulai 2013 dan 2014 tren kasus pelanggaran bergeser ke kasus perselingkuhan.
“Kasus perselingkuhan ini lebih gampang pembuktiannya dibanding dengan kasus suap,” kata Eman.
Berdasarkan data KY, sidang MKH pada 2014 sebanyak 13 kasus ini terdiri dari satu kasus perselingkuhan dan gratifikasi, lima kasus perselingkuhan, tiga kasus gratifikasi, satu kasus narkoba dan tiga kasus indisipliner. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Agus Hermanto: Demokrat Percepat Kongres

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Umum DPP Demokrat, Agus Hermanto mengungkapkan akan berencana untuk mempercepat kongres partai yang dijadwalkan akan berlangsung pada Mei 2015 nanti.
Ia mengatakan, alasan percepatan kongres tersebut untuk mempersiapkan kader-kader partai demokrat menghadapi pemilu di 2019 nanti. Pasalnya, pada tahun 2014 ini perolehan suara partai Demokrat anjlok dibandingkan pemilu 2009 lalu.
“Persiapan sedini mungkin, kongres, Musda, Muscab, musyawarah ranting ini tidak membutuhkan waktu sedikit, kalau tidak setahun, waktu konsolidasi kita tidak sempat. Karena kita ingin 2019 matang,” kata dia, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (23/12).
Ia berpandangan, di 2019 partainya berharap lahir kembali, dan memperoleh suara seperti di pemilu 2009 lalu.
“Karena kami memang berharap, kami rebound, kami ingin rebut kembali kekalahan, pengurangan suara di 2014 kemarin,” ucap Wakil Ketua DPR itu.
Seperti diketahui, nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pun disebut calon tunggal sebagai Ketua Umum Demokrat. Selain itu, sejumlah kader demokrat pun, seperti Max Sopacua, Marzuki Ali dan I Gede Pasek pun berniat maju untuk menandingi mantan presiden RI itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

KPK Kembali Tetapkan Fuad Amin Sebagai Tersangka

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjerat Ketua DPRD Bangkalan, Fuad Amin Imron sebagai tersangka. Kini kader partai Gerindra tersebut, ditetapkan sebagai tersangka terkait ketika dirinya menjadi Bupati Bangkalan.
“Kasus FAI (Fuad Amin Imron) itu sudah ada sprindik barunya. Jadi kami bisa naik kasus ini ke 2006 karena kan kepala daerahnya 2006,” ujar Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Selasa (23/12).
Ia mengatakan, Fuad diduga menerima suap jual beli gas dari Direktur PT Media Karya Sentosa (MKS) Antonio Bambang Djatmiko (ABD).
Ditambahkan dia, atas dasar itulah menjadi landasan pihaknya melakukan penyitaan terhadap beberapa aset milik Fuad. 
“Penyitaan-penyitaan itu baru bagian dari pengembangan penyidikan sesuai yang sprindik baru itu,” kata Bambang.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain