26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40150

Pengamat: Tax Amnesty Perlu Perppu

Jakarta, Aktual.co — Wacana penerapan tax amnesty hingga kini masih mendapat berbagai tanggapan dari berbagai kalangan masyarakat. Pasalnya, untuk menerapkan tax amnesty diperlukan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).

“Berani tidak Indonesia keluarkan Perppu,” ujar Pengamat Pajak Universitas Pelita Harapan (UPH), Rony Bako di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Selasa (2/12).

Lebih lanjut dikatakan dia, tax amnesty nantinya diharapkan dapat menyadarkan sesorang untuk membayar pajak, terutama bagi para pengemplang pajak. Namun, hal ini masih menuai pro dan kontra.

“Tax amnesty bukan hanya untuk orang yang ngga jujur saja, yang disangka jujur terkadang ngga jujur,” pungkasnya.

Untuk diketahui, tax amnesty salah satu kebijakan pemerintah di bidang perpajakan yang dipolakan untuk memberikan insentif berupa penghapusan pajak yang seharusnya terhutang dengan membayar tebusan dalam jumlah tertentu.

Tujuan tax amnesty ialah memberikan tambahan penerimaan negara dan kesempatan bagi wajib pajak yang tidak patuh menjadi patuh. Sehingga nantinya dapat mendorong meningkatnya jumlah kepatuhan wajib pajak dimasa mendatang.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Harga Kedelai Meroket, Perajin Tempe Terancam Gulung Tikar

Jakarta, Aktual.co — Sejumlah perajin tempe di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, terancam gulung tikar menyusul kenaikan kedelai impor di tingkat pengecer menembus Rp10.000/kg.

“Kami bingung harga kedelai impor itu sejak sepekan terakhir sudah dua kali terjadi kenaikan dari sebelumnya Rp8.500/kg menjadi Rp9.500/kg,” kata Yahya, seorang perajin tempe warga Cibahbul Desa Rangkasbitung Timur, Kabupaten Lebak, Selasa (23/12).

Menurut dia, kenaikan bahan baku tempe tersebut tentunya berdampak buruk bagi para perajin usaha kecil. Saat ini, produksi tempe berkurang sekitar 50 persen akibat kenaikan kedelai di tingkat pengecer itu.

Apalagi, perajin tempe di Kabupaten Lebak tidak memiliki lembaga usaha, seperti koperasi maupun asosiasi yang bisa melindungi mereka. Para perajin tempe di Kabupaten Lebak sejak dulu hingga sekarang menggunakan kedelai impor dari Argentina dan Amerika Serikat. Sebab, pasokan kedelai lokal relatif terbatas juga kualitasnya kalah jauh dengan kedelai impor. Kenaikkan kedelai itu, tentu produksi mengeluarkan modal dua kali lipat.

Mereka perajin tempe untuk bertahan hidup mengurangi biaya produksi yang biasanya 80 kilogram kedelai, namun kini menjadi 40 kilogram. Karena itu, pihaknya berharap pemerintah dapat melindungi para perajin tempe dengan memasok kedelai dengan harga murah dan terjangkau.

“Kami merasa terpukul dengan kenaikan kedelai karena keuntungan relatif kecil dan hanya cukup makan keluarga,” katanya.

Ia mengatakan, apabila harga kedelai tidak segera dikendalikan pemerintah dipastikan ratusan perajin tempe dan tahu di Kabupaten Lebak terancam bangkrut dan menimbulkan pengangguran.

Kebanyakan perajin di sini bermodal relatif kecil dan jika kedelai naik tentu bisa gulung tikar. Selain itu juga harga satuan tempe di pasaran tidak mengalami kenaikan. Selama ini, perajin tempe menjerit dengan kenaikan kedelai di pasaran itu. Bahkan, beberapa perajin kini bangkrut dan tidak memproduksi lagi akibat naiknya kedelai.

“Kami berharap harga kedelai kembali normal dengan kisaran Rp7.000 agar usaha mereka berkembang,” ujarnya.

Begitu pula, Soleh, seorang perajin tempe warga Kelurahan Rangkasbitung Timur mengaku bahwa dirinya terpukul kenaikkan kedelai impor mencapai Rp10.000/kg dari sebelumnya Rp8.700/kg.

Kenaikan kedelai itu, menurut dia akan berdampak perajin tempe gulung tikar karena produksi berkurang juga kondisi modal menipis.

“Kami kalau dulu terbantu dari koperasi untuk kebutuhan kedelai, namun saat ini dipasok dari pengecer,” katanya.

Ia mengaku, sejak naiknya kedelai terpaksa mensiasati dengan mengurangi ukuran dari biasanya. Sebab, apabila harga satuan tempe dinaikkan dipastikan konsumen menolak.

“Karena itu, kami memperkecil ukurannya namun harga tetap sama sebesar Rp1.000,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Polres Bekasi Cokok Tujuh Perampok Truk Barang Jakarta-Cikampek

Jakarta, Aktual.co — Polresta Bekasi, Jawa Barat, mencokok tujuh tersangka pelaku pembajakan truk kontainer pengangkut barang yang kerap beraksi di Tol Jakarta-Cikampek.
“Modus tersangka membajak truk kontainer yang melintas di sepanjang Tol Jakarta-Cikampek dan Tol Surabaya-Gresik,” kata Kapolresta Bekasi, Komisaris Besar Polisi Isnaeni Ujiarto di Cikarang, Selasa (23/12).
Tersangka yang ditangkap masing-masing berinisial BD (50), AD (53), AG (42), HR (44). Sedangkan tiga tersangka lainnya yakni IS (46), SR (47) dan MA (43) terpaksa ditembak petugas pada bagian kaki karena melakukan perlawanan.
“Mereka sudah beraksi sejak 2007 hingga saat ini. Para tersangka kerap melakukan tindak kekerasan kepada korbannya.”
Para tersangka mengaku telah melakukan aksi pencurian itu terhadap puluhan truk bermuatan ikan sarden, minyak goreng, air mineral, beras, dan produk pabrik lainnya.
Dalam menjalankan aksinya, para tersangka melakukan pengintaian kepada korbannya dengan menggunakan truk Fuso dan mobil Avanza.
“Biasanya yang diincar adalah truk yang sedang beristirahat di jalan tol. Setelah menetapkan korbannya, kemudian mobil truk Fuso dan Avanza pelaku berhenti di belakang mobil sasaran, pura-pura melakukan perbaikan.”
Para tersangka kemudian melumpuhkan supir dengan menodongkan senjata air softgun dan senjata tajam. Para korban kemudian diborgol dan ditutup matanya dengan menggunakan lakban sebelum seluruh muatannya dikuras berikut truk yang juga dibawa kabur.
“Para tersangka langsung meninggalkan korban di jalan tol. Saat yang bersamaan, truk hasil curian dibawa pelaku dan dibongkar muatannya di tempat yang tidak terdeteksi.”
Polres Bekasi mencatat ada sedikitnya 15 kasus pencurian truk yang para korbannya di lakban dan diborgol di jalan tol sepanjang 2014. “Para tersangka dijerat Pasal 365 ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara,” katanya.
Polisi berhasil menyita barang bukti berupa tiga buah pistol air softgun, sembilan belas handphone, senjata tajam jenis celurit, pisau, dan kujang, uang tunai Rp2,25 juta, tiga STNK, satu buah kalung emas, satu unit Cinemax LED Polytron dan speaker, borgol, tiga unit sepeda motor milik tersangka, dan buku tabungan.
“Kita juga menyita satu unit kendaraan truk Fuso yang digunakan untuk operasional tersangka berikut tiga kendaraan roda empat milik tersangka yang dibeli dari hasil kejahatan,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Ratusan Warga Antri Pembagian PSKS

Ratusan warga antri mengambil dana program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta, Selasa (23/12/2014). Warga rela antri hingga 5 jam untuk mendapatkan dana Rp 400 ribu yang merupakan dana kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bagi warga miskin. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Densus 88 Cokok Terduga Teroris di Banyuwangi

Jakarta, Aktual.co — Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap terduga teroris berinisial AM (44), warga Perum Puri Brawijaya Permai Kebalenan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/12) malam.
Kapolres Banyuwangi AKBP Tri Bisono Sumiharso, membenarkan adanya penangkapan warga Banyuwangi yang menjadi terduga teroris oleh tim Densus 88 itu.
“Memang benar tim Densus 88 menangkap warga Banyuwangi pada Senin (22/12) sekitar pukul 19.30 WIB dan yang bersangkutan sudah dibawa ke Mabes Polri untuk pengembangan lebih lanjut,” kata Tri Bisono kepada sejumlah wartawan, Selasa (23/12).
Mantan Kapolres Jombang itu enggan menjelaskan secara rinci tentang jaringan terduga teroris AM dan dia mengaku akan mengikuti perkembangan lebih lanjut.
“Bukan kewenangan saya untuk menjawab itu dan AM dibawa ke Jakarta, jadi kita tunggu perkembangan dari Mabes Polri,” katanya.
Sementara Ketua RT di lingkungan Perum Puri Brawijaya Kelurahan Kebalenan, Asmoro mengaku tidak tahu pasti kejadian penangkapan warganya yang sudah menetap di perumahan tersebut selama empat tahun.
“Saya kaget diberitahu Pak RW tentang penangkapan Pak AM pada Senin (22/12) malam karena pihak tim Densus 88 tidak memberitahu kami.”
Menurut dia, AM merupakan seorang wiraswasta yang menjual kerupuk dari kulit ikan dan memiliki seorang istri (NG) dan tiga anak.
“Orangnya baik dan sopan kepada warga, bahkan setiap ada kegiatan di lingkungan selalu ikut sehingga saya ragu kalau dia benar-benar terduga teroris.”
Dia menjelaskan AM sebelumnya tinggal di rumah mertuanya di Kelurahan Penganjuran Banyuwangi dan yang bersangkutan bukan asli warga Banyuwangi karena tertera di KTP nya merupakan warga Semarang. 

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Kejagung Lelang Harta Gayus Tambunan

Petugas menunjukkan salah satu keping emas 100 gram saat pelaksanaan lelang barang-barang hasil korupsi terpidana Gayus Halomoan Partahanan Tambunan di Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Jakarta I di kawasan Senen, Jakarta, Selasa (23/12/2014). Sebanyak 31 keping emas 100 gram berikut sebuah mobil Honda Jazz dan Ford Everest dilelang secara terbuka. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Berita Lain