26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40261

Wakil MPR: Masyarakat Harus Kembali Lihat Nilai Luhur Bangsa

Jakarta, Aktual.co —  Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), Hidayat Nur Wahid mengatakan saat ini perlu penyegaran kembali nilai-nilai kebangsaan sehingga bangsa Indonesia dapat tumbuh menjadi bangsa yang senantiasa damai dalam kebersamaan meski ada perbedaan.

“Masyarakat harus kembali melihat nilai luhur bangsa Indonesia yang menyusun nilai-nilai kebangsaan kita saat ini,” kata Hidayat Nur Wahid di Kendari, Sabtu (20/12).

Ia mengatakan di tengah perkembangan politik dan demokrasi saat ini, dikhawatirkan munculnya berbagai konflik horizontal akibat kurangnya pemahaman mengenai nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kebangsaan Indonesia.

Menurut dia, bisa jadi masyarakat akan lupa bahwa saat ini sedang berada di negara yang terdiri dari berbagai etnis, golongan, agama dan sebagainya sehingga tidak memahami adanya perbedaan itu.

Masyarakat, kata Nur Wahid, tidak lagi memahami kalau sedang berada dalam kebhinekaan sehingga muncul ego ras, mayoritas dan ego lainnya yang tidak mencerminkan Bhineka Tunggal Ika.

“Makanya kita memang perlu penyegaran nilai-nilai kebangsaan sebagai salah satu cara untuk meredam konflik dan kejahatan yang meluas,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Nur Wahid, bangsa ini akan tumbuh menjadi bangsa yang senantiasa damai dalam kebersamaan dan perbedaan.

Keberadaan Hidayat Nurwajid di Kendari dalam rangka menghadiri Dialog Kebangsaan yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sultra, yang dihadiri kader PKS se- Sultra.

Selain Hidayat Nur Wahid, hadir juga Sekjen PKS Fahri Hamzah yang juga merupakan Wakil Ketua DPR-RI.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Digelar Batam, Singapura dan Malaysia Ikuti Tarung Pantun

Jakarta, Aktual.co —  Sebanyak 40 peserta dari Singapura, Malaysia dan Indonesia ambil bagian dalam kegiatan Tarung Pantun III yang diselenggarakan di Gedung Lembaga Adat Melayu Kota Batam.

“Meski masih didominasi peserta dari Kepri terutama Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun, namun kegiatan ini juga diikuti peserta dari dua negara serumpun tersebut,” kata Ketua Panitia dari Batam Bisa Production, Rahmat Wahid di Batam, Sabtu.

Sistem dalam lomba Tarung Pantun ini adalah dua peserta dalam satu tim akan berbalas pantun dengan dua peserta tim lain.  Pemenang masing-masing babak, akan bertemu dengan pemenang lain demikian seterusnya hingga partai final dan diperoleh pemenang.

Rahmat mengatakan, kegiatan tersebut akan berlangsung hingga Minggu (21/12).  “Tahun depan kegiatan ini akan dibuat dengan skala yang lebih besar, meningingat animo masyarakat dari negeri serumpun sangat tinggi,” kata dia.

Selain akan mendapatkan uang pembinaan total puluhan juta rupiah, pemenang juga akan mendapatkan piala tetap dan piala bergilir dari Hardi S Hood yang merupakan anggota DPD-RI perwakilan Kepri.  Hardi S Hood mengatakan, pantun adalah budaya masyarakat Melayu yang menunjukkan sopan santun dalam berbahasa.

Ia mengatakan, budaya tersebut harus terus dipertahankan dan dikembangkan agar identitas masyarakat Melayu tidak hilang.  “Kami berharap tahun depan kegiatan ini bisa dilaksanakan di luar Batam. Atau mungkin di Johor Malaysia ataupun Singapura dengan skala yang lebih besar,” kata dia.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang membuka acara itu mengapresiasi panitia yang menggelar acara tersebut.  “Ini sesuatu yang positif. Tahun depan akan kami upayakan masuk dalam gelaran Kenduri Seni Melayu yang juga sudah rutin dilaksanakan di Batam pada akhir tahun,” kata dia.

Pantun, kata dia, merupakan seni berbahasa yang mengandung makna. Sehingga, layak dilestarikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Digelar Batam, Singapura dan Malaysia Ikuti Tarung Pantun

Jakarta, Aktual.co —  Sebanyak 40 peserta dari Singapura, Malaysia dan Indonesia ambil bagian dalam kegiatan Tarung Pantun III yang diselenggarakan di Gedung Lembaga Adat Melayu Kota Batam.

“Meski masih didominasi peserta dari Kepri terutama Batam, Bintan, Tanjungpinang dan Karimun, namun kegiatan ini juga diikuti peserta dari dua negara serumpun tersebut,” kata Ketua Panitia dari Batam Bisa Production, Rahmat Wahid di Batam, Sabtu.

Sistem dalam lomba Tarung Pantun ini adalah dua peserta dalam satu tim akan berbalas pantun dengan dua peserta tim lain.  Pemenang masing-masing babak, akan bertemu dengan pemenang lain demikian seterusnya hingga partai final dan diperoleh pemenang.

Rahmat mengatakan, kegiatan tersebut akan berlangsung hingga Minggu (21/12).  “Tahun depan kegiatan ini akan dibuat dengan skala yang lebih besar, meningingat animo masyarakat dari negeri serumpun sangat tinggi,” kata dia.

Selain akan mendapatkan uang pembinaan total puluhan juta rupiah, pemenang juga akan mendapatkan piala tetap dan piala bergilir dari Hardi S Hood yang merupakan anggota DPD-RI perwakilan Kepri.  Hardi S Hood mengatakan, pantun adalah budaya masyarakat Melayu yang menunjukkan sopan santun dalam berbahasa.

Ia mengatakan, budaya tersebut harus terus dipertahankan dan dikembangkan agar identitas masyarakat Melayu tidak hilang.  “Kami berharap tahun depan kegiatan ini bisa dilaksanakan di luar Batam. Atau mungkin di Johor Malaysia ataupun Singapura dengan skala yang lebih besar,” kata dia.

Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan yang membuka acara itu mengapresiasi panitia yang menggelar acara tersebut.  “Ini sesuatu yang positif. Tahun depan akan kami upayakan masuk dalam gelaran Kenduri Seni Melayu yang juga sudah rutin dilaksanakan di Batam pada akhir tahun,” kata dia.

Pantun, kata dia, merupakan seni berbahasa yang mengandung makna. Sehingga, layak dilestarikan.

Artikel ini ditulis oleh:

Kasus Serangan Cyber Sony, Korut Usulkan Penyelidikan Gabungan

Jakarta, Aktual.co — Korea Utara, Sabtu (20/12), meminta dilakukannya penyelidikan gabungan dengan Amerika Serikat atas serangan siber terhadap Sony Pictures, untuk memastikan bahwa aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan Pyongyang.

Usulan tersebut diajukan setelah Presiden AS Barack Obama memperingatkan Korea Utara, Jumat, bahwa mereka akan menghadapi balasan atas serangan siber terhadap film komedi yang membuat geram Pyongyang itu.

“Karena AS menyebarkan tuduhan tak berdasar dan memfitnah kami, kami mengusulkan penyelidikan gabungan dengannya atas insiden ini,” kata jurubicara kementerian luar negeri Korut.

“Tanpa mengalihkan pada penyiksaan seperti yang dilakukan CIA AS, kami berniat untuk membuktikan bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan kami,” kata jurubicara tersebut seperti dikutip kantor berita Korea (KCNA).

Ancaman-ancaman yang muncul setelah serangan pada November itu membuat raksasa pembuat film itu membatalkan rilis film “The Interview” pada Natal. Film itu merupakan film sindiran mengenai rencana CIA untuk membunuh pemimpin Korut Kim Jong-Un.

Kepada wartawan setelah FBI menyalahkan Pyongyang dalam serangan itu, Obama mengatakan Washington tidak akan pernah tunduk pada “beberapa diktator”.

Perwakilan Korut di PBB pada Jumat juga membantah keterlibatan dalam serangan itu.

Pyongyang memperingatkan AS adanya “konsekuensi berat” jika usulan penyelidikan gabungan ini ditolak.

“Kami tidak akan pernah menolerir siapapun yang menghina penguasa tertinggi kami. Tetapi jika kami terpaksa membalas, kami tidak akan melakukan serangan teroris terhadap penonton yang tak bersalah di gedung-gedung bioskop namun melakukan serangan frontal terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kegiatan bermusuhan terhadap DPRK (Korea Utara) dan markas-markas mereka,” kata jurubicara Kemenlu Korut itu.

“Amerika Serikat harus memikirkan baik-baik bahwa akan ada konsekuensi berat jika mereka menolak usulan kami dan terus mengoceh mengenai pembalasan terhadap kami,” katanya dilansir dari AFP.

Artikel ini ditulis oleh:

Kasus Serangan Cyber Sony, Korut Usulkan Penyelidikan Gabungan

Jakarta, Aktual.co — Korea Utara, Sabtu (20/12), meminta dilakukannya penyelidikan gabungan dengan Amerika Serikat atas serangan siber terhadap Sony Pictures, untuk memastikan bahwa aksi tersebut tidak ada kaitannya dengan Pyongyang.

Usulan tersebut diajukan setelah Presiden AS Barack Obama memperingatkan Korea Utara, Jumat, bahwa mereka akan menghadapi balasan atas serangan siber terhadap film komedi yang membuat geram Pyongyang itu.

“Karena AS menyebarkan tuduhan tak berdasar dan memfitnah kami, kami mengusulkan penyelidikan gabungan dengannya atas insiden ini,” kata jurubicara kementerian luar negeri Korut.

“Tanpa mengalihkan pada penyiksaan seperti yang dilakukan CIA AS, kami berniat untuk membuktikan bahwa insiden ini tidak ada kaitannya dengan kami,” kata jurubicara tersebut seperti dikutip kantor berita Korea (KCNA).

Ancaman-ancaman yang muncul setelah serangan pada November itu membuat raksasa pembuat film itu membatalkan rilis film “The Interview” pada Natal. Film itu merupakan film sindiran mengenai rencana CIA untuk membunuh pemimpin Korut Kim Jong-Un.

Kepada wartawan setelah FBI menyalahkan Pyongyang dalam serangan itu, Obama mengatakan Washington tidak akan pernah tunduk pada “beberapa diktator”.

Perwakilan Korut di PBB pada Jumat juga membantah keterlibatan dalam serangan itu.

Pyongyang memperingatkan AS adanya “konsekuensi berat” jika usulan penyelidikan gabungan ini ditolak.

“Kami tidak akan pernah menolerir siapapun yang menghina penguasa tertinggi kami. Tetapi jika kami terpaksa membalas, kami tidak akan melakukan serangan teroris terhadap penonton yang tak bersalah di gedung-gedung bioskop namun melakukan serangan frontal terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kegiatan bermusuhan terhadap DPRK (Korea Utara) dan markas-markas mereka,” kata jurubicara Kemenlu Korut itu.

“Amerika Serikat harus memikirkan baik-baik bahwa akan ada konsekuensi berat jika mereka menolak usulan kami dan terus mengoceh mengenai pembalasan terhadap kami,” katanya dilansir dari AFP.

Artikel ini ditulis oleh:

Ruble Jeblok, Putin Merasa Dikerjai Pihak Barat

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —Nilai tukar mata uang Rusia, ruble, hancur terhadap dolar sejak pekan lalu, dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertekad bisa mengembalikan keadaan dalam tempo dua tahun.

Dalam sebuah jumpa pers maraton yang berlangsung selama tiga jam, Kamis (18/12), Putin menjelaskan bahwa krisis “telah disebabkan oleh faktor eksternal”.

“Bank sentral dan pemerintah bertindak dengan layak dan benar,” kata Putin membela pemerintahannya dan Bank Sentral, meski di sisi lain ia mengakui bahwa “beberapa keputusan seharusnya sudah diambil lebih cepat”.

Ia berkeras bahwa 25–30 persen dari persoalan yang sedang menimpa Rusia disebabkan oleh sanksi-sanksi negeri Barat.

Secara gamblang ia menggunakan metafora bahwa Barat ingin “membelenggu sang Beruang”, memotong cakarnya, dan menggergaji giginya, kecuali si Beruang bersedia duduk manis memakan beri di dalam hutan.

Pada “Kamis Hitam” pekan lalu, nilai tukar ruble jatuh ke 1 dolar 80 ruble. Kebijakan moneter berhasil mengurangi kejatuhan nilai tukar 25 persen dari “Kamis Hitam”, tapi tetap saja nilai ruble terpangkas 50 persen sepanjang tahun 2014, demikian Time.com.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain