26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40260

Pemkot Bekasi Rampungkan Jembatan Penghubung RSUD di Tahun 2015

Jakarta, Aktual.co — Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, menargetkan pembangunan jembatan penghubung dua gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat rampung pada 2015.

“Proses pembangunan fisiknya saat ini sedang berjalan. Proyeknya digarap oleh Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi,” kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi di Bekasi, Sabtu (20/12).

Menurut dia, jembatan itu akan dikhususkan untuk pasien, keluarga pasien dan tim medis RSUD yang berkegiatan di dua gedung RSUD tersebut.

“Konsep jembatannya tertutup dan bukan buat umum, karena diperuntukan bagi pelayanan kesehatan masyarakat di RSUD yang baru,” katanya.

Menurut dia, jembatan itu akan didukung dengan sejumlah fasilitas istirahat dan jendela yang luas agar penggunanya merasa nyaman berada di jembatan tersebut.

“Keluarga pasien dan perawat di rumah sakit bisa memanfaatkan waktu istirahatnya di atas jembatan tersebut,” katanya.

Menurut dia, jembatan tersebut mengambil konsep yang mirip dengan jembatan di Mal Pondok Indah Jakarta.

“Kami akan buat jembatan seperti yang ada di Mal Pondok Indah. Jadi nanti ada semacam tempat untuk istirahat di atas jembatan itu,” katanya.

Namun Rahmat mengaku belum bisa mempublikasikan ukuran teknis jembatan penghubung RSUD lama dan RSUD gedung baru di Jalan Pramuka, Bekasi Selatan itu.

“Teknis dan penganggarannya ada di dinas terkait,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Warga Betawi Berharap Kebudayaan Nenek Moyang Tak Hilang

Jakarta, Aktual.co — Warga Betawi mengharapkan kebudayaan nenek moyang mereka tak hilang dan terus menghiasi setiap kegiatan ibukota. Pasalnya, mereka khawatir setelah terpilihnya Basuki  Tjahaja Purnama atau Ahok, hal tersebut hilang ditelan zaman.
“Kami sangat mengharapkan kepada bapak Gubernur Ahok agar kebudayaan kami terus dilestarikan. Jangan sampai anak cucu kami tak lagi mengenal kebudayaan nenek moyangnya,” kata KH. Amirulloh, yang merupakan sesepuh Betawi di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (21/12).
Menurutnya, kekhawatiran hilangnya kebudayaan Betawi, lantaran selama ini dirinya melihat beberapa kegiatan yang tak lagi menampilkan tradisi tersebut. Salah satu contohnya, seperti ulang tahun Jakarta kemarin, yang dinilai kurang menampilkan berbagai keseniannya. “Jadi kami berharap agar berbagai kesenian dari nenek moyang kami kerap ditampilkan,” kata pria yang juga merupakan Ketua Front Betawi Bersatu.
Ketakutan warga Betawi ini juga lantaran Gubernur dan wakil yang memimpin ibukota, tak ada yang berasal dari Jakarta. Dari faktor itulah, 2000 warga Betawi yang tergabung dalam kelompoknya mengharapkan Ahok bisa terus melestarikannya. “Jangan sampai mentang-mentang tak ada lagi orang Betawi yang memimpin, semuanya akan ikut hilang pula,” tegasnya. 
Bila semua terlaksana, lanjut Amirulloh, pastinya akan banyak dukungan untuk Gubernur yang menggantikan Joko Widodo tersebut. Pasalnya, meski awalnya kepemimpinan Ahok mendapatkan penolakan, namun lambat laun hal tersebut sudah mulai luntur. “Dari hal itulah pak Ahok bisa mengambil simpatik warga Betawi,” tuturnya.
Amirulloh juga mengharapkan kepada para ulama, agar setidaknya dapat ikut membangun Jakarta. Caranya, dengan duduk bareng dan memberikan masukan kepada Gubernur, pastinya akan membuat maju Jakarta. “Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan. Jangan sampai wilayah yang menjadi tempat tinggal kita selama ini hancur hanya karena perbedaan,” ungkapnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Warga Betawi Berharap Kebudayaan Nenek Moyang Tak Hilang

Jakarta, Aktual.co — Warga Betawi mengharapkan kebudayaan nenek moyang mereka tak hilang dan terus menghiasi setiap kegiatan ibukota. Pasalnya, mereka khawatir setelah terpilihnya Basuki  Tjahaja Purnama atau Ahok, hal tersebut hilang ditelan zaman.
“Kami sangat mengharapkan kepada bapak Gubernur Ahok agar kebudayaan kami terus dilestarikan. Jangan sampai anak cucu kami tak lagi mengenal kebudayaan nenek moyangnya,” kata KH. Amirulloh, yang merupakan sesepuh Betawi di kawasan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (21/12).
Menurutnya, kekhawatiran hilangnya kebudayaan Betawi, lantaran selama ini dirinya melihat beberapa kegiatan yang tak lagi menampilkan tradisi tersebut. Salah satu contohnya, seperti ulang tahun Jakarta kemarin, yang dinilai kurang menampilkan berbagai keseniannya. “Jadi kami berharap agar berbagai kesenian dari nenek moyang kami kerap ditampilkan,” kata pria yang juga merupakan Ketua Front Betawi Bersatu.
Ketakutan warga Betawi ini juga lantaran Gubernur dan wakil yang memimpin ibukota, tak ada yang berasal dari Jakarta. Dari faktor itulah, 2000 warga Betawi yang tergabung dalam kelompoknya mengharapkan Ahok bisa terus melestarikannya. “Jangan sampai mentang-mentang tak ada lagi orang Betawi yang memimpin, semuanya akan ikut hilang pula,” tegasnya. 
Bila semua terlaksana, lanjut Amirulloh, pastinya akan banyak dukungan untuk Gubernur yang menggantikan Joko Widodo tersebut. Pasalnya, meski awalnya kepemimpinan Ahok mendapatkan penolakan, namun lambat laun hal tersebut sudah mulai luntur. “Dari hal itulah pak Ahok bisa mengambil simpatik warga Betawi,” tuturnya.
Amirulloh juga mengharapkan kepada para ulama, agar setidaknya dapat ikut membangun Jakarta. Caranya, dengan duduk bareng dan memberikan masukan kepada Gubernur, pastinya akan membuat maju Jakarta. “Mari kita tingkatkan persatuan dan kesatuan. Jangan sampai wilayah yang menjadi tempat tinggal kita selama ini hancur hanya karena perbedaan,” ungkapnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Dinas Kebersihan Bekasi Ikutkan Program Asuransi Kesehatan

Jakarta, Aktual.co — Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginstruksikan Dinas Kebersihan setempat mengikutsertakan petugas kebersihan mereka dalam program asuransi kesehatan yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesnas).

“Saat ini ada sekitar 747 pesapon (petugas kebersihan) se-Kota Bekasi yang belum mendapat fasilitas asuransi kesehatan,” kata Rahmat Effendi di Bekasi, Sabtu (20/12).

Ia menyebutkan mengetahui kondisi itu dari pertemuan dengan petugas kebersihan di sejumlah kantor kecamatan.

“Saya minta mereka semuanya diikutsertakan Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesnas), karena itu penting bagi mereka dan keluarganya yang hanya mengandalkan gaji rata-rata hanya Rp1 juta per bulan,” katanya.

Rahmat mengaku siap terlibat langsung dalam upaya pendataan terhadap para petugas kebersihan yang akan diikutsertakan dalam program Jamkesnas.

“Saya siap mendatangi langsung rumah mereka (petugas kebersihan) satu per satu untuk pendataan,” katanya.

Selain memberikan Jamkesnas, kata dia, Pemkot Bekasi juga akan menaikkan gaji para pesapon dan sopir truk pengangkut sampah dari Rp1 juta menjadi Rp1,5 juta per bulannya.

“Jadi ternyata mereka bertahun-tahun bawa truk hanya punya Sim A, kan itu berisiko pada saat di jalan harusnya SIM B1, tapi mereka mau buatnya dari mana kalau gajinya saja hanya Rp1 juta,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Dinas Kebersihan Bekasi Ikutkan Program Asuransi Kesehatan

Jakarta, Aktual.co — Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menginstruksikan Dinas Kebersihan setempat mengikutsertakan petugas kebersihan mereka dalam program asuransi kesehatan yaitu Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesnas).

“Saat ini ada sekitar 747 pesapon (petugas kebersihan) se-Kota Bekasi yang belum mendapat fasilitas asuransi kesehatan,” kata Rahmat Effendi di Bekasi, Sabtu (20/12).

Ia menyebutkan mengetahui kondisi itu dari pertemuan dengan petugas kebersihan di sejumlah kantor kecamatan.

“Saya minta mereka semuanya diikutsertakan Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesnas), karena itu penting bagi mereka dan keluarganya yang hanya mengandalkan gaji rata-rata hanya Rp1 juta per bulan,” katanya.

Rahmat mengaku siap terlibat langsung dalam upaya pendataan terhadap para petugas kebersihan yang akan diikutsertakan dalam program Jamkesnas.

“Saya siap mendatangi langsung rumah mereka (petugas kebersihan) satu per satu untuk pendataan,” katanya.

Selain memberikan Jamkesnas, kata dia, Pemkot Bekasi juga akan menaikkan gaji para pesapon dan sopir truk pengangkut sampah dari Rp1 juta menjadi Rp1,5 juta per bulannya.

“Jadi ternyata mereka bertahun-tahun bawa truk hanya punya Sim A, kan itu berisiko pada saat di jalan harusnya SIM B1, tapi mereka mau buatnya dari mana kalau gajinya saja hanya Rp1 juta,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Wakil MPR: Masyarakat Harus Kembali Lihat Nilai Luhur Bangsa

Jakarta, Aktual.co —  Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI), Hidayat Nur Wahid mengatakan saat ini perlu penyegaran kembali nilai-nilai kebangsaan sehingga bangsa Indonesia dapat tumbuh menjadi bangsa yang senantiasa damai dalam kebersamaan meski ada perbedaan.

“Masyarakat harus kembali melihat nilai luhur bangsa Indonesia yang menyusun nilai-nilai kebangsaan kita saat ini,” kata Hidayat Nur Wahid di Kendari, Sabtu (20/12).

Ia mengatakan di tengah perkembangan politik dan demokrasi saat ini, dikhawatirkan munculnya berbagai konflik horizontal akibat kurangnya pemahaman mengenai nilai-nilai Pancasila sebagai dasar kebangsaan Indonesia.

Menurut dia, bisa jadi masyarakat akan lupa bahwa saat ini sedang berada di negara yang terdiri dari berbagai etnis, golongan, agama dan sebagainya sehingga tidak memahami adanya perbedaan itu.

Masyarakat, kata Nur Wahid, tidak lagi memahami kalau sedang berada dalam kebhinekaan sehingga muncul ego ras, mayoritas dan ego lainnya yang tidak mencerminkan Bhineka Tunggal Ika.

“Makanya kita memang perlu penyegaran nilai-nilai kebangsaan sebagai salah satu cara untuk meredam konflik dan kejahatan yang meluas,” katanya.

Dengan demikian, lanjut Nur Wahid, bangsa ini akan tumbuh menjadi bangsa yang senantiasa damai dalam kebersamaan dan perbedaan.

Keberadaan Hidayat Nurwajid di Kendari dalam rangka menghadiri Dialog Kebangsaan yang dilakukan oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sultra, yang dihadiri kader PKS se- Sultra.

Selain Hidayat Nur Wahid, hadir juga Sekjen PKS Fahri Hamzah yang juga merupakan Wakil Ketua DPR-RI.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain