26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40263

MPR: Pentingnya BNPP Cegah Warga Perbatasan Diiming-imingi Negara Tetangga

Jakarta, Aktual.co —Kebijakan Pemerintah Indonesia membentuk Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP) mutlak sebagai jaminan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berkewajiban secara konstitusi untuk memastikan NKRI utuh. Negara ini berdaulat sehingga apa pun dipertaruhkan demi keutuhan bangsa yang kita cintai,” kata Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid di Kendari, Sabtu (20/12).
Pemerintah Indonesia harus menjaga kesenjangan pembangunan dan kesejahteraan warga negaranya yang berada di wilayah perbatasan sehingga tidak diremehkan negara-negara tetangga.
BNPP sebagai salah satu solusi strategis untuk mendorong percepatan pembangunan pada wilayah perbatasan yang selama ini terkesan ketinggalan perhatian.
Sejumlah titik perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, yakni Entikong, Kalimnatan Barat, Nunukan, Kalimatan Utara berbatasan dengan Malaysia dan Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) berbatasan dengan Timor Leste.
Penempatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada wilayah-wilayah perbatasan diperlukan namun harus didukung dengan penyelenggaraan pembangunan yang optimal.
“Agar warga negara Indonesia tidak mudah diiming-imingi negara tetangga maka pembangunan infrastruktur harus diwujudkan dan memperoleh kesejahteraan,” kata Hidayat yang juga mantan Ketua MPR RI.
Ia menambahkan penjagaan wilayah batas dengan Malaysia harus diseriusi karena sudah ada fakta terjadinya perpindahan patok batas bergeser masuk ke dalam wilayah Indonesia.
Fakta adanya rumah warga negara Indonesia sudah berada dalam wilayah Malaysia tidak sepenuhnya mereka disebut hijrah secara illegal.
“Sangat mungkin patok batas yang digeser masuk ke dalam wilayah Indonesia sehingga tanpa disadari rumah warga negara Indonesia sudah berada dalam wilayah negara tetangga,” kata Hidayat, politisi PKS.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

MPR: Pentingnya BNPP Cegah Warga Perbatasan Diiming-imingi Negara Tetangga

Jakarta, Aktual.co —Kebijakan Pemerintah Indonesia membentuk Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP) mutlak sebagai jaminan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berkewajiban secara konstitusi untuk memastikan NKRI utuh. Negara ini berdaulat sehingga apa pun dipertaruhkan demi keutuhan bangsa yang kita cintai,” kata Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid di Kendari, Sabtu (20/12).
Pemerintah Indonesia harus menjaga kesenjangan pembangunan dan kesejahteraan warga negaranya yang berada di wilayah perbatasan sehingga tidak diremehkan negara-negara tetangga.
BNPP sebagai salah satu solusi strategis untuk mendorong percepatan pembangunan pada wilayah perbatasan yang selama ini terkesan ketinggalan perhatian.
Sejumlah titik perbatasan Indonesia dengan negara tetangga, yakni Entikong, Kalimnatan Barat, Nunukan, Kalimatan Utara berbatasan dengan Malaysia dan Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT) berbatasan dengan Timor Leste.
Penempatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada wilayah-wilayah perbatasan diperlukan namun harus didukung dengan penyelenggaraan pembangunan yang optimal.
“Agar warga negara Indonesia tidak mudah diiming-imingi negara tetangga maka pembangunan infrastruktur harus diwujudkan dan memperoleh kesejahteraan,” kata Hidayat yang juga mantan Ketua MPR RI.
Ia menambahkan penjagaan wilayah batas dengan Malaysia harus diseriusi karena sudah ada fakta terjadinya perpindahan patok batas bergeser masuk ke dalam wilayah Indonesia.
Fakta adanya rumah warga negara Indonesia sudah berada dalam wilayah Malaysia tidak sepenuhnya mereka disebut hijrah secara illegal.
“Sangat mungkin patok batas yang digeser masuk ke dalam wilayah Indonesia sehingga tanpa disadari rumah warga negara Indonesia sudah berada dalam wilayah negara tetangga,” kata Hidayat, politisi PKS.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Lima Desa di Aceh Terendam Banjir, DPRK: Ini Ulah Ilegal Loging

Banda Aceh, Aktual.co — Pengungsi korban banjir di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara hingga Sabtu (20/12) terus bertambah. Selain itu, banjir semakin meluas. 
Jika sebelumnya banjir hanya merendam dua desa di kecamatan itu, kini lima desa terendam banjir. Data yang diperoleh Aktual.co, menyebutkan lima desa terendam banjir dan terdapat pengungsi yaitu Desa Leubok Pusaka pengungsi sebanyak 87 kepala keluarga, Buket Linteung 62 kepala keluarga, Desa Rayeuk sebanyak 35 kepala keluarga, Desa Langkahan sebanyak 30 kepala keluarga dan Desa Alue Mirah sebanyak 45 kepala keluarga.
Sebagian besar mereka mengungsi di SDN 8 Langkahan, Pustu Langkahan, dan sejumlah tenda yang didirikan di Desa Alue Mirah. Salah seorang masyarakat di Desa Rayeuk, Tgk Ramli (40) menyebutkan curah hujan semakin tinggi. Sehingga, air Sungai Ara Kundo meluap ke pemukiman warga. Ketinggian banjir bervariasi dari satu sampai dua meter di pemukiman penduduk.
“Untuk sementara, bantuan masa panik berupa beras, mie instan dan telur sudah mencukupi,” sebut Tgk Ramli.
Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Utara, Ismail A Jalil didampingi wakilnya Abdul Mutalib menyebutkan banjir yang terjadi di pedalaman Aceh Utara itu diduga kuat ekses dari maraknya ilegal loging di kawasan itu. 
Disebutkan, pihaknya telah mendesak agar Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat melakukan upaya kongkrit untuk mengatasi pembalakan liar di kawasan pedalaman tersebut.
“Kami terus memantau kebutuhan pengungsi. Bantuan masa panik telah disalurkan. Kita harap, semua pihak sigap membantu pengungsi di Langkahan,”pungkasnya.  

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Lima Desa di Aceh Terendam Banjir, DPRK: Ini Ulah Ilegal Loging

Banda Aceh, Aktual.co — Pengungsi korban banjir di Kecamatan Langkahan, Aceh Utara hingga Sabtu (20/12) terus bertambah. Selain itu, banjir semakin meluas. 
Jika sebelumnya banjir hanya merendam dua desa di kecamatan itu, kini lima desa terendam banjir. Data yang diperoleh Aktual.co, menyebutkan lima desa terendam banjir dan terdapat pengungsi yaitu Desa Leubok Pusaka pengungsi sebanyak 87 kepala keluarga, Buket Linteung 62 kepala keluarga, Desa Rayeuk sebanyak 35 kepala keluarga, Desa Langkahan sebanyak 30 kepala keluarga dan Desa Alue Mirah sebanyak 45 kepala keluarga.
Sebagian besar mereka mengungsi di SDN 8 Langkahan, Pustu Langkahan, dan sejumlah tenda yang didirikan di Desa Alue Mirah. Salah seorang masyarakat di Desa Rayeuk, Tgk Ramli (40) menyebutkan curah hujan semakin tinggi. Sehingga, air Sungai Ara Kundo meluap ke pemukiman warga. Ketinggian banjir bervariasi dari satu sampai dua meter di pemukiman penduduk.
“Untuk sementara, bantuan masa panik berupa beras, mie instan dan telur sudah mencukupi,” sebut Tgk Ramli.
Sementara itu, Ketua DPRK Aceh Utara, Ismail A Jalil didampingi wakilnya Abdul Mutalib menyebutkan banjir yang terjadi di pedalaman Aceh Utara itu diduga kuat ekses dari maraknya ilegal loging di kawasan itu. 
Disebutkan, pihaknya telah mendesak agar Dinas Kehutanan dan Perkebunan setempat melakukan upaya kongkrit untuk mengatasi pembalakan liar di kawasan pedalaman tersebut.
“Kami terus memantau kebutuhan pengungsi. Bantuan masa panik telah disalurkan. Kita harap, semua pihak sigap membantu pengungsi di Langkahan,”pungkasnya.  

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kagumi Giok Aceh, Kodam Minta Pengrajin Jaga Kualitas

Jakarta, Aktual.co —  Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto mengajak masyarakat Aceh untuk mempertahankan nilai dan kualitas batu giok khas daerah setempat yang telah diakui dunia.
“Kualitas dan mutu batu giok Aceh yang sudah mendunia ini harus benar-benar dipertahankan,” katanya saat meninjau anjungan koleksi batu mulia pada pesta rakyat Hari Juang Kartika ke-69 dan HUT ke-58 Kodam Iskandar Muda di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menegaskan, selama ini ada pihak asing yang mencoba untuk menyelundupkan batu mulia khas Nagan Raya tersebut ke luar Aceh.
Dalam kesempatan itu, Pangdam juga melepas rombongan tim Road Race ke Jantho, Aceh Besar, dengan titik start lapangan Blang Padang Banda Aceh.
Selain itu, pesta rakyat juga menampilkan aneka jenis makanan kuliner, kerajinan tangan, pameran foto dari seluruh jajaran satuan Kodam Iskandar Muda dan pameran alutsista TNI.
Kegiatan itu merupakan salah satu ajang memperingati Hari Juang Kartika Ke-69 dan HUT ke-58 Kodam Iskandar Muda.
“Melalui pesta rakyat ini diharapkan adanya sinergitas dan keakraban dengan mengedepankan rasa solidaritas antara TNI dengan rakyat, karena bersama rakyat TNI kuat,” kata Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kagumi Giok Aceh, Kodam Minta Pengrajin Jaga Kualitas

Jakarta, Aktual.co —  Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto mengajak masyarakat Aceh untuk mempertahankan nilai dan kualitas batu giok khas daerah setempat yang telah diakui dunia.
“Kualitas dan mutu batu giok Aceh yang sudah mendunia ini harus benar-benar dipertahankan,” katanya saat meninjau anjungan koleksi batu mulia pada pesta rakyat Hari Juang Kartika ke-69 dan HUT ke-58 Kodam Iskandar Muda di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menegaskan, selama ini ada pihak asing yang mencoba untuk menyelundupkan batu mulia khas Nagan Raya tersebut ke luar Aceh.
Dalam kesempatan itu, Pangdam juga melepas rombongan tim Road Race ke Jantho, Aceh Besar, dengan titik start lapangan Blang Padang Banda Aceh.
Selain itu, pesta rakyat juga menampilkan aneka jenis makanan kuliner, kerajinan tangan, pameran foto dari seluruh jajaran satuan Kodam Iskandar Muda dan pameran alutsista TNI.
Kegiatan itu merupakan salah satu ajang memperingati Hari Juang Kartika Ke-69 dan HUT ke-58 Kodam Iskandar Muda.
“Melalui pesta rakyat ini diharapkan adanya sinergitas dan keakraban dengan mengedepankan rasa solidaritas antara TNI dengan rakyat, karena bersama rakyat TNI kuat,” kata Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain