24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40287

Lima Pesan untuk Kemenpora Bentuk Tim Sembilan

Jakarta, Aktual.co — Rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membentuk sebuah tim yang bertugas untuk memantau dan mengevaluasi kinerja PSSI yang disebut dengan Tim Sembilan, masih sebatas wacana.

Konon, anggota tim tersebut berasal dari kalangan pakar sepakbola, masyarakat, wartawan serta suporter. Meski begitu, sejak wacana tersebut dilontarkan, detail tugas dan nama-nama anggotanya masih menjadi misteri.

Dikatakan Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Achmad Suprijato bahwa, agar tidak terjadi spekulasi-spekulasi aneh di masyarakat, mereka meminta Kemenpora terbuka dalam pembentukkan Tim Sembilan.

“Keterbukaan itu penting. Kemenpora tidak bisa memaksa PSSI untuk terbuka jika mereka sendiri tidak terbuka,” tegas Richard dalam siaran persnya kepada Aktual.co di Jakarta, Jumat (19/12).

Bukan hanya itu, Richard menyarankan Kemenpora agar memperhatikan beberapa poin terkait Tim Sembilan.

Berikut poin-poin pentingnya:

1. Menpora harus terbuka sebelum memaksa PSSI untuk terbuka. Hal ini penting agar tidak hanya sekedar blafing atau berwacana di media
2. Kemenpora harus memfokuskan tugas dan fungsi Tim Sembilan. Hal itu agar, Tim Sembilan mempunyai fokus yang jelas, tepat dan efektif
3. Latar belakang anggota tim tersebut harus jelas. Rekam jejaknya harus bersih dan berintegritas serta lepas dari konflik kepentingan dengan PSSI. Dan yang paling penting adalah bukan politisi dan bagian dari magia sepakbola
4. Kemenpora harus menjelaskan kepada siapa nantinya Tim Sembilan melaporkan hasil kerjanya. Bagaimana tindaklanjut hasil dari tim tersebut juga perlu dijelaskan
5. Tim Sembilan harus diberikan jangka waktu kerja yang jelas. Hal ini agar jelas kecepatan kerja dan hasilnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Lima Pesan untuk Kemenpora Bentuk Tim Sembilan

Jakarta, Aktual.co — Rencana Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membentuk sebuah tim yang bertugas untuk memantau dan mengevaluasi kinerja PSSI yang disebut dengan Tim Sembilan, masih sebatas wacana.

Konon, anggota tim tersebut berasal dari kalangan pakar sepakbola, masyarakat, wartawan serta suporter. Meski begitu, sejak wacana tersebut dilontarkan, detail tugas dan nama-nama anggotanya masih menjadi misteri.

Dikatakan Direktur Lembaga Kajian dan Pengembangan Olahraga Indonesia (Lemkapoin), Richard Achmad Suprijato bahwa, agar tidak terjadi spekulasi-spekulasi aneh di masyarakat, mereka meminta Kemenpora terbuka dalam pembentukkan Tim Sembilan.

“Keterbukaan itu penting. Kemenpora tidak bisa memaksa PSSI untuk terbuka jika mereka sendiri tidak terbuka,” tegas Richard dalam siaran persnya kepada Aktual.co di Jakarta, Jumat (19/12).

Bukan hanya itu, Richard menyarankan Kemenpora agar memperhatikan beberapa poin terkait Tim Sembilan.

Berikut poin-poin pentingnya:

1. Menpora harus terbuka sebelum memaksa PSSI untuk terbuka. Hal ini penting agar tidak hanya sekedar blafing atau berwacana di media
2. Kemenpora harus memfokuskan tugas dan fungsi Tim Sembilan. Hal itu agar, Tim Sembilan mempunyai fokus yang jelas, tepat dan efektif
3. Latar belakang anggota tim tersebut harus jelas. Rekam jejaknya harus bersih dan berintegritas serta lepas dari konflik kepentingan dengan PSSI. Dan yang paling penting adalah bukan politisi dan bagian dari magia sepakbola
4. Kemenpora harus menjelaskan kepada siapa nantinya Tim Sembilan melaporkan hasil kerjanya. Bagaimana tindaklanjut hasil dari tim tersebut juga perlu dijelaskan
5. Tim Sembilan harus diberikan jangka waktu kerja yang jelas. Hal ini agar jelas kecepatan kerja dan hasilnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Jelang Natal, Harga Daging Sapi Naik Hingga Rp100 Ribu

Jakarta, Aktual.co —Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional merangkak naik jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2015 akibat dari meningkatnya permintaan.
Pedagang di Pasar kramat Jati mengatakan permintaan daging sapi sudah meningkat sejak empat hari lalu. Harga daging yang perkilonya biasa dijual Rp 97 ribu, sekarang dijual Rp 100 ribu. 
“Sementara daging khas dari Rp 110 ribu per kilo menjadi Rp 120 ribu per kilo. Memang ada sedikit kenaikan harga,”  ujar Sugeng (47) pedagang daging sapi di Lantai 2 Blok D Pasar Kramatjati, Jumat (19/12) seperti dilansir dari Beritajakarta.
Omzet pedagang pun mengalami peningkatan hingga 40 persen. Kalau biasanya pedagang hanya mendapat Rp5 juta perharinya, sekarang bisa mencapai Rp8juta perhari. 
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur, Jhony Siregar, mengaku sudah menerima laporan adanya kenaikan harga daging sapi.
Dia menilai kenaikan masih wajar mengingat adanya perayaan Natal dan tahun baru.

Artikel ini ditulis oleh:

Jelang Natal, Harga Daging Sapi Naik Hingga Rp100 Ribu

Jakarta, Aktual.co —Harga daging sapi di sejumlah pasar tradisional merangkak naik jelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2015 akibat dari meningkatnya permintaan.
Pedagang di Pasar kramat Jati mengatakan permintaan daging sapi sudah meningkat sejak empat hari lalu. Harga daging yang perkilonya biasa dijual Rp 97 ribu, sekarang dijual Rp 100 ribu. 
“Sementara daging khas dari Rp 110 ribu per kilo menjadi Rp 120 ribu per kilo. Memang ada sedikit kenaikan harga,”  ujar Sugeng (47) pedagang daging sapi di Lantai 2 Blok D Pasar Kramatjati, Jumat (19/12) seperti dilansir dari Beritajakarta.
Omzet pedagang pun mengalami peningkatan hingga 40 persen. Kalau biasanya pedagang hanya mendapat Rp5 juta perharinya, sekarang bisa mencapai Rp8juta perhari. 
Kepala Seksi Perdagangan Dalam Negeri, Sudin Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Jakarta Timur, Jhony Siregar, mengaku sudah menerima laporan adanya kenaikan harga daging sapi.
Dia menilai kenaikan masih wajar mengingat adanya perayaan Natal dan tahun baru.

Artikel ini ditulis oleh:

Libur Natal dan Tahun Baru, Tiket dari Yogya ke Jakarta Sudah Habis

Yogyakarta, Aktual.co — Memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru, okupasi atau penjualan tiket sejumlah kereta api, dengan keberangkatan dari beberapa stasiun wilayah Daops 6 Yogyakarta tujuan Jakarta, mulai ludes terjual.

Manager Corporate Communications PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Bambang Setiyo Prayitno, menyebut tingkat okupasi pada tanggal (27/12) sampai dengan (4/1/2015) bahkan sudah mencapai rata-rata 100 persen atau terjual seluruhnya.

Meski begitu, beberpa KA, diketahui masih tersedia diatas 100 kursi penumpang pada tanggal (29/12), yakni KA ekonomi AC Jakatingkir relasi Purwosari-Pasarsenen pada tanggal (30/12) sampai dengan (2/1/2015); KA Taksaka Malam, Argodwipangga reguler dan Argodwipangga tambahan pada (30/12) sampai dengan (1/1/2015) relasi Solobalapan-Gambir; KA Fajar Utama Jogja, KA Senja Utama Solo, Senja Utama Jogja pada tanggal (31/12).

Sementara itu diungkapkan untuk kereta api relasi Jogja-Surabaya seperti KA Sancaka pagi dan KA Sancaka Sore okupasi rata-rata masih 60-70 persen. Begitu juga untuk kereta api tujuan Bandung seperti KA Lodaya pagi dan KA Lodaya malam mulai tanggal (20/12/2014) sampai dengan (05/01/2014) okupasi rata-rata masih 60-75 persen.

“Okupasi tertinggi terjadi pada tanggal-tanggal tersebut karena arus balik. Kota Jogjakarta maupun Surakarta merupakan kota tujuan, sehingga pasca momen Natal dan tahun baru terjadi lonjakannya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Libur Natal dan Tahun Baru, Tiket dari Yogya ke Jakarta Sudah Habis

Yogyakarta, Aktual.co — Memasuki masa libur Natal dan Tahun Baru, okupasi atau penjualan tiket sejumlah kereta api, dengan keberangkatan dari beberapa stasiun wilayah Daops 6 Yogyakarta tujuan Jakarta, mulai ludes terjual.

Manager Corporate Communications PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Bambang Setiyo Prayitno, menyebut tingkat okupasi pada tanggal (27/12) sampai dengan (4/1/2015) bahkan sudah mencapai rata-rata 100 persen atau terjual seluruhnya.

Meski begitu, beberpa KA, diketahui masih tersedia diatas 100 kursi penumpang pada tanggal (29/12), yakni KA ekonomi AC Jakatingkir relasi Purwosari-Pasarsenen pada tanggal (30/12) sampai dengan (2/1/2015); KA Taksaka Malam, Argodwipangga reguler dan Argodwipangga tambahan pada (30/12) sampai dengan (1/1/2015) relasi Solobalapan-Gambir; KA Fajar Utama Jogja, KA Senja Utama Solo, Senja Utama Jogja pada tanggal (31/12).

Sementara itu diungkapkan untuk kereta api relasi Jogja-Surabaya seperti KA Sancaka pagi dan KA Sancaka Sore okupasi rata-rata masih 60-70 persen. Begitu juga untuk kereta api tujuan Bandung seperti KA Lodaya pagi dan KA Lodaya malam mulai tanggal (20/12/2014) sampai dengan (05/01/2014) okupasi rata-rata masih 60-75 persen.

“Okupasi tertinggi terjadi pada tanggal-tanggal tersebut karena arus balik. Kota Jogjakarta maupun Surakarta merupakan kota tujuan, sehingga pasca momen Natal dan tahun baru terjadi lonjakannya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain