25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40307

Perbankan Wajib Salurkan 20 Persen Kredit UMKM

Kupang, Aktual.co — Asisten Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Willem Pasaribu mengatakan perbankan wajib menyalurkan sebesar 20 persen dari total kredit kepada UMKM.

“Mulai tahun depan, secara bertahap seluruh perbankan wajib menyalurkan kredit ke UMKM sebesar 20 persen dari keseluruhan pinjaman,” kata Willem di Manado, Jumat (19/12).

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan Bank Indonesia mewajibkan seluruh perbankan di Indonesia menyalurkan 20 persen kreditnya kepada pelaku UMKM secara bertahap mulai 2015-2018 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Mulai tahun depan kami wajibkan perbankan Indonesia menyalurkan lima persen dari total kreditnya kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tahun depannya lagi jadi 10 persen, hingga 2018 menjadi 20 persen,” kata Luctor.

Ia mengatakan, perbankan di Sulut memang sudah menyalurkan kredit ke UMKM, namun persentasenya bervariasi. Ada yang mencapai 20 persen bahkan lebih dari total kredit yang disalurkan, ada juga yang baru satu persen.

Suku bunga kredit yang diberikan perbankan kepada UMKM tetap mengikuti suku bunga pasar karena pendanaan perbankan juga berasal dari pasar.

Pihaknya mendorong perbankan untuk memperbesar penyaluran kredit UMKM, namun tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian untuk mencegah terjadinya kredit macet.

“Jadi harus tetap ditingkatkan tapi harus sehat, dan perlu diketahui bahwa kredit macet UMKM sudah di atas nasional,” ujarnya.

Selain mewajibkan perbankan menyalurkan kredit UMKM, kata dia, pemerintah juga sudah mendorong perbankan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), di mana penjaminan kredit dilakukan oleh pemerintah.

Hingga posisi Oktober 2014, penyaluran kredit perbankan Sulut ke UMKM mencapai Rp6,98 triliun atau meningkat 7,82 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp6,39 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Perbankan Wajib Salurkan 20 Persen Kredit UMKM

Kupang, Aktual.co — Asisten Deputi Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Willem Pasaribu mengatakan perbankan wajib menyalurkan sebesar 20 persen dari total kredit kepada UMKM.

“Mulai tahun depan, secara bertahap seluruh perbankan wajib menyalurkan kredit ke UMKM sebesar 20 persen dari keseluruhan pinjaman,” kata Willem di Manado, Jumat (19/12).

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru mengatakan Bank Indonesia mewajibkan seluruh perbankan di Indonesia menyalurkan 20 persen kreditnya kepada pelaku UMKM secara bertahap mulai 2015-2018 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Mulai tahun depan kami wajibkan perbankan Indonesia menyalurkan lima persen dari total kreditnya kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tahun depannya lagi jadi 10 persen, hingga 2018 menjadi 20 persen,” kata Luctor.

Ia mengatakan, perbankan di Sulut memang sudah menyalurkan kredit ke UMKM, namun persentasenya bervariasi. Ada yang mencapai 20 persen bahkan lebih dari total kredit yang disalurkan, ada juga yang baru satu persen.

Suku bunga kredit yang diberikan perbankan kepada UMKM tetap mengikuti suku bunga pasar karena pendanaan perbankan juga berasal dari pasar.

Pihaknya mendorong perbankan untuk memperbesar penyaluran kredit UMKM, namun tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian untuk mencegah terjadinya kredit macet.

“Jadi harus tetap ditingkatkan tapi harus sehat, dan perlu diketahui bahwa kredit macet UMKM sudah di atas nasional,” ujarnya.

Selain mewajibkan perbankan menyalurkan kredit UMKM, kata dia, pemerintah juga sudah mendorong perbankan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), di mana penjaminan kredit dilakukan oleh pemerintah.

Hingga posisi Oktober 2014, penyaluran kredit perbankan Sulut ke UMKM mencapai Rp6,98 triliun atau meningkat 7,82 persen jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu hanya Rp6,39 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Diet Efektif Singkirkan Lemak Menumpuk pada Perut

Jakarta, Aktual.co — Berbagai cara dilakukan untuk bisa mengecilkan perut dalam melakukan berbagai kiat dan trik diet. Lemak yang menumpuk pada perut merupakan permasalahan yang dihadapi manusia yang terkadang malas dalam berolahraga.

Dan, berikut beberapa tips cara untuk menyingkirkannya, demikian Stylecraze melaporkan, pada Jumat (19/12).

Hilangkan kalori tinggi makanan
Hal ini sangat penting bagi Anda, dalam menyeimbangkan mengatur makanan Anda, dari makanan yang berkalori tinggi terutama untuk wanita sehabis melahirkan dan sedang menyusui.

Perbanyak buah,  sayuran dan daging tanpa lemak.
Buah-buahan dan sayuran yang sarat dengan antioksidan dan nutrisi penting serta memenuhi semua kebutuhan gizi tubuh Anda. Selain itu, juga penuh dengan air dan serat membuat Anda cepat kenyang. Daging tanpa lemak dan biji-bijian membutuhkan waktu untuk dicerna.

Jaga journal A
Bila Anda ingin benar-benar membuat perut Anda mengecil, maka Anda haru disiplin dalam berlatih. Jurnal yang dimaksud disini adalah catatan tentang kegiatan sehari-hari Anda. Maka Anda bisa melihat sendiri aktivitas terberat yang Anda lakukan.

Teknik pernafasan
Anda juga bisa mendapatkan lebih baik, jika Anda menyesuaikan teknik pernapasan yang tepat, (yang disebut teknik Tupler saat Anda berolahraga, red). Teknik tersebut juga mengajarkan Anda untuk menarik otot perut secara benar sebelum melakukan aktivitas apapun. Selama proses ini, Anda dihukum menggunakan transfer abdominis Anda, yang merupakan otot terdalam yang membungkus punggung dan perut seperti korset. Teknik ini meningkatkan kekuatan otot dan membuat perut Anda terlihat datar.

Luangkan waktu
Luangkanlah waktu Anda selama 30 menit untuk latihan lebih serius agar dapat mengecilkan perut Anda. Dianjurkan untuk membawa latihan dari 60 sampai 90 menit di bawah bimbingan pelatih bersertifikat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Artikel ini ditulis oleh:

Diet Efektif Singkirkan Lemak Menumpuk pada Perut

Jakarta, Aktual.co — Berbagai cara dilakukan untuk bisa mengecilkan perut dalam melakukan berbagai kiat dan trik diet. Lemak yang menumpuk pada perut merupakan permasalahan yang dihadapi manusia yang terkadang malas dalam berolahraga.

Dan, berikut beberapa tips cara untuk menyingkirkannya, demikian Stylecraze melaporkan, pada Jumat (19/12).

Hilangkan kalori tinggi makanan
Hal ini sangat penting bagi Anda, dalam menyeimbangkan mengatur makanan Anda, dari makanan yang berkalori tinggi terutama untuk wanita sehabis melahirkan dan sedang menyusui.

Perbanyak buah,  sayuran dan daging tanpa lemak.
Buah-buahan dan sayuran yang sarat dengan antioksidan dan nutrisi penting serta memenuhi semua kebutuhan gizi tubuh Anda. Selain itu, juga penuh dengan air dan serat membuat Anda cepat kenyang. Daging tanpa lemak dan biji-bijian membutuhkan waktu untuk dicerna.

Jaga journal A
Bila Anda ingin benar-benar membuat perut Anda mengecil, maka Anda haru disiplin dalam berlatih. Jurnal yang dimaksud disini adalah catatan tentang kegiatan sehari-hari Anda. Maka Anda bisa melihat sendiri aktivitas terberat yang Anda lakukan.

Teknik pernafasan
Anda juga bisa mendapatkan lebih baik, jika Anda menyesuaikan teknik pernapasan yang tepat, (yang disebut teknik Tupler saat Anda berolahraga, red). Teknik tersebut juga mengajarkan Anda untuk menarik otot perut secara benar sebelum melakukan aktivitas apapun. Selama proses ini, Anda dihukum menggunakan transfer abdominis Anda, yang merupakan otot terdalam yang membungkus punggung dan perut seperti korset. Teknik ini meningkatkan kekuatan otot dan membuat perut Anda terlihat datar.

Luangkan waktu
Luangkanlah waktu Anda selama 30 menit untuk latihan lebih serius agar dapat mengecilkan perut Anda. Dianjurkan untuk membawa latihan dari 60 sampai 90 menit di bawah bimbingan pelatih bersertifikat untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Artikel ini ditulis oleh:

Sinyal DKI Hentikan Proyek Monorel Mencuat di Rapat Banggar

Jakarta, Aktual.co —Sinyal bakal dihentikannya proyek monorel di Pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencuat di rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Kamis (18/12) kemarin.
Dalam rapat di kebon Sirih, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Transportasi, Sutanto Suhodo ‘curhat’ mengenai banyaknya kendala untuk melanjutkan proyek yang jadi ‘dagangan’ pasangan Joko Widodo-Ahok saat kampanye Pemilu Gubernur DKI tahun 2012 lalu itu.
Proyek yang digadang-gadang bakal jadi salah satu jalan keluar untuk mengurangi kemacetan di Jakarta itu dianggap sangat sulit direalisasikan. 
Alasannya, konsorsium di proyek itu, yakni PT Adhi Karya, mengajukan persyaratan yang sangat sulit. Yakni meminta stasiun monorel dibangun di beberapa titik yang tak bisa disetujui Pemprov DKI. 
“Stasiun dia (konsorsium) minta dibangun di Tanah Abang. Kami menolak. Ini sama sekali tidak bisa diberikan. Menurut kami kalau itu dilakukan, tersisa beban untuk mengembalikan ruang jalan yang semestinya,” dalih Sutanto, dalam rapat anggaran dengan Banggar DPRD DKI, Kamis (16/12).
Masalah lain yang dikeluhkannya di rapat Banggar adalah soal pembebasan lahan. 
Mengibarkan ‘bendera putih’ untuk selesaikan monorel, Sutanto justru menyodorkan proyek pengganti ke dewan. Yakni pembangunan Light Rapid Transit (LRT).
Bukannya dapat ‘angin’, curhatan Sutanto soal monorel malah dapat tanggapan sinis dari Wakil Ketua Banggar DPRD, M Taufik. Politisi Gerindra itu menilai curhatan Sutanto terkesan sengaja disampaikan agar dewan setuju proyek monorel dihentikan, dan menyetujui proyek LRT.
Taufik justru mendorong Pemprov DKI mengupayakan kelanjutan monorel pada pihak swasta, agar tidak membebani APBD DKI. Dia juga mempersoalkan soal surat rekomendasi dari Gubernur Jokowi sewaktu mengatakan ingin melanjutkan proyek monorel.
“Tolong ditanyakan dulu kan ada surat Gubernur (Jokowi) ke PT Jakarta Monorel perihal tindak lanjutnya. Coba ini bapak (Jokowi) dikasih tahu dulu setuju nggak monorel dihentikan?” ujar Taufik ke Sutanto.
Pemprov DKI pun diminta Taufik agar mempertimbangkan keberadaan surat  rekomendasi Jokowi itu. “Tolong surat gubernur ini harus menjadi perhatian kita.” 
Namun dalam rapat Banggar kemarin pihak DPRD belum memutuskan nasib monorel, apakah setuju dihentikan atau tidak.

Artikel ini ditulis oleh:

Sinyal DKI Hentikan Proyek Monorel Mencuat di Rapat Banggar

Jakarta, Aktual.co —Sinyal bakal dihentikannya proyek monorel di Pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mencuat di rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Kamis (18/12) kemarin.
Dalam rapat di kebon Sirih, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Transportasi, Sutanto Suhodo ‘curhat’ mengenai banyaknya kendala untuk melanjutkan proyek yang jadi ‘dagangan’ pasangan Joko Widodo-Ahok saat kampanye Pemilu Gubernur DKI tahun 2012 lalu itu.
Proyek yang digadang-gadang bakal jadi salah satu jalan keluar untuk mengurangi kemacetan di Jakarta itu dianggap sangat sulit direalisasikan. 
Alasannya, konsorsium di proyek itu, yakni PT Adhi Karya, mengajukan persyaratan yang sangat sulit. Yakni meminta stasiun monorel dibangun di beberapa titik yang tak bisa disetujui Pemprov DKI. 
“Stasiun dia (konsorsium) minta dibangun di Tanah Abang. Kami menolak. Ini sama sekali tidak bisa diberikan. Menurut kami kalau itu dilakukan, tersisa beban untuk mengembalikan ruang jalan yang semestinya,” dalih Sutanto, dalam rapat anggaran dengan Banggar DPRD DKI, Kamis (16/12).
Masalah lain yang dikeluhkannya di rapat Banggar adalah soal pembebasan lahan. 
Mengibarkan ‘bendera putih’ untuk selesaikan monorel, Sutanto justru menyodorkan proyek pengganti ke dewan. Yakni pembangunan Light Rapid Transit (LRT).
Bukannya dapat ‘angin’, curhatan Sutanto soal monorel malah dapat tanggapan sinis dari Wakil Ketua Banggar DPRD, M Taufik. Politisi Gerindra itu menilai curhatan Sutanto terkesan sengaja disampaikan agar dewan setuju proyek monorel dihentikan, dan menyetujui proyek LRT.
Taufik justru mendorong Pemprov DKI mengupayakan kelanjutan monorel pada pihak swasta, agar tidak membebani APBD DKI. Dia juga mempersoalkan soal surat rekomendasi dari Gubernur Jokowi sewaktu mengatakan ingin melanjutkan proyek monorel.
“Tolong ditanyakan dulu kan ada surat Gubernur (Jokowi) ke PT Jakarta Monorel perihal tindak lanjutnya. Coba ini bapak (Jokowi) dikasih tahu dulu setuju nggak monorel dihentikan?” ujar Taufik ke Sutanto.
Pemprov DKI pun diminta Taufik agar mempertimbangkan keberadaan surat  rekomendasi Jokowi itu. “Tolong surat gubernur ini harus menjadi perhatian kita.” 
Namun dalam rapat Banggar kemarin pihak DPRD belum memutuskan nasib monorel, apakah setuju dihentikan atau tidak.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain