26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40314

Sesditjen ESDM Akui Dicecar KPK Soal Revisi APBN-P 2013

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Sekretaris Direktoral Jenderal Ketenagalistrikan (Sesditjen) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Arief Indranto.
Arief baru saja diperiksa sebagai saksi untuk tersangka korupsi Jegiatan Sosialisasi, Sepeda Sehat, dan Perawatan Kantor SESDM dengan tersangka Waryono Karno.
Saat keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 15.00 WIB Arief mengaku dicecar oleh penyidik soal revisi Anggaran Pendapatan Pembelanjaan Negara – Perubahan pada tahun 2013.
“Soal proses apa itu, tentang anggaran, soal revisi dan sebagainya,” kata Arief saat dikonfirmasi oleh wartawan, Jumat (18/12).
Namun saat dicecar oleh wartawan apakah dirinya mengetahui soal munculnya permintaan penambahan dana dari Menteri Jero Wacik saat itu, Arief memilih kabur ke jalan raya dari wartawan, dan menyetop Kopaja ke arah Mampang.
“Oh enggak, enggak sih, enggak ke sana, udah ya, tuh udah mau dateng kopajanya,” kata dia seraya naik Kopaja meninggalkan wartawan.
Diketahui untuk tersangka Waryono dimana Arief diminta menjadi saksi untuk kasus ini, setelah berulang kali diperiksa, akhirnya resmi ditahan. Waryono mulai mendekam di tahanan terhitung sejak Kamis (18/12) sekitar pukul 21.00 WIB, hingga 20 hari kedepan di Rumah Tahanan Guntur, Jakarta. Saat keluar dari Gedung KPK Waryono telah mengenakan rompi tahanan warna oranye.
“Lillahitaala, saya pasrah apa adanya,” kata Waryono saat akan masuk mobil tahanan. Waryono ditahan dalam perkara dugaan korupsi Kegiatan Sosialisasi, Sepeda Sehat, dan Perawatan Mobil Kantor ESDM.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Demokrat: Jokowi Jangan Pencitraan Terus

Jakarta, Aktual.co — Tudingan yang dilayangkan pemerintahan Jokowi yang menilai bahwa anjloknya nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat (AS) merupakan warisan pemerintahan SBY.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Hermanto pun berang atas tudingan tersebut. Menurut dia, nilai tukar rupiah yang menembus angka Rp13 ribu perdollar Amerika lantaran lemahnya tim perekonomian bila dibandingkan pemerintah sebelumnya.
“Ini harus serius, ini sudah lampu kuning, sehingga ini serius bagi Pak Jokowi, mari kita tinggalkan saling menyalahkan satu sama lain. Waktu dulu SBY juga tidak pernah menyalahkan,” kata Agus, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/12).
Lebih lanjut, Agus, Presiden harusnya bisa lebih memperkuat tim ekonominya dan mengurangi kegiatan-kegiatan berbau pencitraan, karena saat ini perjalanan rupiah sudah memasuki masa kritis. Jika dibiarkan bukan hal mustahil krisis seperti ’98 bisa kembali terulang.
“Ini posisi rupiah sudah lampu kuning dan bukan saatnya menyalah-nyalahkan orang lain. Ini menurut saya harus di-blow up, timnya harus berpikir karena  tim ekonomi-nya sangat lemah dan harus diperkuat,” ucap wakil ketua DPR RI.
Sebelumnya, pemerintahan Jokowi melalui Menteri Perekonomian, Sofyan Djalil menyatakan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika karena kesalahan kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan era SBY. Kendati belakangan Sofyan menepis telah menyalahkan pemerintahan SBY.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Demokrat: Jokowi Jangan Pencitraan Terus

Jakarta, Aktual.co — Tudingan yang dilayangkan pemerintahan Jokowi yang menilai bahwa anjloknya nilai tukar rupiah atas dollar Amerika Serikat (AS) merupakan warisan pemerintahan SBY.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Hermanto pun berang atas tudingan tersebut. Menurut dia, nilai tukar rupiah yang menembus angka Rp13 ribu perdollar Amerika lantaran lemahnya tim perekonomian bila dibandingkan pemerintah sebelumnya.
“Ini harus serius, ini sudah lampu kuning, sehingga ini serius bagi Pak Jokowi, mari kita tinggalkan saling menyalahkan satu sama lain. Waktu dulu SBY juga tidak pernah menyalahkan,” kata Agus, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (19/12).
Lebih lanjut, Agus, Presiden harusnya bisa lebih memperkuat tim ekonominya dan mengurangi kegiatan-kegiatan berbau pencitraan, karena saat ini perjalanan rupiah sudah memasuki masa kritis. Jika dibiarkan bukan hal mustahil krisis seperti ’98 bisa kembali terulang.
“Ini posisi rupiah sudah lampu kuning dan bukan saatnya menyalah-nyalahkan orang lain. Ini menurut saya harus di-blow up, timnya harus berpikir karena  tim ekonomi-nya sangat lemah dan harus diperkuat,” ucap wakil ketua DPR RI.
Sebelumnya, pemerintahan Jokowi melalui Menteri Perekonomian, Sofyan Djalil menyatakan anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika karena kesalahan kebijakan yang dikeluarkan pemerintahan era SBY. Kendati belakangan Sofyan menepis telah menyalahkan pemerintahan SBY.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Polisi Cokok Tiga Oknum Wartawan Gunakan Sabu

Jakarta, Aktual.co — Jajaran Satuan Narkoba Polres Sukabumi, Jawa Barat menangkap tiga oknum wartawan sedang menghisap narkoba jenis sabu di rumah yang berada di Kecamatan Cicurug.
“Oknum wartawan mingguan ini berinisial Ri, Bo dan Bu, ketiganya ditangkap di sebuah rumah di Kampun Legos, RT01, RW 04, Desa Mekarsari, dari tangan para tersangka ditemukan alat hisap sabu atau bong dan sabu-sabu bekas pakai,” kata Kasat Narkoba Polres Sukabumi, AKP Athena Rustandi di Sukabumi, Jumat (19/12).
Menurut dia, penangkapan ketiga oknum wartawan ini berkat laporan warga yang kemudian melaporkan kepada kepolisian, bahwa ada ketiga oknum wartawan yang kerap menyalahgunakan profesinya tersebut untuk memeras orang lain.
Ketiganya dijerat dengan Pasal 112 ayat (1) dan atau Pasa 114 ayat (1) dan Pasal 127 ayat (1) huruf a, Undang-undang nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara dan maksimal hukuman mati. Ketiga oknum wartawan ini saat ini masih diperiksa dan mendekam di sel Mapolres Sukabumi.
“Kami masih melakukan penyelidikan atas penangkapan ketiga tersangka pengguna dan penyalahgunaan narkoba jenis sabu ini.”
Dia mengatakan, pihaknya juga masih mencari tahu siapa yang memasok atau mengirim narkoba jenis sabu itu kepada ketiga oknum wartawan itu dan masih memburu pengedar atau bandar narkoba yang memasok mereka.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Polisi Cokok Tiga Oknum Wartawan Gunakan Sabu

Jakarta, Aktual.co — Jajaran Satuan Narkoba Polres Sukabumi, Jawa Barat menangkap tiga oknum wartawan sedang menghisap narkoba jenis sabu di rumah yang berada di Kecamatan Cicurug.
“Oknum wartawan mingguan ini berinisial Ri, Bo dan Bu, ketiganya ditangkap di sebuah rumah di Kampun Legos, RT01, RW 04, Desa Mekarsari, dari tangan para tersangka ditemukan alat hisap sabu atau bong dan sabu-sabu bekas pakai,” kata Kasat Narkoba Polres Sukabumi, AKP Athena Rustandi di Sukabumi, Jumat (19/12).
Menurut dia, penangkapan ketiga oknum wartawan ini berkat laporan warga yang kemudian melaporkan kepada kepolisian, bahwa ada ketiga oknum wartawan yang kerap menyalahgunakan profesinya tersebut untuk memeras orang lain.
Ketiganya dijerat dengan Pasal 112 ayat (1) dan atau Pasa 114 ayat (1) dan Pasal 127 ayat (1) huruf a, Undang-undang nomor 35 tahun 2009, tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal empat tahun penjara dan maksimal hukuman mati. Ketiga oknum wartawan ini saat ini masih diperiksa dan mendekam di sel Mapolres Sukabumi.
“Kami masih melakukan penyelidikan atas penangkapan ketiga tersangka pengguna dan penyalahgunaan narkoba jenis sabu ini.”
Dia mengatakan, pihaknya juga masih mencari tahu siapa yang memasok atau mengirim narkoba jenis sabu itu kepada ketiga oknum wartawan itu dan masih memburu pengedar atau bandar narkoba yang memasok mereka.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

KPK Periksa Ditjen ESDM Arif Indarto

Sekretaris Direktoral Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arif Indarto berjalan setelah menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (19/12/2014). Arief akan diperiksa kasus dugaan korupsi Kegiatan Sosialisasi Sepeda Sehat dan Perawatan Gedung Kantor ESDM, dengan tersangka mantan Sekjen ESDM Waryono Karno (WK). AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Berita Lain