26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40313

Irjen Kemendikbud Terjunkan Tim Telusuri Penggelembungan Modul Pelatihan Guru

Jakarta, Aktual.co —  Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Haryono Umar menyatakan, pihaknya telah menerjunkan dua tim untuk melakukan investigasi, terkait dugaan penggelembungan harga modul pelatihan guru pengawas Kurikulum 2013.
“Surat tugas untuk kedua tim sudah ada sejak kemarin. Kami akan melakukan investigasi secara menyeluruh,” kata Haryono Umar dihubungi di Jakarta, Jumat (19/12).
Haryono mengatakan, laporan ICW mengenai penggelembungan harga pengadaan modul di Malang, merupakan informasi yang berharga. Informasi tersebut akan menjadi sampel dalam melakukan investigasi menyeluruh dengan menggunakan metode uji petik.
Menurut Haryono, tim pertama akan melakukan investigasi terhadap pelatihan guru pengawas, sedangkan tim yang lain akan melakukan investigasi terkait pengadaan modul pelatihan yang oleh ICW diduga ada penggelembungan harga.
“Selain dari ICW, kami juga mengumpulkan data-data terkait pelatihan dan pengadaan modulnya. Data-data itu akan diuji untuk membuktikan apakah ada penyimpangan atau tidak,” ucapnya.
Terkait kemungkinan sanksi terhadap pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan, Haryono mengatakan Kemdikbud sudah memiliki prosedur tetap dalam setiap program pelatihan dan pengadaan.
Apabila dalam investigasi ditemukan adanya selisih harga dengan biaya produksi, maka akan ditelusuri terlebih dahulu apakah hal itu disebabkan oleh kelalaian atau kesengajaan.
“Sanksi yang dijatuhkan sudah pasti sesuai dengan bukti dan fakta perbuatan yang dilakukan,” ujarnya.
Sebelumnya, ICW melaporkan temuan adanya dugaan indikasi penggelembungan anggaran dalam pengadaan modul pelatihan guru pengawas Kurikulum 2013 yang dilakukan dilakukan unit kerja Kemdikbud di Malang.
“Yang ditemukan di Malang nilainya Rp983 juta dengan potensi kerugian negara Rp786 juta. Karena tidak ada Rp1 miliar, maka kami laporkan ke Kemdikbud untuk ditindaklanjuti, bukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” tuturnya.
Febri mengatakan modus korupsi yang ICW temukan adalah penggelembungan harga. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bidang Otomotif di Malang melayani pengadaan 22.221 modul untuk pelatihan guru pengawas bagi sekolah di Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Gorontalo.
Dari dokumen-dokumen dan investigasi yang dilakukan ICW, ditemukan penggelembungan harga hingga Rp30 ribu ke atas. Biaya produksi satu unit modul yang rata-rata hanya Rp10.500 digelembungkan menjadi Rp40 ribu, bahkan Rp60 ribu.
“Saat itu, pihak Kemdikbud menyatakan akan menindaklanjuti laporan kami dengan memeriksa langsung ke lapangan,” jelasnya

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Rekening Gendut: KPK Kejar Foke, Kejagung Berencana Panggil Gubernur Sultra

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) isyaratkan memanggil Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, yang diduga memiliki rekening gendut berdasarkan Laporan Hasil Analisi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Kan sudah dipanggil dua kali, tidak menutup kemungkinan akan menindaklanjut,” kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), R Widyo Pramono di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (19/12).
Widyo menegaskan, semua laporan transaksi mencurigakan tersebut akan ditindak lanjuti dengan baik oleh Kejaksaan Agung. “Tanya sama pak Dirdik semua semua ditindaklanjut dengan baik,” jelasnya.
Namun, lanjut Widyo, pihaknya perlu mengetahui bahwa nama-nama yang dilaporkan PPATK tidak seluruhnya ditangani oleh Kejaksaan Agung. “Tidak semua diitangani oleh kejaksaan, ada di 2 nama di kepolisian dan pidana umum (kejagung), pidana umum ada 2 terkait dengan Asian Agri dan ada 6 itu Benkalis dan 1 nama di Bali,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi proses perkembangan Nur Alam, Widyo mengaku pihaknya tidak akan kesulitan untuk memproses seluruh rekening mencurigakan tersebut. “Ya tunggu dulu, semua masih diproses penyidik semua yang kerjakan,” tandasnya.
Sementara Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapus Penkum) Kejaksaan Agung mengatakan beberapa waktu lalu Kepala PPATK M Yusuf menyerahkan transaksi mencurigakan kepala daerah ke Kejaksaan Agung. “Mengkaji ada delapan orang kepala daerah baik yang aktif maupun sudah mantan,” katanya di Kejaksaan Agung.
Disinggung soal nama kedelapan kepala daerah tersebut, Tony masih enggan memberitahukan nama kedelapan kepala daerah tersebut yang mempuyai transaksi mencurigakan. “2 mantan Gubernur, 1 Gubernur aktif, 5 bupati dan mantan Bupati, 1 mantan sudah dilakukan penyelidikan, 1 telaah. Gubernur aktif telaah. 1 tahap penuntutan. 4 telaah,” pungkasnya.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad sebelumnya mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) masuk  dalam daftar kepala daerah yang miliki rekening gendut yang dilaporkan oleh PPATK kepada KPK “Iya dia (Foke) ada,”kantanya di Jakarta.
Selain nama Foke, kata Abraham juga ada juga nama Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam yang masuk dalam daftar rekening gendut itu.”Iya, ada juga Gubernur Sulawesi Tenggara,” jelasnya.
Diketahui, Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf menyerahkan Laporan Hasil Analisis (LHA) PPATK ke Jaksa Agung HM Prasteyo. LHA yang diserahkan merupakan dugaan kasus tindak pidana korupsi yang diduga melibatkan salah satu orang hebat di Indonesia. Namun, PPATK enggan membocorkan siapa orang yang dimaksud.
Dia menegaskan total LHA yang diserahkan ada 10. Dari laporan tersebut diduga akan menghasilkan penyelidikan kasus tindak pidana korupsi. PPATK juga pernah meLaporkan hasil analisis 10 kepala daerah terdiri atas gubernur dan bupati itu disetorkan  ke Kejaksaan pada akhir 2012. ?Dari informasi yang beredar salah satu nama yang dilaporkan memiliki rekening gendut adalah Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Rekening Gendut: KPK Kejar Foke, Kejagung Berencana Panggil Gubernur Sultra

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) isyaratkan memanggil Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam, yang diduga memiliki rekening gendut berdasarkan Laporan Hasil Analisi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Kan sudah dipanggil dua kali, tidak menutup kemungkinan akan menindaklanjut,” kata Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), R Widyo Pramono di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (19/12).
Widyo menegaskan, semua laporan transaksi mencurigakan tersebut akan ditindak lanjuti dengan baik oleh Kejaksaan Agung. “Tanya sama pak Dirdik semua semua ditindaklanjut dengan baik,” jelasnya.
Namun, lanjut Widyo, pihaknya perlu mengetahui bahwa nama-nama yang dilaporkan PPATK tidak seluruhnya ditangani oleh Kejaksaan Agung. “Tidak semua diitangani oleh kejaksaan, ada di 2 nama di kepolisian dan pidana umum (kejagung), pidana umum ada 2 terkait dengan Asian Agri dan ada 6 itu Benkalis dan 1 nama di Bali,” ungkapnya.
Saat dikonfirmasi proses perkembangan Nur Alam, Widyo mengaku pihaknya tidak akan kesulitan untuk memproses seluruh rekening mencurigakan tersebut. “Ya tunggu dulu, semua masih diproses penyidik semua yang kerjakan,” tandasnya.
Sementara Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapus Penkum) Kejaksaan Agung mengatakan beberapa waktu lalu Kepala PPATK M Yusuf menyerahkan transaksi mencurigakan kepala daerah ke Kejaksaan Agung. “Mengkaji ada delapan orang kepala daerah baik yang aktif maupun sudah mantan,” katanya di Kejaksaan Agung.
Disinggung soal nama kedelapan kepala daerah tersebut, Tony masih enggan memberitahukan nama kedelapan kepala daerah tersebut yang mempuyai transaksi mencurigakan. “2 mantan Gubernur, 1 Gubernur aktif, 5 bupati dan mantan Bupati, 1 mantan sudah dilakukan penyelidikan, 1 telaah. Gubernur aktif telaah. 1 tahap penuntutan. 4 telaah,” pungkasnya.
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad sebelumnya mengatakan mantan Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke) masuk  dalam daftar kepala daerah yang miliki rekening gendut yang dilaporkan oleh PPATK kepada KPK “Iya dia (Foke) ada,”kantanya di Jakarta.
Selain nama Foke, kata Abraham juga ada juga nama Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam yang masuk dalam daftar rekening gendut itu.”Iya, ada juga Gubernur Sulawesi Tenggara,” jelasnya.
Diketahui, Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) M Yusuf menyerahkan Laporan Hasil Analisis (LHA) PPATK ke Jaksa Agung HM Prasteyo. LHA yang diserahkan merupakan dugaan kasus tindak pidana korupsi yang diduga melibatkan salah satu orang hebat di Indonesia. Namun, PPATK enggan membocorkan siapa orang yang dimaksud.
Dia menegaskan total LHA yang diserahkan ada 10. Dari laporan tersebut diduga akan menghasilkan penyelidikan kasus tindak pidana korupsi. PPATK juga pernah meLaporkan hasil analisis 10 kepala daerah terdiri atas gubernur dan bupati itu disetorkan  ke Kejaksaan pada akhir 2012. ?Dari informasi yang beredar salah satu nama yang dilaporkan memiliki rekening gendut adalah Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Jokowi Rayakan Natal di Papua, Kapolri Siapkan Pengamanan Ketat

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat dipastikan akan menghadiri perayaan Hari Raya Natal, di Papua pada 27 Desember 2014 pekan depan. Presiden ke 7 itu akan mengunjungi 3 lokasi yakni Wamena, Jayapura dan Sorong.
Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan pengamanan untuk Presiden Jokowi yang akan merayakan Natal itu sudah disiapkan. “Ring 1, 2, 3 ring melekat,” kata dia di Mall Central Park, Jakarta Barat, Jumat (19/12).
Sutarman menjamin pengamanan untuk Presiden dilakukan dengan ketat. Pasalnya, sejumlah kelompok masyarakat di Papua sempat menyatakan penolakan kehadiran bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
Kendati demikian, pihaknya akan bekerja sama dengan Polda dan Kodam setempat untuk menguatkan pengamanan. “Kita back up sepenuhnya pengamanan pak Presiden untuk seluruhnya. Pasti beres,” tegas Sutarman.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bersama rombongan akan tiba di Jayapura pada 26 Desember 2014. Kemudian berkunjung ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan kembali ke Jayapura pada 27 Desember 2014, guna peresmian sejumlah pasar di daerah itu. Lalu malamnya menghadiri perayaan Natal Nasional di lapangan Lanud Jayapura, Kabupaten Jayapura.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Jokowi Rayakan Natal di Papua, Kapolri Siapkan Pengamanan Ketat

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo (Jokowi) dapat dipastikan akan menghadiri perayaan Hari Raya Natal, di Papua pada 27 Desember 2014 pekan depan. Presiden ke 7 itu akan mengunjungi 3 lokasi yakni Wamena, Jayapura dan Sorong.
Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan pengamanan untuk Presiden Jokowi yang akan merayakan Natal itu sudah disiapkan. “Ring 1, 2, 3 ring melekat,” kata dia di Mall Central Park, Jakarta Barat, Jumat (19/12).
Sutarman menjamin pengamanan untuk Presiden dilakukan dengan ketat. Pasalnya, sejumlah kelompok masyarakat di Papua sempat menyatakan penolakan kehadiran bekas Gubernur DKI Jakarta itu.
Kendati demikian, pihaknya akan bekerja sama dengan Polda dan Kodam setempat untuk menguatkan pengamanan. “Kita back up sepenuhnya pengamanan pak Presiden untuk seluruhnya. Pasti beres,” tegas Sutarman.
Sebelumnya, Presiden Jokowi bersama rombongan akan tiba di Jayapura pada 26 Desember 2014. Kemudian berkunjung ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan kembali ke Jayapura pada 27 Desember 2014, guna peresmian sejumlah pasar di daerah itu. Lalu malamnya menghadiri perayaan Natal Nasional di lapangan Lanud Jayapura, Kabupaten Jayapura.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Sesditjen ESDM Akui Dicecar KPK Soal Revisi APBN-P 2013

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Sekretaris Direktoral Jenderal Ketenagalistrikan (Sesditjen) Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Arief Indranto.
Arief baru saja diperiksa sebagai saksi untuk tersangka korupsi Jegiatan Sosialisasi, Sepeda Sehat, dan Perawatan Kantor SESDM dengan tersangka Waryono Karno.
Saat keluar dari Gedung KPK sekitar pukul 15.00 WIB Arief mengaku dicecar oleh penyidik soal revisi Anggaran Pendapatan Pembelanjaan Negara – Perubahan pada tahun 2013.
“Soal proses apa itu, tentang anggaran, soal revisi dan sebagainya,” kata Arief saat dikonfirmasi oleh wartawan, Jumat (18/12).
Namun saat dicecar oleh wartawan apakah dirinya mengetahui soal munculnya permintaan penambahan dana dari Menteri Jero Wacik saat itu, Arief memilih kabur ke jalan raya dari wartawan, dan menyetop Kopaja ke arah Mampang.
“Oh enggak, enggak sih, enggak ke sana, udah ya, tuh udah mau dateng kopajanya,” kata dia seraya naik Kopaja meninggalkan wartawan.
Diketahui untuk tersangka Waryono dimana Arief diminta menjadi saksi untuk kasus ini, setelah berulang kali diperiksa, akhirnya resmi ditahan. Waryono mulai mendekam di tahanan terhitung sejak Kamis (18/12) sekitar pukul 21.00 WIB, hingga 20 hari kedepan di Rumah Tahanan Guntur, Jakarta. Saat keluar dari Gedung KPK Waryono telah mengenakan rompi tahanan warna oranye.
“Lillahitaala, saya pasrah apa adanya,” kata Waryono saat akan masuk mobil tahanan. Waryono ditahan dalam perkara dugaan korupsi Kegiatan Sosialisasi, Sepeda Sehat, dan Perawatan Mobil Kantor ESDM.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain