31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40349

Kadin: 20 Persen Jamu Beredar Ilegal

Jakarta, Aktual.co —  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan sekitar 20 persen dari total jamu yang beredar di Tanah Air merupakan produk ilegal atau tidak resmi.

“Total perdagangan jamu dan kosmetika yang berasal dari jamu itu sekitar Rp80 triliun. Tapi 20 persen atau sekitar Rp15 triliun itu produk ilegal,” kata Wakil Ketua Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya Putri K Wardani, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (19/12).

Menurut Putri yang juga Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk, dari 20 persen produk jamu dan kosmetika ilegal itu terdiri atas produk asal Indonesia dan impor.

“Produk ilegalnya dari Indonesia dan lebih banyak lagi yang impor. Macam-macam asalnya,” jelasnya.

Demi mengatasi maraknya peredaran produk jamu ilegal dari luar negeri, termasuk melalui perdagangan elektronik, Putri meminta pemerintah untuk melakukan upaya antisipasi.

“Itu harus ditelusuri, apakah jamu itu legal atau ilegal. Di ‘e-commerce’ kan kita tidak tahu. Kadang BPOM juga tidak tahu produk tersebut beredar. Makanya Kemenkominfo, Kemenristek, Kepolisian dan Ditjen Bea Cukai harus atur peredarannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Putri mengatakan pertumbuhan industri jamu masih menunjukkan tren positif.

Pada 2014 ini, industri jamu masih bertahan pada posisi belasan persen dan diharapkan bisa terus tumbuh pada 2015, terutama dengan adanya pencanangan minum jamu setiap hari Jumat oleh pemerintah.

Sementara untuk ekspor jamu, ia mengatakan jumlahnya masih sangat kecil.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kadin: 20 Persen Jamu Beredar Ilegal

Jakarta, Aktual.co —  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan sekitar 20 persen dari total jamu yang beredar di Tanah Air merupakan produk ilegal atau tidak resmi.

“Total perdagangan jamu dan kosmetika yang berasal dari jamu itu sekitar Rp80 triliun. Tapi 20 persen atau sekitar Rp15 triliun itu produk ilegal,” kata Wakil Ketua Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya Putri K Wardani, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (19/12).

Menurut Putri yang juga Presiden Direktur PT Mustika Ratu Tbk, dari 20 persen produk jamu dan kosmetika ilegal itu terdiri atas produk asal Indonesia dan impor.

“Produk ilegalnya dari Indonesia dan lebih banyak lagi yang impor. Macam-macam asalnya,” jelasnya.

Demi mengatasi maraknya peredaran produk jamu ilegal dari luar negeri, termasuk melalui perdagangan elektronik, Putri meminta pemerintah untuk melakukan upaya antisipasi.

“Itu harus ditelusuri, apakah jamu itu legal atau ilegal. Di ‘e-commerce’ kan kita tidak tahu. Kadang BPOM juga tidak tahu produk tersebut beredar. Makanya Kemenkominfo, Kemenristek, Kepolisian dan Ditjen Bea Cukai harus atur peredarannya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Putri mengatakan pertumbuhan industri jamu masih menunjukkan tren positif.

Pada 2014 ini, industri jamu masih bertahan pada posisi belasan persen dan diharapkan bisa terus tumbuh pada 2015, terutama dengan adanya pencanangan minum jamu setiap hari Jumat oleh pemerintah.

Sementara untuk ekspor jamu, ia mengatakan jumlahnya masih sangat kecil.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Lusa, Diskusi Seni Rupa ‘Art Brut Indonesia’ Kembali Digelar

Jakarta, Aktual.co —Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar akan menggelar diskusi seni rupa memeriahkan pameran dua perupa “art brut Indonesia”, Minggu, 21 Desember 2014.

“Diskusi itu menampilkan kurator pameran yang terdiri atas George Breguet, Made Budhiana dan Jean Couteau,” kata penanggung jawab pameran tersebut Putu Aryastawa di Denpasar, Jumat. (19/12)

Ia mengatakan, selain itu juga tampil Nawa Tunggal yakni jurnalis yang juga adik Dwi Putro yang menggelar pameran tersebut bersama Ni Nyoman Tanjung. Pamerannya sendiri berlangsung selama seminggu, 21-27Desember 2014.

Dialog tersebut akan menelaah perihal keberadaan seniman-seniman terpinggirkan atau outsider art, yang mencipta dan berkarya di ambang batas ketaksadaran.

Dalam dunia senirupa, dikenal dengan istilah art brut, yang dalam sejarahan juga mewarnai kehidupan seni secara keseluruhan.

Bahkan dalam perkembangannya telah berdiri Museum Art Brut di Lausanne, Swis, yang mengoleksi karya-karya yang diciptakan oleh mereka yang dipandang mengalami gangguan psikis atau skizofrenia, termasuk karya-karya Ni Tanjung, yang belum lama ini dipamerkan besar-besaran di museum tersebut.

Menurut Putu Aryastawa, diskusi kali ini juga didasari oleh peristiwa pada bulan Agustus 2014, yakni pameran fotografi internasional di BBB mengenai fenomena orang-orang terpasung.

Melalui kacamata 13 fotografer lintas negara tersebut dihadirkan beragam ekspresi penderita gangguan mental, suasana lingkungan terpasung, peralatan pasungan, kondisi tubuh terpasung, penanganan medis, hingga kesembuhan.

Dalam diskusi itu juga akan membahas perihal posisi para seniman yang terpinggirkan dalam dunia seni rupa Indonesia dan dunia, termasuk perkembangan seni rupa art brut internasional.

Selain itu, muncul pula pertanyaan sungguhkan seni-seni yang dianggap art brut atau yang sepenuhnya mencerminkan orisinalitas senimannya hanya dapat dilahirkan melalui fenomena gangguan mental atau alam bawah sadar, ujar Putu Aryastawa.

Artikel ini ditulis oleh:

Lusa, Diskusi Seni Rupa ‘Art Brut Indonesia’ Kembali Digelar

Jakarta, Aktual.co —Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia di Ketewel, Kabupaten Gianyar akan menggelar diskusi seni rupa memeriahkan pameran dua perupa “art brut Indonesia”, Minggu, 21 Desember 2014.

“Diskusi itu menampilkan kurator pameran yang terdiri atas George Breguet, Made Budhiana dan Jean Couteau,” kata penanggung jawab pameran tersebut Putu Aryastawa di Denpasar, Jumat. (19/12)

Ia mengatakan, selain itu juga tampil Nawa Tunggal yakni jurnalis yang juga adik Dwi Putro yang menggelar pameran tersebut bersama Ni Nyoman Tanjung. Pamerannya sendiri berlangsung selama seminggu, 21-27Desember 2014.

Dialog tersebut akan menelaah perihal keberadaan seniman-seniman terpinggirkan atau outsider art, yang mencipta dan berkarya di ambang batas ketaksadaran.

Dalam dunia senirupa, dikenal dengan istilah art brut, yang dalam sejarahan juga mewarnai kehidupan seni secara keseluruhan.

Bahkan dalam perkembangannya telah berdiri Museum Art Brut di Lausanne, Swis, yang mengoleksi karya-karya yang diciptakan oleh mereka yang dipandang mengalami gangguan psikis atau skizofrenia, termasuk karya-karya Ni Tanjung, yang belum lama ini dipamerkan besar-besaran di museum tersebut.

Menurut Putu Aryastawa, diskusi kali ini juga didasari oleh peristiwa pada bulan Agustus 2014, yakni pameran fotografi internasional di BBB mengenai fenomena orang-orang terpasung.

Melalui kacamata 13 fotografer lintas negara tersebut dihadirkan beragam ekspresi penderita gangguan mental, suasana lingkungan terpasung, peralatan pasungan, kondisi tubuh terpasung, penanganan medis, hingga kesembuhan.

Dalam diskusi itu juga akan membahas perihal posisi para seniman yang terpinggirkan dalam dunia seni rupa Indonesia dan dunia, termasuk perkembangan seni rupa art brut internasional.

Selain itu, muncul pula pertanyaan sungguhkan seni-seni yang dianggap art brut atau yang sepenuhnya mencerminkan orisinalitas senimannya hanya dapat dilahirkan melalui fenomena gangguan mental atau alam bawah sadar, ujar Putu Aryastawa.

Artikel ini ditulis oleh:

Kontrak Medco E&P Berakhir, SKK Migas Optimalkan Produksi Blok Kampar

Jakarta, Aktual.co —  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan siap bekerjasama mengoptimalkan produksi minyak di Blok Kampar, Provinsi Riau. Pasalnya saat ini blok tersebut dalam masa transisi dari pengelola lama PT Medco E&P Indonesia ke PT Pertamina (Persero).

“Pada prinsipnya, siapa pun pengelolanya di Blok Kampar, kami siap untuk bekerjasama,” kata Kepala Bagian Humas SKK Migas Rudianto Rimbono, di Pekanbaru Jumat (19/12).

Menurut dia, keputusan maupun pertimbangan untuk penunjukan kontraktor sebagai pengelola Blok Kampar adalah kewenangan dari Kementerian ESDM. Apapun keputusan tersebut, tentunya mengutamakan untuk menjaga kontinuitas produksi minyak tetap terjaga agar tidak berdampak terhadap devisa negara dari sektor minyak dan gas.

“SKK Migas akan tetap menjaga hubungan baik dengan kontraktor dan juga seluruh pemangku keputusan dalam pengelolaan blok migas,” katanya.

Seperti diketahui, kontrak Medco E&P di Blok Kampar sebenarnya sudah berakhir dan diserahkan kembali ke pemerintah pada 2013. Kementerian ESDM kemudian menunjuk PT Pertamina untuk meneruskan pengelolaannya, namun Medco mendapat penugasan sementara untuk mengelola lapangan minyak itu selama proses transisi.

Blok Kampar terdiri dari wilayah area yakni Lindai, Batang dan South Menggala. Hingga kini produksi minyaknya rata-rata mencapai 1.700-1.800 barel per hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Kontrak Medco E&P Berakhir, SKK Migas Optimalkan Produksi Blok Kampar

Jakarta, Aktual.co —  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan siap bekerjasama mengoptimalkan produksi minyak di Blok Kampar, Provinsi Riau. Pasalnya saat ini blok tersebut dalam masa transisi dari pengelola lama PT Medco E&P Indonesia ke PT Pertamina (Persero).

“Pada prinsipnya, siapa pun pengelolanya di Blok Kampar, kami siap untuk bekerjasama,” kata Kepala Bagian Humas SKK Migas Rudianto Rimbono, di Pekanbaru Jumat (19/12).

Menurut dia, keputusan maupun pertimbangan untuk penunjukan kontraktor sebagai pengelola Blok Kampar adalah kewenangan dari Kementerian ESDM. Apapun keputusan tersebut, tentunya mengutamakan untuk menjaga kontinuitas produksi minyak tetap terjaga agar tidak berdampak terhadap devisa negara dari sektor minyak dan gas.

“SKK Migas akan tetap menjaga hubungan baik dengan kontraktor dan juga seluruh pemangku keputusan dalam pengelolaan blok migas,” katanya.

Seperti diketahui, kontrak Medco E&P di Blok Kampar sebenarnya sudah berakhir dan diserahkan kembali ke pemerintah pada 2013. Kementerian ESDM kemudian menunjuk PT Pertamina untuk meneruskan pengelolaannya, namun Medco mendapat penugasan sementara untuk mengelola lapangan minyak itu selama proses transisi.

Blok Kampar terdiri dari wilayah area yakni Lindai, Batang dan South Menggala. Hingga kini produksi minyaknya rata-rata mencapai 1.700-1.800 barel per hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain