30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40358

ICW: Pergantian Kurikulum Pendidikan Peluang Korupsi

Jakarta, Aktual.co — Pergantian kurikulum pendidikan merupakan peluang bagi tindak pidana korupsi, terutama dalam pengadaan buku-buku baik untuk siswa maupun guru.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri ketika dihubungi, Jumat (19/12).
“Motif utamanya adalah anggaran. Itulah mengapa di Indonesia kurikulum sering diubah-ubah dalam waktu singkat, karena ada ladang untuk korupsi,” kata Febri.
Selain penggelembungan harga buku sebagaimana temuan ICW yang sudah dilaporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Febri juga menengarai adanya modus lain yaitu pengadaan buku yang tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Febri mengatakan modus itu berpotensi dilakukan pada pengadaan buku 2014 yang sudah melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) dengan mekanisme e-katalog dan harga yang sudah dipatok berdasarkan spesifikasi tertentu.
“Modusnya, kebutuhan buku digelembungkan, sementara buku yang dicetak sesuai jumlah siswa di sekolah. Jadi, buku yang dicetak kurang dari yang diajukan. Kalau seperti itu, siapa yang akan mengecek? Tidak akan ada yang menghitung apakah buku yang dicetak sesuai pengajuan atau tidak.”
Febri mengatakan dugaan modus korupsi itu juga sudah disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ICW melaporkan temuannya mengenai dugaan korupsi dalam pengadaan modul guru pengawas Kurikulum 2013 untuk Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Gorontalo yang dilaksanakan salah satu unit kerja kementerian di Malang.
Laporan temuan indikasi korupsi itu sudah dilaporkan ICW ke Kemdikbud dan diterima Inspektur Jenderal Haryono Umar pada Selasa (16/12).
“Yang ditemukan di Malang nilainya Rp983 juta dengan potensi kerugian negara Rp786 juta. Karena tidak ada Rp1 miliar, maka kami laporkan ke Kemdikbud untuk ditindaklanjuti, bukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).”
Febri mengatakan modus korupsi yang ICW temukan adalah penggelembungan harga. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bidang Otomotif di Malang melayani pengadaan 22.221 modul untuk pelatihan guru pengawas bagi sekolah di Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Gorontalo.
Dari dokumen-dokumen dan investigasi yang dilakukan ICW ditemukan penggelembungan harga hingga Rp30 ribu ke atas. Biaya produksi satu unit modul yang rata-rata hanya Rp10.500 digelembungkan menjadi Rp40 ribu, bahkan Rp60 ribu.
“Saat itu, pihak Kemdikbud menyatakan akan menindaklanjuti laporan kami dengan memeriksa langsung ke lapangan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

ICW: Pergantian Kurikulum Pendidikan Peluang Korupsi

Jakarta, Aktual.co — Pergantian kurikulum pendidikan merupakan peluang bagi tindak pidana korupsi, terutama dalam pengadaan buku-buku baik untuk siswa maupun guru.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri ketika dihubungi, Jumat (19/12).
“Motif utamanya adalah anggaran. Itulah mengapa di Indonesia kurikulum sering diubah-ubah dalam waktu singkat, karena ada ladang untuk korupsi,” kata Febri.
Selain penggelembungan harga buku sebagaimana temuan ICW yang sudah dilaporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Febri juga menengarai adanya modus lain yaitu pengadaan buku yang tidak sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.
Febri mengatakan modus itu berpotensi dilakukan pada pengadaan buku 2014 yang sudah melibatkan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa (LKPP) dengan mekanisme e-katalog dan harga yang sudah dipatok berdasarkan spesifikasi tertentu.
“Modusnya, kebutuhan buku digelembungkan, sementara buku yang dicetak sesuai jumlah siswa di sekolah. Jadi, buku yang dicetak kurang dari yang diajukan. Kalau seperti itu, siapa yang akan mengecek? Tidak akan ada yang menghitung apakah buku yang dicetak sesuai pengajuan atau tidak.”
Febri mengatakan dugaan modus korupsi itu juga sudah disampaikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ICW melaporkan temuannya mengenai dugaan korupsi dalam pengadaan modul guru pengawas Kurikulum 2013 untuk Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Gorontalo yang dilaksanakan salah satu unit kerja kementerian di Malang.
Laporan temuan indikasi korupsi itu sudah dilaporkan ICW ke Kemdikbud dan diterima Inspektur Jenderal Haryono Umar pada Selasa (16/12).
“Yang ditemukan di Malang nilainya Rp983 juta dengan potensi kerugian negara Rp786 juta. Karena tidak ada Rp1 miliar, maka kami laporkan ke Kemdikbud untuk ditindaklanjuti, bukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).”
Febri mengatakan modus korupsi yang ICW temukan adalah penggelembungan harga. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Bidang Otomotif di Malang melayani pengadaan 22.221 modul untuk pelatihan guru pengawas bagi sekolah di Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Tengah dan Gorontalo.
Dari dokumen-dokumen dan investigasi yang dilakukan ICW ditemukan penggelembungan harga hingga Rp30 ribu ke atas. Biaya produksi satu unit modul yang rata-rata hanya Rp10.500 digelembungkan menjadi Rp40 ribu, bahkan Rp60 ribu.
“Saat itu, pihak Kemdikbud menyatakan akan menindaklanjuti laporan kami dengan memeriksa langsung ke lapangan,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Jelang Natal dan Tahun Baru, PT KAI Operasikan 1.516 Kereta

Jakarta, Aktual.co — PT Kereta Api Indonesia akan mengoperasikan 1.516 unit kereta untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama musim liburan Natal dan Tahun Baru 2015.

Direktur KAI Edi Sukmoro dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (19/12), menyebutkan 1.516 kereta tersebut, terdiri dari 1.364 stamformasi dan 152 kereta cadangan.

Sementara itu, untuk unit lokomotif, pihaknya mengoperasikan 371 lokomotif dinas dan 40 lokomotif cadangan.

“Semua disiagakan untuk mendukung kelancaran operasional KA pada masa liburan akhir tahun ini,” katanya.

Selain itu, untuk mengantisipasi di musim hujan, Edi mengatakan pihaknya menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) di titik-titik yang dianggap rawan.

Dia menjelaskan penjagaan intensif di daerah-daerah, seperti jalur selatan karena kontur tanahnya yang rapuh, diberlakukan dengan menerjunkan petugas-petugas pemeriksa jalan (PPJ) ekstra untuk menjaga daerah-daerah tersebut selama 24 jam.

“Keselamatan harus jadi yang utama,” katanya.

Edi mengatakan pihaknya telah mengadakan inspeksi ke seluruh lintas, dimulai dari Gambir-Cirebon-Semarangtawang-Surabayapasarturi-Surabayagubeng-Jember-Mojokerto-Madiun-Yogyakarta-Kroya-Bandung.

Selain itu, untuk aspek pelayanan, pihaknya menjamin akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang, mulai dari loket di stasiun, “customer service”, ruang tunggu, kebersihan stasiun, toilet dan sebagainya.

“Semua fasilitas yang ada di stasiun maupun di kereta harus berfungsi dengan baik,” katanya.

Untuk ketersediaan tiket, Edi mengatakan sebagian besar sudah dipesan, terutama untuk tanggal-tanggal favorit, seperti tanggal 24-28 Desember 2014.

Dia menyarankan kepada penumpang untuk mengecek ketersediaan tempat duduk melalui website http://tiket.kereta-api.co.id atau menghubungi “contact center” 121.

Edi juga menyarankan kepada penumpang untuk membawa kartu identitas, seperti KTP atau SIM yang tercetak di tiket dan segera mencetak tiket yang telah dipesan via non-loket stasiun melalui mesin cetak mandiri (CTM) yang tersedia di stasiun.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menghindari terjadi antrean panjang pencetakan tiket yang sering terjadi sesaat sebelum keberangkatan KA dan menghindari pudar atau hilangnya tulisan pada struk pembayaran tiket.

“Sepanjang lintasan KA dari Jawa hingga Sumatera 100 persen siap menjalankan operasi angkutan Natal dan Tahun Baru ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Jelang Natal dan Tahun Baru, PT KAI Operasikan 1.516 Kereta

Jakarta, Aktual.co — PT Kereta Api Indonesia akan mengoperasikan 1.516 unit kereta untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama musim liburan Natal dan Tahun Baru 2015.

Direktur KAI Edi Sukmoro dalam konferensi pers di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (19/12), menyebutkan 1.516 kereta tersebut, terdiri dari 1.364 stamformasi dan 152 kereta cadangan.

Sementara itu, untuk unit lokomotif, pihaknya mengoperasikan 371 lokomotif dinas dan 40 lokomotif cadangan.

“Semua disiagakan untuk mendukung kelancaran operasional KA pada masa liburan akhir tahun ini,” katanya.

Selain itu, untuk mengantisipasi di musim hujan, Edi mengatakan pihaknya menyiagakan alat material untuk siaga (AMUS) di titik-titik yang dianggap rawan.

Dia menjelaskan penjagaan intensif di daerah-daerah, seperti jalur selatan karena kontur tanahnya yang rapuh, diberlakukan dengan menerjunkan petugas-petugas pemeriksa jalan (PPJ) ekstra untuk menjaga daerah-daerah tersebut selama 24 jam.

“Keselamatan harus jadi yang utama,” katanya.

Edi mengatakan pihaknya telah mengadakan inspeksi ke seluruh lintas, dimulai dari Gambir-Cirebon-Semarangtawang-Surabayapasarturi-Surabayagubeng-Jember-Mojokerto-Madiun-Yogyakarta-Kroya-Bandung.

Selain itu, untuk aspek pelayanan, pihaknya menjamin akan memberikan pelayanan yang terbaik kepada penumpang, mulai dari loket di stasiun, “customer service”, ruang tunggu, kebersihan stasiun, toilet dan sebagainya.

“Semua fasilitas yang ada di stasiun maupun di kereta harus berfungsi dengan baik,” katanya.

Untuk ketersediaan tiket, Edi mengatakan sebagian besar sudah dipesan, terutama untuk tanggal-tanggal favorit, seperti tanggal 24-28 Desember 2014.

Dia menyarankan kepada penumpang untuk mengecek ketersediaan tempat duduk melalui website http://tiket.kereta-api.co.id atau menghubungi “contact center” 121.

Edi juga menyarankan kepada penumpang untuk membawa kartu identitas, seperti KTP atau SIM yang tercetak di tiket dan segera mencetak tiket yang telah dipesan via non-loket stasiun melalui mesin cetak mandiri (CTM) yang tersedia di stasiun.

Menurut dia, hal itu dilakukan untuk menghindari terjadi antrean panjang pencetakan tiket yang sering terjadi sesaat sebelum keberangkatan KA dan menghindari pudar atau hilangnya tulisan pada struk pembayaran tiket.

“Sepanjang lintasan KA dari Jawa hingga Sumatera 100 persen siap menjalankan operasi angkutan Natal dan Tahun Baru ini,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Penyisiran BNN di Kampus Uki Temukan Narkoba, Senjata Tajam dan Botol Miras

Jakarta, Aktual.co — Penggerebekan narkoba dari Universitas Nasional di Jakarta Selatan, giliran Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang terletak di Cawang, Jakarta Timur disasar personel Badan Narkotika Nasional (BNN). 
Penggerebekan yang dilakukan itu, untuk menyasar pengadaran Sabu dan ganja yang masih terjadi di kampus-kampus. Sabu dan ganja pun ditemukan di perguruan tinggi swasta yang lahir pada 15 Oktober 1953 itu. 
BNN menggelar razia di kampus UKI Cawang, Jakarta Timur membuahkan hasil, yaitu telah menemukan narkotika jenis sabu dan ganja di ruang Resimen Mahasiswa (Menwa). Kamis (18/12) kemarin, sebanyak 20 anggota BNN dari tim Tindak Kejar dan Penyidik Pemberantasan menyisir ruang-ruang di kampus UKI. 
Penyisiran dilakukan oleh dua tim dari halaman kampus hingga ke ruang kuliah. Tim yang menyasar sabu dan ganja itu pun melibatkan anjing labrador dan herder untuk mencari lokasi yang diduga menjadi tempat penyimpanan narkoba. Sesampai di suatu ruangan yang diketahui milik UKM Menwa, secara tiba-tiba anjing-anjing menyalak dan berhenti di satu titik. 
Tim kemudian memeriksa dan menemukan barang yang diduga narkotika dan alat hisap sabu (bong). “Hasil penyisiran kita mendapati bong bekas pakai sabu dan lima buah paper klip. Selain itu tim juga mendapati batang ganja,” kata Ketua Tim Penggeledahan BNNKombes Pol Slamet Riyadi  Slamet.
Namun demikian, sambung dia, penyisiran yang dilakukan oleh tim BNN itu berlangsung kondusif. 
Temukan Senjata Tajam dan Botol Miras
Tim yang dikerahkan itu, ternyata tak hanya menemukan narkotika, ada juga senjata tajam berbagai jenis yang berada di kampus tersebut.
“Ini temuan luar biasa di dunia pendidikan, karena hasil penyisiran kita juga mendapati senjata tajam berupa samurai, pedang, dan parang,” kata Ketua Tim Penyisiran BNN, Kombes Pol Slamet Pribadi dalam konfrensi pers di Gedung Rektorat UKI, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (18/12).
Selain menemukan senjata tajam, tim yang melakukan penyisiran pun menemukan banyak botol miras kosong. Diduga botol miras digunakan untuk membuat bom rakitan.
Namun sayang, dalam operasi kali ini, tim tidak menemukan pengedar yang memasok narkotika ke kampus UKI. Slamet menampik kalau razia kali ini telah bocor.
“Semua kita dapati di ruang menwa tidak diketahui siapa pemiliknya. Sejauh ini kita melihat tidak ada yang bocor dalam razia, memang kondisinya tengah sepi sebab sejumlah mahasiswa telah libur,” ungkap Slamet.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Penyisiran BNN di Kampus Uki Temukan Narkoba, Senjata Tajam dan Botol Miras

Jakarta, Aktual.co — Penggerebekan narkoba dari Universitas Nasional di Jakarta Selatan, giliran Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang terletak di Cawang, Jakarta Timur disasar personel Badan Narkotika Nasional (BNN). 
Penggerebekan yang dilakukan itu, untuk menyasar pengadaran Sabu dan ganja yang masih terjadi di kampus-kampus. Sabu dan ganja pun ditemukan di perguruan tinggi swasta yang lahir pada 15 Oktober 1953 itu. 
BNN menggelar razia di kampus UKI Cawang, Jakarta Timur membuahkan hasil, yaitu telah menemukan narkotika jenis sabu dan ganja di ruang Resimen Mahasiswa (Menwa). Kamis (18/12) kemarin, sebanyak 20 anggota BNN dari tim Tindak Kejar dan Penyidik Pemberantasan menyisir ruang-ruang di kampus UKI. 
Penyisiran dilakukan oleh dua tim dari halaman kampus hingga ke ruang kuliah. Tim yang menyasar sabu dan ganja itu pun melibatkan anjing labrador dan herder untuk mencari lokasi yang diduga menjadi tempat penyimpanan narkoba. Sesampai di suatu ruangan yang diketahui milik UKM Menwa, secara tiba-tiba anjing-anjing menyalak dan berhenti di satu titik. 
Tim kemudian memeriksa dan menemukan barang yang diduga narkotika dan alat hisap sabu (bong). “Hasil penyisiran kita mendapati bong bekas pakai sabu dan lima buah paper klip. Selain itu tim juga mendapati batang ganja,” kata Ketua Tim Penggeledahan BNNKombes Pol Slamet Riyadi  Slamet.
Namun demikian, sambung dia, penyisiran yang dilakukan oleh tim BNN itu berlangsung kondusif. 
Temukan Senjata Tajam dan Botol Miras
Tim yang dikerahkan itu, ternyata tak hanya menemukan narkotika, ada juga senjata tajam berbagai jenis yang berada di kampus tersebut.
“Ini temuan luar biasa di dunia pendidikan, karena hasil penyisiran kita juga mendapati senjata tajam berupa samurai, pedang, dan parang,” kata Ketua Tim Penyisiran BNN, Kombes Pol Slamet Pribadi dalam konfrensi pers di Gedung Rektorat UKI, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (18/12).
Selain menemukan senjata tajam, tim yang melakukan penyisiran pun menemukan banyak botol miras kosong. Diduga botol miras digunakan untuk membuat bom rakitan.
Namun sayang, dalam operasi kali ini, tim tidak menemukan pengedar yang memasok narkotika ke kampus UKI. Slamet menampik kalau razia kali ini telah bocor.
“Semua kita dapati di ruang menwa tidak diketahui siapa pemiliknya. Sejauh ini kita melihat tidak ada yang bocor dalam razia, memang kondisinya tengah sepi sebab sejumlah mahasiswa telah libur,” ungkap Slamet.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain