30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40359

Kadishub DKI: Proyek MRT Awal Tahun 2015

Jakarta, Aktual.co — Kepala Dishub DKI Jakarta M.Akbar mengatakan bahwa pengerjaan mass rapid transit (MRT) sudah bisa dilaksanakan bulan Januari 2014. Namun untuk saat ini MRT masih sebatas tahap uji coba karena ada beberapa proses dokumen pelelangan yang belum dirampungkan. Dia menjelaskan setelah dirampungkannya dokumen pelelangan tersebut mulai Januari
“Baru tahap uji coba belum rampungkan dokumen lelalangnya, mudah-mudahan Januari sudah bisa dimulai,” katanya, Jumat (19/12). 
Dia menjelaskan dalan proses lelang membutuhkan waktu paling lama 3 bulan untuk pembuatan,  kemudian barulah masuk kepada tahap produksi.
“Tahun depan sama bangunan, bisa dioperasikan 2016,” ujarnya. 
Kendati saat ini baru masuk tahap uji coba, namun Akbar mengklaim ujicoba MRT tersebut sudah sesuai dengan ekspektasi.
“Uji coba sesuai dengan ekpektasi, dan itu 100 persen akurat,” tutupnya
Saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sedang menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2015. Salah satunya yang diusulkan mendapatkan PMP adalah PT Mass Rapid Transit (MRT) dengan jumalah PMP paling besar, yakni Rp 4,627 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kebakaran Tambora Tewaskan Ibu dan Anak

Jakarta, Aktual.co — Peristiwa kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk di jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat mengakibatkan seorang ibu dan anaknya tewas.  
Hal tersebut disampaikan petugas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Jakarta Barat, Kardi kepada wartawan, Jumat (19/12). 
“Korban meninggal dunia bernama Ibu Yati (45) dan anaknya bernama Teguh (5),” katanya. 
Dikatakan Kardi kedua korban ditemukan didalam kamar mandi. Menurutnya saat kejadian, ibu dan anak tidak sempat menyelamatkan diri dan terjebak di dalam kamar mandi. 
“Korban ditemukan tewas di kamar mandi,” tandasnya.
Seperti diketahui peristiwa kebakaran terjadi pada Jumat (19/12/2014) sekitar pukul 03.30 WIB di kawasan RT 002 dan RT 006 RW 01 Angke, Tambora, Jakarta Barat.  Diduga penyebab kebakaran terjadinya konsleting listrik dari salah satu rumah warga.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kebakaran Tambora Tewaskan Ibu dan Anak

Jakarta, Aktual.co — Peristiwa kebakaran yang melanda pemukiman padat penduduk di jalan Pangeran Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat mengakibatkan seorang ibu dan anaknya tewas.  
Hal tersebut disampaikan petugas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana, Jakarta Barat, Kardi kepada wartawan, Jumat (19/12). 
“Korban meninggal dunia bernama Ibu Yati (45) dan anaknya bernama Teguh (5),” katanya. 
Dikatakan Kardi kedua korban ditemukan didalam kamar mandi. Menurutnya saat kejadian, ibu dan anak tidak sempat menyelamatkan diri dan terjebak di dalam kamar mandi. 
“Korban ditemukan tewas di kamar mandi,” tandasnya.
Seperti diketahui peristiwa kebakaran terjadi pada Jumat (19/12/2014) sekitar pukul 03.30 WIB di kawasan RT 002 dan RT 006 RW 01 Angke, Tambora, Jakarta Barat.  Diduga penyebab kebakaran terjadinya konsleting listrik dari salah satu rumah warga.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Puting Beliung, Ratusan Rumah Rusak dan Satu Orang Meninggal Dunia

Jakarta, Aktual.co — Angin puting beliung yang melanda Kota Bandung pada Kamis (18/12) sore, merusak ratusan rumah.
Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana mengatakan bahwa 100 rumah di Pangaritan Rt2/4, Cipadung Wetan, Panyileukan, rusak cukup parah.
“Ada korban meninggal atas nama ibu Suti (90),” kata dia.
Sebelumnya, angin puting beliung menerjang kawasan timur Kota Bandung kemarin sore. Sejumlah bangunan rusak dan pohon bertumbangan. 
Akibat peristiwa ini, beberapa warga membutuhkan bantuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Puting Beliung, Ratusan Rumah Rusak dan Satu Orang Meninggal Dunia

Jakarta, Aktual.co — Angin puting beliung yang melanda Kota Bandung pada Kamis (18/12) sore, merusak ratusan rumah.
Kasubag Humas Polrestabes Bandung Kompol Reny Marthaliana mengatakan bahwa 100 rumah di Pangaritan Rt2/4, Cipadung Wetan, Panyileukan, rusak cukup parah.
“Ada korban meninggal atas nama ibu Suti (90),” kata dia.
Sebelumnya, angin puting beliung menerjang kawasan timur Kota Bandung kemarin sore. Sejumlah bangunan rusak dan pohon bertumbangan. 
Akibat peristiwa ini, beberapa warga membutuhkan bantuan.

Artikel ini ditulis oleh:

Inilah Sejarah Banjir Jakarta (7)

Jakarta, Aktual.co —  Kesadaran mengenai pentingnya banjir mulai dirintis pada tahun 1965. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 183 Tahun 1965, Tanggal 22 Juni 1965, pemerintah menyatakan semua pekerjaan yang berkaitan dengan pencegahan banjir dan bagian-bagiannya dianggap sebagai badan vital.
Adapun penetapan badan vital didasarkan pada Penetapan Presiden No. 7 Tahun 1963 tentang Pencegahan Pemogokan dan atau Penutupan (Lock Out) di Perusahaan-perusahaan Jawatan dan Badan-badan vital. Jadi, karena sudah ditetapkan sebagai badan vital, maka jika pengendalian banjir tidak dilakukan dengan baik, (pelakunya) akan dikenai hukuman satu tahun penjara. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah saat itu untuk menangani banjir.
Pertimbangan untuk menetapkan proyek banjir sebagai badan vital adalah karena proyek pencegahan banjir dirasakan sangat penting mengingat setiap musim hujan daerah Jakarta selalu dilanda banjir. Selain itu, proyek ini juga menyangkut prestise Jakarta sebagai ibukota negara.
Pasal 1 : Proyek Pencegahan Banjir di Jakarta Raya penting dalam rangka menanggulangi banjir di musim hujan yang selalu melanda daerah kota Jakarta dan yang menyebabkan pemusnahan modal dan investasi serta merugikan rakyat.
Pasal 2 : Tujuan proyek tersebut menyangkut juga prestise ibukota Republik Indonesia dan kepentingan martabat negara dan bangsa Indonesia.
Pasal 3 : Untuk kepentingan keamanan dan ketertiban umum khususnya untuk mencegah gangguan terhadap kelancaran pelaksanaan pekerjaan Proyek Pencegahan Banjir Jakarta Raya, perlu diadakannya tindakan pencegahan adanya pemogokan atau lock out.
Pasal 4 : Tindakan pencegahan adanya pemogokan atau penutupan itu terpaksa ditempuh dan untuk itu perlu proyek tersebut dinyatakan vital sebagaimana dimaksudkan dalam Peraturan Presiden RI No. 7 Tahun 1963.
Keputusan Presiden itu untuk memperkuat kedudukan Komando Proyek Pencegahan Banjir (Kopro Banjir) yang sudah dibentuk oleh pemerintah pada Februari 1963. Adapun tugas mereka adalah mengadakan usaha-usaha untuk mencegah dan mengendalikan banjir di Jakarta serta melakukan berbagai tindakan perbaikan pengaliran dan saluran, pembuatan tanggul-tanggul, dan lain-lain dalam rangka pencegahan dan pengendalian banjir.
Tenaga kerja yang terlibat dalam Kopro Banjir adalah Pemerintah Pusat (Departemen Pekerjaan Umum), Pemerintah Daerah (Jakarta Raya), ABRI (Zeni Angkatan Darat dan Angkatan Kepolisian Republik Indonesia), tenaga teknis tingkat sarjana 11 orang, tenaga teknis tingkat bachelor (sarjana muda) 23 orang, tenaga teknis lainnya 21 orang, tenaga nonteknis tingkat sarjana 2 orang, tenaga nonteknis tingkat sarjana muda 2 orang, tenaga nonteknis lainnya 150 orang, dan angkatan bersenjata (perwira 14 orang, bintara 13 orang, dan tamtama 8 orang).
(Bersambung…)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain