29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40368

WKSI: IHSG Berpotensi Menguat

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berada di zona hijau. Pasalnya, hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed belum mengisyaratkan adanya kenaikan suku bunga.

“Pelaku pasar tentunya kembali melakukan aksi beli terhadap saham-saham yang sebelumnya masih dinilai cukup rendah dibandingkan penurunan tajam sebelumnya,” ujar Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Inonesia (WKSI), Reza Priyambada.

Pada perdagangan Jumat (19/12) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.070-5.090 dan resisten 5.120-5.138. Tampaknya pelaku pasar masih memanfaatkan tren kenaikan.

“Sepanjang tidak dimanfaatkan untuk sell off maka laju IHSG dapat berpotensi menguat kembali,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

WKSI: IHSG Berpotensi Menguat

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berada di zona hijau. Pasalnya, hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed belum mengisyaratkan adanya kenaikan suku bunga.

“Pelaku pasar tentunya kembali melakukan aksi beli terhadap saham-saham yang sebelumnya masih dinilai cukup rendah dibandingkan penurunan tajam sebelumnya,” ujar Kepala Riset dari Woori Korindo Securities Inonesia (WKSI), Reza Priyambada.

Pada perdagangan Jumat (19/12) IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.070-5.090 dan resisten 5.120-5.138. Tampaknya pelaku pasar masih memanfaatkan tren kenaikan.

“Sepanjang tidak dimanfaatkan untuk sell off maka laju IHSG dapat berpotensi menguat kembali,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Menko Sofyan Cuek Tanggapi Kicauan SBY

Jakarta, Aktual.co — Menko Perekonomian Sofyan Djalil merasa pihaknya tidak pernah mengklaim permasalahan di sektor ekonomi saat ini merupakan ‘warisan’ dari Pemerintahan terdahulu.

Hal tersebut dilontarkannya dalam rangka menanggapi kicauan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di media sosialnya. Melalui akun twitternya, SBY mengeluhkan adanya seorang pejabat di pemerintahan saat ini yang menyebutkan permasalahan ekonomi saat ini adalah ‘warisan’ Pemerintahan lama.

“Saya nggak pernah mengatakan itu, Pemerintah juga tidak pernah klaim itu. Tapi sekarang memang ada masalah yang harus kita selesaikan,” kata Sofyan saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12).

Sofyan sendiri mengatakan tidak mengerti maksud kicauan SBY di akun twitternya. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyalahkan SBY.

“Saya nggak tahu apa yang dimaksud Pak SBY, yang jelas saya tidak pernah mengatakan itu. Saya dan tim ekonomi tidak pernah menyalahkan,” kata Sofyan.

Ia menjelaskan, masalah-masalah yang dimaksud adalah terkait fundamental perekonomian nasional.

“Bagaimana defisit neraca pembayaran itu harus kita koreksi. Itu bisa dilakukan dengan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. Tapi nggak bisa sekaligus,” tuturnya.

Untuk diketahui, Menteri koordinator bidang perekonomian Sofyan Djalil menilai melemahnya nilai rupiah akibat residual kebijakan yang tidak dilakukan pada masa lalu.

“Ini sebenarnya residual dari kebijakan-kebijakan yang tidak dilakukan, atau akibat kebijakan masa lalu,” ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (15/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Menko Sofyan Cuek Tanggapi Kicauan SBY

Jakarta, Aktual.co — Menko Perekonomian Sofyan Djalil merasa pihaknya tidak pernah mengklaim permasalahan di sektor ekonomi saat ini merupakan ‘warisan’ dari Pemerintahan terdahulu.

Hal tersebut dilontarkannya dalam rangka menanggapi kicauan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di media sosialnya. Melalui akun twitternya, SBY mengeluhkan adanya seorang pejabat di pemerintahan saat ini yang menyebutkan permasalahan ekonomi saat ini adalah ‘warisan’ Pemerintahan lama.

“Saya nggak pernah mengatakan itu, Pemerintah juga tidak pernah klaim itu. Tapi sekarang memang ada masalah yang harus kita selesaikan,” kata Sofyan saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12).

Sofyan sendiri mengatakan tidak mengerti maksud kicauan SBY di akun twitternya. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyalahkan SBY.

“Saya nggak tahu apa yang dimaksud Pak SBY, yang jelas saya tidak pernah mengatakan itu. Saya dan tim ekonomi tidak pernah menyalahkan,” kata Sofyan.

Ia menjelaskan, masalah-masalah yang dimaksud adalah terkait fundamental perekonomian nasional.

“Bagaimana defisit neraca pembayaran itu harus kita koreksi. Itu bisa dilakukan dengan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor. Tapi nggak bisa sekaligus,” tuturnya.

Untuk diketahui, Menteri koordinator bidang perekonomian Sofyan Djalil menilai melemahnya nilai rupiah akibat residual kebijakan yang tidak dilakukan pada masa lalu.

“Ini sebenarnya residual dari kebijakan-kebijakan yang tidak dilakukan, atau akibat kebijakan masa lalu,” ujar Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (15/12).

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Merepotkan, Rencana Pemprov DKI Terapkan E-Money ke Pengendara Motor

Jakarta, Aktual.co —Pengamat transportasi sekaligus Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Edi Nursalam mengkritik rencana Pemprov DKI untuk penggunaan e-money (kartu elektronik) sebagai syarat bagi pengendara motor untuk parkir dan naik bus gratis.
Rencana itu menurutnya bakal merepotkan pengendara motor. Apalagi belum ada studi untuk rencana tersebut. Sehingga belum tahu apakah sistemnya memang sudah dibuat atau belum.
“Ya kalau pakai e-money gitu mungkin jadi merepotkan ya,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat (19/12).
Tambah lagi, dalam pelaksanaan uji coba pelarangan motor yang sudah berjalan dua hari ternyata ditemukan beberapa kekurangan. Seperti bus tingkat yang terlambat datang, dan juga banyak motor yang parkir di trotoar.
“Saya rasa diperbaiki dahulu saja yang sudah diuji cobakan, kalau diterapkan rencana parkir itu tentu akan memberatkan pengendara motor juga,” ujarnya.
Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Ahok mengevaluasi pelaksanaan uji coba pelarangan sepeda motor yang dilaksanakan kemarin. Ia mengatakan akan mengevaluasi tentang penerapan tiket parkir bagi pengendara motor.
“Bayarnya misalkan Rp 2.000 untuk seharian,” ujarnya di Balai Kota, Kamis (18/12).
Namun, penerapan itu akan disinkronisasikan dengan penerapan e-money untuk bus tingkat gratis. Pasalnya banyak pengendara motor yang menitipkan motornya namun tidak menaiki bus gratis.
“Jadi nanti bayarnya segitu, tapi harus punya e-money. Bus tetep gratis, tapi harus tetap tapping pakai e-money,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Merepotkan, Rencana Pemprov DKI Terapkan E-Money ke Pengendara Motor

Jakarta, Aktual.co —Pengamat transportasi sekaligus Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) Edi Nursalam mengkritik rencana Pemprov DKI untuk penggunaan e-money (kartu elektronik) sebagai syarat bagi pengendara motor untuk parkir dan naik bus gratis.
Rencana itu menurutnya bakal merepotkan pengendara motor. Apalagi belum ada studi untuk rencana tersebut. Sehingga belum tahu apakah sistemnya memang sudah dibuat atau belum.
“Ya kalau pakai e-money gitu mungkin jadi merepotkan ya,” ujarnya ketika dihubungi, Jumat (19/12).
Tambah lagi, dalam pelaksanaan uji coba pelarangan motor yang sudah berjalan dua hari ternyata ditemukan beberapa kekurangan. Seperti bus tingkat yang terlambat datang, dan juga banyak motor yang parkir di trotoar.
“Saya rasa diperbaiki dahulu saja yang sudah diuji cobakan, kalau diterapkan rencana parkir itu tentu akan memberatkan pengendara motor juga,” ujarnya.
Sebagai informasi, Gubernur DKI Jakarta Ahok mengevaluasi pelaksanaan uji coba pelarangan sepeda motor yang dilaksanakan kemarin. Ia mengatakan akan mengevaluasi tentang penerapan tiket parkir bagi pengendara motor.
“Bayarnya misalkan Rp 2.000 untuk seharian,” ujarnya di Balai Kota, Kamis (18/12).
Namun, penerapan itu akan disinkronisasikan dengan penerapan e-money untuk bus tingkat gratis. Pasalnya banyak pengendara motor yang menitipkan motornya namun tidak menaiki bus gratis.
“Jadi nanti bayarnya segitu, tapi harus punya e-money. Bus tetep gratis, tapi harus tetap tapping pakai e-money,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain