30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40398

Unjuk Rasa di PN Makassar, Mahasiswa Ditikam Orang Tak Dikenal

Jakarta, Aktual.co — Wawan, mahasiswa Toraja Utara, ditikam oleh orang tak dikenal di Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (18/12).
Korban bersama rekan-rekannya saat itu berunjuk rasa di PN Makassar terkait sidang Kasus Sekda Toraja Utara, Eka Lewaran Rante La’bi.
Ada dua kubu yang berunjukrasa di PN Makassar, yaitu kubu pendukung Sekda dan mahasiswa. Tiba-tiba unjuk rasa berakhir ricuh dan korban ditikam di bagian punggung oleh orang yang belum diketahui identitasnya.
Hingga kini belum diketahui bagaimana keadaan korban.

Artikel ini ditulis oleh:

DPRD: Kebijakan Sistem Pendidikan Jangan Membingungkan

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Maman Abdurachman berharap setiap menetapkan kebijakan sistem pendidikan di Indonesia seperti masalah kurikulum 2013 jangan terkesan membingungkan masyarakat.
“Seperti kebijakan menteri pendidikan dasar menengah yang mencabut kurikulum 2013 dinilai sangat membingungkan masyarakat,” kata Maman, di Bandung, Kamis (18/12).
Kebijakan tersebut membuat masyarakat menjadi bingung, mau ke arah mana sistem pendidikan di Indonesia. Diharapkan setiap kebijakan tidak asal menetapkan, tetapi dapat dipertimbangkan dari berbagai aspek.
“Mestinya menteri tidak asal dalam menentukan suatu kebijakan, karena dampaknya akan sangat besar terhadap masyarakat,” kata dia.
Jika mau mengubah ke kurikum 2013 mestinya menteri mengungkapkan bagaimana hasil evaluasi dan kekurangan dari kurikulum 2006.
“Evaluasi dari kurikulum 2006 sendiri tidak pernah terdengar, oleh karena itu lah kita berharap menteri bisa bijak dalam mengambil suatu kebijakan,.”

Artikel ini ditulis oleh:

DPRD: Kebijakan Sistem Pendidikan Jangan Membingungkan

Jakarta, Aktual.co — Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Maman Abdurachman berharap setiap menetapkan kebijakan sistem pendidikan di Indonesia seperti masalah kurikulum 2013 jangan terkesan membingungkan masyarakat.
“Seperti kebijakan menteri pendidikan dasar menengah yang mencabut kurikulum 2013 dinilai sangat membingungkan masyarakat,” kata Maman, di Bandung, Kamis (18/12).
Kebijakan tersebut membuat masyarakat menjadi bingung, mau ke arah mana sistem pendidikan di Indonesia. Diharapkan setiap kebijakan tidak asal menetapkan, tetapi dapat dipertimbangkan dari berbagai aspek.
“Mestinya menteri tidak asal dalam menentukan suatu kebijakan, karena dampaknya akan sangat besar terhadap masyarakat,” kata dia.
Jika mau mengubah ke kurikum 2013 mestinya menteri mengungkapkan bagaimana hasil evaluasi dan kekurangan dari kurikulum 2006.
“Evaluasi dari kurikulum 2006 sendiri tidak pernah terdengar, oleh karena itu lah kita berharap menteri bisa bijak dalam mengambil suatu kebijakan,.”

Artikel ini ditulis oleh:

Kejagung: Jumlah Terpidana Yang Akan Dieksekusi Mati Bertambah

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung menyatakan jumlah terpidana mati yang bakal dieksekusi pada Desember 2014 akan bertambah dari lima menjadi enam orang.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana di Jakarta, Kamis, mengatakan setelah mendapatkan informasi dari Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum), terpidana mati yang akan dieksekusi bertambah satu orang.
“Kan Pak Jampidum sudah bilang seperti itu pada Rabu (17/12). Saya baru tahu ada penambahan itu dari media pada Kamis (18/12). Silakan tanya JAM Pidum,” katanya.
Kendati demikian, ia menegaskan kejaksaan di daerah yang akan melakukan eksekusi itu sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
“Semua daerah sudah siap melaksanakannya,” katanya.
JAM Pidum Basyuni Masyarif mengatakan kemungkinan enam terpidana mati yang terdaftar untuk dieksekusi ada enam orang.
“Kami usahakan tahun ini, itu lima (yang dieksekusi) tapi terdaftar itu enam. Mudah-mudahan bisa terlaksana,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kejagung: Jumlah Terpidana Yang Akan Dieksekusi Mati Bertambah

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung menyatakan jumlah terpidana mati yang bakal dieksekusi pada Desember 2014 akan bertambah dari lima menjadi enam orang.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Spontana di Jakarta, Kamis, mengatakan setelah mendapatkan informasi dari Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (JAM Pidum), terpidana mati yang akan dieksekusi bertambah satu orang.
“Kan Pak Jampidum sudah bilang seperti itu pada Rabu (17/12). Saya baru tahu ada penambahan itu dari media pada Kamis (18/12). Silakan tanya JAM Pidum,” katanya.
Kendati demikian, ia menegaskan kejaksaan di daerah yang akan melakukan eksekusi itu sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
“Semua daerah sudah siap melaksanakannya,” katanya.
JAM Pidum Basyuni Masyarif mengatakan kemungkinan enam terpidana mati yang terdaftar untuk dieksekusi ada enam orang.
“Kami usahakan tahun ini, itu lima (yang dieksekusi) tapi terdaftar itu enam. Mudah-mudahan bisa terlaksana,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kiara: Program KKP Tidak Mensejahteraan Nelayan

Jakarta, Aktual.co — Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) meminta kenaikan produksi perikanan tidak dijadikan patokan utama dalam mengukur keberhasilan program karena tidak seiring dengan peningkatan kesejahteraan nelayan.

“Peningkatan produksi perikanan masih menjadi prioritas pemerintah. Tantangannya adalah selama ini kenaikan produksi tidak memberikan kesejahteraan kepada nelayan,” kata Sekretaris Jenderal Kiara, Abdul Halim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (18/12).

Menurut Abdul Halim, daya saing produk perikanan dari berbagai kampung nelayan di Tanah Air juga dinilai belum serius digarap. Ironisnya, perluasan kawasan konservasi perairan juga dijadikan sebagai target pelaksanaan anggaran. Akibatnya luasan wilayah tangkap nelayan menyempit, modal melaut dan harga jual hasil tangkapan ikan tidak sebanding.

“Dengan perkataan lain, politik anggaran Presiden Jokowi belum menyasar upaya perlindungan dan pemberdayaan untuk kesejahteraan nelayan,” kata Abdul Halim.

Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan akan berupaya untuk meningkatkan kompetensi bisnis dan pemberdayaan nelayan, pembudi daya ikan, serta pengolah dan masyarakat pesisir lain guna memperkuat dan meningkatkan daya saing.

“Pelaku usaha kelautan dan perikanan khususnya nelayan harus mulai dididik untuk mengenal bisnis sehingga bisa menjadi pelaku usaha yang andal dan bukan hanya sebagai obyek semata,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dalam siaran pers KKP yang diterima di Jakarta, Senin (8/12).

Menurut Susi, dengan kompetensi bisnis yang dimiliki setiap pelaku usaha dapat memanfaatkan potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang tersedia secara optimal dan berkelanjutan, seperti nelayan tradisional diharapkan mampu memanfaatkan perairan Indonesia menjadi sumber kehidupan dan peningkatan kesejahteraan.

Selain itu, ujar dia, pembudidaya ikan mampu memanfaatkan lautan dan menghasilkan produk perikanan budidaya yang berkualitas secara efisien.

Kemudian, para pengolah mampu meningkatkan nilai tambah produk perikanan sehingga mampu bersaing di pasar global. “Sedangkan masyarakat pesisir lainnya diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan potensi kelautan dan perikanan yang kita miliki,” katanya.

Pemerintah juga akan terus berupaya memberikan perlindungan usaha dan kesempatan berusaha antara lain dengan menjamin kemudahan dalam akses permodalan ke perbankan, sertifikasi hak atas tanah bagi nelayan dan pembudidaya.

Untuk itu, Menteri Kelautan dan Perikanan juga mengemukakan pentingnya sinergi antarsektoral sehingga KKP akan menjalin komunikasi, integrasi dan koordinasi dengan kementerian atau lembaga lain yang terkait.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain