28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40429

Antisipasi Longsor, Jokowi Perintahkan Pasang Alat Pendeteksi Dini

Semarang, Aktual.co — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif, melaporkan upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan dalam menghadapi banjir dan longsor pada musim penghujan selama periode 2014/2015.
“Presiden telah memerintahkan agar dipasang sistem peringatan dini longsor di beberapa tempat rawan longsor, khususnya di Banjarnegara. Daerah-daerah prioritas lain perlu segera dipasang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (17/12).
Pihaknya bersama kementerian/lembaga telah menyusun rencana aksi nasional menghadapi banjir dan longsor. Tercatat, ada 40,9 juta jiwa penduduk yang terpapar sedang-tinggi longsor yang tersebar di 274 kabupaten/kota se-Indonesia.
“Masyarakatnya juga perlu memperoleh sosialisasi dan pendidikan bencana agar mampu mengatisipasinya. Disepakati dana untuk pemasangan alat tersebut dari dana siap pakai yang ada di BNPB,” tuturnya. Samsul melaporkan kepada presiden mengenai penanganan longsor di desa Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, hingga Rabu (17/12), pukul 12.00 WIB, tercatat ada 82 korban tewas telah ditemukan, dan 22 orang masih dalam pencarian.
Sebanyak 1.709 personil dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas, SKPD dan unsur pemerintah terlibat dalam penanganan darurat, selain itu sebanyak 2.355 relawan juga ikut membantu. 

Artikel ini ditulis oleh:

Antisipasi Longsor, Jokowi Perintahkan Pasang Alat Pendeteksi Dini

Semarang, Aktual.co — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif, melaporkan upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan dalam menghadapi banjir dan longsor pada musim penghujan selama periode 2014/2015.
“Presiden telah memerintahkan agar dipasang sistem peringatan dini longsor di beberapa tempat rawan longsor, khususnya di Banjarnegara. Daerah-daerah prioritas lain perlu segera dipasang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (17/12).
Pihaknya bersama kementerian/lembaga telah menyusun rencana aksi nasional menghadapi banjir dan longsor. Tercatat, ada 40,9 juta jiwa penduduk yang terpapar sedang-tinggi longsor yang tersebar di 274 kabupaten/kota se-Indonesia.
“Masyarakatnya juga perlu memperoleh sosialisasi dan pendidikan bencana agar mampu mengatisipasinya. Disepakati dana untuk pemasangan alat tersebut dari dana siap pakai yang ada di BNPB,” tuturnya. Samsul melaporkan kepada presiden mengenai penanganan longsor di desa Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, hingga Rabu (17/12), pukul 12.00 WIB, tercatat ada 82 korban tewas telah ditemukan, dan 22 orang masih dalam pencarian.
Sebanyak 1.709 personil dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Basarnas, SKPD dan unsur pemerintah terlibat dalam penanganan darurat, selain itu sebanyak 2.355 relawan juga ikut membantu. 

Artikel ini ditulis oleh:

Pertama Kalinya, Jokowi Pimpin Musrenbangnas

Jakarta, Aktual.co — Pada hari ini, Kamis (18/12), Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), dalam rangka menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPMJN) Periode 2015-2019.

Dalam acara yang diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta ini rencananya Presiden Jokowi akan memberi arahan sekaligus membuka Musrenbangnas RPJMN 2015-2019 pada pukul 09.20 WIB dan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Berdasarkan pantauan Aktual.co, Presiden Jokowi beserta Wapres Jusuf Kalla hadir dan memasuki ruangan sekitar pukul 9.05 WIB. Aara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja serta seluruh jajaran pimpinan daerah.

Acara ini merupakan puncak setelah roadshow Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional di lima kota yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Setelah dibuka oleh Jokowi, acara ini akan dilanjutkan dengan dialog antara Presiden bersama seluruh peserta dari mulai Menteri Kabinet Kerja, Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia.

Selain itu, juga ada pemaparan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago terkait agenda prioritas selama lima tahun mendatang.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pertama Kalinya, Jokowi Pimpin Musrenbangnas

Jakarta, Aktual.co — Pada hari ini, Kamis (18/12), Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya membuka secara resmi Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), dalam rangka menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPMJN) Periode 2015-2019.

Dalam acara yang diadakan di Hotel Bidakara, Jakarta ini rencananya Presiden Jokowi akan memberi arahan sekaligus membuka Musrenbangnas RPJMN 2015-2019 pada pukul 09.20 WIB dan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Berdasarkan pantauan Aktual.co, Presiden Jokowi beserta Wapres Jusuf Kalla hadir dan memasuki ruangan sekitar pukul 9.05 WIB. Aara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Kerja serta seluruh jajaran pimpinan daerah.

Acara ini merupakan puncak setelah roadshow Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Regional di lima kota yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Setelah dibuka oleh Jokowi, acara ini akan dilanjutkan dengan dialog antara Presiden bersama seluruh peserta dari mulai Menteri Kabinet Kerja, Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia.

Selain itu, juga ada pemaparan dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago terkait agenda prioritas selama lima tahun mendatang.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pengamat: Meski NasDem “Melirik”, Jokowi Tak Berani Lompat ke Partai Lain

Semarang, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Diponegoro Budi Setiyono menyatakan hasil lembaga survei mengenai bursa calon Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan menempatkan Joko Widodo menggeser Megawati Soekarnoputri belum sepenuhnya didukung elit partai. Meski begitu, Jokowi tetap tidak berani melompat ke partai lain, semisal partai Nasional Demokrat yang makin romantis dengan Jokowi.
“Saya kira Jokowi tidak akan berani pindah partai. Jas PDIP sudah terlalu banyak untuk karir politiknya. Akan sangat beresiko bagi Jokowi kalau PDIP tarik dukungan,” ujar dia saat dihubungi aktual.co, Kamis (18/12).
Ia menyebut kalangan elit partai yang tidak setuju Jokowi menjadi Ketum pada kongres mendatang, karena lebih mereka lebih nyaman berada pada naungan keluarga Bung Karno. Disitu, ada perasaan romantisme masa lalu yang susah dihapus, dan sikap oligarki elite juga.
“Jokowi bukan trah Bung Karno, dan dia juga bukan kader murni partai, sehingga besar kemungkinan dia ditolak (oleh elite partai),” ujarnya.
Meski begitu Jokowi di level akar rumput, lanjut dia, dimungkinkan hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, massa PDIP banyak anak muda yang tidak terikat dengan romantisme Soekarno.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Meski NasDem “Melirik”, Jokowi Tak Berani Lompat ke Partai Lain

Semarang, Aktual.co — Pengamat politik Universitas Diponegoro Budi Setiyono menyatakan hasil lembaga survei mengenai bursa calon Ketum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan menempatkan Joko Widodo menggeser Megawati Soekarnoputri belum sepenuhnya didukung elit partai. Meski begitu, Jokowi tetap tidak berani melompat ke partai lain, semisal partai Nasional Demokrat yang makin romantis dengan Jokowi.
“Saya kira Jokowi tidak akan berani pindah partai. Jas PDIP sudah terlalu banyak untuk karir politiknya. Akan sangat beresiko bagi Jokowi kalau PDIP tarik dukungan,” ujar dia saat dihubungi aktual.co, Kamis (18/12).
Ia menyebut kalangan elit partai yang tidak setuju Jokowi menjadi Ketum pada kongres mendatang, karena lebih mereka lebih nyaman berada pada naungan keluarga Bung Karno. Disitu, ada perasaan romantisme masa lalu yang susah dihapus, dan sikap oligarki elite juga.
“Jokowi bukan trah Bung Karno, dan dia juga bukan kader murni partai, sehingga besar kemungkinan dia ditolak (oleh elite partai),” ujarnya.
Meski begitu Jokowi di level akar rumput, lanjut dia, dimungkinkan hal tersebut tidak menjadi masalah. Sebab, massa PDIP banyak anak muda yang tidak terikat dengan romantisme Soekarno.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain