28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40432

Demi Jaga Wibawa Negara, Jokowi Tambah Anggaran Pertahanan

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen pemerintah untuk memperbaiki semuanya, termasuk menjaga kewibawaan Indonesia sebagai negara besar.
“Kita ingin negara ini punya wibawa, dan alat utama sistem persenjataan (alutsista)  yang kita punyai saya kira memperlihatkan arah kesana, bahwa Indonesia adalah negara besar dan kita harus punya wibawa,” kata Jokowi kepada wartawan yang mencegatnya di sela-sela meninjau pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AD di Silang Monas, Jakarta, Rabu (17/12) sore, seperti dikutip dari laman Setkab.
Presiden menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang melihat pameran alutsista itu, karena hal itu juga  menumbuhkan rasa kebanggaan masyarakat terhadap TNI karena telah melihat semuanya, tank, helikopter serbu, helikopter angkut, meriam, semuanya.
“Hampir semuanya kita punyai. Juga yang berkaitan dengan drone. Senjata-senjata juga komplit dan modern,” papar Jokowi.
Menurut Presiden, ia melihat masyarakat sangat bangga sekali memiliki TNI. Rasa memiliki itulah, lanjut Presiden, yang ingin memang ingin dihadirkan di dalam pameran ini, sehingga menimbulkan sebuah semangat bela negara.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan penambahan anggaran pertahanan negara, Presiden Jokowi memastikan ia aka menambah lagi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.
“Semuanya penting karena memang semuanya masih kurang, baik di darat, udara, maupun laut.  Semuanya masih kurang dan terus akan kita tambah,” tukas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyaksikan pameran alutsista di Silang Monas, Jakarta, Rabu (17/12) sore, seusai ia memimpin Rapat Terbatas Kabinet tentang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Pameran yang diselenggarakan sejak tanggal Jumat (12/12) lalu ini terbuka untuk masyarakat umum tanpa dipungut biaya apapun. Pada pameran ini, masyarakat bisa melihat 200 unit peralatan tempur yang dimiliki oleh berbagai elemen TNI Angkatan Darat antara lain Infanteri, Kavaleri, Kostrad, Kopassus, Arhanud, Armed, Penerbang, Polisi Militer, serta Zeni TNI AD

Artikel ini ditulis oleh:

Demi Jaga Wibawa Negara, Jokowi Tambah Anggaran Pertahanan

Jakarta, Aktual.co — Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan komitmen pemerintah untuk memperbaiki semuanya, termasuk menjaga kewibawaan Indonesia sebagai negara besar.
“Kita ingin negara ini punya wibawa, dan alat utama sistem persenjataan (alutsista)  yang kita punyai saya kira memperlihatkan arah kesana, bahwa Indonesia adalah negara besar dan kita harus punya wibawa,” kata Jokowi kepada wartawan yang mencegatnya di sela-sela meninjau pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista) TNI AD di Silang Monas, Jakarta, Rabu (17/12) sore, seperti dikutip dari laman Setkab.
Presiden menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang melihat pameran alutsista itu, karena hal itu juga  menumbuhkan rasa kebanggaan masyarakat terhadap TNI karena telah melihat semuanya, tank, helikopter serbu, helikopter angkut, meriam, semuanya.
“Hampir semuanya kita punyai. Juga yang berkaitan dengan drone. Senjata-senjata juga komplit dan modern,” papar Jokowi.
Menurut Presiden, ia melihat masyarakat sangat bangga sekali memiliki TNI. Rasa memiliki itulah, lanjut Presiden, yang ingin memang ingin dihadirkan di dalam pameran ini, sehingga menimbulkan sebuah semangat bela negara.
Menjawab pertanyaan wartawan mengenai kemungkinan penambahan anggaran pertahanan negara, Presiden Jokowi memastikan ia aka menambah lagi anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015.
“Semuanya penting karena memang semuanya masih kurang, baik di darat, udara, maupun laut.  Semuanya masih kurang dan terus akan kita tambah,” tukas Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menyaksikan pameran alutsista di Silang Monas, Jakarta, Rabu (17/12) sore, seusai ia memimpin Rapat Terbatas Kabinet tentang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Pameran yang diselenggarakan sejak tanggal Jumat (12/12) lalu ini terbuka untuk masyarakat umum tanpa dipungut biaya apapun. Pada pameran ini, masyarakat bisa melihat 200 unit peralatan tempur yang dimiliki oleh berbagai elemen TNI Angkatan Darat antara lain Infanteri, Kavaleri, Kostrad, Kopassus, Arhanud, Armed, Penerbang, Polisi Militer, serta Zeni TNI AD

Artikel ini ditulis oleh:

The Fed Pertahankan Suku Bunga, Dolar AS Menguat

Jakarta, Aktual.co —  Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya setelah Federal Reserve mengumumkan hasil pertemuan kebijakan moneternya.

The Fed menurunkan janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk “waktu yang cukup” dari panduan suku bunganya, meningkatkan spekulasi pasar bahwa bank sentral bergerak lebih dekat ke kenaikan suku bunga.

Setelah pertemuan kebijakan dua hari, The Fed merilis pernyataan bahwa pihaknya bisa bersabar dalam memulai menormalkan sikap kebijakan moneter. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan bahwa tidak mungkin The Fed akan menaikkan suku bunga untuk setidaknya pada dua pertemuan kebijakan berikutnya.

“Waktu kenaikan awal dalam target fed fund (suku bunga acuan) serta jalur untuk target selanjutnya bergantung pada kondisi ekonomi,” jelas Ketua Fed Janet Yellen dikutip Aktual, Kamis (18/12).

Para analis mengatakan perubahan dalam panduan berarti bank sentral bergerak selangkah lebih dekat untuk keluar dari kebijakan moneter yang longgar saat ini.

Sementara pasar tenaga kerja berbalik naik lebih cepat dari yang diperkirakan, the Fed sekarang mengawasi inflasi ekonomi negara itu, yang telah lama berada di bawah target dua persen.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2324 dolar dari 1,2486 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5560 dolar dari 1,5726 dolar. Dolar Australia turun tipis menjadi 0,8119 dolar dari 0,8211 dolar.

Dolar AS dibeli 118,61 yen Jepang, lebih tinggi dari 117,21 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9744 franc Swiss dari 0,9619 franc Swiss, dan naik menjadi 1,1653 dolar Kanada dari 1,1636 dolar Kanada.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

The Fed Pertahankan Suku Bunga, Dolar AS Menguat

Jakarta, Aktual.co —  Kurs dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya setelah Federal Reserve mengumumkan hasil pertemuan kebijakan moneternya.

The Fed menurunkan janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk “waktu yang cukup” dari panduan suku bunganya, meningkatkan spekulasi pasar bahwa bank sentral bergerak lebih dekat ke kenaikan suku bunga.

Setelah pertemuan kebijakan dua hari, The Fed merilis pernyataan bahwa pihaknya bisa bersabar dalam memulai menormalkan sikap kebijakan moneter. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan bahwa tidak mungkin The Fed akan menaikkan suku bunga untuk setidaknya pada dua pertemuan kebijakan berikutnya.

“Waktu kenaikan awal dalam target fed fund (suku bunga acuan) serta jalur untuk target selanjutnya bergantung pada kondisi ekonomi,” jelas Ketua Fed Janet Yellen dikutip Aktual, Kamis (18/12).

Para analis mengatakan perubahan dalam panduan berarti bank sentral bergerak selangkah lebih dekat untuk keluar dari kebijakan moneter yang longgar saat ini.

Sementara pasar tenaga kerja berbalik naik lebih cepat dari yang diperkirakan, the Fed sekarang mengawasi inflasi ekonomi negara itu, yang telah lama berada di bawah target dua persen.

Pada akhir perdagangan di New York, euro turun menjadi 1,2324 dolar dari 1,2486 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5560 dolar dari 1,5726 dolar. Dolar Australia turun tipis menjadi 0,8119 dolar dari 0,8211 dolar.

Dolar AS dibeli 118,61 yen Jepang, lebih tinggi dari 117,21 yen dari sesi sebelumnya. Dolar AS naik ke 0,9744 franc Swiss dari 0,9619 franc Swiss, dan naik menjadi 1,1653 dolar Kanada dari 1,1636 dolar Kanada.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Inilah Sejarah Banjir Jakarta (6)

Jakarta, Aktual.co —Pada banjir tahun 1963, dengan dibentuknya tim khusus telah mampu mendorong kesadaran warga untuk menolong sesamanya. Selain menerima sumbangan dari pemerintah Jakarta, tim juga menerima sumbangan dari berbagai pihak.
Sumbangan yang di dapat tim antara lain, PN Tundabara sebesar 50.000 rupiah, Koperasi Bea Cukai Priok 25.000 rupiah, Karyawan Deperinda 50.000 rupiah, Ibu-ibu Menteri 25.000 rupiah, Kepolisian Jakarta Raya 100.000 rupiah, Ikatan Perkumpulan Tionghoa 500.000 rupiah, dan Ny. Aziz Saleh 50.000 rupiah.
Selain bentuk uang, tim juga mendapat sumbangan dalam bentuk obat-obatan dan bahan makanan. Obat-obatan diterima dari PT Pharmasi Abadi, 2 ton sayur-mayur dari PT Ichsani Cisarua Bogor, dan 1 ton beras dari Kodamar III, serta pakaian, obat-obatan, kain belacu, dan minyak goreng dari Kejaksaan Istimewa Jakarta.
Soekardjo Sasrodihardjo mewakili Menteri Sosial, melalui M.A. Kaffar dari Departemen Sosial DKI Jakarta menyumbangkan obat-obatan yang berasal dari Apotek Mampang, PT Tunggal dan pabrik Pharmasi Abadi. Selain itu, bantuan rumah sakit 24 jam juga dilakukan di Rumah Sakit Sumber Waras dan Rumah Sakit Cideng.
Banjir di Jakarta pada tahun itu pun mengundang simpati dari Amerika Serikat. Melalui Duta Besar Howard Jones dan Konsul Whittingtin, telah menemui pemerintah dan menanyakan bantuan apa yang diperlukan. Namun, pemerintah menjelaskan bahwa bantuan sudah ditangani oleh mereka sehingga Amerika Serikat membatalkan memberikan bantuan.
Untuk memetakan daerah-daerah yang rawan banjir, Pemda Jakarta telah menyusun wilayah yang rawan banjir yang dikelompokkan menjadi tiga wilayah.
1. Wilayah Barat : banjir di Kali Angke di Pesing, banjir di Sungai Sekretaris dan Sungai Grogol di Palmerah, Perumahan TVRI, Hankam, Tomang Barat, Tomang Timur dan Jelambar.
2. Wilayah Tengah : banjir dari Sungai Ciliwung di Kalipasir, Matraman Dalam, Bidara Cina, Otista, dan Pademangan. Banjir dari Kanal Banjir meliputi Tanah Abang, Tanjung Selor, Tanah Abang Bongkaran. Banjir dari Sungai Krukut dan Sungai Mampang di Bendungan Hilir, Pondok Karya, Blok P, dan Majapahit. Banjir di Sungai Cideng dan Kaliduri di Jalan Thamrin, Duri, Kampung Krendang, Tanah Sereal, Setiabudi, Kuningan. Banjir dari anak sungai Ciliwung ada di Taman Sari, Mangga Besar dan Jayakarta.
3. Wilayah Timur : banjir dari Sungai Cipinang dan Sungai Sunter di Kampung Malang, Kramat Tunggak, Cawang, By Pass Penas, belakang penjara Cipinang, Kompleks Perhubungan Rawamangun, Rawamangun, By Pass Sunter, Plumpang, Pulomas, STM Pembangunan, dan Kampung Ambon. Banjir dari Sungai Cakung dan Sungai Buaran di PT JIEP dan kampung kanan kiri kali. Banjir dari Sungai Sentiong Tanah Tinggi terjadi di Sumur Batu, Senen, Kali Baru Timur, Percetakan Negara. Banjir pada daerah Polder Tomang Barat.
Luas banjir seluruhnya sekitar 17 persen dari wilayah Jakarta.
Pada tahun 1960-1970, karena pembangunan semakin pesat dan jumlah penduduk yang tinggal di Jakarta meningkat dengan pesat pula, hal ini sangat berpengaruh terhadap wilayah banjir. Terutama daerah selatan, mulai dilanda banjir. Daerah baru yang dilanda banjir adalah sekitar Kampung Melayu dan Bidara Cina. Karena keberadaan pintu air Manggarai terjadi sedimentasi yang berlebihan dan sampah yang semakin banyak. Akibatnya, terjadi luapan di daerah atas pintu air. Hal itu terus berlangsung sampai sekarang karena sampah san sedimentasi hasil rumah tangga semakin banyak dan rumah-rumah tinggal sekitar wilayah itu pun semakin tidak terkendali.
(Bersambung…)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Inilah Sejarah Banjir Jakarta (6)

Jakarta, Aktual.co —Pada banjir tahun 1963, dengan dibentuknya tim khusus telah mampu mendorong kesadaran warga untuk menolong sesamanya. Selain menerima sumbangan dari pemerintah Jakarta, tim juga menerima sumbangan dari berbagai pihak.
Sumbangan yang di dapat tim antara lain, PN Tundabara sebesar 50.000 rupiah, Koperasi Bea Cukai Priok 25.000 rupiah, Karyawan Deperinda 50.000 rupiah, Ibu-ibu Menteri 25.000 rupiah, Kepolisian Jakarta Raya 100.000 rupiah, Ikatan Perkumpulan Tionghoa 500.000 rupiah, dan Ny. Aziz Saleh 50.000 rupiah.
Selain bentuk uang, tim juga mendapat sumbangan dalam bentuk obat-obatan dan bahan makanan. Obat-obatan diterima dari PT Pharmasi Abadi, 2 ton sayur-mayur dari PT Ichsani Cisarua Bogor, dan 1 ton beras dari Kodamar III, serta pakaian, obat-obatan, kain belacu, dan minyak goreng dari Kejaksaan Istimewa Jakarta.
Soekardjo Sasrodihardjo mewakili Menteri Sosial, melalui M.A. Kaffar dari Departemen Sosial DKI Jakarta menyumbangkan obat-obatan yang berasal dari Apotek Mampang, PT Tunggal dan pabrik Pharmasi Abadi. Selain itu, bantuan rumah sakit 24 jam juga dilakukan di Rumah Sakit Sumber Waras dan Rumah Sakit Cideng.
Banjir di Jakarta pada tahun itu pun mengundang simpati dari Amerika Serikat. Melalui Duta Besar Howard Jones dan Konsul Whittingtin, telah menemui pemerintah dan menanyakan bantuan apa yang diperlukan. Namun, pemerintah menjelaskan bahwa bantuan sudah ditangani oleh mereka sehingga Amerika Serikat membatalkan memberikan bantuan.
Untuk memetakan daerah-daerah yang rawan banjir, Pemda Jakarta telah menyusun wilayah yang rawan banjir yang dikelompokkan menjadi tiga wilayah.
1. Wilayah Barat : banjir di Kali Angke di Pesing, banjir di Sungai Sekretaris dan Sungai Grogol di Palmerah, Perumahan TVRI, Hankam, Tomang Barat, Tomang Timur dan Jelambar.
2. Wilayah Tengah : banjir dari Sungai Ciliwung di Kalipasir, Matraman Dalam, Bidara Cina, Otista, dan Pademangan. Banjir dari Kanal Banjir meliputi Tanah Abang, Tanjung Selor, Tanah Abang Bongkaran. Banjir dari Sungai Krukut dan Sungai Mampang di Bendungan Hilir, Pondok Karya, Blok P, dan Majapahit. Banjir di Sungai Cideng dan Kaliduri di Jalan Thamrin, Duri, Kampung Krendang, Tanah Sereal, Setiabudi, Kuningan. Banjir dari anak sungai Ciliwung ada di Taman Sari, Mangga Besar dan Jayakarta.
3. Wilayah Timur : banjir dari Sungai Cipinang dan Sungai Sunter di Kampung Malang, Kramat Tunggak, Cawang, By Pass Penas, belakang penjara Cipinang, Kompleks Perhubungan Rawamangun, Rawamangun, By Pass Sunter, Plumpang, Pulomas, STM Pembangunan, dan Kampung Ambon. Banjir dari Sungai Cakung dan Sungai Buaran di PT JIEP dan kampung kanan kiri kali. Banjir dari Sungai Sentiong Tanah Tinggi terjadi di Sumur Batu, Senen, Kali Baru Timur, Percetakan Negara. Banjir pada daerah Polder Tomang Barat.
Luas banjir seluruhnya sekitar 17 persen dari wilayah Jakarta.
Pada tahun 1960-1970, karena pembangunan semakin pesat dan jumlah penduduk yang tinggal di Jakarta meningkat dengan pesat pula, hal ini sangat berpengaruh terhadap wilayah banjir. Terutama daerah selatan, mulai dilanda banjir. Daerah baru yang dilanda banjir adalah sekitar Kampung Melayu dan Bidara Cina. Karena keberadaan pintu air Manggarai terjadi sedimentasi yang berlebihan dan sampah yang semakin banyak. Akibatnya, terjadi luapan di daerah atas pintu air. Hal itu terus berlangsung sampai sekarang karena sampah san sedimentasi hasil rumah tangga semakin banyak dan rumah-rumah tinggal sekitar wilayah itu pun semakin tidak terkendali.
(Bersambung…)

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain