28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40442

Kajian Ilmiah Tentang Kaburnya 3 Napi dari Penjara Terkejam Alcatraz

Jakarta, Aktual.co — Lebih dari 50 tahun yang lalu, tiga narapidana Alcatraz merangkak melalui terowongan gelap yang telah mereka rancang dengan cara memakai sendok. Napi tersebut melarikan diri menuju perairan dingin, San Francisco Bay, menggunakan rakit yang terbuat dari jas hujan.

Kemudian, mereka tidak pernah terlihat lagi. Tapi hari ini, terjadi perdebatan serius, apakah napi Frank Morris bersama saudaranya John dan Clarence, sukses kabur atau tenggelam dari penjara terkejam dunia, Alcatraz, menuju pantai atau ke Samudera Pasifik.

Sebuah studi baru menunjukkan, kemungkinan besar tiga orang itu bisa selamat, saat meninggalkan Pulau Alcatraz antara pukul 23.00 hingga dini hari.

Sekarang, para peneliti menciptakan sebuah model komputer berdasarkan arus air pada malam hari, ketika napi itu melarikan diri, pada 11 Juni 1962, hingga keesokan harinya. Kemudian, peneliti membuat perahu virtual untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Jika mereka melakukannya tepat pada tengah malam, hal yang menakjubkan adalah bahwa kita melihat mereka (napi) itu akan terbawa arus laut menuju Jembatan Golden Gate,” kata Dr. Rolf Hut, seorang ilmuwan di Delft University of Technology di Belanda.

Dan salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada BBC News. “Tapi, ketika mereka dekat dengan jembatan  Golden Gate akan menjadi suatu mukjizat luar biasa mereka (napi) mampu melawan pasang ganasnya laut,” demikian seperti dilansir dari Huffington Post.

Dan, kmeungkinan mereka bisa mencapai Horseshoe Bay dan mencapai daratan di Marin Headlands, di sisi utara jembatan.

“Model memperkirakan bahwa puing-puing yang berserakan di laut bisa mengapung mengarahkan mereka (napi) ke Teluk atau ke arah pulau, persis di mana FBI menemukan dayung dan beberapa barang-barang pribadi,” kata Dr. Fedor Baart, seorang Insinyur hidrolik, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Hut mengatakan dalam pernyataannya, bahwa model virtual pada komputer tidak membuktikan bahwa hal tersebut terjadi, tetapi mereka menunjukkan hal itu mungkin saja terjadi.

“Tentu saja, itu benar-benar menarik disimak. Seperti ditunjukkan oleh acara TV MythBusters populer yang memberitakan bahwa tempat yang paling mungkin bisa dilakukan Napi untuk mendarat adalah Horseshoe Bay,” katanya, merujuk kepada salah satu episode di tayangan tersebut, the escape ‘plausible’.

Namun, ada skenario lain. Kata ilmuwan, bila pelarian para napi dilakukan lebih awal, maka tiga orang tersebut akan ditarik keluar dari laut menuju darat kembali. Dan, setelah pukul 01:00, mereka akan ditarik oleh arus kembali ke San Francisco Bay atau ke Oakland atau Berkeley. Dan, mereka akan menghabiskan begitu banyak waktu di atas laut. Mereka (para napi) akan meninggal karena terserang hipotermia begitu fajar tiba.

Untuk diketahui, Pulau Alcatraz adalah sebuah pulau yang terletak di tengah Teluk San Francisco di California, Amerika Serikat. Alcatraz terletak pada koordinat 37°49′ LU 122°25′ BB. Alcatraz dahulu merupakan benteng pertahanan militer dan kemudian dijadikan penjara keamanan-ketat. Kini dia adalah sebuah situs sejarah yang dikelola oleh Dinas Pertamanan Nasional AS sebagai Tempat Rekreasi Nasional Golden Gate dan yang dibuka untuk wisatawan. Pulau ini terdaftar sebagai Tempat Bersejarah Nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Kajian Ilmiah Tentang Kaburnya 3 Napi dari Penjara Terkejam Alcatraz

Jakarta, Aktual.co — Lebih dari 50 tahun yang lalu, tiga narapidana Alcatraz merangkak melalui terowongan gelap yang telah mereka rancang dengan cara memakai sendok. Napi tersebut melarikan diri menuju perairan dingin, San Francisco Bay, menggunakan rakit yang terbuat dari jas hujan.

Kemudian, mereka tidak pernah terlihat lagi. Tapi hari ini, terjadi perdebatan serius, apakah napi Frank Morris bersama saudaranya John dan Clarence, sukses kabur atau tenggelam dari penjara terkejam dunia, Alcatraz, menuju pantai atau ke Samudera Pasifik.

Sebuah studi baru menunjukkan, kemungkinan besar tiga orang itu bisa selamat, saat meninggalkan Pulau Alcatraz antara pukul 23.00 hingga dini hari.

Sekarang, para peneliti menciptakan sebuah model komputer berdasarkan arus air pada malam hari, ketika napi itu melarikan diri, pada 11 Juni 1962, hingga keesokan harinya. Kemudian, peneliti membuat perahu virtual untuk melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Jika mereka melakukannya tepat pada tengah malam, hal yang menakjubkan adalah bahwa kita melihat mereka (napi) itu akan terbawa arus laut menuju Jembatan Golden Gate,” kata Dr. Rolf Hut, seorang ilmuwan di Delft University of Technology di Belanda.

Dan salah satu peneliti yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan kepada BBC News. “Tapi, ketika mereka dekat dengan jembatan  Golden Gate akan menjadi suatu mukjizat luar biasa mereka (napi) mampu melawan pasang ganasnya laut,” demikian seperti dilansir dari Huffington Post.

Dan, kmeungkinan mereka bisa mencapai Horseshoe Bay dan mencapai daratan di Marin Headlands, di sisi utara jembatan.

“Model memperkirakan bahwa puing-puing yang berserakan di laut bisa mengapung mengarahkan mereka (napi) ke Teluk atau ke arah pulau, persis di mana FBI menemukan dayung dan beberapa barang-barang pribadi,” kata Dr. Fedor Baart, seorang Insinyur hidrolik, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Hut mengatakan dalam pernyataannya, bahwa model virtual pada komputer tidak membuktikan bahwa hal tersebut terjadi, tetapi mereka menunjukkan hal itu mungkin saja terjadi.

“Tentu saja, itu benar-benar menarik disimak. Seperti ditunjukkan oleh acara TV MythBusters populer yang memberitakan bahwa tempat yang paling mungkin bisa dilakukan Napi untuk mendarat adalah Horseshoe Bay,” katanya, merujuk kepada salah satu episode di tayangan tersebut, the escape ‘plausible’.

Namun, ada skenario lain. Kata ilmuwan, bila pelarian para napi dilakukan lebih awal, maka tiga orang tersebut akan ditarik keluar dari laut menuju darat kembali. Dan, setelah pukul 01:00, mereka akan ditarik oleh arus kembali ke San Francisco Bay atau ke Oakland atau Berkeley. Dan, mereka akan menghabiskan begitu banyak waktu di atas laut. Mereka (para napi) akan meninggal karena terserang hipotermia begitu fajar tiba.

Untuk diketahui, Pulau Alcatraz adalah sebuah pulau yang terletak di tengah Teluk San Francisco di California, Amerika Serikat. Alcatraz terletak pada koordinat 37°49′ LU 122°25′ BB. Alcatraz dahulu merupakan benteng pertahanan militer dan kemudian dijadikan penjara keamanan-ketat. Kini dia adalah sebuah situs sejarah yang dikelola oleh Dinas Pertamanan Nasional AS sebagai Tempat Rekreasi Nasional Golden Gate dan yang dibuka untuk wisatawan. Pulau ini terdaftar sebagai Tempat Bersejarah Nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Eksekusi Politisi Golkar, JA Diharap Profesional

Jakarta, Aktual.co — Pakar Hukum Pidana Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta Mudzakkir, menilai penjemputan paksa oleh Kejaksaan Agung terhadap mantan Bupati Indramayu Irianto MS Syaifuddin (Yance) menunjukan arogansi dan ketidakpahaman Jaksa Agung dalam menegakkan hukum.
Penangkapan politisi Golkar itu  terkait kasus tuduhan mark up pembebasan lahan untuk pembangunan PLTU Sumuradem 1 Indramayu juga aneh karena pejabat di bawahnya sudah dinyatakan bebas oleh Mahkamah Agung (MA), namun Yance justru dijadikan tersangka.
“Logika hukumnya tidak masuk, karena dua pejabat lainnya sudah bebas dan dinyatakan tidak melawan hukum sesuai keputusan hukum tetap, ini harusnya Kejaksaan menghentikan proses hukum Pak Yance,” ucap Mudzakkir kepada wartawan kemarin (17/12).
Jaksa Agung, seharusnya meneliti dan melakukan kroscek terhadap perkara tersebut sebelum mengambil tindakan hukum. Bagaimanapun, profesionalisme harus tetap dikedepankan, bukan semata demi menunjukkan eksistensi lantas menumbalkan orang lain diluar logika hukum.
Dalam hal turut serta melakukan dugaan tindak pidana korupsi Yance misalnya, yang bersangkutan turut serta sama siapa, karena dua bawahannya sudah dibebaskan. Hal ini secara logika maupun akal sehat susah dimengerti. 
Pengacara Yance, Ian Iskandar, sebelumnya mengatakan adanya beberapa kejanggalan pada proses penyidikan. Dimana penyidik mengatakan berkas sudah P21, tapi ketika ditanya penyidik tidak bisa menunjukan buktinya. Kedua, dalam proses pemindahan ke Kejati, surat perintah penahanan salah tulis, dimana Yance disebut sebagai terdakwa padahal statusnya masih tersangka.
Melihat amburadulnya proses itu, Ian mendesak Kejaksaan untuk menghentikan proses hukum dengan dikeluarkannya Surat Ketetapan Penghentian Penuntutuan (SKPP). Karena proses yang dilakukan oleh Kejaksaan tidak layak dipersidangkan. 
“Kami siap untuk melawan kesewenang-wenangan tirani hukum ini. Karena pihak Kejaksaan sudah sangat keterlaluan,” tegasnya.
Dalam kasus Yance sendiri, terdakwa kasus PLTU Indramayu Agung Rijoto mengatakan tidak kenal dan tidak pernah bertemu Yance terkait pembebasan lahan. “Saya disuruh buka semuanya, apa yang dibuka wong kejadiannya seperti ini. Masa saya harus mengarang dalam memberikan keterangan, malah saya dituduh memberikan keterangan palsu, nanti saya kena sanksi yang lain,” kata Agung dalam testimoni yang dimuat media youtube.
Seperti diketahui, Jaksa Agung H.M Prasetyo yang merupakan kader Nasdem. Sebelum menjabat Jaksa Agung, Prasetyo merupakan anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem 2014-2019.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Eksekusi Politisi Golkar, JA Diharap Profesional

Jakarta, Aktual.co — Pakar Hukum Pidana Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta Mudzakkir, menilai penjemputan paksa oleh Kejaksaan Agung terhadap mantan Bupati Indramayu Irianto MS Syaifuddin (Yance) menunjukan arogansi dan ketidakpahaman Jaksa Agung dalam menegakkan hukum.
Penangkapan politisi Golkar itu  terkait kasus tuduhan mark up pembebasan lahan untuk pembangunan PLTU Sumuradem 1 Indramayu juga aneh karena pejabat di bawahnya sudah dinyatakan bebas oleh Mahkamah Agung (MA), namun Yance justru dijadikan tersangka.
“Logika hukumnya tidak masuk, karena dua pejabat lainnya sudah bebas dan dinyatakan tidak melawan hukum sesuai keputusan hukum tetap, ini harusnya Kejaksaan menghentikan proses hukum Pak Yance,” ucap Mudzakkir kepada wartawan kemarin (17/12).
Jaksa Agung, seharusnya meneliti dan melakukan kroscek terhadap perkara tersebut sebelum mengambil tindakan hukum. Bagaimanapun, profesionalisme harus tetap dikedepankan, bukan semata demi menunjukkan eksistensi lantas menumbalkan orang lain diluar logika hukum.
Dalam hal turut serta melakukan dugaan tindak pidana korupsi Yance misalnya, yang bersangkutan turut serta sama siapa, karena dua bawahannya sudah dibebaskan. Hal ini secara logika maupun akal sehat susah dimengerti. 
Pengacara Yance, Ian Iskandar, sebelumnya mengatakan adanya beberapa kejanggalan pada proses penyidikan. Dimana penyidik mengatakan berkas sudah P21, tapi ketika ditanya penyidik tidak bisa menunjukan buktinya. Kedua, dalam proses pemindahan ke Kejati, surat perintah penahanan salah tulis, dimana Yance disebut sebagai terdakwa padahal statusnya masih tersangka.
Melihat amburadulnya proses itu, Ian mendesak Kejaksaan untuk menghentikan proses hukum dengan dikeluarkannya Surat Ketetapan Penghentian Penuntutuan (SKPP). Karena proses yang dilakukan oleh Kejaksaan tidak layak dipersidangkan. 
“Kami siap untuk melawan kesewenang-wenangan tirani hukum ini. Karena pihak Kejaksaan sudah sangat keterlaluan,” tegasnya.
Dalam kasus Yance sendiri, terdakwa kasus PLTU Indramayu Agung Rijoto mengatakan tidak kenal dan tidak pernah bertemu Yance terkait pembebasan lahan. “Saya disuruh buka semuanya, apa yang dibuka wong kejadiannya seperti ini. Masa saya harus mengarang dalam memberikan keterangan, malah saya dituduh memberikan keterangan palsu, nanti saya kena sanksi yang lain,” kata Agung dalam testimoni yang dimuat media youtube.
Seperti diketahui, Jaksa Agung H.M Prasetyo yang merupakan kader Nasdem. Sebelum menjabat Jaksa Agung, Prasetyo merupakan anggota DPR RI Fraksi Partai Nasdem 2014-2019.

Artikel ini ditulis oleh:

Daud Yordan Siap Hadapi Ponttilas

Jakarta, Aktual.co — Petinju Indonesia, Daud Yordan, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi petinju Filipina, Ronald Ponttilas pada pertarungan perebutan gelar juara kelas ringan WBO Asia di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/12).

“Saya sudah dalam kondisi siap bertarung untuk mengalahkan petinju Filipina tersebut,” kata Daud Yordan ketika dihubungi, Rabu (17/12).

Menurut petinju dengan rekor bertarung 33 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, sisa waktu yang ada sekarang ini (sekitar dua hari) tetap akan dimanfaatkan untuk berlatih, meskipun tidak terlalu berat.

“Saya tetap latihan meskipun tidak terlalu berat dan hanya untuk menjaga kondisi tubuh,” kata petinju yang sampai kini masih menyandang gelar juara dunia kelas ringan IBO tersebut.

Menyinggung soal berat badan sekarang ini, petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut, mengatakan, sudah masuk ke limit di kelas ringan.

Petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut menyebutkan, sekarang ini berat badannya 60,9 kilogram. “Acara timbang badan akan dilaksanakan pada Jumat (19/12) siang,” katanya.

Selama masa persiapan menghadapi petinju Filipina ini, Daud Yordan sudah melakukan latihan dengan mitra tanding sebanyak 100 ronde lebih. “Saya sudah berlatih dengan ‘sparring’ sebanyak 100 ronde lebih dengan petinju lokal atau setempat,” katanya.

Sejak mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan IBO dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember 2013, Daud Yordan belum pernah naik ring atau bertarung kembali hingga sekarang.

Daud Yordan merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.

Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO saat menang dengan KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Sempat mempertahankan gelarnya sekali setelah menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura 9 November 2012.

Tetapi gelar itu akhirnya lepas setelah dikalahkan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Petinju Afrika Selatan ini (Simpive Vetyeka) ini akhirnya menghentikan laju pemegang Super Champions kelas bulu WBA Chris John pada pertarungan di Australia 6 Desember 2013.

Artikel ini ditulis oleh:

Daud Yordan Siap Hadapi Ponttilas

Jakarta, Aktual.co — Petinju Indonesia, Daud Yordan, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi petinju Filipina, Ronald Ponttilas pada pertarungan perebutan gelar juara kelas ringan WBO Asia di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/12).

“Saya sudah dalam kondisi siap bertarung untuk mengalahkan petinju Filipina tersebut,” kata Daud Yordan ketika dihubungi, Rabu (17/12).

Menurut petinju dengan rekor bertarung 33 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, sisa waktu yang ada sekarang ini (sekitar dua hari) tetap akan dimanfaatkan untuk berlatih, meskipun tidak terlalu berat.

“Saya tetap latihan meskipun tidak terlalu berat dan hanya untuk menjaga kondisi tubuh,” kata petinju yang sampai kini masih menyandang gelar juara dunia kelas ringan IBO tersebut.

Menyinggung soal berat badan sekarang ini, petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut, mengatakan, sudah masuk ke limit di kelas ringan.

Petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut menyebutkan, sekarang ini berat badannya 60,9 kilogram. “Acara timbang badan akan dilaksanakan pada Jumat (19/12) siang,” katanya.

Selama masa persiapan menghadapi petinju Filipina ini, Daud Yordan sudah melakukan latihan dengan mitra tanding sebanyak 100 ronde lebih. “Saya sudah berlatih dengan ‘sparring’ sebanyak 100 ronde lebih dengan petinju lokal atau setempat,” katanya.

Sejak mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan IBO dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember 2013, Daud Yordan belum pernah naik ring atau bertarung kembali hingga sekarang.

Daud Yordan merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.

Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO saat menang dengan KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Sempat mempertahankan gelarnya sekali setelah menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura 9 November 2012.

Tetapi gelar itu akhirnya lepas setelah dikalahkan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Petinju Afrika Selatan ini (Simpive Vetyeka) ini akhirnya menghentikan laju pemegang Super Champions kelas bulu WBA Chris John pada pertarungan di Australia 6 Desember 2013.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain