28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40443

Daud Yordan Siap Hadapi Ponttilas

Jakarta, Aktual.co — Petinju Indonesia, Daud Yordan, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi petinju Filipina, Ronald Ponttilas pada pertarungan perebutan gelar juara kelas ringan WBO Asia di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/12).

“Saya sudah dalam kondisi siap bertarung untuk mengalahkan petinju Filipina tersebut,” kata Daud Yordan ketika dihubungi, Rabu (17/12).

Menurut petinju dengan rekor bertarung 33 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, sisa waktu yang ada sekarang ini (sekitar dua hari) tetap akan dimanfaatkan untuk berlatih, meskipun tidak terlalu berat.

“Saya tetap latihan meskipun tidak terlalu berat dan hanya untuk menjaga kondisi tubuh,” kata petinju yang sampai kini masih menyandang gelar juara dunia kelas ringan IBO tersebut.

Menyinggung soal berat badan sekarang ini, petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut, mengatakan, sudah masuk ke limit di kelas ringan.

Petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut menyebutkan, sekarang ini berat badannya 60,9 kilogram. “Acara timbang badan akan dilaksanakan pada Jumat (19/12) siang,” katanya.

Selama masa persiapan menghadapi petinju Filipina ini, Daud Yordan sudah melakukan latihan dengan mitra tanding sebanyak 100 ronde lebih. “Saya sudah berlatih dengan ‘sparring’ sebanyak 100 ronde lebih dengan petinju lokal atau setempat,” katanya.

Sejak mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan IBO dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember 2013, Daud Yordan belum pernah naik ring atau bertarung kembali hingga sekarang.

Daud Yordan merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.

Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO saat menang dengan KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Sempat mempertahankan gelarnya sekali setelah menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura 9 November 2012.

Tetapi gelar itu akhirnya lepas setelah dikalahkan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Petinju Afrika Selatan ini (Simpive Vetyeka) ini akhirnya menghentikan laju pemegang Super Champions kelas bulu WBA Chris John pada pertarungan di Australia 6 Desember 2013.

Artikel ini ditulis oleh:

Daud Yordan Siap Hadapi Ponttilas

Jakarta, Aktual.co — Petinju Indonesia, Daud Yordan, menyatakan kesiapannya untuk menghadapi petinju Filipina, Ronald Ponttilas pada pertarungan perebutan gelar juara kelas ringan WBO Asia di Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (20/12).

“Saya sudah dalam kondisi siap bertarung untuk mengalahkan petinju Filipina tersebut,” kata Daud Yordan ketika dihubungi, Rabu (17/12).

Menurut petinju dengan rekor bertarung 33 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, sisa waktu yang ada sekarang ini (sekitar dua hari) tetap akan dimanfaatkan untuk berlatih, meskipun tidak terlalu berat.

“Saya tetap latihan meskipun tidak terlalu berat dan hanya untuk menjaga kondisi tubuh,” kata petinju yang sampai kini masih menyandang gelar juara dunia kelas ringan IBO tersebut.

Menyinggung soal berat badan sekarang ini, petinju Sasana Kayong Utara, Kalimantan Barat, tersebut, mengatakan, sudah masuk ke limit di kelas ringan.

Petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut menyebutkan, sekarang ini berat badannya 60,9 kilogram. “Acara timbang badan akan dilaksanakan pada Jumat (19/12) siang,” katanya.

Selama masa persiapan menghadapi petinju Filipina ini, Daud Yordan sudah melakukan latihan dengan mitra tanding sebanyak 100 ronde lebih. “Saya sudah berlatih dengan ‘sparring’ sebanyak 100 ronde lebih dengan petinju lokal atau setempat,” katanya.

Sejak mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan IBO dengan mengalahkan petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember 2013, Daud Yordan belum pernah naik ring atau bertarung kembali hingga sekarang.

Daud Yordan merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013.

Sebelum berkecimpung di kelas ringan, Daud Yordan juga sempat menjadi juara dunia kelas bulu IBO saat menang dengan KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei 2012. Sempat mempertahankan gelarnya sekali setelah menang atas petinju Mongolia Choi Tseveenpurev di Singapura 9 November 2012.

Tetapi gelar itu akhirnya lepas setelah dikalahkan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April 2013. Petinju Afrika Selatan ini (Simpive Vetyeka) ini akhirnya menghentikan laju pemegang Super Champions kelas bulu WBA Chris John pada pertarungan di Australia 6 Desember 2013.

Artikel ini ditulis oleh:

Mengapa Burung Sekarang Tidak Memiliki Gigi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Jakarta, Aktual.co — Sejak fosil burung Archaeopteryx kuno ditemukan pada 1861 silam, para ilmuwan telah mengetahui bahwa nenek moyang burung pernah memiliki gigi sementara. Namun, burung saat ini yang ‘tidak memiliki gigi’ tetap menjadi misteri hingga sekarang.

Sebuah studi terbaru menunjukkan, bahwa nenek moyang dari habitat burung yang hidup, kehilangan kemampuan dalam memproduksi gigi. Kita belum mengetahui, jawaban mengapa gen burung modern bisa seperti itu. 

Dalam penelitian tersebut, para peneliti memeriksa unsur gen serta DNA dari 48 spesies burung yang hidup di seluruh dunia, dan mengambil secara acak enam gen yang terkait dengan pembentukan gigi.

Kemudian, apa yang ditemukan oleh peneliti? Ternyata, semua jenis burung bermutasi genetik yang menonaktifkan gen dalam membentuk enamel gigi serta bagian gigi yang disebut dentin.

Berdasarkan mutasi, para peneliti berpendapat, bahwa nenek moyang burung kehilangan enamel dasar  pada gigi mereka, sekitar 116 juta tahun yang lalu. Dan, pada waktu yang sama, paruh burung muncul saat berinteraksi dengan sesamanya.

“Kami berkesimpulan, bahwa perkembangan tersebut akhirnya mengakibatkan paruh terangsang secara efektif  menggantikan  fungsi gigi. Dan, memberikan kontribusi serta merubah komposisi anggota tubuh burung,” kata penulis studi Dr Mark Springer, seorang profesor biologi di University of California, Riverside, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Namun demikian, burung bukan satu-satunya mengalami “Edentulous” (atau ompong, red) pada vertebrata modern. Satwa lain seperti, kura-kura dan trenggiling juga kehilangan gigi, ketika para peneliti memeriksa gen binatang itu dan menemukan hasil yang sama.

“Semua gen vertebrata edentulous yang kami diperiksa ditandai dengan menonaktifkan mutasi,” kata Springer dalam pernyataannya.

“Dentin terkait gen DSPP fungsional pada vertebrata menyebabkan hilangnya enamel gigi lalu menimbulkan kemalasan dan perubahan mendasar,”. Studi ilmiah tersebut dipublikasikan dalam jurnal Science pada 12 Desember 2014 lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Mengapa Burung Sekarang Tidak Memiliki Gigi? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Jakarta, Aktual.co — Sejak fosil burung Archaeopteryx kuno ditemukan pada 1861 silam, para ilmuwan telah mengetahui bahwa nenek moyang burung pernah memiliki gigi sementara. Namun, burung saat ini yang ‘tidak memiliki gigi’ tetap menjadi misteri hingga sekarang.

Sebuah studi terbaru menunjukkan, bahwa nenek moyang dari habitat burung yang hidup, kehilangan kemampuan dalam memproduksi gigi. Kita belum mengetahui, jawaban mengapa gen burung modern bisa seperti itu. 

Dalam penelitian tersebut, para peneliti memeriksa unsur gen serta DNA dari 48 spesies burung yang hidup di seluruh dunia, dan mengambil secara acak enam gen yang terkait dengan pembentukan gigi.

Kemudian, apa yang ditemukan oleh peneliti? Ternyata, semua jenis burung bermutasi genetik yang menonaktifkan gen dalam membentuk enamel gigi serta bagian gigi yang disebut dentin.

Berdasarkan mutasi, para peneliti berpendapat, bahwa nenek moyang burung kehilangan enamel dasar  pada gigi mereka, sekitar 116 juta tahun yang lalu. Dan, pada waktu yang sama, paruh burung muncul saat berinteraksi dengan sesamanya.

“Kami berkesimpulan, bahwa perkembangan tersebut akhirnya mengakibatkan paruh terangsang secara efektif  menggantikan  fungsi gigi. Dan, memberikan kontribusi serta merubah komposisi anggota tubuh burung,” kata penulis studi Dr Mark Springer, seorang profesor biologi di University of California, Riverside, dalam sebuah pernyataan tertulis.

Namun demikian, burung bukan satu-satunya mengalami “Edentulous” (atau ompong, red) pada vertebrata modern. Satwa lain seperti, kura-kura dan trenggiling juga kehilangan gigi, ketika para peneliti memeriksa gen binatang itu dan menemukan hasil yang sama.

“Semua gen vertebrata edentulous yang kami diperiksa ditandai dengan menonaktifkan mutasi,” kata Springer dalam pernyataannya.

“Dentin terkait gen DSPP fungsional pada vertebrata menyebabkan hilangnya enamel gigi lalu menimbulkan kemalasan dan perubahan mendasar,”. Studi ilmiah tersebut dipublikasikan dalam jurnal Science pada 12 Desember 2014 lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Kirim Saran Soal Kurikulum 2013 ke Kemendikbud Bisa Lewat SMS

Jakarta, Aktual.co —Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan luncurkan ruang partisipasi publik terkait Kurikulum 2013 (K13) melalui SMS khusus 1771, dan situs pengaduan www.kemdikbud.go.id.
Dengan begitu masyarakat dapat mengirim masukan, atau pengaduan dengan mengirimkan pesan singkat ke nomor 1771 dengan mengetik KUR (spasi) peran#masukan. Atau mengisi formulir media jaringan pada situs pengaduan.kemdikbud.go.id yang tersedia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam penjelasannya mengatakan pemerintah bertekad mengembangkan terus kurikulum dengan proses yang baik.
Salah satu ciri proses pengambilan kebijakan yang baik, kata dia, adalah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Termasuk pihak di luar struktur pengambil kebijakan serta lembaga pendidikan.
“Kurikulum adalah milik bersama. Pemerintah bertekad melibatkan publik secara lebih luas. Karena itu, kami memutuskan berusaha mendengar dengan lebih cermat, dan luas melalui media ini,” ujarnya, dalam siaran pers Pusat Informasi dan Humas, Rabu (17/12). 
Anies menjelaskan, keterangan peran dalam pesan singkat itu merupakan bentuk keterlibatan dalam pendidikan. Di antaranya orang tua, siswa, guru, kepala sekolah, dinas, atau masyarakat luas. Sehingga, contoh pesan singkat menjadi: KUR ortu#Ada baiknya sosialisasi juga dilakukan pada kami para orang tua.
Pada media jaringan, masyarakat dapat mengisi formulir media jaringan pada situs pengaduan: kemdikbud.go.id. Melalui media ini, masyarakat dapat mengungkapkan masukan secara lebih terperinci. Tidak hanya itu, formulir ini pun memungkinkan isi masukan yang dikirimkan lebih panjang dari layanan pesan singkat.
Layanan SMS sementara ditangani oleh jaringan Telkomsel dan Indosat. Kemdikbud sedang mengusahakan operator lain agar juga terlibat. Adapun untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi nomor telepon 021-5725980, dan nomor faks 021-5725645.

Artikel ini ditulis oleh:

Kirim Saran Soal Kurikulum 2013 ke Kemendikbud Bisa Lewat SMS

Jakarta, Aktual.co —Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan luncurkan ruang partisipasi publik terkait Kurikulum 2013 (K13) melalui SMS khusus 1771, dan situs pengaduan www.kemdikbud.go.id.
Dengan begitu masyarakat dapat mengirim masukan, atau pengaduan dengan mengirimkan pesan singkat ke nomor 1771 dengan mengetik KUR (spasi) peran#masukan. Atau mengisi formulir media jaringan pada situs pengaduan.kemdikbud.go.id yang tersedia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam penjelasannya mengatakan pemerintah bertekad mengembangkan terus kurikulum dengan proses yang baik.
Salah satu ciri proses pengambilan kebijakan yang baik, kata dia, adalah dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan. Termasuk pihak di luar struktur pengambil kebijakan serta lembaga pendidikan.
“Kurikulum adalah milik bersama. Pemerintah bertekad melibatkan publik secara lebih luas. Karena itu, kami memutuskan berusaha mendengar dengan lebih cermat, dan luas melalui media ini,” ujarnya, dalam siaran pers Pusat Informasi dan Humas, Rabu (17/12). 
Anies menjelaskan, keterangan peran dalam pesan singkat itu merupakan bentuk keterlibatan dalam pendidikan. Di antaranya orang tua, siswa, guru, kepala sekolah, dinas, atau masyarakat luas. Sehingga, contoh pesan singkat menjadi: KUR ortu#Ada baiknya sosialisasi juga dilakukan pada kami para orang tua.
Pada media jaringan, masyarakat dapat mengisi formulir media jaringan pada situs pengaduan: kemdikbud.go.id. Melalui media ini, masyarakat dapat mengungkapkan masukan secara lebih terperinci. Tidak hanya itu, formulir ini pun memungkinkan isi masukan yang dikirimkan lebih panjang dari layanan pesan singkat.
Layanan SMS sementara ditangani oleh jaringan Telkomsel dan Indosat. Kemdikbud sedang mengusahakan operator lain agar juga terlibat. Adapun untuk mendapatkan informasi lebih lanjut, masyarakat dapat menghubungi nomor telepon 021-5725980, dan nomor faks 021-5725645.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain