28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40445

Indra Sjafri Ditunjuk Tangani Tim Pusam

Jakarta, Aktual.co — Mantan pelatih Timnas Sepak Bola U-19, Indra Sjafri akan menangani tim Putra Samarinda yang telah berubah nama menjadi tim Bali United Pusam, untuk kompetisi Liga Super Indonesia musim depan.

Presiden Direktur Pusam, Harbiansyah Hanafiah mengatakan, penunjukan Indra Sjafri sebagai arsitek tim Bali United Pusam pada kompetisi musim depan, karena keinginan sponsor utama yang menghendakinya.

“Sponsor utama kita yakni Perusahaan Ban Corsa meminta Indra Sjafri sebagai pelatih, dengan pertimbangan jangka panjang untuk optimalisasi para pemain muda,” ujar Harbiansyah ketika dihubungi, Rabu (17/12).

“Dengan penunjukan mantan pelatih timnas U-19 sebagai pelatih kepala Pusam, maka posisi Nil Maizar yang sebelumnya digadangkan akan tetap bertahan di Pusam sudah pasti terbantahkan,” ujarnya.

Menurut Harbiansyah, Nil Maizar belum menjalani ikatan kontrak dengan Pusam untuk kompetisi musim depan.

“Memang ada negosiasi, tetapi Kontraknya Nil masih belum, karena saya sendiri belum tanda tangan,” jelasnya.

Harbiansyah mengatakan bahwa konsep yang akan diterapkan oleh manajemen Pusam pada kompetisi musim depan tetap memprioritaskan para pemain muda.

Tentunya konsep tersebut sejalan dengan kiprah Indra Sjafri yang sempat sukses menahkodai tim muda Indonesia U-19.

“Ada 12 pemain muda kita musim lalu yang tetap kita pertahankan, dan sudah pasti akan dilebur dengan pemain lainnya sesuai dengan pemikiran pelatih,” katanya.

Dalam waktu dekat ini dikatakan Harbiansyah tim Pusam akan menjalani TC ke Jogyakarta, untuk persiapan tim sekaligus seleksi pemain.

“Kita akan bentuk tim ini di Jogya, seleksi dan persiapan tim di sana sebelum kita berkiprah di Bali,” ujar Harbiansyah.

Artikel ini ditulis oleh:

Indra Sjafri Ditunjuk Tangani Tim Pusam

Jakarta, Aktual.co — Mantan pelatih Timnas Sepak Bola U-19, Indra Sjafri akan menangani tim Putra Samarinda yang telah berubah nama menjadi tim Bali United Pusam, untuk kompetisi Liga Super Indonesia musim depan.

Presiden Direktur Pusam, Harbiansyah Hanafiah mengatakan, penunjukan Indra Sjafri sebagai arsitek tim Bali United Pusam pada kompetisi musim depan, karena keinginan sponsor utama yang menghendakinya.

“Sponsor utama kita yakni Perusahaan Ban Corsa meminta Indra Sjafri sebagai pelatih, dengan pertimbangan jangka panjang untuk optimalisasi para pemain muda,” ujar Harbiansyah ketika dihubungi, Rabu (17/12).

“Dengan penunjukan mantan pelatih timnas U-19 sebagai pelatih kepala Pusam, maka posisi Nil Maizar yang sebelumnya digadangkan akan tetap bertahan di Pusam sudah pasti terbantahkan,” ujarnya.

Menurut Harbiansyah, Nil Maizar belum menjalani ikatan kontrak dengan Pusam untuk kompetisi musim depan.

“Memang ada negosiasi, tetapi Kontraknya Nil masih belum, karena saya sendiri belum tanda tangan,” jelasnya.

Harbiansyah mengatakan bahwa konsep yang akan diterapkan oleh manajemen Pusam pada kompetisi musim depan tetap memprioritaskan para pemain muda.

Tentunya konsep tersebut sejalan dengan kiprah Indra Sjafri yang sempat sukses menahkodai tim muda Indonesia U-19.

“Ada 12 pemain muda kita musim lalu yang tetap kita pertahankan, dan sudah pasti akan dilebur dengan pemain lainnya sesuai dengan pemikiran pelatih,” katanya.

Dalam waktu dekat ini dikatakan Harbiansyah tim Pusam akan menjalani TC ke Jogyakarta, untuk persiapan tim sekaligus seleksi pemain.

“Kita akan bentuk tim ini di Jogya, seleksi dan persiapan tim di sana sebelum kita berkiprah di Bali,” ujar Harbiansyah.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketum The Jak Kritik Rencana Menpora Gelar Kongres Suporter Se-Indonesia

Jakarta, Aktual.co — Rencana Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menggelar kongres suporter se-Indonesia, dianggap tidak tepat oleh suporter fanatik klub Persija Jakarta, The Jakmania.

“Jangan terlalu jauh mengambil peran,” kata Ketua Umum The Jakmania, Lariko Ranggamone saat dihubungi Aktual.co, Rabu (17/12).

Menurut dia, seharusnya bukan Menpora yang menggelar kongres tersebut. Menurutnya ada lembaga yang lebih berwenang untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

“Bagaimana tanggapan FIFA (Konfederasi Sepakbola Internasional) kalau Menpora yang menggelar?” tanya Lariko.

Seperti diketahui, Menpora memang merencanakan untuk menggelar pertemuan antar suporter se-Indonesia. Dia juga sudah menunjuk kota Bandung, Jawa Barat, sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Ketum The Jak Kritik Rencana Menpora Gelar Kongres Suporter Se-Indonesia

Jakarta, Aktual.co — Rencana Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi menggelar kongres suporter se-Indonesia, dianggap tidak tepat oleh suporter fanatik klub Persija Jakarta, The Jakmania.

“Jangan terlalu jauh mengambil peran,” kata Ketua Umum The Jakmania, Lariko Ranggamone saat dihubungi Aktual.co, Rabu (17/12).

Menurut dia, seharusnya bukan Menpora yang menggelar kongres tersebut. Menurutnya ada lembaga yang lebih berwenang untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

“Bagaimana tanggapan FIFA (Konfederasi Sepakbola Internasional) kalau Menpora yang menggelar?” tanya Lariko.

Seperti diketahui, Menpora memang merencanakan untuk menggelar pertemuan antar suporter se-Indonesia. Dia juga sudah menunjuk kota Bandung, Jawa Barat, sebagai tuan rumah penyelenggaraan kegiatan tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Polisi Pantau Rumah Pasutri Diduga Akan Bergabung ke ISIS

Jakarta, Aktual.co — Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memantau rumah pasangan suami istri asal Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, yang ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia, terkait dugaan akan bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
Wakil Kepala Polres Blitar Kompol Ghufron Agus Sukaton, Rabu mengatakan adanya dugaan keluarga itu akan bergabung dengan kelompok ISIS masih terus didalami. Polres Blitar terus komunikasi dengan Polda Jatim dan Mabes Polri.
“Kami akan laporkan ke polda apa yang kami temukan terkait dengan pasangan suami istri yang akan dideportasi dari Malaysia tersebut,” katanya kepada wartawan.
Pihaknya mengatakan, polisi akan melakukan pemantauan secara khusus di lingkungan rumah yang bersangkutan serta keluarga bersangkutan, yaitu Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pemantauan itu dilakukan oleh petugas baik yang menggunakan seragam ataupun tidak.
Ia juga berharap partisipasi masyarakat jika mengetahui terkait pasangan suami istri tersebut, sebab adanya keterlibatan dengan kelompok radikal ISIS sifatnya masih dugaan.
Sebelumnya diketahui, 12 warga negara Indonesia ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia, karena diduga masuk menjadi anggota teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) cabang Malaysia dan akan berangkat ke Suriah.
WNI itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, seperti dari Kabupaten Magetan, Surabaya, Sampang, Lamongan, bahkan Blitar. Mereka akan dideportasi ke Indonesia dengan menumpang Pesawat Garuda Indonesia.
Salah satu yang ditangkap itu adalah HA (35), warga Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu ditangkap bersama dengan istrinya, LM (26) serta anak mereka yang masih berusia satu tahun.
Sementara itu, rumah keluarga pasangan itu di Desa Jajar juga terlihat sepi. Pintu gerbang rumahnya tertutup rapat dan digembok. Sejumlah tetangga mengaku tidak mengetahui apakah masih ada yang tinggal di dalam rumah itu atau dibiarkan kosong.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Polisi Pantau Rumah Pasutri Diduga Akan Bergabung ke ISIS

Jakarta, Aktual.co — Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memantau rumah pasangan suami istri asal Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, yang ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia, terkait dugaan akan bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
Wakil Kepala Polres Blitar Kompol Ghufron Agus Sukaton, Rabu mengatakan adanya dugaan keluarga itu akan bergabung dengan kelompok ISIS masih terus didalami. Polres Blitar terus komunikasi dengan Polda Jatim dan Mabes Polri.
“Kami akan laporkan ke polda apa yang kami temukan terkait dengan pasangan suami istri yang akan dideportasi dari Malaysia tersebut,” katanya kepada wartawan.
Pihaknya mengatakan, polisi akan melakukan pemantauan secara khusus di lingkungan rumah yang bersangkutan serta keluarga bersangkutan, yaitu Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pemantauan itu dilakukan oleh petugas baik yang menggunakan seragam ataupun tidak.
Ia juga berharap partisipasi masyarakat jika mengetahui terkait pasangan suami istri tersebut, sebab adanya keterlibatan dengan kelompok radikal ISIS sifatnya masih dugaan.
Sebelumnya diketahui, 12 warga negara Indonesia ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia, karena diduga masuk menjadi anggota teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) cabang Malaysia dan akan berangkat ke Suriah.
WNI itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, seperti dari Kabupaten Magetan, Surabaya, Sampang, Lamongan, bahkan Blitar. Mereka akan dideportasi ke Indonesia dengan menumpang Pesawat Garuda Indonesia.
Salah satu yang ditangkap itu adalah HA (35), warga Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu ditangkap bersama dengan istrinya, LM (26) serta anak mereka yang masih berusia satu tahun.
Sementara itu, rumah keluarga pasangan itu di Desa Jajar juga terlihat sepi. Pintu gerbang rumahnya tertutup rapat dan digembok. Sejumlah tetangga mengaku tidak mengetahui apakah masih ada yang tinggal di dalam rumah itu atau dibiarkan kosong.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain