28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40446

Polisi Pantau Rumah Pasutri Diduga Akan Bergabung ke ISIS

Jakarta, Aktual.co — Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memantau rumah pasangan suami istri asal Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, yang ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia, terkait dugaan akan bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
Wakil Kepala Polres Blitar Kompol Ghufron Agus Sukaton, Rabu mengatakan adanya dugaan keluarga itu akan bergabung dengan kelompok ISIS masih terus didalami. Polres Blitar terus komunikasi dengan Polda Jatim dan Mabes Polri.
“Kami akan laporkan ke polda apa yang kami temukan terkait dengan pasangan suami istri yang akan dideportasi dari Malaysia tersebut,” katanya kepada wartawan.
Pihaknya mengatakan, polisi akan melakukan pemantauan secara khusus di lingkungan rumah yang bersangkutan serta keluarga bersangkutan, yaitu Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pemantauan itu dilakukan oleh petugas baik yang menggunakan seragam ataupun tidak.
Ia juga berharap partisipasi masyarakat jika mengetahui terkait pasangan suami istri tersebut, sebab adanya keterlibatan dengan kelompok radikal ISIS sifatnya masih dugaan.
Sebelumnya diketahui, 12 warga negara Indonesia ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia, karena diduga masuk menjadi anggota teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) cabang Malaysia dan akan berangkat ke Suriah.
WNI itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, seperti dari Kabupaten Magetan, Surabaya, Sampang, Lamongan, bahkan Blitar. Mereka akan dideportasi ke Indonesia dengan menumpang Pesawat Garuda Indonesia.
Salah satu yang ditangkap itu adalah HA (35), warga Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu ditangkap bersama dengan istrinya, LM (26) serta anak mereka yang masih berusia satu tahun.
Sementara itu, rumah keluarga pasangan itu di Desa Jajar juga terlihat sepi. Pintu gerbang rumahnya tertutup rapat dan digembok. Sejumlah tetangga mengaku tidak mengetahui apakah masih ada yang tinggal di dalam rumah itu atau dibiarkan kosong.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Polisi Pantau Rumah Pasutri Diduga Akan Bergabung ke ISIS

Jakarta, Aktual.co — Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, memantau rumah pasangan suami istri asal Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, yang ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia, terkait dugaan akan bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
Wakil Kepala Polres Blitar Kompol Ghufron Agus Sukaton, Rabu mengatakan adanya dugaan keluarga itu akan bergabung dengan kelompok ISIS masih terus didalami. Polres Blitar terus komunikasi dengan Polda Jatim dan Mabes Polri.
“Kami akan laporkan ke polda apa yang kami temukan terkait dengan pasangan suami istri yang akan dideportasi dari Malaysia tersebut,” katanya kepada wartawan.
Pihaknya mengatakan, polisi akan melakukan pemantauan secara khusus di lingkungan rumah yang bersangkutan serta keluarga bersangkutan, yaitu Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pemantauan itu dilakukan oleh petugas baik yang menggunakan seragam ataupun tidak.
Ia juga berharap partisipasi masyarakat jika mengetahui terkait pasangan suami istri tersebut, sebab adanya keterlibatan dengan kelompok radikal ISIS sifatnya masih dugaan.
Sebelumnya diketahui, 12 warga negara Indonesia ditangkap Polisi Detasemen Khusus Malaysia, karena diduga masuk menjadi anggota teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) cabang Malaysia dan akan berangkat ke Suriah.
WNI itu berasal dari berbagai daerah di Jatim, seperti dari Kabupaten Magetan, Surabaya, Sampang, Lamongan, bahkan Blitar. Mereka akan dideportasi ke Indonesia dengan menumpang Pesawat Garuda Indonesia.
Salah satu yang ditangkap itu adalah HA (35), warga Desa Jajar, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar. Pria yang berprofesi sebagai dokter umum itu ditangkap bersama dengan istrinya, LM (26) serta anak mereka yang masih berusia satu tahun.
Sementara itu, rumah keluarga pasangan itu di Desa Jajar juga terlihat sepi. Pintu gerbang rumahnya tertutup rapat dan digembok. Sejumlah tetangga mengaku tidak mengetahui apakah masih ada yang tinggal di dalam rumah itu atau dibiarkan kosong.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Seperti Ini Tugas Malaikat Pencatat Amal Baik dan Buruk

Jakarta, Aktual.co — Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan kita tidak terlepas dari beramal. Ada amal yang baik dan ada juga amal yang buruk. Semua amalan tersebut akan dicatat oleh Malaikat yang ditugaskan Allah SWT. Yaitu Raqib dan Atid.

Diterangkan dalam sebuah hadits bahwa manusia dijaga oleh Malaikat, salah satunya berada di sebelah kanan sebagai pencatat amal kebaikan tanpa kesaksian yang lain, dan yang satunya lagi berada di sebelah kiri sebagai pencatat amal yang jelek, dan dia tidak akan mencatat amal jelek tanpa kesaksian di sebelah kanannya.

Jika manusia duduk, satu Malaikat berada di sebelah kanannya dan Malaikat lainnya di sebelah kirinya. Sedangkan jika manusia berjalan, maka satu malaikat berada di belakangnya dan Malaikat yang lain berada di depannya, dan jika manusia tidur, Malaikat yang satu berada di dekat kepalanya dan yang lain berada di dekat kirinya.

Dalam riwayat lain dijelaskan ada beberapa Malaikat yang mendampingi manusia yaitu dua Malaikat menjaga pada malam hari, dua Malaikat menjaga pada siang hari, dan satu Malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya.
Hal tersebut sesuai dengan firman ALlah SWT,
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Artinya:
“Bagi manusia ada Malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah SWT. Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah SWT menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”(QS. Ar-Ra’d: 11).

Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.

Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Yang dimaksud Malaikat yang bergantian yaitu Malaikat malam dan siang yang melindunginya dari jin, setan dan manusia.

Kedua malaikat tersebut menulis amal kebaikan dan kejelekan diantara kedua bahunya. Lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta, keduanya menulis amal manusia sampai datang hari kematiannya.

Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya malaikat di sebelah kanan itu lebih dapat dipercaya daripada malaikat di sebelah kiri. Maka jika manusia beramal jelek dan malaikat di sebelah kiri akan menulisnya, maka malaikat di sebelah kananya berkata kepadanya,”

“Tunggu dulu, tunggulah selama 7 jam, jika dia beristighfar kepada Allah jangan kau tulis dan jika dia tidak beristighfar maka tulislah satu kejelekan.”

Hadits tersebut sebagaimana dikatakan oleh Imam al Munaawi dalam syarah Jami’ushshaghier, Faidhul Qadir 2/579 mengutip Majma’ Az Zawa`id:
رواه الطبراني بأسانيد أحدها رجاله وثقوا
Rawaahuththabaraaniyyu bi asaanida ahaduhaa rijaaluhuu wutstsiquu.
HR. Thabrani dengan sanad yang salah satunya semua rawinya ditsiqahkan.

(Sumber: Islam Pos)

Artikel ini ditulis oleh:

Seperti Ini Tugas Malaikat Pencatat Amal Baik dan Buruk

Jakarta, Aktual.co — Seperti yang kita ketahui bahwa kehidupan kita tidak terlepas dari beramal. Ada amal yang baik dan ada juga amal yang buruk. Semua amalan tersebut akan dicatat oleh Malaikat yang ditugaskan Allah SWT. Yaitu Raqib dan Atid.

Diterangkan dalam sebuah hadits bahwa manusia dijaga oleh Malaikat, salah satunya berada di sebelah kanan sebagai pencatat amal kebaikan tanpa kesaksian yang lain, dan yang satunya lagi berada di sebelah kiri sebagai pencatat amal yang jelek, dan dia tidak akan mencatat amal jelek tanpa kesaksian di sebelah kanannya.

Jika manusia duduk, satu Malaikat berada di sebelah kanannya dan Malaikat lainnya di sebelah kirinya. Sedangkan jika manusia berjalan, maka satu malaikat berada di belakangnya dan Malaikat yang lain berada di depannya, dan jika manusia tidur, Malaikat yang satu berada di dekat kepalanya dan yang lain berada di dekat kirinya.

Dalam riwayat lain dijelaskan ada beberapa Malaikat yang mendampingi manusia yaitu dua Malaikat menjaga pada malam hari, dua Malaikat menjaga pada siang hari, dan satu Malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya.
Hal tersebut sesuai dengan firman ALlah SWT,
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
Artinya:
“Bagi manusia ada Malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah SWT. Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah SWT menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”(QS. Ar-Ra’d: 11).

Bagi tiap-tiap manusia ada beberapa Malaikat yang tetap menjaganya secara bergiliran dan ada pula beberapa Malaikat yang mencatat amalan-amalannya. dan yang dikehendaki dalam ayat ini ialah Malaikat yang menjaga secara bergiliran itu, disebut Malaikat Hafazhah.

Tuhan tidak akan merobah Keadaan mereka, selama mereka tidak merobah sebab-sebab kemunduran mereka.
Yang dimaksud Malaikat yang bergantian yaitu Malaikat malam dan siang yang melindunginya dari jin, setan dan manusia.

Kedua malaikat tersebut menulis amal kebaikan dan kejelekan diantara kedua bahunya. Lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta, keduanya menulis amal manusia sampai datang hari kematiannya.

Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya malaikat di sebelah kanan itu lebih dapat dipercaya daripada malaikat di sebelah kiri. Maka jika manusia beramal jelek dan malaikat di sebelah kiri akan menulisnya, maka malaikat di sebelah kananya berkata kepadanya,”

“Tunggu dulu, tunggulah selama 7 jam, jika dia beristighfar kepada Allah jangan kau tulis dan jika dia tidak beristighfar maka tulislah satu kejelekan.”

Hadits tersebut sebagaimana dikatakan oleh Imam al Munaawi dalam syarah Jami’ushshaghier, Faidhul Qadir 2/579 mengutip Majma’ Az Zawa`id:
رواه الطبراني بأسانيد أحدها رجاله وثقوا
Rawaahuththabaraaniyyu bi asaanida ahaduhaa rijaaluhuu wutstsiquu.
HR. Thabrani dengan sanad yang salah satunya semua rawinya ditsiqahkan.

(Sumber: Islam Pos)

Artikel ini ditulis oleh:

Tipu Pencari Kerja di Cikarang, Tiga Orang Dibekuk

Jakarta, Aktual.co —Menipu sedikitnya 24 korban dengan kerugian rata-rata mencapai Rp1 juta hingga Rp2,5 juta, tiga kawanan penipu calon tenaga kerja akhirnya dibekuk Kepolisian Sektor Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kanit Reskrim Cikarang Barat Polresta Bekasi Kabupaten, Iptu Dwi Yanuar Mukti Setyawan, mengatakan para pelaku biasanya memakai modus meminta uang dari calon korbannya dengan iming-iming.
“Agar bisa dimasukan ke perusahaan di kawasan industri,” kata dia, Cikarang, Rabu (17/12).
Terungkapnya praktik penipuan, berawal saat polisi menangkap tersangka Alwis Rusli (39), atas laporan korban bernama Khoirunisa pada 20 November 2014.
“Korban bersama 13 temannya tertipu hingga Rp34 juta. Masing-masing diminta uang Rp1 juta sampai Rp2,5 juta per orang agar bisa bekerja di PT MEI, yang ada di Kabupaten Bekasi,” kata dia.
Setelah uang diserahkan korban ke tersangka, korban diminta menunggu kabar pemanggilan kerja. “Namun sampai waktu yang dijanjikan, pemanggilan itu ternyata tidak ada.” 
Setelah Alwis ditangkap, polisi mengembangkan kasus itu hingga tersangka lainnya Marhasan alias Hasan bin Yusuf tertangkap.
Hasan ditangkap di PT JST Jalan Irian 1 Blok GG4, Kawasan MM2100, Cikarang Barat, pada 02 Desember 2014. 
Guna memperdaya korban, pelaku sampai memalsukan surat-surat identitas untuk dimasukan ke perusahaan-perusahaan. “Korban bernama Yusuf Muhamad dengan kerugian Rp1 juta,” kata Dwi.
Polisi akhirnya menangkap tersangka ketiga yakni Solihin alias Wawan, di gerbang tol Cibitung, Desa Gandasari, Cikarang Barat, pada Selasa (16/12).
“Solihin sudah menipu empat korban dengan menjanjikan pekerjaan di PT Yamaha Musik,” tuturnya.
Polisi menyita bukti berupa surat palsu, dan kwitansi pembayaran. Tersangka dijerat Pasal 378 KUHP Jo 64 dan pasal 372 KUHP Jo 64 dengan ancaman lima tahun kurungan penjara. 

Artikel ini ditulis oleh:

Tipu Pencari Kerja di Cikarang, Tiga Orang Dibekuk

Jakarta, Aktual.co —Menipu sedikitnya 24 korban dengan kerugian rata-rata mencapai Rp1 juta hingga Rp2,5 juta, tiga kawanan penipu calon tenaga kerja akhirnya dibekuk Kepolisian Sektor Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kanit Reskrim Cikarang Barat Polresta Bekasi Kabupaten, Iptu Dwi Yanuar Mukti Setyawan, mengatakan para pelaku biasanya memakai modus meminta uang dari calon korbannya dengan iming-iming.
“Agar bisa dimasukan ke perusahaan di kawasan industri,” kata dia, Cikarang, Rabu (17/12).
Terungkapnya praktik penipuan, berawal saat polisi menangkap tersangka Alwis Rusli (39), atas laporan korban bernama Khoirunisa pada 20 November 2014.
“Korban bersama 13 temannya tertipu hingga Rp34 juta. Masing-masing diminta uang Rp1 juta sampai Rp2,5 juta per orang agar bisa bekerja di PT MEI, yang ada di Kabupaten Bekasi,” kata dia.
Setelah uang diserahkan korban ke tersangka, korban diminta menunggu kabar pemanggilan kerja. “Namun sampai waktu yang dijanjikan, pemanggilan itu ternyata tidak ada.” 
Setelah Alwis ditangkap, polisi mengembangkan kasus itu hingga tersangka lainnya Marhasan alias Hasan bin Yusuf tertangkap.
Hasan ditangkap di PT JST Jalan Irian 1 Blok GG4, Kawasan MM2100, Cikarang Barat, pada 02 Desember 2014. 
Guna memperdaya korban, pelaku sampai memalsukan surat-surat identitas untuk dimasukan ke perusahaan-perusahaan. “Korban bernama Yusuf Muhamad dengan kerugian Rp1 juta,” kata Dwi.
Polisi akhirnya menangkap tersangka ketiga yakni Solihin alias Wawan, di gerbang tol Cibitung, Desa Gandasari, Cikarang Barat, pada Selasa (16/12).
“Solihin sudah menipu empat korban dengan menjanjikan pekerjaan di PT Yamaha Musik,” tuturnya.
Polisi menyita bukti berupa surat palsu, dan kwitansi pembayaran. Tersangka dijerat Pasal 378 KUHP Jo 64 dan pasal 372 KUHP Jo 64 dengan ancaman lima tahun kurungan penjara. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain