30 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40464

Jelang Pilpres, Tokoh Kiri Jadi Bintang Baru Politik AS

Jakarta, Aktual.co — Di tubuh Partai Demokrat Amerika Serikat, muncul kelompok progresif anti kemapanan baru yang berharap dapat mencalonkan Elizabeth Warren sebagai penantang Hillary Clinton dalam perburuan kursi presiden.
Elizabeth Warren, tokoh provokatif anti Wall Street, sempat menjadi perbincangan publik AS saat dengan gigih menolak usulan legislasi yang dinilai hanya menguntungkan kelompok perbankan besar dan donor politk kaya raya.
Warren (65) dan kelompoknya ‘menikam’ Presiden Barack Obama, sesama kader Partai Demokrat, yang mendukung usulan undang-undang itu.
Upaya mereka memang gagal, tapi bintang baru politik Amerika Serikat muncul setahun menjelang pencalonan presiden.
Namun demikian, pertanyaan masih menggantung soal apakah Warren bersedia dan mampu menggunakan dukungannya untuk menantang tokoh sesama perempuan, yaitu Hillary Clinton, dalam konvensi Partai Demokrat tahun depan.
Meski sudah menegaskan tidak berambisi naik kursi, sejumlah kelompok akar rumput di tubuh Partai Demokrat telah menggalang dukungan untuk Warren.

Artikel ini ditulis oleh:

Greysia/Nitya Mundur di Pertandingan BWF Super Series karena Kurang Fit

Jakarta, Aktual.co — Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari terpaksa mengundurkan diri di laga perdana penyisihan grup B turnamen BWF Super Series Finals 2014. Ini karena Nitya didera kram pada kaki kanannya, sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (17/12), Nitya terserang kram pada kedudukan 21-18, 20-22, 8-6 saat melawan Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (Jepang).

Pertarungan kedua pasangan ganda putri ini berlangsung sangat melelahkan dan dipenuhi dengan reli-reli panjang, dengan total durasi laga selama 92 menit.

“Nitya mengalami kram karena memang kondisinya kurang fit, tetapi tidak ada cedera yang serius. Di game ketiga, Nitya sudah bilang kalau kakinya sakit. Tetapi kami mau coba dulu karena kami lihat Maeda juga tangannya kram,” kata Greysia yang ditemui usai pertandingan, dikutip laman resmi PBSI.

“Di atas kertas, kami memang lebih unggul dari Kakiiwa/Maeda. Namun di setiap pertandingan kan tidak hanya dibutuhkan teknik dan mental, tetapi juga fisik,” imbuhnya.

Greysia/Nitya mengatakan masih belum tahu bagaimana kelanjutan kiprah mereka di turnamen berhadiah total 1 juta Dollar AS ini.

“Kami masih mendiskusikan dengan pelatih, bagaimana selanjutnya, akan lanjut main atau tidak. Namun yang pasti kami mau menikmati setiap pertandingan dan tidak mau main dalam keadaan sakit,” ujar Greysia.

Mundurnya Greysia/Nitya, juga diikuti oleh pasangan ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang harus mundur ketika kedudukan 7-11 melawan pasangan Tiongkok, Chai Bio/Hong Wei.

Dengan demikian, Indonesia menyisahkan satu pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk melanjutkan perjalanan di BWF Super Series Final 2014 ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Greysia/Nitya Mundur di Pertandingan BWF Super Series karena Kurang Fit

Jakarta, Aktual.co — Pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Nitya Krishinda Maheswari terpaksa mengundurkan diri di laga perdana penyisihan grup B turnamen BWF Super Series Finals 2014. Ini karena Nitya didera kram pada kaki kanannya, sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan.

Dalam pertandingan yang diselenggarakan di Dubai, Uni Emirat Arab, Rabu (17/12), Nitya terserang kram pada kedudukan 21-18, 20-22, 8-6 saat melawan Reika Kakiiwa/Miyuki Maeda (Jepang).

Pertarungan kedua pasangan ganda putri ini berlangsung sangat melelahkan dan dipenuhi dengan reli-reli panjang, dengan total durasi laga selama 92 menit.

“Nitya mengalami kram karena memang kondisinya kurang fit, tetapi tidak ada cedera yang serius. Di game ketiga, Nitya sudah bilang kalau kakinya sakit. Tetapi kami mau coba dulu karena kami lihat Maeda juga tangannya kram,” kata Greysia yang ditemui usai pertandingan, dikutip laman resmi PBSI.

“Di atas kertas, kami memang lebih unggul dari Kakiiwa/Maeda. Namun di setiap pertandingan kan tidak hanya dibutuhkan teknik dan mental, tetapi juga fisik,” imbuhnya.

Greysia/Nitya mengatakan masih belum tahu bagaimana kelanjutan kiprah mereka di turnamen berhadiah total 1 juta Dollar AS ini.

“Kami masih mendiskusikan dengan pelatih, bagaimana selanjutnya, akan lanjut main atau tidak. Namun yang pasti kami mau menikmati setiap pertandingan dan tidak mau main dalam keadaan sakit,” ujar Greysia.

Mundurnya Greysia/Nitya, juga diikuti oleh pasangan ganda putra, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, yang harus mundur ketika kedudukan 7-11 melawan pasangan Tiongkok, Chai Bio/Hong Wei.

Dengan demikian, Indonesia menyisahkan satu pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk melanjutkan perjalanan di BWF Super Series Final 2014 ini.

Artikel ini ditulis oleh:

KPK Belum Terima Surat dari Kejagung Terkait Akan Ditarik 4 Jaksa

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku belum menerima surat resmi dari Kejaksaan Agung terkait akan ditariknya empat Jaksa dari komisi antirasuah tersebut. 
“Sampai hari ini, secara resmi belum ada surat yang dilayangkan Kejagung ke KPK, ada perbedaan statment dari Jampidsus (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus) akan menarik Jaksa KPK, tapi Jaksa Agung akan menarik eks Jaksa KPK di daerah,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Gedung KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (17/12).
Johan mengatakan, jika memang tujuan dari penarikan baik, KPK mendukung rencana tersebut, namun sebelumnya harus dilakukan komunikasi terlebih dahulu dengan KPK.
Diketahui sebelumnya beredar kabar bahwa adanya rencana penarikan 94 jaksa yang bertugas di KPK, namun dibantah oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana. Menurutnya jaksa yang akan ditarik oleh Kejagung ialah jaksa yang pernah bertugas di KPK dan dinilai sangat berpengalaman.
Dikatakan Tony, berdasarkan data Kejagung, ada 94 jaksa bertugas di KPK saat ini. Baik di pejabat struktural seperti direktur, kepala biro, serta dalam jabatan fungsional selaku satuan tugas.
Dari 94 jaksa tersebut,ada empat jaksa yang sudah habis masa kontraknya dan sudah tidak bisa diperpanjang lagi. Empat orang itu sudah bertugas di KPK selama 10 tahun sejak saat KPK berdiri sampai sekarang.
Empat jaksa ini dipertimbangkan untuk segera ditarik karena sudah tidak bisa diperpanjang lagi. Meski begitu, kata Tony, Kejagung tetap menyiapkan pengganti untuk 4 jaksa itu. “Untuk mutasi dan penyegaran lebih lanjut,” kata Tony.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

KPK Belum Terima Surat dari Kejagung Terkait Akan Ditarik 4 Jaksa

Jakarta, Aktual.co — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku belum menerima surat resmi dari Kejaksaan Agung terkait akan ditariknya empat Jaksa dari komisi antirasuah tersebut. 
“Sampai hari ini, secara resmi belum ada surat yang dilayangkan Kejagung ke KPK, ada perbedaan statment dari Jampidsus (Jaksa Agung Muda Pidana Khusus) akan menarik Jaksa KPK, tapi Jaksa Agung akan menarik eks Jaksa KPK di daerah,” kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Gedung KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (17/12).
Johan mengatakan, jika memang tujuan dari penarikan baik, KPK mendukung rencana tersebut, namun sebelumnya harus dilakukan komunikasi terlebih dahulu dengan KPK.
Diketahui sebelumnya beredar kabar bahwa adanya rencana penarikan 94 jaksa yang bertugas di KPK, namun dibantah oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Tribagus Spontana. Menurutnya jaksa yang akan ditarik oleh Kejagung ialah jaksa yang pernah bertugas di KPK dan dinilai sangat berpengalaman.
Dikatakan Tony, berdasarkan data Kejagung, ada 94 jaksa bertugas di KPK saat ini. Baik di pejabat struktural seperti direktur, kepala biro, serta dalam jabatan fungsional selaku satuan tugas.
Dari 94 jaksa tersebut,ada empat jaksa yang sudah habis masa kontraknya dan sudah tidak bisa diperpanjang lagi. Empat orang itu sudah bertugas di KPK selama 10 tahun sejak saat KPK berdiri sampai sekarang.
Empat jaksa ini dipertimbangkan untuk segera ditarik karena sudah tidak bisa diperpanjang lagi. Meski begitu, kata Tony, Kejagung tetap menyiapkan pengganti untuk 4 jaksa itu. “Untuk mutasi dan penyegaran lebih lanjut,” kata Tony.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

SKK-Migas: Sehari Produksi Terganggu, Kerugian Capai Triliunan

Jakarta, Aktual.co — Managemen Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) menyatakan sehari saja kegiatan produksi minyak dan gas bumi terganggu, maka potensi penerimaan negara yang terancam raib mencapai triliunan rupiah.

“Untuk menghindarinya, perlu dukungan pemangku kepentingan,” kata Kepala SKK Migas Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Hanif Rusdi Rabu (17/12) siang.

Dalam penambangan migas, dikenal kegiatan pengembangan atau fase produksi. Kegiatan ini mencakup pengeboran sumur pengembangan atau sumur produksi, dan pembangunan fasilitas produksi. Pada proses produksi, migas dialirkan ke sumur lalu naik ke permukaan melalui pipa salur. Migas selanjutnya dialirkan ke separator yang akan memisahkan liquid (minyak dan kondensat) dengan gas. Liquid dialirkan menuju tangki pengumpul, sementara gas dialirkan kepada konsumen.

“Biaya yang timbul dari kegiatan ini ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor dan nantinya akan dikembalikan dalam bentuk produksi migas saat lapangan sudah menghasilkan,” katanya.

Kegiatan produksi migas dilaksanakan melalui proses panjang yang menantang, baik dari aspek teknis maupun dari aspek legal dan sosial. Mulainya fase pengembangan ditandai dengan keluarnya persetujuan rencana pengembangan lapangan atau ‘plan of development pertama (POD I).

POD I ini harus memperoleh persetujuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dengan mempertimbangkan masukan dari SKK Migas.

Sebelum persetujuan diberikan, Kementeriaan ESDM melakukan konsultasi tentang POD I dengan pemerintah daerah. Untuk POD kedua dan seterusnya, persetujuan diberikan oleh Kepala SKK Migas, katanya.

Selain persetujuan POD dari Kementerian ESDM dan SKK Migas, lanjut dia, kontraktor migas pada tahap produksi masih harus mendapatkan sejumlah izin dari berbagai instansi lain, baik instansi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Kontraktor katanya juga harus mempersiapkan pembebasan lahan. Pada tahapan ini, kontraktor sering mengeluhkan rumitnya prosedur yang harus ditempuh untuk membebaskan lahan bagi pembangunan fasilitas produksi.

Perizinan yang sangat banyak dan pembebasan lahan yang sulit menyebabkan eksekusi POD sering terlambat, dan akhirnya produksi juga ikut terlambat.

Contoh paling nyata menurut dia adalah pada pembangunan fasilitas produksi penuh Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Proyek ini sangat strategis karena menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk meningkatkan produksi minyak nasional.

Namun, eksekusi proyek ini terlambat karena isu perizinan dan pembebasan lahan. Selain kendala dalam proses persiapan pembangunan fasilitas, kegiatan produksi kerap mendapat gangguan saat kegiatan sudah berjalan.

Kegiatan produksi migas tidak hanya terkait dengan pemangku kepentingan di sektor ini semata. Rangkaian panjang proses teknis dan non teknis mengakibatkan kegiatan ini juga dipengaruhi oleh pemangku kepentingan lain di luar sektor migas.

Presiden RI telah menerbitkan Instruksi Presiden No. 2 tahun 2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi Nasional. Inpres ini memberikan instruksi kepada 11 menteri, Kepala Badan Pertanahan Nasional, Kepala SKK Migas, para gubernur, bupati, dan wali kota untuk mendukung pencapaian produksi minyak nasional paling sedikit rata-rata 1,01 juta barel per hari pada tahun 2014.

Dalam kenyataannya, inpres ini belum berjalan sebagaimana diharapkan. Bisnis hulu migas merupakan proyek negara dan kegiatan produksi merupakan aktivitas inti usaha ini karena pada fase inilah penerimaan negara dihasilkan.

“Sudah seharusnya semua pihak mendukung kegiatan produksi sebagai bagian usaha negara mensejahterakan rakyat Indonesia,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain