29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40483

Pakar: Minimalisir Impor, Atasi Kenaikan Dollar

Surabaya, Aktual.co — Pakar ekonomi Hendri Gunawan  mengatakan bahwa kenaikan dollar berimbas pada beberapa kebutuhan pokok. 
Hal ini dikarenakan beberapa bahan pokok sebagian diperoleh dari impor dan sebagian diperoleh dari hasil panen dalam negeri. Namun, yang dikhawatirkan adalah ketika harga pokok yang diperoleh dari impor itu mengalami kenaikan harga, maka pedagang ikut menaikkan harga pokok yang diperoleh dari panen sendiri.
“Semua memang terkena dampak. Tetapi dampaknya tidak begitu besar, karena kenaikannya hanya beberapa persen saja.” kata Hendri, Rabu (17/12).
Kendati demikian, yang merasakan imbas tidak hanya Indonesia saja, tetapi banyak negara lain yang terkena imbas.
Ada dua cara mengatasi inflasi dari efek kenaikan dollar dalam beberapa waktu kedepan. Yakni, meminimalisir impor dan memperbanyak ekspor. Jika tidak melakukan impor jelas tidak mungkin, sebab Indonesia sudah tergantung. Paling tidak meminimalisir dengan mengurangi impor dan memanfaatkan panen yang ada di dalam negeri.
Opsi kedua adalah memaksimalkan ekspor. Hasil bumi seperti batubara bisa menjadi alternatif untuk ekspor besar-besaran, dan pemerintah tidak perlu khawatir sebab negeri ini sudah kaya, termasuk rempah-rempah.

Artikel ini ditulis oleh:

Pakar: Minimalisir Impor, Atasi Kenaikan Dollar

Surabaya, Aktual.co — Pakar ekonomi Hendri Gunawan  mengatakan bahwa kenaikan dollar berimbas pada beberapa kebutuhan pokok. 
Hal ini dikarenakan beberapa bahan pokok sebagian diperoleh dari impor dan sebagian diperoleh dari hasil panen dalam negeri. Namun, yang dikhawatirkan adalah ketika harga pokok yang diperoleh dari impor itu mengalami kenaikan harga, maka pedagang ikut menaikkan harga pokok yang diperoleh dari panen sendiri.
“Semua memang terkena dampak. Tetapi dampaknya tidak begitu besar, karena kenaikannya hanya beberapa persen saja.” kata Hendri, Rabu (17/12).
Kendati demikian, yang merasakan imbas tidak hanya Indonesia saja, tetapi banyak negara lain yang terkena imbas.
Ada dua cara mengatasi inflasi dari efek kenaikan dollar dalam beberapa waktu kedepan. Yakni, meminimalisir impor dan memperbanyak ekspor. Jika tidak melakukan impor jelas tidak mungkin, sebab Indonesia sudah tergantung. Paling tidak meminimalisir dengan mengurangi impor dan memanfaatkan panen yang ada di dalam negeri.
Opsi kedua adalah memaksimalkan ekspor. Hasil bumi seperti batubara bisa menjadi alternatif untuk ekspor besar-besaran, dan pemerintah tidak perlu khawatir sebab negeri ini sudah kaya, termasuk rempah-rempah.

Artikel ini ditulis oleh:

Sebelum Sandera Bocah SDN Tlogopatut 2, Diduga Pelaku Pantau Sekolahan

Jakarta, Aktual.co — Pelaku yang bernama Fuad Ahmad beraksi menyandera siswa SDN Tlogopatut 2, akhirnya tewas setelah didor polisi ditempat kejadian.
Namun, diduga penyanderaan siswa SDN Tlongpatut 2 tak dilakukan sendiri oleh Fuad. Sebelum kejadian, terlihat ada tiga orang mencurigakan di sekitar sekolah mereka.
“Anak saya bercerita, bahwa orang tersebut sudah sejak Senin (15/12) memata-matai di sekitar sekolah. Teman anak saya juga melihatnya,” kata seoarang wali murid, Kumara, Rabu (17/12).
Kumara mengatakan, berdasarakan anaknya bahwa ada tiga orang yang mencurigakan, satu laki-laki dan dua perempuan. Mereka sejak Senin sudah mondar-mandir di luar gerbang sekolah.
Saat terjadi penculikan itu pun, lanjut Kumara, dua orang perempuan yang mencurigakan itu juga ada di lokasi, tetapi dua perempuan itu langsung kabur saat si laki-laki menyandera korban.
“Para wali murid lain dan penjaga sekolah juga tahu itu. Mungkin saja niat pelaku hendak melakukan penculikan, tetapi gagal.”
Polisi sendiri sudah mendengar informasi tersebut tetapi belum bisa memastikannya. “Informasinya seperti itu, tetapi kami belum melakukan pendalaman. Kami akan selidiki,” ujar Wakapolres Gresik Kompol Alvian Nurrizal.
Pelaku Dihadiahi Timah Panas
Tim Buser Polres Gresik terpaksa memberikan hadiah timah panas kepada pelaku penyanderaan anak di Jalan Veteran, di depan Kantor Kodim Gresik, Jawa Timur, Rabu (17/12).
Kasi Personel Kodim 0817 Gresik, Kapten Arh Suwanto mengatakan, peristiwa penyanderaan terjadi selama kurang lebih dua jam itu mengakibatkan pelaku Fuad asal Lombok, Mataram, tewas setelah tim buser Polres menembak pelaku sebanyak dua kali.
“Drama penyanderaan itu terjadi selama kurang lebih dua jam, dan pelaku sempat meminta sejumlah syarat, salah satunya diantar pulang ke Mataram,” kata Suwanto menceritakan, peristiwa penyanderaan seorang anak SD kelas 4 bernama Syahriani Putri Agustin itu terjadi secara tiba-tiba di depan Kantor Kodim 0817 Gresik, sekitar pukul 09.00 WIB.
Dia mengatakan, awalnya insiden itu ketika ada seorang tak dikenal teriak-teriak di depan kantor Kodim Gresik dan meminta bertemu Komandan Kodim (Dandim) Letkol Awang Pramila Loviantara. Setelah menunggu beberapa menit kedatangan Dandim, pelaku langsung berlari ke depan kantor Kodim yang berdekatan dengan SD Negeri 2 Tlogopatut dan melakukan penculikan serta menyandera seorang siswa dari SD itu.
“Dalam peristiwa itu pelaku langsung merangkul dan mengacungkan pisau kepada salah satu siswa, sehingga masyarakat sekitar sekolah berteriak,” kata Suwanto.
Pelaku kemudian meminta petugas Kodim mengantar dengan mobil menuju pelabuhan sambil mengancam korban. Dan di saat pelaku lengah dalam perjalanan petugas menarik sandera dan membawa keluar dari mobil.
“Itu terjadi saat berada di lampu merah kawasan Jalan Veteran. Dan korban saya tarik keluar dari mobil kemudian petugas buser yang membuntuti mobil langsung melakukan tembakan dua kali.”
Akibat peristiwa itu, pelaku tewas di lokasi kejadian, sementara korban berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan. “Untuk korban hanya luka sedikit di bagian dada, dan mengalami depresi akibat peristiwa itu,” kata salah satu petugas Kodim yang membawa korban ke rumah sakit.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Sebelum Sandera Bocah SDN Tlogopatut 2, Diduga Pelaku Pantau Sekolahan

Jakarta, Aktual.co — Pelaku yang bernama Fuad Ahmad beraksi menyandera siswa SDN Tlogopatut 2, akhirnya tewas setelah didor polisi ditempat kejadian.
Namun, diduga penyanderaan siswa SDN Tlongpatut 2 tak dilakukan sendiri oleh Fuad. Sebelum kejadian, terlihat ada tiga orang mencurigakan di sekitar sekolah mereka.
“Anak saya bercerita, bahwa orang tersebut sudah sejak Senin (15/12) memata-matai di sekitar sekolah. Teman anak saya juga melihatnya,” kata seoarang wali murid, Kumara, Rabu (17/12).
Kumara mengatakan, berdasarakan anaknya bahwa ada tiga orang yang mencurigakan, satu laki-laki dan dua perempuan. Mereka sejak Senin sudah mondar-mandir di luar gerbang sekolah.
Saat terjadi penculikan itu pun, lanjut Kumara, dua orang perempuan yang mencurigakan itu juga ada di lokasi, tetapi dua perempuan itu langsung kabur saat si laki-laki menyandera korban.
“Para wali murid lain dan penjaga sekolah juga tahu itu. Mungkin saja niat pelaku hendak melakukan penculikan, tetapi gagal.”
Polisi sendiri sudah mendengar informasi tersebut tetapi belum bisa memastikannya. “Informasinya seperti itu, tetapi kami belum melakukan pendalaman. Kami akan selidiki,” ujar Wakapolres Gresik Kompol Alvian Nurrizal.
Pelaku Dihadiahi Timah Panas
Tim Buser Polres Gresik terpaksa memberikan hadiah timah panas kepada pelaku penyanderaan anak di Jalan Veteran, di depan Kantor Kodim Gresik, Jawa Timur, Rabu (17/12).
Kasi Personel Kodim 0817 Gresik, Kapten Arh Suwanto mengatakan, peristiwa penyanderaan terjadi selama kurang lebih dua jam itu mengakibatkan pelaku Fuad asal Lombok, Mataram, tewas setelah tim buser Polres menembak pelaku sebanyak dua kali.
“Drama penyanderaan itu terjadi selama kurang lebih dua jam, dan pelaku sempat meminta sejumlah syarat, salah satunya diantar pulang ke Mataram,” kata Suwanto menceritakan, peristiwa penyanderaan seorang anak SD kelas 4 bernama Syahriani Putri Agustin itu terjadi secara tiba-tiba di depan Kantor Kodim 0817 Gresik, sekitar pukul 09.00 WIB.
Dia mengatakan, awalnya insiden itu ketika ada seorang tak dikenal teriak-teriak di depan kantor Kodim Gresik dan meminta bertemu Komandan Kodim (Dandim) Letkol Awang Pramila Loviantara. Setelah menunggu beberapa menit kedatangan Dandim, pelaku langsung berlari ke depan kantor Kodim yang berdekatan dengan SD Negeri 2 Tlogopatut dan melakukan penculikan serta menyandera seorang siswa dari SD itu.
“Dalam peristiwa itu pelaku langsung merangkul dan mengacungkan pisau kepada salah satu siswa, sehingga masyarakat sekitar sekolah berteriak,” kata Suwanto.
Pelaku kemudian meminta petugas Kodim mengantar dengan mobil menuju pelabuhan sambil mengancam korban. Dan di saat pelaku lengah dalam perjalanan petugas menarik sandera dan membawa keluar dari mobil.
“Itu terjadi saat berada di lampu merah kawasan Jalan Veteran. Dan korban saya tarik keluar dari mobil kemudian petugas buser yang membuntuti mobil langsung melakukan tembakan dua kali.”
Akibat peristiwa itu, pelaku tewas di lokasi kejadian, sementara korban berhasil diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan. “Untuk korban hanya luka sedikit di bagian dada, dan mengalami depresi akibat peristiwa itu,” kata salah satu petugas Kodim yang membawa korban ke rumah sakit.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Nilai Tukar Rupiah Anjlok Berdampak pada Industri Tempe

Surabaya, Aktual.co — Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat berpengaruh terhadap industri rumah yang bergantung pada bahan baku impor, seperti industri tempe.
Rahmad, salah satu pengrajin tempe di Surabaya mengaku harus memperkecil ukuran tempe untuk mempertahankan industrinya. Sebab, jika menaikkan harga tempe yang terjadi justru akan sepi peminat.
“Kita sebelumnya sudah menaikkan harga tempe karena kenaikan BBM, dan tidak mungkin lagi kita menaikkan harga lagi,” Ujar Rahmad, Rabu (17/12).
Oleh sebab itu, Rahmad berharap agar pemerintah bisa memberikan subsidi pada industri rumahan seperti dirinya yang mendapatkan bahan baku tempe (kedelai) dari hasil  import.
Jika sebelumnya harga kedelai dibeli  dengan harga Rp7.500 per kg, kini  naik menjadi Rp8.500 kg. Sementara untuk membuat tempe dibutuhkan 1 kwintal kedelai per hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Nilai Tukar Rupiah Anjlok Berdampak pada Industri Tempe

Surabaya, Aktual.co — Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar sangat berpengaruh terhadap industri rumah yang bergantung pada bahan baku impor, seperti industri tempe.
Rahmad, salah satu pengrajin tempe di Surabaya mengaku harus memperkecil ukuran tempe untuk mempertahankan industrinya. Sebab, jika menaikkan harga tempe yang terjadi justru akan sepi peminat.
“Kita sebelumnya sudah menaikkan harga tempe karena kenaikan BBM, dan tidak mungkin lagi kita menaikkan harga lagi,” Ujar Rahmad, Rabu (17/12).
Oleh sebab itu, Rahmad berharap agar pemerintah bisa memberikan subsidi pada industri rumahan seperti dirinya yang mendapatkan bahan baku tempe (kedelai) dari hasil  import.
Jika sebelumnya harga kedelai dibeli  dengan harga Rp7.500 per kg, kini  naik menjadi Rp8.500 kg. Sementara untuk membuat tempe dibutuhkan 1 kwintal kedelai per hari.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain