27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40503

Kejaksaan Manokwari Kembalikan Berkas Kasus Korupsi Dinas Perternakan

Jakarta, Aktual.co — Penyidik Kejaksaan Negeri Manokwari, Papua Barat, akan mengembalikan berkas perkara dua tersangka dugaan korupsi dana APBN 2012 pada Dinas Peternakan Provinsi Papua Barat kepada penyidik Polres Manokwari.
“Berkas perkara kedua tersangka korupsi itu dikirim oleh penyidik kepolisian kepada Kejaksaan Negeri Manokwari pekan lalu guna proses hukum lebih lanjut,” kata Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri Manokwari Jhon Ilef Malassam yang ditemui di Manokwari, Rabu (17/12).
Jhon Ilef mengatakan, setelah Kejaksaan mempelajari berkas perkara dua tersangka ternyata berkas perkaranya belum lengkap, masih ada kekurangan yang harus dilengkapi oleh penyidik kepolisian.
Oleh sebab itu, katanya, Kejaksaan mengembalikan berkas perkara dua tersangka kepada penyidik kepolisian untuk melengkapi kekurangan tersebut.
Menurut dia, penyidik kejaksaan tidak hanya mengembalikan berkas perkara kedua tersangka tetapi juga memberikan petunjuk agar penyidik kepolisian dapat melengkapi kekurangan yang dimaksud.
“Petunjuk yang diberikan kepada kepolisian untuk dilengkapi terkait materi unsur-unsur tindak pidana korupsi serta penerapan pasal,” kata Jhon Ilef.
Lebih jauh dia mengatakan, apabila nantinya berkas perkara kedua tersangka sudah lengkap Kejaksaan akan proses berkas tersebut ke pengadilan untuk disidangkan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Rizah Ramli: Tolok Ukur Kepemimpinan adalah Visi Bukan Sensasi

Jakarta, Aktual.co — Dr Rizal Ramli kembali menyindir pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kali ini dalam akun twitternya, Rizal Ramli mengatakan kepemimpinan di Indonesia harus diukur lewat visi bukan sensasi.
“Sudah waktunya visi, karakter dan track record dijadikan indikator kepemimpinan, bukan hanya ‘sensasiisme’ atau ‘hebohisme’,” Cuit mantan Menko Perekonomian era Gus Dur ini dalam akun twitter @RamliRizal, Rabu (17/12).
Selain itu, media-media besar di Indonesia adalah ‘king makers’ pada Pilpres 2014 dengan cara ‘sensasiisme’ atau ‘hebohisme’. Sementara visi, character dan track record dipinggirkan.
“”Tradisi ‘sensasiisme’ atau ‘hebohisme’ harus dikurangi jika Indonesia tidak ingin sekedar mengikuti tradisi politik Philipina,” papar ekonom senior ini.
Kata dia lagi, negara yang menseleksi kepemimpinan lewat sensasi tidak akan pernah maju.
“Tidak ada negara yang bisa hebat dan besar di dunia jika seleksi kepemimpinan hanya mengandalkan ‘sensasiisme’ atau ‘hebohisme’,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizah Ramli: Tolok Ukur Kepemimpinan adalah Visi Bukan Sensasi

Jakarta, Aktual.co — Dr Rizal Ramli kembali menyindir pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kali ini dalam akun twitternya, Rizal Ramli mengatakan kepemimpinan di Indonesia harus diukur lewat visi bukan sensasi.
“Sudah waktunya visi, karakter dan track record dijadikan indikator kepemimpinan, bukan hanya ‘sensasiisme’ atau ‘hebohisme’,” Cuit mantan Menko Perekonomian era Gus Dur ini dalam akun twitter @RamliRizal, Rabu (17/12).
Selain itu, media-media besar di Indonesia adalah ‘king makers’ pada Pilpres 2014 dengan cara ‘sensasiisme’ atau ‘hebohisme’. Sementara visi, character dan track record dipinggirkan.
“”Tradisi ‘sensasiisme’ atau ‘hebohisme’ harus dikurangi jika Indonesia tidak ingin sekedar mengikuti tradisi politik Philipina,” papar ekonom senior ini.
Kata dia lagi, negara yang menseleksi kepemimpinan lewat sensasi tidak akan pernah maju.
“Tidak ada negara yang bisa hebat dan besar di dunia jika seleksi kepemimpinan hanya mengandalkan ‘sensasiisme’ atau ‘hebohisme’,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Inilah Jalur Alternatif Bagi Pengendara Motor

Jakarta, Aktual.co —Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan apabila warga yang ingin tetap menggunakan sepeda motor ke tempat tujuannya di kawasan Sudirman-MH Thamrin, dapat melintasi jalur alternatif.
Inilah jalur alternatif bagi pengedara motor:1. Sisi BaratMulai dari Dukuh Bawah dialihkan menuju Karet Bivak-Jl KH Mas Mansyur-Jl Abdul Muis-Majapahit-Harmoni dan seterusnya.
2. Sisi TimurJl Rasuna Said-Jl HOS Cokroaminoto-Jl Sam Ratulangi dan seterusnya ataudari Jl Hos Cokro Aminoto-Jl Agus Salim-Jl Sabang dan seterusnya.
3. Sisi UtaraSepeda motor dari sisi utara dialihkan ke Jl Juanda- Pasar Baru-Kantor Pos-Pejambon- Jl Medan Merdeka Timur dan seterusnya atau Jl Juanda memutar ke Jl Veteran Raya-Jl Suryopranoto-Cideng dan seterusnya

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Inilah Jalur Alternatif Bagi Pengendara Motor

Jakarta, Aktual.co —Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan apabila warga yang ingin tetap menggunakan sepeda motor ke tempat tujuannya di kawasan Sudirman-MH Thamrin, dapat melintasi jalur alternatif.
Inilah jalur alternatif bagi pengedara motor:1. Sisi BaratMulai dari Dukuh Bawah dialihkan menuju Karet Bivak-Jl KH Mas Mansyur-Jl Abdul Muis-Majapahit-Harmoni dan seterusnya.
2. Sisi TimurJl Rasuna Said-Jl HOS Cokroaminoto-Jl Sam Ratulangi dan seterusnya ataudari Jl Hos Cokro Aminoto-Jl Agus Salim-Jl Sabang dan seterusnya.
3. Sisi UtaraSepeda motor dari sisi utara dialihkan ke Jl Juanda- Pasar Baru-Kantor Pos-Pejambon- Jl Medan Merdeka Timur dan seterusnya atau Jl Juanda memutar ke Jl Veteran Raya-Jl Suryopranoto-Cideng dan seterusnya

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

PII Aceh: Kurikulum 2013 Tidak Tersosialisasi, Tiba-tiba Dievaluasi

Banda Aceh, Aktual.co — Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PII) Aceh menyatakan kurikulum 2013 tidak disosialisasikan dengan baik. 
Hal ini dibuktikan dengan sebagian pelajar di provinsi itu yang belum mengetahui adanya kurikulum 2013. Kini, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI bahkan ingin mengevaluasi dan memperbaiki kurikulum itu.
“Sejumlah pelajar di pedalaman Aceh itu bahkan sampai sekarang belum tahu apa itu kurikulum 2013. Sebagian di kota malah sudah menerapkan kurikulum itu. Ini kurikulum yang membuat pelajar bingung,” sebut Ketua Umum PII Aceh, Munawar Khalil kepada Aktual.co, Selasa (16/12).
PII Aceh menyarankan agar kementerian mengevaluasi dan mengkoreksi pelaksanaan kurikulum tersebut bukan mengubah kurikulum secara total. Pasalnya, untuk mengubah kurikulum dibutuhkan dana yang besar. “Jangan dijadikan kurikulum itu proyek. Koreksi dan evaluasi penting. Bukan mengubah kurikulumnya,” tegas Munawar.
Selain itu, kementerian harus menegaskan kurikulum yang mana yang harus digunakan pihak sekolah. Sehingga, dengan kurikulum yang sama bisa melahirkan lulusan dengan kualitas yang sama. 
PII Aceh mendukung upaya evaluasi tataran pelaksanaan kurikulum 2013. Namun, PII meminta agar kurikulum itu tidak dijadikan proyek untuk menyedot dana APBN. 

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain