27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40507

BI: Suku Bunga Rusia Naik Karena Tekanan Politik Internasional

Jakarta, Aktual.co — Deputi Gubernur Senior (DGS) Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara menilai kenaikan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Sentral Rusia memiliki latar belakang permasalahan yang berbeda dengan Indonesia.

“Kalau Rusia itu sebenarnya yang terjadi di sana itu awalnya bukan karena harga minyaknya yang utama, namun awalnya karena masalah politik internasional. Sejak saat itu pasar Rusia mengalami tekanan,” ujar Mirza di Kantor Menko, Jakarta, Selasa (17/12).

Aliran modal keluar (capital outflow) yang terjadi di Rusia, lanjut Mirza, membuat bank sentral negara tersebut melakukan intervensi. Seiring itu pula, harga minyak dunia turun yang kemudian mengakibatkan penerimaan Rusia juga menurun.

“Pendapatan mereka besar di situ (minyak). Itu yang menekan mereka cukup dalam,” kata Mirza.

Bank sentral Rusia pada Senin (15/12) menaikkan suku bunga acuan hingga 650 basis poin dari 10,5 persen menjadi 17 persen.

“Jadi itu spesifik masalah Rusia yang jauh berbeda dengan masalah Indonesia. Kita masih ada problem di defisit transaksi berjalan, tapi pemerintah dan BI sudah meng-address-nya,” ujar Mirza.

Ia menegaskan, Bank Indonesia tidak serta merta akan ikut menaikkan suku bunga acuan melihat bank sentral Rusia yang melakukan kebijakan menaikkan suku bunga yang cukup besar.

Mirza juga menambahkan, defisit transaksi berjalan juga terus menunjukkan tren penurunan. Ia meyakini defisit transaksi berjalan sepanjang 2014 dapat dijaga di level 25 miliar dolar AS atau 3 persen dari PDB.

“Defisit tahun ini lebih baik dibandingkan tahun 2013 lalu 29 miliar dolar AS. Turun sekitar 3,5-3,7 miliar dolar AS,” kata Mirza.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

FFH: Trah Soekarno Masih Pimpin PDIP

Jakarta, Aktual.co — Founding Fathers House (FFH) melihat belum ada adanya kader potensial untuk melawan trah Soekarno dalam perebutan pucuk ketua umum di PDI Perjuangan.
Karenanya, Megawati Soekarnoputri dipastikan akan tetap menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan 2015-2020.
Demikian disampaikan Peneliti Senior FFH, Dian Permata ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Rabu (17/12).
“Keturunan Soekarno serta ketiadaan kader PDIP yang mumpuni dan menjaga soliditas partai menjadi sederet alasannya. Praktis pada Kongres nanti puteri Proklamator itu kembali terpilih menjadi orang nomor satu di kandang Banteng Moncong Putih itu,” ucap dia.
Menurut dia, Trah Soekarno tidak bisa dilepaskan dari PDI Perjuangan. Lantaran nilai-nilai Marhaenisme yang dibangun Soekarno di PNI sangat terasa di PDI Perjuangan.
“Maka tidak heran apabila selama Trah Soekarno masih berada di garis edar PDI Perjuangan maka hal yang mustahil untuk menjadi orang nomor Wahid di PDI Perjuangan,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia pun sempat mengutarakan dimana sebelumnya sejumlah kader partai, seperti Erros Djarot, Laksanama Soekardi, Roy BB Janis, Arifin Panigoro, Noviantika Nasution merupakan sederet orang di kandang Banteng Moncong Putih yang mencoba peruntungan menjadi pimpinan di PDI Perjuangan.
“Hasilnya, mereka mental dan tidak kuat menahan kekuatan politik trah Soekarno. Sehingga, pasca hengkangnya orang-orang tersebut praktis PDI Perjuangan kekurangan kader potensial.”
“Ini dapat dilihat kemunculan orang-orang PDI Perjuangan yang tidak sebanding seperti dengan Taufik Kiemas, Sophan Sophiaan, Mbah Tardjo, dan lainnya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

FFH: Trah Soekarno Masih Pimpin PDIP

Jakarta, Aktual.co — Founding Fathers House (FFH) melihat belum ada adanya kader potensial untuk melawan trah Soekarno dalam perebutan pucuk ketua umum di PDI Perjuangan.
Karenanya, Megawati Soekarnoputri dipastikan akan tetap menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan 2015-2020.
Demikian disampaikan Peneliti Senior FFH, Dian Permata ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Rabu (17/12).
“Keturunan Soekarno serta ketiadaan kader PDIP yang mumpuni dan menjaga soliditas partai menjadi sederet alasannya. Praktis pada Kongres nanti puteri Proklamator itu kembali terpilih menjadi orang nomor satu di kandang Banteng Moncong Putih itu,” ucap dia.
Menurut dia, Trah Soekarno tidak bisa dilepaskan dari PDI Perjuangan. Lantaran nilai-nilai Marhaenisme yang dibangun Soekarno di PNI sangat terasa di PDI Perjuangan.
“Maka tidak heran apabila selama Trah Soekarno masih berada di garis edar PDI Perjuangan maka hal yang mustahil untuk menjadi orang nomor Wahid di PDI Perjuangan,” ujar dia.
Lebih lanjut, ia pun sempat mengutarakan dimana sebelumnya sejumlah kader partai, seperti Erros Djarot, Laksanama Soekardi, Roy BB Janis, Arifin Panigoro, Noviantika Nasution merupakan sederet orang di kandang Banteng Moncong Putih yang mencoba peruntungan menjadi pimpinan di PDI Perjuangan.
“Hasilnya, mereka mental dan tidak kuat menahan kekuatan politik trah Soekarno. Sehingga, pasca hengkangnya orang-orang tersebut praktis PDI Perjuangan kekurangan kader potensial.”
“Ini dapat dilihat kemunculan orang-orang PDI Perjuangan yang tidak sebanding seperti dengan Taufik Kiemas, Sophan Sophiaan, Mbah Tardjo, dan lainnya,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Penguatan Dolar Tekan Pergerakan IHSG

Jakarta, Aktual.co —  Pada perdagangan hari ini (17/12), Asjaya Indosurya Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di rentang 5.002–5.157.

“Penguatan dolar AS masih memberikan tekanan terhadap IHSG,” kata periset senior Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya dalam riset hariannya, Jakarta, Rabu (17/12).

Dalam risetnya, ia memaparkan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan, antara lain ARNA, ANTM, ASII, BWPT, ADRO, BBNI, dan JSMR.

Pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (16/12), IHSG tercatat anjlok 1,61% ke level 5.026,03. Sepanjang perdagangan kemarin, indeks bergerak pada kisaran 5.005,28—5.069,26.

Dari 503 saham yang diperdagangkan, sebanyak 57 saham menguat, 259 saham melemah, dan 187 saham stagnan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Penguatan Dolar Tekan Pergerakan IHSG

Jakarta, Aktual.co —  Pada perdagangan hari ini (17/12), Asjaya Indosurya Securities memprediksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak di rentang 5.002–5.157.

“Penguatan dolar AS masih memberikan tekanan terhadap IHSG,” kata periset senior Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya dalam riset hariannya, Jakarta, Rabu (17/12).

Dalam risetnya, ia memaparkan sejumlah saham yang dapat dipertimbangkan, antara lain ARNA, ANTM, ASII, BWPT, ADRO, BBNI, dan JSMR.

Pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (16/12), IHSG tercatat anjlok 1,61% ke level 5.026,03. Sepanjang perdagangan kemarin, indeks bergerak pada kisaran 5.005,28—5.069,26.

Dari 503 saham yang diperdagangkan, sebanyak 57 saham menguat, 259 saham melemah, dan 187 saham stagnan.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Pagi Ini, Petral Temui Tim RTKM Faisal Basri

Jakarta, Aktual.co —  Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi (Migas) pagi hari ini (17/12), direncanakan bertemu dengan direksi PT Pertamina (Persero) dan anak usahanya PT Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Pertemuan tersebut direncanakan akan digelar pukul 10.00 WIB di Kementerian ESDM.

Pertemuan ini bertujuan untuk mendengarkan keterangan dan penjelasan data terkait pembelian atau impor minyak dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Termasuk berapa diskon yang didapat dari Petral. Di mana hasilnya nanti akan menjadi salah satu bahan pertimbangan tim untuk mengeluarkan rekomendasi kepada Menteri ESDM.

Pada pekan lalu, Anggota Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) Djoko Siswanto mengatakan bahwa sudah diputuskan dalam rapat,akan memanggil Direksi Pertamina dan Petral untuk dimintai keterangan pada 17 Desember 2014.

“Kita minta semua data terkait pembelian atau impor BBM dan minyak mentah, mereka pasti punya dong. Beli pasti ada kuitansi atau tanda bukti lainnya, yang sebelum-sebelumnya tidak pernah mau terbuka. Kita mau lihat mereka
dapat diskon berapa dan harganya berapa,” kata Djoko.

Menanggapi hal itu, pihak Pertamina mengaku siap dan akan sangat terbuka terhadap tim RTKM.

“Ya silahkan saja, kami sangat terbuka. Jika dipanggil ya kami akan datang untuk memberikan penjelasan,” kata Direktur Marketing and Trading Pertamina Ahmad Bambang saat dihubungi Aktual.co.

Terkait Petral, Ahmad mengatakan bahwa pihaknya pun saat ini tengah melakukan perubahan tata niaga dalam tubuh Petral.

“Kami sedang melakukan perubahan tata niaga yang seharusnya, mengikuti pola bisnis terapan industri minyak dunia. Beri kami waktu sebentar untuk melakukan perubahan,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain