26 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40522

Pakai Spiritus, Pembuat Miras Oplosan Bantah Produknya Berbahaya

Jakarta, Aktual.co —Meski terbukti minuman keras oplosan yang dibuatnya mengandung bahan pembuat spiritus, EAH membantah miras buatannya berbahaya.
Bahkan pria berumur 38 tahun itu mengaku sering meminum sendiri miras buatannya.
“Saya sering minum kok, gak apa-apa. Orang yang beli saja yang nyampur minuman sendiri pakai ‘autan’ dan pentol korek api,” kata pria berbadan besar tersebut kepada wartawan, Selasa (16/12).
EAH mengaku menjalankan usahanya satu tahun terakhir. Sebelumnya dia mengaku berprofesi sebagai penagih hutang di salah satu perusahaan swasta.
Diberitakan sebelumnya, Satuan Industri Perdagangan Direktorat Kriminal Khusus (Satindag Dikrimsus) Polda Metro Jaya menggerebk pabrik miras oplosan di Gang Sejahtera Tanah Garapan RT 013 RW 017 Kelurahan Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Senin malam (15/12) kemarin. 
Selain EAH, ikut diamankan lima orang lainnya. 
“Dua orang tenaga pengangkut, tiga orang peracik, dan satu orang pemilik yaitu EAH,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Rikwanto, di Jakarta, Selasa (16/12).
Petugas juga mengamankan 10.200 botol minuman keras berbagai merek seperti Brandy, Wiskhy, Vodka dan lainnya. Ikut diamankan tiga drum minuman keras dengan isi per drumnya 200 liter.”Yang belum sempat dikemas dalam botol.” 
Kata Rikwanto, para tersangka selanjutnya bakal dijerat Pasal 137 dan Pasal 67 nomer 18 tentang pangan. “Dengan hukuman lima tahun penjara dan denda Rp 5 miliar.” 

Artikel ini ditulis oleh:

Bikin Miras Oplosan, Perhari Raup Omzet Rp30 Juta

Jakarta, Aktual.co —Penjual minuman keras oplosan ternyata bisa meraup untung besar dari menjual barang haram yang mematikan itu dengan memakai label palsu.
Temuan itu didapat dari penggerebekan di pabrik miras oplosan di Gang Sejahtera, Tanah Garapan, RT 13 RW 17, Kelurahan Pulo Gebang, Cakung beromzet, Senin (15/12) kemarin.
Kadiv Humas Polda Metro Jaya Rikwanto mengatakan dari enam orang tersangka yang diamankan, didapat keterangan bahwa omzet mereka menjual miras palsu dalam sehari bisa mencapai Rp 30 juta. 
“Padahal perbotolnya mereka cuma modal sekitar Rp30 ribu,” ujar dia di Jakarta, Selasa (16/12).
Untuk memperdaya konsumen, kata Rikwanto, pelaku menggunakan  merk – merk terkenal untuk menarik minat pembeli miras racikannya. Di antaranya merek Brandy dan Wiskhy yang dipatok Rp300 ribu/ botolnya.
Penjualan minuman merek-merek terkenal tapi ‘aspal’ itu bahkan mencapai beberapa kota di Pulau Jawa dan Sumatera. “Dikemas begitu, tapi label BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) palsu,” imbuhnya.
Dalam penggerebekan itu disita 10.200 botol minuman siap edar, tiga drum minuman oplosan yang belum dipindah botol, dan alat untuk membuat oplosan.

Artikel ini ditulis oleh:

Bikin Miras Oplosan, Perhari Raup Omzet Rp30 Juta

Jakarta, Aktual.co —Penjual minuman keras oplosan ternyata bisa meraup untung besar dari menjual barang haram yang mematikan itu dengan memakai label palsu.
Temuan itu didapat dari penggerebekan di pabrik miras oplosan di Gang Sejahtera, Tanah Garapan, RT 13 RW 17, Kelurahan Pulo Gebang, Cakung beromzet, Senin (15/12) kemarin.
Kadiv Humas Polda Metro Jaya Rikwanto mengatakan dari enam orang tersangka yang diamankan, didapat keterangan bahwa omzet mereka menjual miras palsu dalam sehari bisa mencapai Rp 30 juta. 
“Padahal perbotolnya mereka cuma modal sekitar Rp30 ribu,” ujar dia di Jakarta, Selasa (16/12).
Untuk memperdaya konsumen, kata Rikwanto, pelaku menggunakan  merk – merk terkenal untuk menarik minat pembeli miras racikannya. Di antaranya merek Brandy dan Wiskhy yang dipatok Rp300 ribu/ botolnya.
Penjualan minuman merek-merek terkenal tapi ‘aspal’ itu bahkan mencapai beberapa kota di Pulau Jawa dan Sumatera. “Dikemas begitu, tapi label BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) palsu,” imbuhnya.
Dalam penggerebekan itu disita 10.200 botol minuman siap edar, tiga drum minuman oplosan yang belum dipindah botol, dan alat untuk membuat oplosan.

Artikel ini ditulis oleh:

Dokter: Mitos Kesuburan Berfokus Istri Harus Diubah

Jakarta, Aktual.co — Konsultan fertilitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (FKUI_RSCM) Dr dr Budi Wiweko SpOG (K) mengatakan paradigma terkait gangguan kesuburan yang selama ini selalu lebih berfokus pada istri harus diubah.

“Yang pertama harus diperiksa sebenarnya adalah suami. Sebelum istri diperiksa, harus sudah ada hasil analisis sperma suami,” kata Budi Wiweko dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (16/12).

Budi mengatakan penanganan gangguan kesuburan terhadap istri akan sia-sia bila ternyata suami mengalami masalah sperma. Percuma istri diberi penyubur atau sel telurnya dibesarkan bila ternyata sperma suami tidak bisa membuahi.

Budi mengatakan pasangan suami-istri dikatakan mengalami gangguan kesuburan bila tidak mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi.

“Faktor suami atau istri, atau kombinasi keduanya, dapat menyebabkan gangguan kesuburan,” ujarnya.

Budi menjelaskan yang termasuk faktor suami adalah masalah sperma. Untuk dapat membuahi sel telur istri, suami harus mengeluarkan sperma minimal 15 juta per mililiter dalam satu kali ejakulasi.

Sedangkan yang termasuk faktor istri ada beberapa hal seperti gangguan pematangan sel telur, kerusakan saluran telur, adanya kista coklat dan gangguan rahim.

“Kista coklat akan melemahkan sperma, sel telur dan rahim. Sperma yang masuk mati karena adanya kista coklat sebelum bertemu dengan sel telur,” jelasnya.

Pasangan dengan gangguan kesuburan masih bisa memiliki keturunan dengan menjalani program inseminasi atau bayi tabung. Inseminasi pada dasarnya adalah mendekatkan sperma dengan sel telur dengan cara menyuntikan sperma ke dalam rahim.

“Sedangkan dalam program bayi tabung, sel telur dan sperma dipertemukan di laboratorium hingga terbentuk embrio, kemudian embrio disuntikan ke dalam rahim,” tuturnya.

Untuk program inseminasi, sperma suami akan diambil dan diolah untuk mendapatkan sperma terbaik dengan jumlah minimal 10.000. Sedangkan program bayi tabung cukup dipilih satu sperma yang terbaik untuk membuahi sel telur.

“Tingkat keberhasilan bayi tabung lebih tinggi daripada inseminasi. Bahkan laki-laki yang tidak bisa mengeluarkan sperma saat ejakulasi pun bisa tetap memiliki anak dengan mengambil spermanya langsung dari buah zakar melalui operasi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dokter: Mitos Kesuburan Berfokus Istri Harus Diubah

Jakarta, Aktual.co — Konsultan fertilitas Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (FKUI_RSCM) Dr dr Budi Wiweko SpOG (K) mengatakan paradigma terkait gangguan kesuburan yang selama ini selalu lebih berfokus pada istri harus diubah.

“Yang pertama harus diperiksa sebenarnya adalah suami. Sebelum istri diperiksa, harus sudah ada hasil analisis sperma suami,” kata Budi Wiweko dalam sebuah acara di Jakarta, Selasa (16/12).

Budi mengatakan penanganan gangguan kesuburan terhadap istri akan sia-sia bila ternyata suami mengalami masalah sperma. Percuma istri diberi penyubur atau sel telurnya dibesarkan bila ternyata sperma suami tidak bisa membuahi.

Budi mengatakan pasangan suami-istri dikatakan mengalami gangguan kesuburan bila tidak mendapatkan kehamilan setelah melakukan hubungan seksual yang benar selama satu tahun tanpa memakai alat kontrasepsi.

“Faktor suami atau istri, atau kombinasi keduanya, dapat menyebabkan gangguan kesuburan,” ujarnya.

Budi menjelaskan yang termasuk faktor suami adalah masalah sperma. Untuk dapat membuahi sel telur istri, suami harus mengeluarkan sperma minimal 15 juta per mililiter dalam satu kali ejakulasi.

Sedangkan yang termasuk faktor istri ada beberapa hal seperti gangguan pematangan sel telur, kerusakan saluran telur, adanya kista coklat dan gangguan rahim.

“Kista coklat akan melemahkan sperma, sel telur dan rahim. Sperma yang masuk mati karena adanya kista coklat sebelum bertemu dengan sel telur,” jelasnya.

Pasangan dengan gangguan kesuburan masih bisa memiliki keturunan dengan menjalani program inseminasi atau bayi tabung. Inseminasi pada dasarnya adalah mendekatkan sperma dengan sel telur dengan cara menyuntikan sperma ke dalam rahim.

“Sedangkan dalam program bayi tabung, sel telur dan sperma dipertemukan di laboratorium hingga terbentuk embrio, kemudian embrio disuntikan ke dalam rahim,” tuturnya.

Untuk program inseminasi, sperma suami akan diambil dan diolah untuk mendapatkan sperma terbaik dengan jumlah minimal 10.000. Sedangkan program bayi tabung cukup dipilih satu sperma yang terbaik untuk membuahi sel telur.

“Tingkat keberhasilan bayi tabung lebih tinggi daripada inseminasi. Bahkan laki-laki yang tidak bisa mengeluarkan sperma saat ejakulasi pun bisa tetap memiliki anak dengan mengambil spermanya langsung dari buah zakar melalui operasi,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pemerintah Naikkan Target Pendapatan Negara Sektor Minerba Rp10 Triliun

Jakarta, Aktual.co —  Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM R Sukhyar mengungkapkan bahwa pihaknya  menargetkan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor mineral dan batu bara (minerba) mencapai Rp50,6 triliun, meningkat sebesar Rp10 triliun dari target tahun ini sebesar Rp40,6 triliun.

“APBN 2015 kan PNBP Minerba ditetapkan Rp40,6 triliun. Tapi akan direvisi dalam APBN-Perubahan 2015, diminta ditambah Rp10 triliun jadi Rp50,6 triliun,” kata Sukhyar saat ditemui di kantornya, Tebet, Jakarta, Selasa (16/12).

Sukhyar mengaku, untuk mengejar target tersebut pihaknya akan menggenjot produksi di tahun depan. Khususnya batu bara karena yang menjadi penyumbang terbesar PNBP minerba adalah batu bara. Sementara mineral belum terlalu banyak yang masuk karena kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah.

“Awalnya produksi batu bara mau kita batasi hanya 425 juta ton. Namun karena diminta naikan target, ya mau tidak mau produksi batu bara kita tingkatkan menjadi 460 juta ton,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk tambahan PNBP migas 2015 itu 70 persennya disumbangkan oleh batu bara.

“Sekitar 70% PNBP minerba itu dari batu bara,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain