25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40531

Adnan Pandu Praja: Pimpinan KPK Lowong, Kasus Terus Berjalan

Jakarta, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja mengatakan tidak ada kekhawatiran bahwa akan terjadi deadlock dalam pengambilan keputusan penanganan suatu kasus ditingkat pimpinan.
Hal itu menyusul berkhirnya masa tugas dari Busyro Muqoddas sebagai salah satu pimpinan KPK. Artinya, lembaga antirasuah tersebut, hanya dipimpin oleh empat orang saja.
“Nggak masalah (hanya empat orang), kan gini dalam penanganan kasus itu jangan kira kami taunya diujung saja, kita melakukan beberapa kali gelar perkara,” kata Adnan Pandu usai memberikan pemahaman tentang KPK, kepada anggota dewan baru dari fraksi PAN, di gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (16/12).
“Jadi kita mengetahui perkembangan kasusnya, sehingga diujung tinggal ketok palunya aja. Makannya, ketika anda menayakan suatu kasus, kita (pimpinan) tau, karena kita monitor,” imbuhnya.
Menurut dia, selama 10 tahun KPK berdiri sistem dari birokrasi hingga teknologi (IT)-nya sudah rapih dan bagus, sehingga tidak menjadi masalah bilamana KPK hanyaa dipimpin empat orang saja.
“Oh tidak (perlu dikhawatirkan), kan kita ini solid, saling mendukung dan menurut saya kita kompak dan solid. Potensi itu (deadlock,red) tidak ada,” ucap dia.
Lebih lanjut, ketika ditanya soal solid yang digembor-gemborkan KPK, kenapa dalam penetapan tersangka mantan Wakil Presiden Boediono adanya perbedaan pernyataan dari pimpinan itu sendiri? Ia enggan menjelaskannya.
“Itu kan sudah diselesaikan (statemen) dua minggu lalu jangan diulang lagi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno Laporkan Harta ke KPK

Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno saat meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (16/12/2014). Kedatangan Tedjo Edhy Purdijatno ke KPK untuk menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Pastikan Mayat WNI Tak Dimutilasi

Jakarta, Aktual.co — Jenazah Sri Panuti, tenaga kerja Indonesia yang tewas di Malaysia dipastikan dalam keadaan utuh tidak dimutilasi.
Penegasan hal tersebut disampaikan Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono menanggapi jenazah Sri Panuti yang secara fisik memang sulit dikenali karena di kepalanya ada banyak bekas benturan dengan benda keras.
“Dia tidak dimutilasi, namun memang jenazahnya sulit dikenali,” kata dia di Kuala Lumpur, Selasa (16/12), saat menjelaskan hasil pertemuan tim satgas KBRI dengan pihak berwenang di Malaysia.
Berita yang berkembang saat ini, Sri Panuti alias Ana adalah korban mutilasi. Namun dengan laporan yang diperoleh tim satgas diketahui bahwa korban tidak dimutilasi karena tubuh korban masih utuh tapi sulit dikenali.
Awalnya, kata Hermono, pihak KBRI KL akan mendatangkan keluarga korban untuk mengenali jenazah, namun melihat kondisinya yang tidak mungkin untuk dikenali rencana tersebut diurungkan. “Sekarang sedang menunggu DNA keluarga untuk dicocokkan dengan korban,” kata Hermono.
Sebelumnya pihak kepolisian daerah Jawa Tengah mengambil sampel DNA keluarga dari Sri Panuti alias Ana yang berasal dari Batang, Jawa Tengah. Sampel DNA tersebut untuk memastikan kebenaran korban tersebut adalah Sri Panuti. Sampel DNA dikirim ke Pusat Dokkes Bidang Kedokteran Kepolisian Bagian DNA Polri di Jakarta. Biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk uji DNA.
“Kami menunggu hasil sampel DNA tersebut. Semakin cepat semakin baik sebab jika sudah pasti, kami akan secepatnya mengirimkan jenazah ke Tanah Air.”
Sementara itu, pihak kepolisian Malaysia masih terus melakukan pencarian terhadap Ari atau Bejo, pacar korban yang diduga sebagai pelakunya. “Bejo masih buron. Pihak kepolisian Malaysia telah menyebarkan foto tersangka agar yang mengenalinya bisa melaporkan ke polisi.”
Dalam karung Sebelumnya diberitakan, mayat seorang wanita warga negara Indonesia diduga dibunuh teman lelakinya ditemukan terbungkus di dalam karung di sebuah kawasan rumah kongsi di Taman Dinding Ayer Tawar, Perak, Malaysia.
Korban yang berusia 43 tahun itu ditemukan tanpa dokumen pengenalan diri dan jenazahnya ditemukan atas laporan dari warga di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Polisi Daerah Manjung, Asisten Komisioner Tengku Mohd Zailan Tengku Mohd Shah seperti dikutip media lokal, Sabtu (6/12), mengatakan pihaknya menerima informasi terkait penemuan mayat wanita itu dari seorang lelaki.
“Setibanya di lokasi kejadian, polisi mendapati mayat dalam karung itu sudah berbau busuk.”
Dia mengatakan, hasil pengusutan awal mendapati korban tinggal bersama seorang lelaki warga Indonesia yang merupakan kekasihnya. Sampai saat ini, polisi masih memburu lelaki tersebut yang diduga merupakan tersangka utama dalam kasus itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia Pastikan Mayat WNI Tak Dimutilasi

Jakarta, Aktual.co — Jenazah Sri Panuti, tenaga kerja Indonesia yang tewas di Malaysia dipastikan dalam keadaan utuh tidak dimutilasi.
Penegasan hal tersebut disampaikan Wakil Duta Besar Republik Indonesia untuk Malaysia, Hermono menanggapi jenazah Sri Panuti yang secara fisik memang sulit dikenali karena di kepalanya ada banyak bekas benturan dengan benda keras.
“Dia tidak dimutilasi, namun memang jenazahnya sulit dikenali,” kata dia di Kuala Lumpur, Selasa (16/12), saat menjelaskan hasil pertemuan tim satgas KBRI dengan pihak berwenang di Malaysia.
Berita yang berkembang saat ini, Sri Panuti alias Ana adalah korban mutilasi. Namun dengan laporan yang diperoleh tim satgas diketahui bahwa korban tidak dimutilasi karena tubuh korban masih utuh tapi sulit dikenali.
Awalnya, kata Hermono, pihak KBRI KL akan mendatangkan keluarga korban untuk mengenali jenazah, namun melihat kondisinya yang tidak mungkin untuk dikenali rencana tersebut diurungkan. “Sekarang sedang menunggu DNA keluarga untuk dicocokkan dengan korban,” kata Hermono.
Sebelumnya pihak kepolisian daerah Jawa Tengah mengambil sampel DNA keluarga dari Sri Panuti alias Ana yang berasal dari Batang, Jawa Tengah. Sampel DNA tersebut untuk memastikan kebenaran korban tersebut adalah Sri Panuti. Sampel DNA dikirim ke Pusat Dokkes Bidang Kedokteran Kepolisian Bagian DNA Polri di Jakarta. Biasanya membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk uji DNA.
“Kami menunggu hasil sampel DNA tersebut. Semakin cepat semakin baik sebab jika sudah pasti, kami akan secepatnya mengirimkan jenazah ke Tanah Air.”
Sementara itu, pihak kepolisian Malaysia masih terus melakukan pencarian terhadap Ari atau Bejo, pacar korban yang diduga sebagai pelakunya. “Bejo masih buron. Pihak kepolisian Malaysia telah menyebarkan foto tersangka agar yang mengenalinya bisa melaporkan ke polisi.”
Dalam karung Sebelumnya diberitakan, mayat seorang wanita warga negara Indonesia diduga dibunuh teman lelakinya ditemukan terbungkus di dalam karung di sebuah kawasan rumah kongsi di Taman Dinding Ayer Tawar, Perak, Malaysia.
Korban yang berusia 43 tahun itu ditemukan tanpa dokumen pengenalan diri dan jenazahnya ditemukan atas laporan dari warga di sekitar lokasi kejadian.
Kepala Polisi Daerah Manjung, Asisten Komisioner Tengku Mohd Zailan Tengku Mohd Shah seperti dikutip media lokal, Sabtu (6/12), mengatakan pihaknya menerima informasi terkait penemuan mayat wanita itu dari seorang lelaki.
“Setibanya di lokasi kejadian, polisi mendapati mayat dalam karung itu sudah berbau busuk.”
Dia mengatakan, hasil pengusutan awal mendapati korban tinggal bersama seorang lelaki warga Indonesia yang merupakan kekasihnya. Sampai saat ini, polisi masih memburu lelaki tersebut yang diduga merupakan tersangka utama dalam kasus itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Polda Metro Jaya Dor Pelaku Parampok Sepeda Motor

Jakarta, Aktual.co — Polda Metro Jaya tembak pelaku spesialis perampokan sepeda motor, Lukman Hakim (23)yang biasa beraksi di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan Banten. “Pelaku kerap beraksi dengan melukai korban jika melawan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto di Jakarta Selasa (16/12).
Heru mengatakan, timah panas terpaksa dikeluarkan karena Lukman melakukan perlawanan terhadap petugas saat akan ditangkap.
Heru menuturkan Lukman tercatat sebagai residivis kasus sama yang ditangani Polres Bogor Jawa Barat. Petugas mencokok pria Lampung Timur itu di kontrakannya kawasan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten pada Minggu (14/12).
Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Didik Sugiarto menambahkan petugas juga menangkap seorang penadah Oyo Suharno (40).
“Tersangka Oyo menerima penjualan motor dari pelaku pencurian dengan harga berkisar Rp1,5-Rp3 juta per motor,” ungkap Didik.
Saat ini petugas masih memburu pelaku lainnya yang masih buron tercatat merupakan komplotan Lukman. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti tiga unit sepeda motor, kunci “T” dan dua bilah pisau.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Polda Metro Jaya Dor Pelaku Parampok Sepeda Motor

Jakarta, Aktual.co — Polda Metro Jaya tembak pelaku spesialis perampokan sepeda motor, Lukman Hakim (23)yang biasa beraksi di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan Banten. “Pelaku kerap beraksi dengan melukai korban jika melawan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Heru Pranoto di Jakarta Selasa (16/12).
Heru mengatakan, timah panas terpaksa dikeluarkan karena Lukman melakukan perlawanan terhadap petugas saat akan ditangkap.
Heru menuturkan Lukman tercatat sebagai residivis kasus sama yang ditangani Polres Bogor Jawa Barat. Petugas mencokok pria Lampung Timur itu di kontrakannya kawasan Cikupa Kabupaten Tangerang Banten pada Minggu (14/12).
Kepala Subdirektorat Reserse Mobil Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Didik Sugiarto menambahkan petugas juga menangkap seorang penadah Oyo Suharno (40).
“Tersangka Oyo menerima penjualan motor dari pelaku pencurian dengan harga berkisar Rp1,5-Rp3 juta per motor,” ungkap Didik.
Saat ini petugas masih memburu pelaku lainnya yang masih buron tercatat merupakan komplotan Lukman. Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti tiga unit sepeda motor, kunci “T” dan dua bilah pisau.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain