25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40533

Kadin DKI Jakarta : UMP Tidak Akan Berubah

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Sarman Simanjorang sepakat dengan Disnakertrans DKI untuk tidak menaikkan UMP. Meskipun kenaikan BBM diumumkan setelah UMP diketok, namun tidak merubah nilai UMP itu sendiri.
“Berdasarkan data BPS, kenaikan cuma 1,43 persen jadi gak signifikan,” ujarnya, Selasa (16/12).
Dengan begitu, ia memastikan nilai UMP DKI Jakarta tetap Rp 2,7 juta rupiah. Sarman mengatakan dengan ditetapkannya keputusannya tersebut, ia meminta kepada buruh untuk menghentikan aksi demo menuntut agar UMP direvisi kembali.
“Kita minta jangan lagi ada demo-demo. Sangat mengganggu perjalanan kita. Kaya kemarin, macet, kerusakan taman, ada sampah,” ujarnya.
Ia juga mengharapkan penetapan UMP 2016 tahun mendatang tidak akan ada permasalahan lagi. “Udah sepakat nanti UMP 2016 diskusi dengan unsur serikat pekerja juga,” ujar Sarman.
“Kesimpulan tadi sudah jelas, Pak Gub bukan anti revisi, asal jelas rumusan dan dasar hukum bisa dipertanggungjawabkan. Ternyata dari BPS menyatakan kenaikan ga signifikan,” tambahnya.
Namun, ia tetap membuka peluang kenaikan upah buruh namun bukan dari UMP tetapi dari UMPSP, yaitu dari perusahaan tempat buruh bekerja.
“UMP kan umum, nanti per sektor ada lagi lagi UMSP kan. UMSP blm dibahas. Tapi UMP tetap tidak ada perubahan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kadin DKI Jakarta : UMP Tidak Akan Berubah

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Sarman Simanjorang sepakat dengan Disnakertrans DKI untuk tidak menaikkan UMP. Meskipun kenaikan BBM diumumkan setelah UMP diketok, namun tidak merubah nilai UMP itu sendiri.
“Berdasarkan data BPS, kenaikan cuma 1,43 persen jadi gak signifikan,” ujarnya, Selasa (16/12).
Dengan begitu, ia memastikan nilai UMP DKI Jakarta tetap Rp 2,7 juta rupiah. Sarman mengatakan dengan ditetapkannya keputusannya tersebut, ia meminta kepada buruh untuk menghentikan aksi demo menuntut agar UMP direvisi kembali.
“Kita minta jangan lagi ada demo-demo. Sangat mengganggu perjalanan kita. Kaya kemarin, macet, kerusakan taman, ada sampah,” ujarnya.
Ia juga mengharapkan penetapan UMP 2016 tahun mendatang tidak akan ada permasalahan lagi. “Udah sepakat nanti UMP 2016 diskusi dengan unsur serikat pekerja juga,” ujar Sarman.
“Kesimpulan tadi sudah jelas, Pak Gub bukan anti revisi, asal jelas rumusan dan dasar hukum bisa dipertanggungjawabkan. Ternyata dari BPS menyatakan kenaikan ga signifikan,” tambahnya.
Namun, ia tetap membuka peluang kenaikan upah buruh namun bukan dari UMP tetapi dari UMPSP, yaitu dari perusahaan tempat buruh bekerja.
“UMP kan umum, nanti per sektor ada lagi lagi UMSP kan. UMSP blm dibahas. Tapi UMP tetap tidak ada perubahan,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Menkeu: Dua Penyebab Rupiah Anjlok

Jakarta, Aktual.co — Anjloknya nilai Rupiah selama dua hari terakhir mendapat perhatian dari Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, ada beberapa penyebab terhadap hal tersebut.

“Faktor eksternal dan internal menjadi kondisi fundamental. Fundamental eksternal karena menguatnya nilai Dolar AS dan The Fed yang akan menaikkan suu bunga acuannya pada 2015. Sedangkan fundamental internal adalah defisit transaksi berjalan (Current Defisit Account/CAD),” ujar Bambang di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (16/12).

Selain itu, menurut Bambang, ada fator-faktor ‘seasonal’ yang mempengaruhi anjloknya nilai Rupiah.

“Pertama, nilai Dolar AS yang menguat terhadap semua mata uang dunia. Kedua, dari domestik itu meningkatnya permintaan Dolar AS. Hal ini karena korporat memerlukan Dolar AS untuk bayar utang dan reposisi portofolio,” pungkasnya.

Untuk diketahui, nilai Rupiah siang ini mencapai Rp12.701, sebelumnya sempat menembus level Rp12.900. Kondisi Rupiah tersebut dinilai terparah pasca Agustus 1998 saat krisis moneter.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Menkeu: Dua Penyebab Rupiah Anjlok

Jakarta, Aktual.co — Anjloknya nilai Rupiah selama dua hari terakhir mendapat perhatian dari Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro. Menurutnya, ada beberapa penyebab terhadap hal tersebut.

“Faktor eksternal dan internal menjadi kondisi fundamental. Fundamental eksternal karena menguatnya nilai Dolar AS dan The Fed yang akan menaikkan suu bunga acuannya pada 2015. Sedangkan fundamental internal adalah defisit transaksi berjalan (Current Defisit Account/CAD),” ujar Bambang di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin (16/12).

Selain itu, menurut Bambang, ada fator-faktor ‘seasonal’ yang mempengaruhi anjloknya nilai Rupiah.

“Pertama, nilai Dolar AS yang menguat terhadap semua mata uang dunia. Kedua, dari domestik itu meningkatnya permintaan Dolar AS. Hal ini karena korporat memerlukan Dolar AS untuk bayar utang dan reposisi portofolio,” pungkasnya.

Untuk diketahui, nilai Rupiah siang ini mencapai Rp12.701, sebelumnya sempat menembus level Rp12.900. Kondisi Rupiah tersebut dinilai terparah pasca Agustus 1998 saat krisis moneter.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Diduga Stres, Warga Pasaman Barat Tewas Gantung Diri

Jakarta, Aktual.co — Warga Jorong Malasiro, Kapar Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) Budi (35) ditemukan gantung diri di kamar mandi rumah milik orang tuanya, Selasa (16/12).
Informasi yang dihimpun, korban gantung diri sekitar pukul 11.00 WIB, diduga akibat stres faktor ekonomi dan orang tua yang lagi sakit.
Korban ditemukan adiknya bernama Nia (25) gantung diri dengan memakai tali jemuran kain. Saat itu Nia curiga, karena korban lama sekali di kamar mandi.
Lalu dia menghampiri kamar mandi tersebut, dan mendorong pintunya, namun pintu kamar mandi terkunci. Kemudian ia mencoba untuk memanggil kakaknya, tapi tidak ada balasan.
Sehingga, Nia curiga dan berusaha mengintip kakaknya yang ada di dalam kamar. Ternyata Nia melihat kakaknya sudah tergantung dengan tali nilon di dalam kamar mandi.
Melihat hal itu, Nia langsung melaporkan hal tersebut kepada keluarganya. Akhirnya keluarga bersama tetangga dekat rumah orang tua korban menghampiri kamar mandi untuk melakukan pertolongan.
Namun, korban tidak dapat diselamatkan lagi. Dari hasil visum dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak ada tanda-tanda penganiyaan, diduga korban memang gantung diri. Seorang warga Kapar, Ipal, membenarman ada seorang warga yang gantung diri pada Selasa (16/12).
Sebelumnya, korban tinggal di Padang Pariaman bersama istri dan tiga orang anak-anaknya yang masih kecil. Sehari-hari korban diketahui sebagai sopir travel Simpang Ampek-Padang.
Koban pulang ke rumah orang tuanya sekitar pukul 05.00 WIB dini hari. Dan sampai di rumah, ia sibuk menelpon dan mongotak atik telpon gengamnya. Mendapat informasi tersebut, Kapolres Pasaman Barat, AKBP Syofian Hidayat bersama jajaran langsung turun ke lokasi melihat kejadi dan membezuk korban di rumah orang tuanya.
Selain itu anggota Polres Pasaman Barat juga melakukan olah Tempat Kejadian Peristiwa dan melakukan visum. Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Diduga Stres, Warga Pasaman Barat Tewas Gantung Diri

Jakarta, Aktual.co — Warga Jorong Malasiro, Kapar Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) Budi (35) ditemukan gantung diri di kamar mandi rumah milik orang tuanya, Selasa (16/12).
Informasi yang dihimpun, korban gantung diri sekitar pukul 11.00 WIB, diduga akibat stres faktor ekonomi dan orang tua yang lagi sakit.
Korban ditemukan adiknya bernama Nia (25) gantung diri dengan memakai tali jemuran kain. Saat itu Nia curiga, karena korban lama sekali di kamar mandi.
Lalu dia menghampiri kamar mandi tersebut, dan mendorong pintunya, namun pintu kamar mandi terkunci. Kemudian ia mencoba untuk memanggil kakaknya, tapi tidak ada balasan.
Sehingga, Nia curiga dan berusaha mengintip kakaknya yang ada di dalam kamar. Ternyata Nia melihat kakaknya sudah tergantung dengan tali nilon di dalam kamar mandi.
Melihat hal itu, Nia langsung melaporkan hal tersebut kepada keluarganya. Akhirnya keluarga bersama tetangga dekat rumah orang tua korban menghampiri kamar mandi untuk melakukan pertolongan.
Namun, korban tidak dapat diselamatkan lagi. Dari hasil visum dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak ada tanda-tanda penganiyaan, diduga korban memang gantung diri. Seorang warga Kapar, Ipal, membenarman ada seorang warga yang gantung diri pada Selasa (16/12).
Sebelumnya, korban tinggal di Padang Pariaman bersama istri dan tiga orang anak-anaknya yang masih kecil. Sehari-hari korban diketahui sebagai sopir travel Simpang Ampek-Padang.
Koban pulang ke rumah orang tuanya sekitar pukul 05.00 WIB dini hari. Dan sampai di rumah, ia sibuk menelpon dan mongotak atik telpon gengamnya. Mendapat informasi tersebut, Kapolres Pasaman Barat, AKBP Syofian Hidayat bersama jajaran langsung turun ke lokasi melihat kejadi dan membezuk korban di rumah orang tuanya.
Selain itu anggota Polres Pasaman Barat juga melakukan olah Tempat Kejadian Peristiwa dan melakukan visum. Dari hasil visum tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain