25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40553

Studi Ilmiah: Merasa Lebih Muda Kurangi Kematian di Kalangan Orang Tua

Jakarta, Aktual.co — Merasa lebih muda dibandingkan usia sesungguhnya mungkin bagus buat orang yang berusia lanjut, demikian hasil satu studi yang disiarkan pada Senin (15/12) di jurnal JAMA Internal Medicine.

Jurnal AS tersebut mendapati orang yang berusia lanjut dan merasa lebih muda tiga tahun atau lebih ketimbang usia sesungguhnya mereka memiliki angka kematian lebih rendah dibandingkan dengan orang yang merasakan usia mereka atau merasa lebih tua setahun daripada usia mereka yang sesungguhnya.

Usia yang ditafsirkan sendiri dapat mencerminkan penilaian kesehatan, batas fisik dan kesejahteraan pada usia lanjut, dan banyak orang tua merasa lebih muda ketimbang usia mereka yang sesungguhnya, kata beberapa peneliti dari University College London.

Para peneliti itu menggunakan data dari satu studi mengenai usia yang meliputi 6.489 orang, yang usia rata-rata kronologis mereka adalah 65,8 tahun tapi mereka menganggap mereka berusia 56,8 tahun, untuk meneliti hubungan antara usia yang ditafsirkan sendiri dan angka kematian.

Kebanyakan orang dewasa (69,6 persen) merasa lebih muda tiga tahun atau lebih ketimbang usia mereka yang sesungguhnya, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang. Sementara itu 25,6 persen merasakan usia mereka mendekati usia sesungguhnya dan 4,8 persen merasa lebih tua satu tahun dibandingkan dengan usia kronolgis mereka, kata para peneliti tersebut.

Angka kematian selama rata-rata 99 bulan selanjutnya adalah 14,3 persen pada orang dewasa yang merasa lebih muda, 18,5 persen pada orang yang merasakan usia mereka yang sesungguhnya dan 24,6 persen pada orang yang merasa lebih tua, kata studi itu.

“Walaupun kesehatan tingkat normal, ketidak-mampuan fisik, dan prilaku sehat diperhitungkan bagi sebagian hubungan, setelah penyesuaian semua variasi, masih terdapat 41 persen ancaman kematian yang lebih besar pada orang yang merasa lebih tua daripada usia mereka yang sesungguhnya dibandingkan dengan mereka yang merasa lebih muda dari usia mereka yang sebenarnya,” kata studi tersebut.

Analisis mengenai penyebab terpisah kematian memperlihatkan “hubungan kuat” antara usia yang ditafsirkan sendiri dan kematian akibat penyakit jantung, tapi tak ada hubungan antara usia yang ditafsirkan sendiri dan kematian akibat kanker.

Meskipun mekanisme yang mempertegas hubungan itu patut diselidiki lebih jauh, berbagai kemungkinan meliputi perangkat prilaku hidup sehat yang lebih luas seperti memelihara berat yang sehat dan kepatuhan pada saran dokter, dan keuletan yang lebih besar, penguasaan diri dan keinginan untuk hidup di kalangan mereka yang merasa lebih muda ketimbang usia mereka yang sesungguhnya, kata para peneliti tersebut.

“Usia yang ditafsirkan sendiri memiliki potensi untuk berubah, jadi campur tangan mungkin perlu dilakukan,” kata studi itu. “Orang yang merasa lebih tua ketimbang usia mereka yang sesungguhnya dapat menjadi sasaran pesan kesehatan untuk mendorong prilaku hidup sehat yang positif dan menyikapi usia.”

Artikel ini ditulis oleh:

Faisal Basri Harus Soroti Oknum, Jangan Mendiskreditkan Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Pengamat energi Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, semestinya tim yang dipimpin oleh Faisal Basri itu tidak perlu selalu membuat pernyataan di media setiap kali menemukan temuan-temuan awal yang belum disertai bukti dan analisa yang mendalam terkait sentimen negatif ke Pertamina.

“Harusnya cukup memberi instruksi saja kepada pihak terkait untuk melakukan koreksi terhadap temuan-temuannya. Karena kan dengan berada di bawah Kementerian ESDM, maka power tim RTKM sebenarnya cukup kuat untuk melakukan itu,” kata Marwan saat dihubungi Aktual.co di Jakarta, Selasa (16/12).

Menurutnya, segala peryataan negatif yang dikemukakan Faisal Basri itu telah mengundang reaksinya yang juga negatif. Apalagi sempat keluar kalimat celaan kasar yang disampaikan oleh Faisal kepada pihak Pertamina, sementara data dasar pernyataan tersebut tidak melalui analisa yang komprehensif.

“Jangan sembarangan kalau informasi belum lengkap. Ini kan lembaga punya rakyat. Ini kan kejahatannya akibat oknum yang bukan hanya dari manajemen Pertamina saja,” ujarnya.

Marwan menghimbau tim RTKM untuk lebih cermat membaca permasalahan. Pasalnya, Pertamina juga berada di bawah pengawasan Pemerintah dan segala yang dilakukan Pertamina itu juga sudah seharusnya dengan sepengetahuan Pemerintah. Jika menyalahi aturan, maka semestinya Pemerintah juga bisa saja mengganti manajemen Pertamina tiap bulannya.

“Karena kan mereka (Pertamina) dibawah Menteri BUMN, Menteri ESDM dan Menteri Keuangan bahkan Presiden, seharusnya kalau pemerintah mau yah bisa saja sebulan sekali mengganti manajemen jika Pertamina dianggap merugikan negara. Tapi kalau justru malah dibiarkan maka yah jangan disalahkan juga manajemennya. kalau diatasnya tidak tegas atau malah ikut bermain, yah otomatis di bawahnya juga akan mengikuti,” terangnya.

“Ke depan untuk rakyat, Pertamina itu milik rakyat jangan juga dipojokan lembaganya. tapi oknumnya,” sebutnya.

Untuk diketahui, Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) terus mengungkapkan temuan-temuan data negatif terkait Pertamina kepada publik. Temuan itu menunjukkan Pertamina tidak transparan dalam mengimpor minyak. Bahkan dengan gamblang Faisal menyebut bahwa tidak benar Pertamina langsung membeli minyak dari National Oil Company (NOC) atau perusahaan minyak negara dan ada yang sengaja ditutupi oleh Pertamina.

Dikatakan pula oleh Ketua Tim RTKM Faisal Basri bahwa Pertamina hulu itu yang paling tidak punya performa, tapi gajinya paling tinggi dan targetnya tidak ada yang terpenuhi. Faisal menuding yang namanya eksplorasi di luar negeri itu bodong semua, menampikkan komitmen Pertamina yang sedang memburu produksi hingga ke Gurun Sahara.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Faisal Basri Harus Soroti Oknum, Jangan Mendiskreditkan Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Pengamat energi Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, semestinya tim yang dipimpin oleh Faisal Basri itu tidak perlu selalu membuat pernyataan di media setiap kali menemukan temuan-temuan awal yang belum disertai bukti dan analisa yang mendalam terkait sentimen negatif ke Pertamina.

“Harusnya cukup memberi instruksi saja kepada pihak terkait untuk melakukan koreksi terhadap temuan-temuannya. Karena kan dengan berada di bawah Kementerian ESDM, maka power tim RTKM sebenarnya cukup kuat untuk melakukan itu,” kata Marwan saat dihubungi Aktual.co di Jakarta, Selasa (16/12).

Menurutnya, segala peryataan negatif yang dikemukakan Faisal Basri itu telah mengundang reaksinya yang juga negatif. Apalagi sempat keluar kalimat celaan kasar yang disampaikan oleh Faisal kepada pihak Pertamina, sementara data dasar pernyataan tersebut tidak melalui analisa yang komprehensif.

“Jangan sembarangan kalau informasi belum lengkap. Ini kan lembaga punya rakyat. Ini kan kejahatannya akibat oknum yang bukan hanya dari manajemen Pertamina saja,” ujarnya.

Marwan menghimbau tim RTKM untuk lebih cermat membaca permasalahan. Pasalnya, Pertamina juga berada di bawah pengawasan Pemerintah dan segala yang dilakukan Pertamina itu juga sudah seharusnya dengan sepengetahuan Pemerintah. Jika menyalahi aturan, maka semestinya Pemerintah juga bisa saja mengganti manajemen Pertamina tiap bulannya.

“Karena kan mereka (Pertamina) dibawah Menteri BUMN, Menteri ESDM dan Menteri Keuangan bahkan Presiden, seharusnya kalau pemerintah mau yah bisa saja sebulan sekali mengganti manajemen jika Pertamina dianggap merugikan negara. Tapi kalau justru malah dibiarkan maka yah jangan disalahkan juga manajemennya. kalau diatasnya tidak tegas atau malah ikut bermain, yah otomatis di bawahnya juga akan mengikuti,” terangnya.

“Ke depan untuk rakyat, Pertamina itu milik rakyat jangan juga dipojokan lembaganya. tapi oknumnya,” sebutnya.

Untuk diketahui, Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) terus mengungkapkan temuan-temuan data negatif terkait Pertamina kepada publik. Temuan itu menunjukkan Pertamina tidak transparan dalam mengimpor minyak. Bahkan dengan gamblang Faisal menyebut bahwa tidak benar Pertamina langsung membeli minyak dari National Oil Company (NOC) atau perusahaan minyak negara dan ada yang sengaja ditutupi oleh Pertamina.

Dikatakan pula oleh Ketua Tim RTKM Faisal Basri bahwa Pertamina hulu itu yang paling tidak punya performa, tapi gajinya paling tinggi dan targetnya tidak ada yang terpenuhi. Faisal menuding yang namanya eksplorasi di luar negeri itu bodong semua, menampikkan komitmen Pertamina yang sedang memburu produksi hingga ke Gurun Sahara.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Waspada! Delapan Kecamatan di Malang Darurat Bencana

Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafie Lutfi menyebutkan, sebanyak delapan kecamatan masuk dalam kategori darurat bencana.
Sebagai antisipasi, pihaknya membentuk tim tanggap bencana yang beranggotakan 300 personel dari berbagai elemen, yakni BPBD, PMII, TNI-Polri serta SKPD setempat.
“Intensitas hujan yang cukup deras dan angin kencang beberapa waktu lalu telah merusak sejumlah rumah, meski masih dalam skala ringan,” kata dia, Selasa (16/12).
Selain membentuk tim tanggap bencana, disiapkan juga alat transportasi bagi petugas penanggulangan bencana maupun kendaraan evakuasi warga.
Kedelapan kecamatan yang dinyatakan sebagai daerah darurat bencana adalah Kecamatan Pujon, Tirtuyudo, Wajak, Ampelgading, Tajinan, Wetan, Wumbermanjing, serta Kasembon dan Ngatang

Artikel ini ditulis oleh:

Waspada! Delapan Kecamatan di Malang Darurat Bencana

Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Hafie Lutfi menyebutkan, sebanyak delapan kecamatan masuk dalam kategori darurat bencana.
Sebagai antisipasi, pihaknya membentuk tim tanggap bencana yang beranggotakan 300 personel dari berbagai elemen, yakni BPBD, PMII, TNI-Polri serta SKPD setempat.
“Intensitas hujan yang cukup deras dan angin kencang beberapa waktu lalu telah merusak sejumlah rumah, meski masih dalam skala ringan,” kata dia, Selasa (16/12).
Selain membentuk tim tanggap bencana, disiapkan juga alat transportasi bagi petugas penanggulangan bencana maupun kendaraan evakuasi warga.
Kedelapan kecamatan yang dinyatakan sebagai daerah darurat bencana adalah Kecamatan Pujon, Tirtuyudo, Wajak, Ampelgading, Tajinan, Wetan, Wumbermanjing, serta Kasembon dan Ngatang

Artikel ini ditulis oleh:

Berkas Korupsi BMKT Dilimpahkan ke Kejari

Jakarta, Aktual.co — Kasatreskrim Polres Batanghari AKP Ghulam mengatakan, berkas kasus dugaan korupsi uang makan dan minum di Badan Kontak Majlis Taklim (BKMT) dengan Yuninta Asmara akan dilimpahkan ke Kejari Batanghari.
“Untuk tersangka Yuninta kita akan tetap melanjutkannya dan berkasnya akan kita serahkan pada Selasa (16/12) ini ke Kejaksaan” kata Ghulam saat dikonfirmasi, Selasa (16/12).
Di tempat terpisah, Kanit Pidsus Polres Batanghari Ipda Maranata Zebua mengatakan, selama ini pihak Polres sering terbentur oleh kurang sikap kejaksaan dalam menangani kasus itu.
“Ya, kurangnya kerja sama yang baik yang dijalin oleh kejaksaan dengan pihak kepolisian selama ini, berpengaruh terhadap lambatnya proses kelengkapan berkas dalam setiap kasus yang ditangani Polres,” katanya.
Hal itu lah, sambung dia membuat persepsi publik bahwa pihak kepolisian lamban dalam bekerja. Padahal, dia mencontohkan seperti proses penyelesaian kasus tindak pidana korupsi BKMT ini yang melibatkan Yuninta Asmara yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua DPRD Kabupaten Batanghari.
Kasus dugaan korupsi anggaran makan minum BKMT di Setda Batanghari telah menyeret beberapa mantan pejabat Batanghari yang berkasnya sudah lengkap dan akan menjalani proses peradilan, yakni mantan Sekda Batanghari Erpan.
Dalam perkara dugaan kasus korupsi ini, Polres Batanghari telah menerima angka kerugian negara berdasarkan audit BPKP Perwakilan Jambi yang menyebutkan ada kerugian negara yang dialirkan ke organisasi BKMT dibawah pimpinan Yuninta Asmara sebesar Rp790 juta.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Berita Lain