25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40552

Gandeng KPK, Kemenaker Minimalisir Korupsi Pengelolaan BPJS

Jakarta, Aktual.co — Kementrian Ketenagakerjaan (Kemenaker) meminta masukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), agar bisa meminimalisir tindakan korupsi dalam hal pengelolaan dana Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan Kesehatan (BPJS).
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja mengatakan, berdasarkan Undang-undang KPK dimandati untuk memberikan kajian terhadap pengelolaan dana BPJS Ketenagakerjaan, terkait sistem yang berpotensi menimbulkan tindak pidana korupsi.
Pasalnya kata dia, terdapat potensi yang besar terjadinya tindak pidana korupsi melihat banyaknya kasus terkait Ketenagakerjaan.
“Setidaknya ada Rp150 triliun yang dikelola BPJS. Dan pada tahun 2030 nanti, dananya sebesar Rp2000 triliun. Ada gula ada semut makin banyak yang kerubuti jika dananya sebesar itu. Dengan begitu KPK membuat kajian agar potensi terjadinya korupsi diminimalisir,” kata Adnan di Gedung KPK, Selasa (16/12).
Dalam kajian yang dibuat oleh KPK, menurut Adnan, Kemenaker juga dihimbau untuk membuat PP jaminan terkait Ketenangakerjaan, serta berhati-hati dalam membuat PP pensiun karena jangka PP pensiun itu panjang dan fiskal.
Selain itu KPK juga mengingatkan Kemenaker memperhatikan jaminan sosial untuk tenaga kerja Indonesia diantaranya jaminan kesehatan dan jaminan hari tua.
Sementara Menaker Hanif Dhakiri datang ke gedung KPK untuk membahas kajian tersebut. Dia mengatakan, Kemenaker memiliki komitmen yang sama dengan KPK untuk menciptakan tata kelola yang baik terkait pengelolaan dana dan sistem BPJS Ketenagakerjaan.
“Kami berterima kasih ke KPK atas masukan-masukannya. Kami memiliki komitmen yang sama untuk menciptakan transparan, akuntabel, dan bersih,” kata Hanif.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu

Napi Korupsi Bansos Meninggal Dunia

Kupang, Aktual.co — Yoseph Out ( 50), narapidana (Napi) kasus korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah W.Z Johanes Kupang, setelah sempat dirawat selama dua pekan karena menderita gagal ginjal. “Napi itu meninggal tadi pagi sekitar pukul 08.30 Wita di RSUD Johanes Kupang,” kata Kepala Bagian Humas Kanwil Hukum dan HAM NTT, Yustina Sarong Lema di Kupang (16/12). Yoseph Otu adalah bendahara Bagian Kesra Kabupaten Sikka. Dia divonis terlibat kasus korupsi dana Bansos senilai Rp10,7 miliar dengan hukuman penjara selama 10 tahun. Almarhum mulai ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas IA Kupang pada 21 Desember 2011. Selama menjalani masa tahanan di LP Penfui Kupang, Yoseph menderita sakit ginjal saat di penjara. Akibat sakitnya itu, dua tahun terkahir Yoseph menjalani perawatan cuci darah di RSU Johanes Kupang. “Satu minggu dua kali cuci darah yakni pada Senin dan Kamis,” katanya. Saat ini jenasah Yoseph masih disemayamkan di RSU Johanes Kupang, sambil mengurus serah terima ke pihak keluarga dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Maumere, Sikka. 

Artikel ini ditulis oleh:

Napi Korupsi Bansos Meninggal Dunia

Kupang, Aktual.co — Yoseph Out ( 50), narapidana (Napi) kasus korupsi Dana Bantuan Sosial (Bansos) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah W.Z Johanes Kupang, setelah sempat dirawat selama dua pekan karena menderita gagal ginjal. “Napi itu meninggal tadi pagi sekitar pukul 08.30 Wita di RSUD Johanes Kupang,” kata Kepala Bagian Humas Kanwil Hukum dan HAM NTT, Yustina Sarong Lema di Kupang (16/12). Yoseph Otu adalah bendahara Bagian Kesra Kabupaten Sikka. Dia divonis terlibat kasus korupsi dana Bansos senilai Rp10,7 miliar dengan hukuman penjara selama 10 tahun. Almarhum mulai ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Klas IA Kupang pada 21 Desember 2011. Selama menjalani masa tahanan di LP Penfui Kupang, Yoseph menderita sakit ginjal saat di penjara. Akibat sakitnya itu, dua tahun terkahir Yoseph menjalani perawatan cuci darah di RSU Johanes Kupang. “Satu minggu dua kali cuci darah yakni pada Senin dan Kamis,” katanya. Saat ini jenasah Yoseph masih disemayamkan di RSU Johanes Kupang, sambil mengurus serah terima ke pihak keluarga dan selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Maumere, Sikka. 

Artikel ini ditulis oleh:

Tahun Depan, Disdik DKI Akan Perluas KJP ke Siswa Sekolah Swasta

Jakarta, Aktual.co —Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta,  Lasro Marbun mengatakan syarat penerimaan KJP bagi para siswa mulai diberlakukan tahun depan. Bahkan pihak Disdik juga akan memperluas penerima KJP hingga siswa di sekolah swasta.
“Bahkan untuk siswa sekolah swasta nilai KJP yang diterima akan lebih besar dari siswa di sekolah negeri,” katanya kepada wartawan, Selasa (16/12). 
Pasalnya, kata Lasro kalau sekolah swasta tidak mendapatkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Jadi selain untuk kebutuhan pribadi, KJP juga untuk membayar SPP. 
“Tapi tetap tidak boleh pembayaran tunai,” jelasnya.
Untuk bentuk pengawasannya sendiri, sambung Lasro pihaknya bekerjasama dengan orangtua siswa. Sehingga masyarakat diminta untuk turut serta berperan aktif dalam menyukseskan program unggulan Pemprov DKI Jakarta ini. “Orangtua, guru, dan tentu dari pihak kita juga melakukan pengawasan. Jadi kalau ketahuan melanggar satu aturan saja bisa kita alihkan ke siswa lain alias distop,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Tahun Depan, Disdik DKI Akan Perluas KJP ke Siswa Sekolah Swasta

Jakarta, Aktual.co —Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta,  Lasro Marbun mengatakan syarat penerimaan KJP bagi para siswa mulai diberlakukan tahun depan. Bahkan pihak Disdik juga akan memperluas penerima KJP hingga siswa di sekolah swasta.
“Bahkan untuk siswa sekolah swasta nilai KJP yang diterima akan lebih besar dari siswa di sekolah negeri,” katanya kepada wartawan, Selasa (16/12). 
Pasalnya, kata Lasro kalau sekolah swasta tidak mendapatkan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP). Jadi selain untuk kebutuhan pribadi, KJP juga untuk membayar SPP. 
“Tapi tetap tidak boleh pembayaran tunai,” jelasnya.
Untuk bentuk pengawasannya sendiri, sambung Lasro pihaknya bekerjasama dengan orangtua siswa. Sehingga masyarakat diminta untuk turut serta berperan aktif dalam menyukseskan program unggulan Pemprov DKI Jakarta ini. “Orangtua, guru, dan tentu dari pihak kita juga melakukan pengawasan. Jadi kalau ketahuan melanggar satu aturan saja bisa kita alihkan ke siswa lain alias distop,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Studi Ilmiah: Merasa Lebih Muda Kurangi Kematian di Kalangan Orang Tua

Jakarta, Aktual.co — Merasa lebih muda dibandingkan usia sesungguhnya mungkin bagus buat orang yang berusia lanjut, demikian hasil satu studi yang disiarkan pada Senin (15/12) di jurnal JAMA Internal Medicine.

Jurnal AS tersebut mendapati orang yang berusia lanjut dan merasa lebih muda tiga tahun atau lebih ketimbang usia sesungguhnya mereka memiliki angka kematian lebih rendah dibandingkan dengan orang yang merasakan usia mereka atau merasa lebih tua setahun daripada usia mereka yang sesungguhnya.

Usia yang ditafsirkan sendiri dapat mencerminkan penilaian kesehatan, batas fisik dan kesejahteraan pada usia lanjut, dan banyak orang tua merasa lebih muda ketimbang usia mereka yang sesungguhnya, kata beberapa peneliti dari University College London.

Para peneliti itu menggunakan data dari satu studi mengenai usia yang meliputi 6.489 orang, yang usia rata-rata kronologis mereka adalah 65,8 tahun tapi mereka menganggap mereka berusia 56,8 tahun, untuk meneliti hubungan antara usia yang ditafsirkan sendiri dan angka kematian.

Kebanyakan orang dewasa (69,6 persen) merasa lebih muda tiga tahun atau lebih ketimbang usia mereka yang sesungguhnya, demikian laporan Xinhua –yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa siang. Sementara itu 25,6 persen merasakan usia mereka mendekati usia sesungguhnya dan 4,8 persen merasa lebih tua satu tahun dibandingkan dengan usia kronolgis mereka, kata para peneliti tersebut.

Angka kematian selama rata-rata 99 bulan selanjutnya adalah 14,3 persen pada orang dewasa yang merasa lebih muda, 18,5 persen pada orang yang merasakan usia mereka yang sesungguhnya dan 24,6 persen pada orang yang merasa lebih tua, kata studi itu.

“Walaupun kesehatan tingkat normal, ketidak-mampuan fisik, dan prilaku sehat diperhitungkan bagi sebagian hubungan, setelah penyesuaian semua variasi, masih terdapat 41 persen ancaman kematian yang lebih besar pada orang yang merasa lebih tua daripada usia mereka yang sesungguhnya dibandingkan dengan mereka yang merasa lebih muda dari usia mereka yang sebenarnya,” kata studi tersebut.

Analisis mengenai penyebab terpisah kematian memperlihatkan “hubungan kuat” antara usia yang ditafsirkan sendiri dan kematian akibat penyakit jantung, tapi tak ada hubungan antara usia yang ditafsirkan sendiri dan kematian akibat kanker.

Meskipun mekanisme yang mempertegas hubungan itu patut diselidiki lebih jauh, berbagai kemungkinan meliputi perangkat prilaku hidup sehat yang lebih luas seperti memelihara berat yang sehat dan kepatuhan pada saran dokter, dan keuletan yang lebih besar, penguasaan diri dan keinginan untuk hidup di kalangan mereka yang merasa lebih muda ketimbang usia mereka yang sesungguhnya, kata para peneliti tersebut.

“Usia yang ditafsirkan sendiri memiliki potensi untuk berubah, jadi campur tangan mungkin perlu dilakukan,” kata studi itu. “Orang yang merasa lebih tua ketimbang usia mereka yang sesungguhnya dapat menjadi sasaran pesan kesehatan untuk mendorong prilaku hidup sehat yang positif dan menyikapi usia.”

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain