24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40555

Rupiah Terus Tergerus, Pemerintah Terlalu Menyepelekan

Jakarta, Aktual.co — Pada pagi hari ini (16/12), nilai tukar Rupiah terhadap dolar kian anjlok ke level Rp12.912. Pemerintah dinilai terlalu menyepelekan fenomena melemahnya nilai tukar tersebut.

Pengamat mata uang Farial Anwar mengatakan, kondisi Rupiah saat ini sangat memprihatinkan dan sangat buruk kinerjanya sehinga dala setahun terakhir menurun signifikan dan menembus level yang seharusnya tidak kita lihat. Bahkan, ia memperkirakan hingga akhir tahun nanti Rupiah tidak akan menguat.

“Pasalnya, hanya tersisa beberapa hari saja menjelang akhir tahun dan kondisi pasar juga sudah tidak mungkin lagi bertransaksi dalam jumlah banyak. Bisa terjadi pembelian dalam jumlah sedikit saja karena tidak ada yang menjual. Dan transaksinya bisa lari ke mata uang dolar sehingga bisa lebih buruk dari yang sekarang,” kata Farial kepada wartawan, Jakarta, Selasa (16/12).

Menurutnya, ada dua faktor yakni internal dan eksternal yang mempengaruhi pelemahan Rupiah saat ini. Di mana sisi eksternal itu terkait rumor Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikan suku bunganya.

“Padahal belum teralisasi, tapi efeknya sudah menjungkir balikan Rupiah kita. Tidak seperti mata uang Baht, Peso dan ringgit yang terlihat bisa terjaga. Para petinggi kita juga seharusnya jangan menyatakan rupiah tidak lebih buruk dari yang lain sebab itu bukan mata uang tandingan kita, rupiah sudah belasan ribu mereka masih dibilangan puluhan,” ujarnya.

“Baht 32 per dollar, Peso 44 per dolar, kita kan 12.400-12.500. Ini bukan tandingan kita,” tambahnya.

Kemudian faktor internal, lanjutnya, neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit selama tahun 2014 sebab jika neraca perdagangan mengalami defisit dapat dipastikan angka impor lebih tinggi daripada angka ekspor. Sehingga dolar AS lebih besar daripada suplai.

“Ditambah lagi pergerakan mata uang dolar dalam aktivitas ekspor tidak masuk ke dalam negeri tetapi para eksportir memarkir dolarnya di Singapura,” terangnya.

Ia menambahkan, selain itu permintaan utang dalam bentuk valuta asing untuk jangka waktu yang tidak terkontrol jumlahnya dari sektor swasta yang tidak melakukan hedging (lindung nilai tukar) sehingga ketika dolar naik, muncul kepanikan dari sektor swasta.

“Nilai tukar ini dibilang ga masalah itu ga bener, para petinggi ini bilang ga masalah, yang penting stabilitasnya. Ini rupiah kita merosot terus, ga stabil juga. Kita tidak punya stabilitas, merosot luar biasa di tahun ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada hari ini nilai tukar rupiah yang diperdagangkan Bank BCA dijual di level Rp13.000. Sedangkan Bank Mandiri menjual dolar pada level Rp12.917.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Rupiah Terus Tergerus, Pemerintah Terlalu Menyepelekan

Jakarta, Aktual.co — Pada pagi hari ini (16/12), nilai tukar Rupiah terhadap dolar kian anjlok ke level Rp12.912. Pemerintah dinilai terlalu menyepelekan fenomena melemahnya nilai tukar tersebut.

Pengamat mata uang Farial Anwar mengatakan, kondisi Rupiah saat ini sangat memprihatinkan dan sangat buruk kinerjanya sehinga dala setahun terakhir menurun signifikan dan menembus level yang seharusnya tidak kita lihat. Bahkan, ia memperkirakan hingga akhir tahun nanti Rupiah tidak akan menguat.

“Pasalnya, hanya tersisa beberapa hari saja menjelang akhir tahun dan kondisi pasar juga sudah tidak mungkin lagi bertransaksi dalam jumlah banyak. Bisa terjadi pembelian dalam jumlah sedikit saja karena tidak ada yang menjual. Dan transaksinya bisa lari ke mata uang dolar sehingga bisa lebih buruk dari yang sekarang,” kata Farial kepada wartawan, Jakarta, Selasa (16/12).

Menurutnya, ada dua faktor yakni internal dan eksternal yang mempengaruhi pelemahan Rupiah saat ini. Di mana sisi eksternal itu terkait rumor Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) yang akan menaikan suku bunganya.

“Padahal belum teralisasi, tapi efeknya sudah menjungkir balikan Rupiah kita. Tidak seperti mata uang Baht, Peso dan ringgit yang terlihat bisa terjaga. Para petinggi kita juga seharusnya jangan menyatakan rupiah tidak lebih buruk dari yang lain sebab itu bukan mata uang tandingan kita, rupiah sudah belasan ribu mereka masih dibilangan puluhan,” ujarnya.

“Baht 32 per dollar, Peso 44 per dolar, kita kan 12.400-12.500. Ini bukan tandingan kita,” tambahnya.

Kemudian faktor internal, lanjutnya, neraca perdagangan Indonesia yang mengalami defisit selama tahun 2014 sebab jika neraca perdagangan mengalami defisit dapat dipastikan angka impor lebih tinggi daripada angka ekspor. Sehingga dolar AS lebih besar daripada suplai.

“Ditambah lagi pergerakan mata uang dolar dalam aktivitas ekspor tidak masuk ke dalam negeri tetapi para eksportir memarkir dolarnya di Singapura,” terangnya.

Ia menambahkan, selain itu permintaan utang dalam bentuk valuta asing untuk jangka waktu yang tidak terkontrol jumlahnya dari sektor swasta yang tidak melakukan hedging (lindung nilai tukar) sehingga ketika dolar naik, muncul kepanikan dari sektor swasta.

“Nilai tukar ini dibilang ga masalah itu ga bener, para petinggi ini bilang ga masalah, yang penting stabilitasnya. Ini rupiah kita merosot terus, ga stabil juga. Kita tidak punya stabilitas, merosot luar biasa di tahun ini,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada hari ini nilai tukar rupiah yang diperdagangkan Bank BCA dijual di level Rp13.000. Sedangkan Bank Mandiri menjual dolar pada level Rp12.917.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Realisasi Investasi di NTT Melampaui Target

Kupang, Aktual.co — Realisasi investasi di NTT hingga triwulan ketiga tahun 2014 mencapai Rp3,6 triliun. Pencapaian ini melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2014 yaitu Rp2 triliun. 
“Hingga triwulan ketiga saja sudah mencapai Rp3,6 triliun. Kita optimistis hingga triwulan keempat bisa capai Rp4 triliun,” kata Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi NTT Semuel Rebo, Selasa (16/12).
Dengan pencapaian ini, target investasi pada tahun 2015 ditetapkan senilai Rp5 triliun. Pencapaian ini juga tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang targetnya masih di bawah Rp 1 miliar.
Menurutnya, investasi terbesar adalah di sektor pariwisata, khususnya perhotelan, kemudian disusul investasi di bidang kelautan dan perikanan, pertambangan, dan bidang pertanian.
Selama tahun 2014  ada 30 perusahaan yang sudah diterbitkan izin prinsipnya oleh Pemerintah Provinsi NTT, dan diharapkan pada tahun 2015 nanti sudah bisa beroperasi dan berproduksi.
Sebagai lembaga yang berperan melakukan promosi terhadap potensi investasi di daerah ini, pihaknya terus melakukan promosi agar semakin banyak investor yang mau menanamkan modalnya di NTT.“Kegiatan promosi harus dilakukan secara intens dan terus menerus kepada investor dari luar daerah,” ucapnya.
Kegiatan promosi dapat dilakukan secara langsung melalui keikutsertaan pada pameran dan festival nasional maupun internasional. Sedangkan promosi tidak langsung melalui website dan pengiriman data ke kantor-kantor perwakilan BKPM di luar negeri dan kedutaan-kedutaan Indonesia di berbagai negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Realisasi Investasi di NTT Melampaui Target

Kupang, Aktual.co — Realisasi investasi di NTT hingga triwulan ketiga tahun 2014 mencapai Rp3,6 triliun. Pencapaian ini melampaui target yang ditetapkan untuk tahun 2014 yaitu Rp2 triliun. 
“Hingga triwulan ketiga saja sudah mencapai Rp3,6 triliun. Kita optimistis hingga triwulan keempat bisa capai Rp4 triliun,” kata Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi NTT Semuel Rebo, Selasa (16/12).
Dengan pencapaian ini, target investasi pada tahun 2015 ditetapkan senilai Rp5 triliun. Pencapaian ini juga tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya yang targetnya masih di bawah Rp 1 miliar.
Menurutnya, investasi terbesar adalah di sektor pariwisata, khususnya perhotelan, kemudian disusul investasi di bidang kelautan dan perikanan, pertambangan, dan bidang pertanian.
Selama tahun 2014  ada 30 perusahaan yang sudah diterbitkan izin prinsipnya oleh Pemerintah Provinsi NTT, dan diharapkan pada tahun 2015 nanti sudah bisa beroperasi dan berproduksi.
Sebagai lembaga yang berperan melakukan promosi terhadap potensi investasi di daerah ini, pihaknya terus melakukan promosi agar semakin banyak investor yang mau menanamkan modalnya di NTT.“Kegiatan promosi harus dilakukan secara intens dan terus menerus kepada investor dari luar daerah,” ucapnya.
Kegiatan promosi dapat dilakukan secara langsung melalui keikutsertaan pada pameran dan festival nasional maupun internasional. Sedangkan promosi tidak langsung melalui website dan pengiriman data ke kantor-kantor perwakilan BKPM di luar negeri dan kedutaan-kedutaan Indonesia di berbagai negara.

Artikel ini ditulis oleh:

Rupiah Jeblok, Menko Sofyan Djalil: Rupiah is Not Bad, Not The Worst

Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengklaim pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir lebih diakibatkan faktor eksternal.

“Ini kan tren global ya, bukan hanya di Indonesia. Kan semua mata uang mengalami tekanan yang luar biasa,” kata Sofyan saat ditemui di Kantor Menko, Jakarta, Selasa (16/12).

Sofyan menjelaskan, membaiknya perekonomian Amerika Serikat disertai menguatnya mata uang negara tersebut dan juga antisipasi kebijakan bank sentral AS The Fed, berkontribusi terhadap pelemahan rupiah. Namun, apabila dibandingkan dengan negara lain, depresiasi rupiah relatif lebih baik di mana tidak mengalami tekanan yang begitu dalam.

“Rupiah is not bad, not the worst (bukan paling buruk). Sampai hari ini depresiasi rupiah sepanjang tahun hanya 4 persen,” kata Sofyan.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus melakukan berbagi upaya untuk menjaga stabilitas rupiah dan sesuai dengan fundamental Indonesia. Pelemahan rupiah bukan karena persoalan di dalam negeri. Suasana politik yang relatif stabil dan kerja keras dari kabinet saat ini justru diyakini akan memperbaiki perekonomian ke depannya.

“Masalah pelemahan rupiah berasal dari luar Indonesia atau global trend. Kami akan melakukan segala upaya untuk menjaga rupiah,” ujar Sofyan.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 171 poin menjadi Rp12.884 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.713 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Rupiah Jeblok, Menko Sofyan Djalil: Rupiah is Not Bad, Not The Worst

Jakarta, Aktual.co — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengklaim pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir lebih diakibatkan faktor eksternal.

“Ini kan tren global ya, bukan hanya di Indonesia. Kan semua mata uang mengalami tekanan yang luar biasa,” kata Sofyan saat ditemui di Kantor Menko, Jakarta, Selasa (16/12).

Sofyan menjelaskan, membaiknya perekonomian Amerika Serikat disertai menguatnya mata uang negara tersebut dan juga antisipasi kebijakan bank sentral AS The Fed, berkontribusi terhadap pelemahan rupiah. Namun, apabila dibandingkan dengan negara lain, depresiasi rupiah relatif lebih baik di mana tidak mengalami tekanan yang begitu dalam.

“Rupiah is not bad, not the worst (bukan paling buruk). Sampai hari ini depresiasi rupiah sepanjang tahun hanya 4 persen,” kata Sofyan.

Ia menegaskan, pemerintah akan terus melakukan berbagi upaya untuk menjaga stabilitas rupiah dan sesuai dengan fundamental Indonesia. Pelemahan rupiah bukan karena persoalan di dalam negeri. Suasana politik yang relatif stabil dan kerja keras dari kabinet saat ini justru diyakini akan memperbaiki perekonomian ke depannya.

“Masalah pelemahan rupiah berasal dari luar Indonesia atau global trend. Kami akan melakukan segala upaya untuk menjaga rupiah,” ujar Sofyan.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak melemah sebesar 171 poin menjadi Rp12.884 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp12.713 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Berita Lain