24 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40569

DPR: Rini Soemarno Tak Boleh Sembarangan Jual Aset Negara

Jakarta, Aktual.co — Wacana Menteri BUMN Rini Soemarno yang ingin menjual gedung kementeriannya dengan alasan untuk efisiensi anggaran menimbulkan kritik pedas dari DPR RI.
Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Muhammad Misbakhun mengatakan tidak semudah itu Rini Soemarno ingin menjual gedung yang merupakan aset negara.
“Kalau Meneg BUMN mau menjual gedung tersebut seharusnya meminta persetujuan menteri keuangan sebagai menteri yang bertugas mengawasi dan menjadi kuasa negara atas semua aset negara,” kata dia ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa (16/12).
“Meneg BUMN tidak bisa menjualnya begitu saja. Harus dengan alasan yang jelas dan masuk akal,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ketika ditanya soal rencana penjualan gedung ke Pemda DKI Jakarta, apakah pemerintah pusat akan mendapatkan uang cash dari APBD? Ia berpandangan tidak bisa dilakukan penjualan seperti itu. Sebab, kas pemda dan kas negara bagi pemerintah pusat layaknya kantong kiri dan kanan saja.
“Karena sistem pemerintahan kita adalah pusat-daerah. Bukan pemerintahan federal dengan Pihak negara bagian yang terpisah secara penuh pengelolaannya,” pungkas salah satu inisiator interpelasi BBM.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rangka penghematan dan efisiensi anggaran, Menteri BUMN Rini Soemarno bersama para jajaran eselon I kementeriannya berencana menjual gedung Kementerian BUMN. Pasalnya, gedung kantor yang berada di Jl.Medan Merdeka Selatan 13 Gambir, Jakarta Pusat itu dinilai tidak efisien dan terlalu besar.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

DPR: Rini Soemarno Tak Boleh Sembarangan Jual Aset Negara

Jakarta, Aktual.co — Wacana Menteri BUMN Rini Soemarno yang ingin menjual gedung kementeriannya dengan alasan untuk efisiensi anggaran menimbulkan kritik pedas dari DPR RI.
Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Muhammad Misbakhun mengatakan tidak semudah itu Rini Soemarno ingin menjual gedung yang merupakan aset negara.
“Kalau Meneg BUMN mau menjual gedung tersebut seharusnya meminta persetujuan menteri keuangan sebagai menteri yang bertugas mengawasi dan menjadi kuasa negara atas semua aset negara,” kata dia ketika dikonfirmasi, di Jakarta, Selasa (16/12).
“Meneg BUMN tidak bisa menjualnya begitu saja. Harus dengan alasan yang jelas dan masuk akal,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ketika ditanya soal rencana penjualan gedung ke Pemda DKI Jakarta, apakah pemerintah pusat akan mendapatkan uang cash dari APBD? Ia berpandangan tidak bisa dilakukan penjualan seperti itu. Sebab, kas pemda dan kas negara bagi pemerintah pusat layaknya kantong kiri dan kanan saja.
“Karena sistem pemerintahan kita adalah pusat-daerah. Bukan pemerintahan federal dengan Pihak negara bagian yang terpisah secara penuh pengelolaannya,” pungkas salah satu inisiator interpelasi BBM.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rangka penghematan dan efisiensi anggaran, Menteri BUMN Rini Soemarno bersama para jajaran eselon I kementeriannya berencana menjual gedung Kementerian BUMN. Pasalnya, gedung kantor yang berada di Jl.Medan Merdeka Selatan 13 Gambir, Jakarta Pusat itu dinilai tidak efisien dan terlalu besar.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

WKSI: IHSG Berpotensi Lanjutkan Pelemahan

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berada di zona merah. Seiring dengan anjloknya nilai tukar Rupiah, aksi jual pun tak terkalahkan oleh pelaku pasar.

“Bahkan mereka menganggap pelemahan Rupiah memang dibiarkan oleh Bank Indonesia (BI), alih-alih untuk mengurangi impor, menaikan ekspor, hingga memperbaiki current account deficit ekonomi Indonesia,” tulis Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada dalam risetnya.

Pada perdagangan Selasa (16/12) laju IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.089-5.099 dan resisten 5.115-5.130.

“Meski menawarkan peluang investasi menarik, namun belum didukung oleh sentimen yang ada dimana Rupiah masih terdepresiasi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

WKSI: IHSG Berpotensi Lanjutkan Pelemahan

Jakarta, Aktual.co — Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berada di zona merah. Seiring dengan anjloknya nilai tukar Rupiah, aksi jual pun tak terkalahkan oleh pelaku pasar.

“Bahkan mereka menganggap pelemahan Rupiah memang dibiarkan oleh Bank Indonesia (BI), alih-alih untuk mengurangi impor, menaikan ekspor, hingga memperbaiki current account deficit ekonomi Indonesia,” tulis Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada dalam risetnya.

Pada perdagangan Selasa (16/12) laju IHSG diperkirakan berada pada rentang support 5.089-5.099 dan resisten 5.115-5.130.

“Meski menawarkan peluang investasi menarik, namun belum didukung oleh sentimen yang ada dimana Rupiah masih terdepresiasi,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Menpora: Tim Sebilan Segera Bergerak

Jakarta, Aktual.co — Tim Sembilan yang dibentuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengevaluasi kinerja Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), akan segera bertindak.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengatakan tim tersebut tengah mengumpulkan data-data, apa saja yang dgunakan sebagai patokan untuk mengevaluasi PSSI.

“Kami sedang dalami semuanya. Semua lagi bergerak. Dalam artian, tidak terlalu lama lagi akan dilaksanakan (pertemuan dengan PSSI),” ungkap Menpora di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (15/12) malam.

Meski begitu, Menpora tetap tidak mau menyebutkan siapa-siapa saja yang berada di tim tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan karena Tim Sembilan akan mengungkap hal besar.

“Tidak perlu kita umumkan, kalau diumumkan takut di lobi duluan, namanya mafia besar,” tegasnya.

“Intinya, ada tugas yang tidak perlu dipublikasi. Yang penting ke depan Kemenpora mau melakukan perbaikan olahraga Indonesia termasuk PSSI,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pembentukan Tim Sembilan oleh Menpora, karena melihat hasil Timnas Indonesia (U-19 dan timnas senior) dalam pertandingan internasional yang tidak membanggakan.

Artikel ini ditulis oleh:

Menpora: Tim Sebilan Segera Bergerak

Jakarta, Aktual.co — Tim Sembilan yang dibentuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengevaluasi kinerja Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), akan segera bertindak.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, mengatakan tim tersebut tengah mengumpulkan data-data, apa saja yang dgunakan sebagai patokan untuk mengevaluasi PSSI.

“Kami sedang dalami semuanya. Semua lagi bergerak. Dalam artian, tidak terlalu lama lagi akan dilaksanakan (pertemuan dengan PSSI),” ungkap Menpora di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (15/12) malam.

Meski begitu, Menpora tetap tidak mau menyebutkan siapa-siapa saja yang berada di tim tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan karena Tim Sembilan akan mengungkap hal besar.

“Tidak perlu kita umumkan, kalau diumumkan takut di lobi duluan, namanya mafia besar,” tegasnya.

“Intinya, ada tugas yang tidak perlu dipublikasi. Yang penting ke depan Kemenpora mau melakukan perbaikan olahraga Indonesia termasuk PSSI,” pungkasnya.

Seperti diketahui, pembentukan Tim Sembilan oleh Menpora, karena melihat hasil Timnas Indonesia (U-19 dan timnas senior) dalam pertandingan internasional yang tidak membanggakan.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain