25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40570

BI: Penaikkan BBM Turunkan Defisit USD3 Miliar

Jakarta, Aktual.co — Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah dalam beberapa bulan ini mulai ada hasilnya untuk mengurangi defisit fiskal yang dialami negara. Pada 2013 Indonesia mengalami devisit ekspor-impor hingga 29 miliar dolar AS.

“Setelah ada pengurangan subsidi BBM, defisit anggaran ekspor dan impor tersebut kini menjadi 26 miliar dolar AS atau turun hingga 3 miliar dolar AS,” katanya di Banjarmasin, Senin (15/12).

Devisit tersebut terjadi, karena ekspor secara nasional mengalami penurunan yang sangat drasatis, sementara, impor terus mengalami peningkatan yang signifikan.

Nilai ekspor dari Indonesia ke berbagai negara kini turun, terutama untuk komoditas ekspor yang menjadi andalan negara ini seperti batu bara, sawit dan karet.

“Penurunannya tidak asal turun, tetapi terjun bebas seperti air terjun, sehingga kondisi tersebut membuat anggaran negara mengalami devisit yang cukup besar,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

WKSI: Rupiah Diprediksi Kian Melemah

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —  Nilai tukar Rupiah terus anjlok. Meski terdapat sentimen dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia, meningkatnya tensi geopolitik Libya, dan aksi mogok pekerja tambang minyak di Nigeria, namun belum signifikan mengimbangi penguatan Dolar AS.

“Penilaian masih berlanjutnya kenaikan BI rate dan penilaian maraknya jatuh tempo utang para korporasi turut menambah sentimen negatif,” tulis Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada dalam risetnya.

Pada Selasa (16/12) Rupiah diperkirakan di bawah target level support 12.443, yakni Rp12.623-12.588 (kurs tengah BI).

“Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju Rupiah diperkirakan dapat melanjutkan pergerakan negatifnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

WKSI: Rupiah Diprediksi Kian Melemah

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —  Nilai tukar Rupiah terus anjlok. Meski terdapat sentimen dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia, meningkatnya tensi geopolitik Libya, dan aksi mogok pekerja tambang minyak di Nigeria, namun belum signifikan mengimbangi penguatan Dolar AS.

“Penilaian masih berlanjutnya kenaikan BI rate dan penilaian maraknya jatuh tempo utang para korporasi turut menambah sentimen negatif,” tulis Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI), Reza Priyambada dalam risetnya.

Pada Selasa (16/12) Rupiah diperkirakan di bawah target level support 12.443, yakni Rp12.623-12.588 (kurs tengah BI).

“Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju Rupiah diperkirakan dapat melanjutkan pergerakan negatifnya,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Tak Umumkan Anggota Tim Sembilan, Menpora Takut Mafia

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi masih bungkam soal anggota Tim Sembilan. Hal itu karena, Menpora takut ada intervensi terhadap tim yang dibentuk untuk mengevaluasi kinerja PSSI itu.

“Tidak perlu kita umumkan, kalau diumumkan takut di lobi duluan, namanya mafia besar,” kata Imam di Wisma Kementerian Pemuda dan Olaharaga (Kemenpora), Jakarta, Senin (15/12).

Meski begitu, politisi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) itu belum bisa memastikan kapan Tim Sembilan akan bertemu dengan PSSI. “Tenang saja, gampang kalau itu (waktu pertemuan dengan PSSI),” tambahnya.

Seperti diwartakan Aktual.co sebelumnya, untuk memantau dan mengawasi kinerja PSSI, Kemenpora membentuk tim khusus atau dikenal dengan Tim Sembilan. Dibentuknya tim tersebut juga sebagai respon atas desakan masyarakat yang mengeluhkan kinerja PSSI.

Dikatakan Deputi Bidang V Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, pembentukkan tim sembilan bukan sebuah intervensi terhadap PSSI.

“Kami (Kemenpora) hanya ingin memberikan masukan kepada PSSI agar bisa mencetak timnas yang andal,” ujar Gatot, Kamis (11,12).

Artikel ini ditulis oleh:

Tak Umumkan Anggota Tim Sembilan, Menpora Takut Mafia

Jakarta, Aktual.co — Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi masih bungkam soal anggota Tim Sembilan. Hal itu karena, Menpora takut ada intervensi terhadap tim yang dibentuk untuk mengevaluasi kinerja PSSI itu.

“Tidak perlu kita umumkan, kalau diumumkan takut di lobi duluan, namanya mafia besar,” kata Imam di Wisma Kementerian Pemuda dan Olaharaga (Kemenpora), Jakarta, Senin (15/12).

Meski begitu, politisi Partai Kebangkita Bangsa (PKB) itu belum bisa memastikan kapan Tim Sembilan akan bertemu dengan PSSI. “Tenang saja, gampang kalau itu (waktu pertemuan dengan PSSI),” tambahnya.

Seperti diwartakan Aktual.co sebelumnya, untuk memantau dan mengawasi kinerja PSSI, Kemenpora membentuk tim khusus atau dikenal dengan Tim Sembilan. Dibentuknya tim tersebut juga sebagai respon atas desakan masyarakat yang mengeluhkan kinerja PSSI.

Dikatakan Deputi Bidang V Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, pembentukkan tim sembilan bukan sebuah intervensi terhadap PSSI.

“Kami (Kemenpora) hanya ingin memberikan masukan kepada PSSI agar bisa mencetak timnas yang andal,” ujar Gatot, Kamis (11,12).

Artikel ini ditulis oleh:

Pelajar Mati Lemas Akibat Tentara Israel Serang Sekolah di Dekat Nablus

Jakarta, Aktual.co — Pasukan Israel, Senin (15/12) waktu setempat, menyerang sejumlah pelajar Palestina di satu sekolah di utara Nablus, menyebabkan banyak kasus mati lemas.

Zakaria Sada, seorang aktivis pada Rabbi untuk organisasi Hak Asasi Manusia, satu organisasi rabi di Israel yang didedikasikan untuk hak asasi manusia di Israel dan wilayah pendudukan, mengatakan bahwa tentara Israel menembakkan gas air mata dan granat kejut di dalam halaman sekolah terhadap para siswa yang berbaris di depan kelas, dengan dalih melempari tentara Israel.

Serangan itu menyebarkan teror dan ketakutan di kalangan pelajar, dan banyak dari mereka tercekik, sesak nafas, karena gas air mata gas.

Tentara Israel sebelumnya melakukan berbagai serangan, dengan sengaja menggunakan dengan sembrono kekuatan mereka terhadap sekolah-sekolah dan fasilitas pendidikan di seluruh Tepi Barat, dalam pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hak para pelajar untuk mengejar pendidikan di lingkungan yang aman.

Koalisi Global untuk melindungi Pendidikan dari Serangan mengatakan, “selama situasi konflik bersenjata, serangan terhadap pendidikan dapat melanggar hukum kemanusiaan dan pidana internasional serta merupakan kejahatan perang (atau kejahatan terhadap kemanusiaan selama perang maupun damai) sebagaimana tercantum dalam Peraturan Den Haag 1907, Konvensi Jenewa 1949 dan Protokol Tambahan, Statuta Roma tentang Mahkamah Pidana Internasional, dan hukum adat kemanusiaan internasional, katanya dikutip Oana, Selasa (16/12).

Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF menyatakan bahwa, “hukum dan hak asasi manusia adalah instrumen internasional yang jelas, bukan hanya tentang kesakralan pendidikan, tetapi juga perlindungan anak yang terkena konflik.” “Konvensi PBB tentang Hak Anak berlaku untuk semua anak tanpa diskriminasi (pasal 2). Ini menegaskan kembali hak setiap anak untuk hidup (pasal 6), menekankan pada perlindungan bagi semua anak dari segala bentuk kekerasan (pasal 19) dan memperjelas hak atas pendidikan (pasal 28), menurut UNICEF.

Selama agresi Juli di Gaza, Israel membombardir beberapa sekolah yang dikelola UNRWA, yang Human Rights Watch, bersama dengan kecaman dari seluruh dunia, mengutuk sebagai “satu kejahatan perang”.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain