27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40711

Bersihkan AIIB Dari Kepentingan Penjajah

Jakarta, Aktual.co —Direktur Koalisi Anti Utang (KUA) Dani Setiawan mendesak pemerintah pimpinan Joko Widodo memastikan bahwa kerjasama Indonesia dengan Bank Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) steril dari kepentingan politik global untuk menjajah Indonesia.
Masalah politik jajahan ini, ucap Dani, adalah hal penting hanya harus didengungkan agar kerjasama Indonesia dengan AIIB tidak merusak kedaulatan Indonesia dalam hal ekonomi. Indonesia wajib hukumnya meminta AIIB melepaskan kepentingan ekonomi politik Tiongkok untuk menjajah negara-negara yang menjadi debitornya.
“Kalau sudah bergabung dengan AIIB, maka pemerintah harus mendorong governance AIIB yang setara dan transparan. Ini cara agar negara tidak dijajah melalui utang,” kata Dani kepada aktual.co, Sabtu (13/12)

Dani menyebut kerjasama ini akan memberi banyak sekali keuntungan kepada Tiongkok. Sebagai inisiator pemegang saham utama, negara ini akan berperan besar dalam mengendalikan pembiayaan infrastruktur di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Keberadaan AIIB selain mendorong dinamika baru dalam tata kelola keuangan global, perannya sangat potensial untuk menggusur pengaruh bank dunia dan ADB yang sangat dipengaruhi oleh kepentingan AS dan Jepang.
“Dari sisi politik ini yang terjadi. Makanya kita harus waspada terhadap kepentingan terselubung yang merugikan negara,” tuntas Dani. M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Bersihkan AIIB Dari Kepentingan Penjajah

Jakarta, Aktual.co —Direktur Koalisi Anti Utang (KUA) Dani Setiawan mendesak pemerintah pimpinan Joko Widodo memastikan bahwa kerjasama Indonesia dengan Bank Pembiayaan Pembangunan Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure Investment Bank/AIIB) steril dari kepentingan politik global untuk menjajah Indonesia.
Masalah politik jajahan ini, ucap Dani, adalah hal penting hanya harus didengungkan agar kerjasama Indonesia dengan AIIB tidak merusak kedaulatan Indonesia dalam hal ekonomi. Indonesia wajib hukumnya meminta AIIB melepaskan kepentingan ekonomi politik Tiongkok untuk menjajah negara-negara yang menjadi debitornya.
“Kalau sudah bergabung dengan AIIB, maka pemerintah harus mendorong governance AIIB yang setara dan transparan. Ini cara agar negara tidak dijajah melalui utang,” kata Dani kepada aktual.co, Sabtu (13/12)

Dani menyebut kerjasama ini akan memberi banyak sekali keuntungan kepada Tiongkok. Sebagai inisiator pemegang saham utama, negara ini akan berperan besar dalam mengendalikan pembiayaan infrastruktur di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Keberadaan AIIB selain mendorong dinamika baru dalam tata kelola keuangan global, perannya sangat potensial untuk menggusur pengaruh bank dunia dan ADB yang sangat dipengaruhi oleh kepentingan AS dan Jepang.
“Dari sisi politik ini yang terjadi. Makanya kita harus waspada terhadap kepentingan terselubung yang merugikan negara,” tuntas Dani. M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Kurikulum 2013 Bisa Berantas Calo Pendidikan

Jakarta, Aktual.co — Juru Bicara Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, kurikulum 2013 yang diterapkan pada masa M. Nuh sebenarnya berhasil memberantas calo di dunia pendidikan yang mengambil untung dari sistem yang longgar.

“Dulu kan tidak ada kurikulum pendidikan yang benar-benar baku secara nasional. Makanya ada bisnis buku semacam LKS yang sebenarnya tidak jelas isi dan arahnya namun menjadi proyek di beberapa tempat,” ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/12).

Dengan diterapkannya Kurikulum 2013, maka hal-hal semacam ini tak ada lagi karena pengadaan buku langsung dari sekolah-sekolah sedangkan isinya dibuat secara nasional.

“Jadi kurikulum 2013 sukses memberantas praktik pengadaan buku dan sebagainya yang tidak jelas,” ucapnya.

Selama ini, buku-buku pelajaran dalam kurikulun 2013 didistribusikan langsung melalui sekolah-sekolah dengan memakai dana BOS. Setiap sekolah membeli buku ke penerbit yang menang lelang sehingga para murid tidak perlu keluar biaya untuk beli buku.

“Jadi selama ini siswa terbantu karena tidak harus beli buku. Tapi pemang penerapannya belum merata ke semua daerah karena masih dalam proses,” ucapnya.

Dengan kebijakan Mendikbud agar kembali memberlakukan kurikulun 2006, kata Ibnu, maka dapat dipastikan sekolah-sekolah harus kembali membeli buku sebagai pengganti kurikulum 2013.

“Ini tentu membutuhkan biaya lagi. Tapi soal materi kurikulum 2006 ini masih ada di sekolah-sekolah. Tinggal cetak lagi saja,” tuntas Ibnu. /M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Kurikulum 2013 Bisa Berantas Calo Pendidikan

Jakarta, Aktual.co — Juru Bicara Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, kurikulum 2013 yang diterapkan pada masa M. Nuh sebenarnya berhasil memberantas calo di dunia pendidikan yang mengambil untung dari sistem yang longgar.

“Dulu kan tidak ada kurikulum pendidikan yang benar-benar baku secara nasional. Makanya ada bisnis buku semacam LKS yang sebenarnya tidak jelas isi dan arahnya namun menjadi proyek di beberapa tempat,” ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/12).

Dengan diterapkannya Kurikulum 2013, maka hal-hal semacam ini tak ada lagi karena pengadaan buku langsung dari sekolah-sekolah sedangkan isinya dibuat secara nasional.

“Jadi kurikulum 2013 sukses memberantas praktik pengadaan buku dan sebagainya yang tidak jelas,” ucapnya.

Selama ini, buku-buku pelajaran dalam kurikulun 2013 didistribusikan langsung melalui sekolah-sekolah dengan memakai dana BOS. Setiap sekolah membeli buku ke penerbit yang menang lelang sehingga para murid tidak perlu keluar biaya untuk beli buku.

“Jadi selama ini siswa terbantu karena tidak harus beli buku. Tapi pemang penerapannya belum merata ke semua daerah karena masih dalam proses,” ucapnya.

Dengan kebijakan Mendikbud agar kembali memberlakukan kurikulun 2006, kata Ibnu, maka dapat dipastikan sekolah-sekolah harus kembali membeli buku sebagai pengganti kurikulum 2013.

“Ini tentu membutuhkan biaya lagi. Tapi soal materi kurikulum 2006 ini masih ada di sekolah-sekolah. Tinggal cetak lagi saja,” tuntas Ibnu. /M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Rhenald Kasali: Jangan Terburu-buru Ubah Kurikulum

Jakarta, Aktual.co —Pemerhati masalah pendidikan Rhenald Kasali meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan jangan terburu-buru mengubah pemberlakuan kurikulum 2013 untuk kembali ke kurikulum 2006.

Segala sesuatu itu butuh proses sehingga kebijakan baru jangan melompati proses yang sudah jalan. “Pembenahan memang harus selalu dan terus dilakukan. Tapi jangan terburu-buru. Kan semua butuh proses makanya dalam proses itulah kita lakukan pembenahan,” kata  Rhenald dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/12).

Menurut Rhenald mengelola, pendidikan adalah masalah sulit yang harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai kebijakan-kebijakan di dunia pendidikan digampang-gampangkan sehingga pembenahannya terkesan asal-asalan.

“Belajar itu susah, makanya harus sabar. Sebab belajar itu melelahkan namun harus terus dilakukan,” ujarnya.

Renald juga mengkritisi sistem pendidikan saat ini yang cenderung mengajarkan tentang hapalan tanpa memperbanyak stimulus kepada siswa-siswi untuk mengasah pemikiran.

“Misalnya saja pelajaran sejarah, para siswa paling diajari menghapal tahun berapa Kemerdekaan, tahun berapa Perang Dipenogoro dan seterusnya. Tapi kenapa ada perang Diponegoro? itu sepertinya kurang ditanamkan sejak awal. Ini hanya contoh,” tandasnya.

Dengan cara pendidikan yang seperti ini, lanjut dia, para siswa hanya menjadi orang pintar dalam pengetahun tapi tidak cakap dalam pergaulan. Padahal yang dibutuhkan dalam menghadapi era masa depan adalah kecakapan dalam dua hal ini.

“Selain berpengetahuan luas, juga harus pintar membangun hubungan dengan orang. Harus punya empati pada sesama,” tukas Rhenald./M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Rhenald Kasali: Jangan Terburu-buru Ubah Kurikulum

Jakarta, Aktual.co —Pemerhati masalah pendidikan Rhenald Kasali meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan jangan terburu-buru mengubah pemberlakuan kurikulum 2013 untuk kembali ke kurikulum 2006.

Segala sesuatu itu butuh proses sehingga kebijakan baru jangan melompati proses yang sudah jalan. “Pembenahan memang harus selalu dan terus dilakukan. Tapi jangan terburu-buru. Kan semua butuh proses makanya dalam proses itulah kita lakukan pembenahan,” kata  Rhenald dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (13/12).

Menurut Rhenald mengelola, pendidikan adalah masalah sulit yang harus diperhatikan pemerintah. Jangan sampai kebijakan-kebijakan di dunia pendidikan digampang-gampangkan sehingga pembenahannya terkesan asal-asalan.

“Belajar itu susah, makanya harus sabar. Sebab belajar itu melelahkan namun harus terus dilakukan,” ujarnya.

Renald juga mengkritisi sistem pendidikan saat ini yang cenderung mengajarkan tentang hapalan tanpa memperbanyak stimulus kepada siswa-siswi untuk mengasah pemikiran.

“Misalnya saja pelajaran sejarah, para siswa paling diajari menghapal tahun berapa Kemerdekaan, tahun berapa Perang Dipenogoro dan seterusnya. Tapi kenapa ada perang Diponegoro? itu sepertinya kurang ditanamkan sejak awal. Ini hanya contoh,” tandasnya.

Dengan cara pendidikan yang seperti ini, lanjut dia, para siswa hanya menjadi orang pintar dalam pengetahun tapi tidak cakap dalam pergaulan. Padahal yang dibutuhkan dalam menghadapi era masa depan adalah kecakapan dalam dua hal ini.

“Selain berpengetahuan luas, juga harus pintar membangun hubungan dengan orang. Harus punya empati pada sesama,” tukas Rhenald./M Sahlan

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain