25 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40733

Deteksi Keberadaan Ikan, KKP Siapkan Aplikasi Android

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah menyiapkan aplikasi di ponsel pintar bersistem operasi Android yang dapat digunakan oleh nelayan untuk mendeteksi keberadaan ikan, kata Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KKP Aryo Hanggono.

“Kita sekarang sedang menyiapkan aplikasi Android untuk (menunjang teknologi pendeteksi ikan) Seapodym,” kata Aryo di Jakarta, Jumat (12/12).

Aplikasi tersebut, kata Aryo, akan terintegrasi dengan teknologi pendeteksi keberadaan milik KKP bernama Seapodym yang dapat memetakan lokasi ikan.

Seapodym yang mampu mendeteksi lokasi keberadaan ikan dengan menggunakan satelit dapat memberikan informasi kepada nelayan melalui aplikasi Android titik koordinat keberadaan ikan.

Teknologi tersebut, jelas Aryo, dapat mendeteksi keberadaan zooplankton, micronekton (udang, cumi, lobster), dan beberapa jenis ikan seperti tuna sirip kuning, bigeye, dan skipjack.

“Dengan begitu akan memudahkan nelayan untuk mendatangi lokasi keberadaan ikan, tidak perlu mencari ikan terlebih dulu. Sekarang smartphone sudah murah kan,” kata dia.

Aryo mengatakan, saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahap pengembangan dan akan dirilis pada 2015 mendatang.

“Sekarang masih dikembangkan. Mungkin (dirilis) tahun depan lah, semester pertama tahun 2015,” ujar Aryo.

Untuk saat ini, informasi keberadaan ikan yang didapat dari teknologi Seapodym disampaikan ke nelayan dengan menggunakan pesan singkat atau SMS.

“Saat ini di Indramayu dinas perikanan setempat mengirimkan sms pada nelayan yang berisi informasi koordinat lokasi keberadaan ikan. Itu berhasil menghemat 30 persen bahan bakar dan meningkatkan tangkapan ikan sebanyak 60 persen,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Polisi Bersihkan Blokade di Pusat Kota Hong Kong, Ratusan Aktivis Ditahan

Jakarta, Aktual.co — Sekitar dua ratus aktivis di Hong Kong ditangkap, setelah polisi membersihkan kemah demonstran pro demokrasi yang berpusat di admiralty.
Dilansir dari BBC News, Pembongkaran dilakukan pihak kepolisian secara damai, namun para aktivis berjanji akan tetap melakukan unjuk rasa dengan bentuk pembangkangan sipil.
Pihak kepolisian memulai operasi pembersihan pada Kamis (11/12) pagi, dimana aki protes sebelumnya berlangsung dalam jangka waktu lama.
Demonstran berkurang dalam beberapa minggu terakhir, yang sebelumnya mencapai ribuan pada bulan September.
Aktivis menuntut Beijing agar pemilihan umum 2017 berlangsung bebas di wilayah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Polisi Bersihkan Blokade di Pusat Kota Hong Kong, Ratusan Aktivis Ditahan

Jakarta, Aktual.co — Sekitar dua ratus aktivis di Hong Kong ditangkap, setelah polisi membersihkan kemah demonstran pro demokrasi yang berpusat di admiralty.
Dilansir dari BBC News, Pembongkaran dilakukan pihak kepolisian secara damai, namun para aktivis berjanji akan tetap melakukan unjuk rasa dengan bentuk pembangkangan sipil.
Pihak kepolisian memulai operasi pembersihan pada Kamis (11/12) pagi, dimana aki protes sebelumnya berlangsung dalam jangka waktu lama.
Demonstran berkurang dalam beberapa minggu terakhir, yang sebelumnya mencapai ribuan pada bulan September.
Aktivis menuntut Beijing agar pemilihan umum 2017 berlangsung bebas di wilayah tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR Komisi X: Anies Baswedan Tak Tegas

Malang, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi X DPR RI bidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Ridwan Hisjam mengatakan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tidak tegas dalam melakukan pencabutan kurikulum 2013.
Sikap Kementerian yang mencabut kurikulum 2013 bagi sekolah yang belum mampu melaksanakan, serta meneruskan kurikulum bagi sekolah yang secara sumber daya manusia sudah mampu, dapat mengacaukan pendidikan di Indonesia.
“Saya sebut menteri tidak tegas bila melakukan pencabutan seperti itu, dan itu akan mengacaukan pendidikan,” kata Ridwan Hisjam, Jumat (12/12).
Menurutnya, kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 sangat berbeda jauh, sedangkan bila kembali pada tujuan kurikulum pendidikan hal yang pokok adalah output daripada siswa.
“Jika satunya gunakan kurikulum 2006 dan satunya 2013 sangat berbeda outputnya,” terangnya.
Harusnya, lanjut Ridwan, bila ingin mengembalikan kepada kurikulum 2006 harus dipukul rata, namun dibarengi dengan sosialiasasi kurikulum 2013 yang baik selama dua tahun hingga semua sekolah siap menerapkannya.

Artikel ini ditulis oleh:

DPR Komisi X: Anies Baswedan Tak Tegas

Malang, Aktual.co — Wakil Ketua Komisi X DPR RI bidang Pendidikan, Olahraga dan Pemuda, Ridwan Hisjam mengatakan bahwa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan tidak tegas dalam melakukan pencabutan kurikulum 2013.
Sikap Kementerian yang mencabut kurikulum 2013 bagi sekolah yang belum mampu melaksanakan, serta meneruskan kurikulum bagi sekolah yang secara sumber daya manusia sudah mampu, dapat mengacaukan pendidikan di Indonesia.
“Saya sebut menteri tidak tegas bila melakukan pencabutan seperti itu, dan itu akan mengacaukan pendidikan,” kata Ridwan Hisjam, Jumat (12/12).
Menurutnya, kurikulum 2013 dan kurikulum 2006 sangat berbeda jauh, sedangkan bila kembali pada tujuan kurikulum pendidikan hal yang pokok adalah output daripada siswa.
“Jika satunya gunakan kurikulum 2006 dan satunya 2013 sangat berbeda outputnya,” terangnya.
Harusnya, lanjut Ridwan, bila ingin mengembalikan kepada kurikulum 2006 harus dipukul rata, namun dibarengi dengan sosialiasasi kurikulum 2013 yang baik selama dua tahun hingga semua sekolah siap menerapkannya.

Artikel ini ditulis oleh:

Kejagung Tutup Rapat Pemilik 10 Rekening Mencurigakan

Jakarta, Aktual.co —Kejaksaan Agung (Kejagung) masih enggan membeberkan pemilik 10 rekening mencurigakan hasil penelusuran Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
“Nanti saja lah kalau sudah ada keterangan,” ujar Direktur Penyidikan pada Jampidsus Suyadi di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (12/12),
Lantas, apakah ke-10 rekening yang disebut-sebut transaksinya mencurigakan itu milik sejumlah kepala daerah.
Suyadi mengaku pihaknya masih mendalami rekening-rekening tersebut dan sempat mengatakan, bahwa ke-10 rekening “gendut” itu bukan milik sejumlah kepala daerah.
“Itu bukan kepala daerah itu, nanti saja lah,” timpal Suyadi saat disinggung terkait kepemilikan rekening tersebut.
Termasuk saat media menanyakan, apakah rekening itu milik belasan tersangka proyek pengadaan dan pembangunan Gardu Induk PLN yang kini tengah disidik Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, Suyadi masih tak mau menyampaikannya.
“Kalau Kejati pasti yang logisnya di DKI. Tanyakan dulu sama Pak Kajati (M Adi Toegarisman-Red.) ya. Yang jelas wilayah beliau DKI Jakarta,” ungkap Suyadi.
Tak hilang trik, awak media terus menyebut beberapa kasus korupsi yang ditangani Penyidik Pidana Khusus Gedung Bundar, di antaranya kasus dugaan korupsi pengadaan 5 unit pemandam kebakaran (damkar) senilai Rp 63 milyar di Angkasa Pura I.
Namun Suyadi tetap tidak mau membocorkannya. Ia hanya mengatakan, bahwa penyidikan kasus yang sudah menjadikan Direktur Utama Angkasa Pura I, Tommy Soetomo dan Direktur PT Scientek Computindo, Hendra Liem sebagai tersangka itu masih terus berjalan.
“Masih berjalan itu sih. Ditunggu saja lah ya. Nanti dilihat ya perkembangannya,” kata Suyadi.
‪Saat awak media kembali menanyakan apakah rekening gendut itu milik kepala daerah, Suyadi masih menyampaikan keterangan yang hampir sama.
“Itu bukan kepala daerah. Cuma beberapa laporan saja sudah lama itu kita buka lagi. Kebetulan ada yang kepala daerah. Setahu saya baru satu yang kepala daerah. Selain itu tidak ada,” tandasnya.‬
Meski sempat memberikan sedikit bocoran, tapi Suyadi tetap tidak mau menyebut nama kepala daerah tersebut.
“Yang jelas nanti kalau sudah ada perkembangan, ya gulirkan saja lah. Itu baru berjalan segitu sudah saya blow up nanti malah kabur. Itu kan baru penyelidikan‬,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain