31 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40759

Kinerja 30 Perusahaan Daerah Air Minum Meningkat

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —Kinerja sebanyak 30 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dinyatakan meningkat karena pendampingan yang dilakukan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) selama periode 2014.
“Ada 30 PDAM yang meningkat kinerjanya sepanjang tahun ini,” kata Ketua BPPSPAM Tamin M. Zakaria Amin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (12/12).
Ia menjelaskan, 30 PDAM yang meningkat kinerjanya, kebanyakan merupakan PDAM Kurang Sehat dan Sakit, yang kinerjanya meningkat menjadi Sehat.
Menurut dia, terjadinya peningkatan ini disebabkan beberapa hal antara lain pendampingan yang terus menerus yang dilakukan BPPSPAM.
Selain itu, lanjutnya, adanya dukungan dari kepala daerah dan direksi PDAM dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada. “Kami menghimbau kepada kepala daerah memberikan dukungan politik dalam pengembangan SPAM. Kalau ada dukungan kepala daerah, 60 persen masalah selesai,” katanya.
Ia juga mengutarakan harapannya agar Direktur PDAM mempunyai jiwa kewirausahaan karena sebenarnya peluang banyak sekali tinggal bagaimana menangkap peluang itu.
Agar dapat meningkatkan kinerjanya, ujar dia, PDAM juga sudah seharusnya melakukan investasi guna dapat tumbuh dan berkembang.
“Kami juga berharap direksi selalu meningkat sumber daya manusianya, oleh karena pelayanan air minum adalah ‘local service’ (pelayanan lokal), sehingga dibutuhkan SDM yang baik,” katanya.
Sementara terkait langkah yang akan dilakukan tahun depan, menurut Tamin BPPSPAM akan fokus pada upaya untuk mencapai PDAM yang memiliki kinerja Sehat 100 persen pada 2019.
Untuk mencapai target tersebut BPPSPAM terus melakukan berbagai upaya diantaranya mendorong PDAM untuk meningkatkan cakupan pelayanannya dan mendorong penyelesaian utang PDAM.
Sebelumnya, BPPSPAM terus mendorong PDAM termasuk perusahaan air minum swasta seperti PT Aetra Air Jakarta untuk mencapai target akses air minum 100 persen pada tahun 2019 mendatang. “Saya juga mendorong pada Aetra Jakarta, untuk tidak cepat puas dengan pencapaian yang sudah dilakukan. Harus mencari sesuatu yang baru,” kata Ketua BPPSAM Tamin Zakaria Amin.
Ia mengingatkan bahwa perusahaan air minum swasta yang melayani sebagian wilayah Jakarta ini cakupan pelayanannya baru mencapai 58 persen, sedangkan tingkat kehilangan airnya pada 2014 mencapai 41,60 persen.
Dengan tingkat kehilangan air yang melebihi rata-rata nasional yaitu sebesar 20 persen, ujar dia, maka PT Aetra dinilai harus terus berinovasi untuk mengurangi tingkat kehilangan air dan meningkatkan cakupan layanannya.
Apalagi dengan menekan tingkat kehilangan air, menurut dia, maka semakin banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan air, dan biaya per unit bisa ditekan. “Tingkatkan terus koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dengan PAM Jaya,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Kinerja 30 Perusahaan Daerah Air Minum Meningkat

Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —Kinerja sebanyak 30 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dinyatakan meningkat karena pendampingan yang dilakukan Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) selama periode 2014.
“Ada 30 PDAM yang meningkat kinerjanya sepanjang tahun ini,” kata Ketua BPPSPAM Tamin M. Zakaria Amin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (12/12).
Ia menjelaskan, 30 PDAM yang meningkat kinerjanya, kebanyakan merupakan PDAM Kurang Sehat dan Sakit, yang kinerjanya meningkat menjadi Sehat.
Menurut dia, terjadinya peningkatan ini disebabkan beberapa hal antara lain pendampingan yang terus menerus yang dilakukan BPPSPAM.
Selain itu, lanjutnya, adanya dukungan dari kepala daerah dan direksi PDAM dapat memanfaatkan peluang-peluang yang ada. “Kami menghimbau kepada kepala daerah memberikan dukungan politik dalam pengembangan SPAM. Kalau ada dukungan kepala daerah, 60 persen masalah selesai,” katanya.
Ia juga mengutarakan harapannya agar Direktur PDAM mempunyai jiwa kewirausahaan karena sebenarnya peluang banyak sekali tinggal bagaimana menangkap peluang itu.
Agar dapat meningkatkan kinerjanya, ujar dia, PDAM juga sudah seharusnya melakukan investasi guna dapat tumbuh dan berkembang.
“Kami juga berharap direksi selalu meningkat sumber daya manusianya, oleh karena pelayanan air minum adalah ‘local service’ (pelayanan lokal), sehingga dibutuhkan SDM yang baik,” katanya.
Sementara terkait langkah yang akan dilakukan tahun depan, menurut Tamin BPPSPAM akan fokus pada upaya untuk mencapai PDAM yang memiliki kinerja Sehat 100 persen pada 2019.
Untuk mencapai target tersebut BPPSPAM terus melakukan berbagai upaya diantaranya mendorong PDAM untuk meningkatkan cakupan pelayanannya dan mendorong penyelesaian utang PDAM.
Sebelumnya, BPPSPAM terus mendorong PDAM termasuk perusahaan air minum swasta seperti PT Aetra Air Jakarta untuk mencapai target akses air minum 100 persen pada tahun 2019 mendatang. “Saya juga mendorong pada Aetra Jakarta, untuk tidak cepat puas dengan pencapaian yang sudah dilakukan. Harus mencari sesuatu yang baru,” kata Ketua BPPSAM Tamin Zakaria Amin.
Ia mengingatkan bahwa perusahaan air minum swasta yang melayani sebagian wilayah Jakarta ini cakupan pelayanannya baru mencapai 58 persen, sedangkan tingkat kehilangan airnya pada 2014 mencapai 41,60 persen.
Dengan tingkat kehilangan air yang melebihi rata-rata nasional yaitu sebesar 20 persen, ujar dia, maka PT Aetra dinilai harus terus berinovasi untuk mengurangi tingkat kehilangan air dan meningkatkan cakupan layanannya.
Apalagi dengan menekan tingkat kehilangan air, menurut dia, maka semakin banyak masyarakat yang bisa memanfaatkan air, dan biaya per unit bisa ditekan. “Tingkatkan terus koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dengan PAM Jaya,” katanya

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

KPK Periksa Dorojatun Kuncoro Jakti Terkait Kasus BLBI

Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Megawati Soekarnoputri, Dorodjaton Kuncoro Jakti dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (12/12/2014). Pemanggilan Dorodjaton terkait penyelidikan dugaan korupsi Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). AKTUAL/JUNAIDI MAHBUB

Terkait Kebocoran BBM Subsidi, Dirut Pertamina Siap Tindak Oknum Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Pertamina Persero, Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan akan menindak karyawannya jika benar tersangkut masalah kebocoran Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu ia sampaikan usai acara konferensi pers penyerahan penyediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi dari BPH Migas ke PT Pertamina dan PT AKR.

“Kalau ada yang tahu, tolong kasih tahu saya nanti akan saya tindak,” ujar Dwi di Kantor BPH Migas Jakarta, Jumat (12/12).

Lebih lanjut, ketika wartawan Aktual memberikan nama-nama oknum Pertamina yang menurut informasi terkait kasus kebocoran BBM, seperti Abob pada kasus di Batam dan Yoyok pada kasus kebocoran BBM di Surabaya. Terkait hal tersebut, Dwi menyatakan akan segera mengevaluasinya.

“Ya nanti kita lihat lagi, kalau memang terbukti akan segera kita evaluasi,” pungkasnya.

untuk diketahui, Direktorat Polair kepolisian daerah Kepri menangkap dua kapal tanker yang tengah melakukan “kencing” BBM solar bersubsidi di perairan Pulau Buluh, Sagulung, pada 20 September lalu.

Dua kapal tanker tersebut yakni MT Aspacesun dan MT Advest II. Dalam penangkapan itu, Polair mengamankan sebanyak 300 ton BBM jenis solar dari kedua kapal yang sedang melakukan pemindahan minyak ship to ship (STS).

“Kedua kapal mini tangker (MT) yang mengangkut 300 ton itu, diamankan saat Polair Polda Kepri menggelar operasi rutin di perairan sekitar Batam,” jelas Direktur Polair Polda Kepri, Kombes Pol Hero Henrianto.

Namun, saat kedua kapal tersebut kita periksa dokumen pemindahan BBM STSnya, mereka tidak memiliknya. Lantas kapal serta kapten dan nakoda dibawa ke Polair Polda Kepri, Sekupang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Perlu diketahui, dua kapal tanker tersebut informasinya merupakan milik Acai yang merupakan tangan kanan Mahbub alias Abob yang ditangkap mabes Polri.
 
Ketika dikonfirmasi, Hero membantah penangkapan tanker Aspacesun itu terkait penangkapan kapal mini tanker milik Acai. “Kapal milik Acai masih dalam pengembangan karena baru kami tangkap,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Terkait Kebocoran BBM Subsidi, Dirut Pertamina Siap Tindak Oknum Pertamina

Jakarta, Aktual.co — Direktur Utama PT Pertamina Persero, Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan akan menindak karyawannya jika benar tersangkut masalah kebocoran Bahan Bakar Minyak (BBM). Hal itu ia sampaikan usai acara konferensi pers penyerahan penyediaan dan pendistribusian BBM bersubsidi dari BPH Migas ke PT Pertamina dan PT AKR.

“Kalau ada yang tahu, tolong kasih tahu saya nanti akan saya tindak,” ujar Dwi di Kantor BPH Migas Jakarta, Jumat (12/12).

Lebih lanjut, ketika wartawan Aktual memberikan nama-nama oknum Pertamina yang menurut informasi terkait kasus kebocoran BBM, seperti Abob pada kasus di Batam dan Yoyok pada kasus kebocoran BBM di Surabaya. Terkait hal tersebut, Dwi menyatakan akan segera mengevaluasinya.

“Ya nanti kita lihat lagi, kalau memang terbukti akan segera kita evaluasi,” pungkasnya.

untuk diketahui, Direktorat Polair kepolisian daerah Kepri menangkap dua kapal tanker yang tengah melakukan “kencing” BBM solar bersubsidi di perairan Pulau Buluh, Sagulung, pada 20 September lalu.

Dua kapal tanker tersebut yakni MT Aspacesun dan MT Advest II. Dalam penangkapan itu, Polair mengamankan sebanyak 300 ton BBM jenis solar dari kedua kapal yang sedang melakukan pemindahan minyak ship to ship (STS).

“Kedua kapal mini tangker (MT) yang mengangkut 300 ton itu, diamankan saat Polair Polda Kepri menggelar operasi rutin di perairan sekitar Batam,” jelas Direktur Polair Polda Kepri, Kombes Pol Hero Henrianto.

Namun, saat kedua kapal tersebut kita periksa dokumen pemindahan BBM STSnya, mereka tidak memiliknya. Lantas kapal serta kapten dan nakoda dibawa ke Polair Polda Kepri, Sekupang untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Perlu diketahui, dua kapal tanker tersebut informasinya merupakan milik Acai yang merupakan tangan kanan Mahbub alias Abob yang ditangkap mabes Polri.
 
Ketika dikonfirmasi, Hero membantah penangkapan tanker Aspacesun itu terkait penangkapan kapal mini tanker milik Acai. “Kapal milik Acai masih dalam pengembangan karena baru kami tangkap,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Dishub Sepakati Kenaikan Tarif Non Ekonomi Sebesar Rp 1.500

Jakarta, Aktual.co —Dinas Perhubungan DKI Jakarta bersama dengan para pengusaha angkutan telah menyepakati kenaikan tarif untuk angkutan non ekonomi sebesar Rp1.500.

“Menyusul kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, maka tarif angkutan umum, baik ekonomi maupun non ekonomi harus ikut disesuaikan,” kata Kepala Dishub DKI Muhammad Akbar di Jakarta, Jumat (12/12).

Menurut pria yang akrab disapa Akbar itu, tarif angkutan non ekonomi yang mengalami kenaikan, antara lain taksi, Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dan Bus Kota Terintegrasi Busway (BKTB).

“Kenaikan angkutan umum reguler non ekonomi sudah dimulai sejak minggu lalu. berbeda dengan kenaikan tarif angkutan ekonomi, kebijakan kenaikan tarif angkutan non ekonomi tidak memerlukan peraturan gubernur,” ujar Akbar.

Ia menuturkan kenaikan yang disepakati untuk tarif bus AC, seperti APTB, BKTB, Kopaja AC adalah sebesar Rp1.500, namun masing-masing moda transportasi tersebut memiliki tarif yang berbeda-beda.

“Seperti misalnya tarif Kopaja AC yang semula sebesar Rp5.000, saat ini menjadi Rp6.500. Kemudian, tarif APTB Bekasi dari semula Rp8.500 menjadi Rp10.000,” tutur Akbar.

Sementara itu, Kepala Bidang Angkutan Darat Dishub DKI Emanuel Kristanto mengungkapkan selain bus AC, kenaikan tarif juga terjadi pada angkutan taksi, yakni dari semula tarif awal Rp7.000 menjadi Rp8.500.

“Untuk tarif batas taksi sebesar Rp8.500, tarif batas bawah Rp7.500 dan tarif tunggu per jam taksi Rp55.000. Perhitungannya dilakukan sesuai dengan jarak per kilometer,” ungkap Emanuel.

Sedangkan, lanjut dia, untuk tarif per kilometer yang disepakati yaitu Rp4.600 untuk batas atas dan batas bawah Rp4.000. Sebelumnya, sempat diusulkan tarif awal taksi hingga Rp13.000. Namun, karena dinilai terlalu mahal, maka diturunkan menjadi Rp11.000.

“Akan tetapi, tarif tersebut ternyata juga dinilai masih terlalu tinggi karena kenaikan BBM hanya 3.000 saja. Akhirnya, tarif yang disepakati adalah sebesar Rp8.500,” tambah Emanuel.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Berita Lain