27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40865

Kejaksaan Kembali Tahan Pelaku Korupsi, Total Kini 99 Tersangka

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menahan 12 tersangka dari berbagai tindak pidana korupsi. Sebelumnya korps Adhyaksa telah menahan sebanyak 87 tersangka korupsi menjelang peringatan Hari Anti Korupsi dunia 9 Desember 2014 kemarin.
“87 ditambah 11, ditambah lagi satu dari Kejagung yang berkaitan dengan kasus korupsi bus transjakarta sehingga semua 99 orang,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Tribagus Spontana di kantornya, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/12).
12 orang tersangka baru itu, kata Tony, diantaranya sembilan berasal dari Kejati Bali, dua dari Kejati Sulawesi Tengah, dan satu dari Kejagung. “98 masih dalam penyidikan. Kalau mereka ditahan nantinya akan memperlancar proses penahanan perkaranya,” terangnya.
Sebelumnya Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Suyadi menyebutkan, penahanan ini dimaksudkan agar kepastian hukum para tersangka tercapai.
“Kalau kita bicara simbolik percepatan pemberantasan korupsi ada penahanan serentak dalam sehari. Dengan dilakukan penahanan paksa jadi kepastian hukum dapat tercapai,” ujar Suyadi.
Dia menjelaskan dari jumlah 87 orang tersangka, sebanyak 85 orang ditahan di rumah tahanan (Rutan), dua orang lainnya dikenakan status tahanan kota.
Rinciannya, terdiri empat tersangka ditahan oleh Kejagung dalam perkara penggadaan peralatan Fakultas Farmasi dan Peralatan USU, tahun anggaran 2010, termasuk satu tersangka kasus penggadaan dan peremajaan Bus TransJakarta 2012.
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh sebanyak dua tersangka, Kejati Sumut (3), Kejati Sumbar (2), Kejati Riau (6), Kejati Babel (2), Kejati Lampung (3), Kejati DKI (1), Kejati Jabar (2), Kejati Jateng (6), Kajati Kalsel (6), Kaltim (2), Kejati Sulut (6),
Kejati Sulteng (4), Kejati Sultra (5), Kejati Sulsel (3), Kejati NTT (5) dan Kejati Maluku (2). Kejati yang tidak menahan, adalah Kejati Kepulauan Riau, Kejati Jambi, Kejati Sumsel, Kejati Yogyakarta, Kejati Jatim, Kejati Kalbar, Kejati Kalteng, Kejati Bali, Kejati NTB, Kejati Maluku Utara dan Kejati Papua.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Belasan Pelukis Perempuan Filipina Helat Pameran di Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 13 perempuan Filipina yang tinggal di Indonesia menggelar pameran lukisan bertajuk ‘The 10th Anniversary Exhibition: The Filipino Women for Art’ di Duta Fine Arts Gallery, Kemang Utara, Jakarta Selatan, 9-16 Desember 2014.

“Tujuh lukisan saya ikut dipamerkan. Saya sudah menghasilkan lebih dari 150 lukisan,” Noreen M. Flores, salah satu peserta pameran dan pendiri perkumpulan “Filipino Women for Art”, mengatakan di Jakarta, Rabu.

Pameran itu memajang 50 lukisan karya Maria Lucia Sibuyo, Joy de Leon, Analyn Fumar, Maria Roselita Fernandez, Cean de Vries, Irish Carcia, Karina De Leon, Tess Pantoja, Tenette Peralta Racho, Joycelyn Armedi Enerio, Noreen M. Flores, Nonthe Ticoalu, dan Connie Nartates.

Seorang pelukis lainnya yang tinggal di Indonesia sejak 1991, Tess Pantoja mempunyai empat orang anak yang semuanya menjadi seniman. Ia biasanya melukis dengan menggunakan cat minyak, dan kini menghasilkan karya seni bergaya impresionis.

Noreen M. Flores, yang berprofesi sebagai penulis lepas dan pernah menjadi check-editor berita bahasa Inggris di LKBN Antara dari 1993 hingga 1999, tertarik untuk melukis karena dia menyukai bermain dengan cahaya dan warna. September lalu, ia mengadakan pameran lukisan solo di Beaux Art Gallery di New York, AS.

Tinggal di Jakarta sejak 1992 dan sering berkunjung ke Bali, Noreen banyak mendapat inspirasi dari budaya dan pemandangan alam Bali. Ia berharap suatu hari dapat tinggal di Bali karena ia sangat menyukai Pulau Dewata tersebut.

Sebagian besar lukisan yang dipamerkan ditawarkan kepada peminat dengan harga antara Rp1,1 juta hingga Rp30 juta.

Kedubes Filipina di Jakarta mencatat sekitar 4.000 anggota masyarakat Filipina yang tinggal di Indonesia saat ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Belasan Pelukis Perempuan Filipina Helat Pameran di Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 13 perempuan Filipina yang tinggal di Indonesia menggelar pameran lukisan bertajuk ‘The 10th Anniversary Exhibition: The Filipino Women for Art’ di Duta Fine Arts Gallery, Kemang Utara, Jakarta Selatan, 9-16 Desember 2014.

“Tujuh lukisan saya ikut dipamerkan. Saya sudah menghasilkan lebih dari 150 lukisan,” Noreen M. Flores, salah satu peserta pameran dan pendiri perkumpulan “Filipino Women for Art”, mengatakan di Jakarta, Rabu.

Pameran itu memajang 50 lukisan karya Maria Lucia Sibuyo, Joy de Leon, Analyn Fumar, Maria Roselita Fernandez, Cean de Vries, Irish Carcia, Karina De Leon, Tess Pantoja, Tenette Peralta Racho, Joycelyn Armedi Enerio, Noreen M. Flores, Nonthe Ticoalu, dan Connie Nartates.

Seorang pelukis lainnya yang tinggal di Indonesia sejak 1991, Tess Pantoja mempunyai empat orang anak yang semuanya menjadi seniman. Ia biasanya melukis dengan menggunakan cat minyak, dan kini menghasilkan karya seni bergaya impresionis.

Noreen M. Flores, yang berprofesi sebagai penulis lepas dan pernah menjadi check-editor berita bahasa Inggris di LKBN Antara dari 1993 hingga 1999, tertarik untuk melukis karena dia menyukai bermain dengan cahaya dan warna. September lalu, ia mengadakan pameran lukisan solo di Beaux Art Gallery di New York, AS.

Tinggal di Jakarta sejak 1992 dan sering berkunjung ke Bali, Noreen banyak mendapat inspirasi dari budaya dan pemandangan alam Bali. Ia berharap suatu hari dapat tinggal di Bali karena ia sangat menyukai Pulau Dewata tersebut.

Sebagian besar lukisan yang dipamerkan ditawarkan kepada peminat dengan harga antara Rp1,1 juta hingga Rp30 juta.

Kedubes Filipina di Jakarta mencatat sekitar 4.000 anggota masyarakat Filipina yang tinggal di Indonesia saat ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Perusahaan Penyedia Barang Latihan Klarifikasi ke Kemenpora

Jakarta, Aktual.co — Perusahaan penyedia barang peralatan latihan yang diproyeksikan untuk Asian Games 2014, PT Citra Mitraya, menyampaikam klarifikasi terkait dengan telatnya peralatan yang dipesan.

Klarifikasi itu disampaikan perwakilan PT Citra Mitraya ketika melakukan pertemuan dengan Sekretaris Menpora (Sesmenpora), Alfitra Salam di gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12).

“Pertemuan tadi mengklarifikasi terkait penyataan ketidaksanggupan penyedia dan kesulitan kesulitan penyedia dalam melaksanakan perkerjaan peralatan Asian Games,” kata Alfitra usai pertemuan.‎

Ditegaskan Alfitra, hasil pertemuan dengan PT Citra Mitraya ini, akan disampaikan kepada Menpora, Imam Nahrawi. “Sekaligus sebagai bahan pertimbangan beliau (Menpora) dalam mengambil langkah lebih lanjut,” jelasnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, beberapa cabang olahraga (cabor) yang diproyeksikan ke dalam Asian Games Korea Selatan 2014, setuju untuk memesan peralatan latihan bagi para atlet-atletnya.

Awalnya, pemesanan alat ini dilakukan untuk membiasakan para atlet dengan peralatan yang digunakan dalam Asian Games 2014. Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, peralatan tersebut tidak kunjung datang. Bahkan hingga Asian Games 2014 selesai, juga belum ada satupun yang terlihat.

Dan penunjukkan PT  Citra Mitraya ini, dilakukan dengan tender oleh Kemenpora, yang pada saat ini masih dipimpin oleh Roy Suryo.

Artikel ini ditulis oleh:

Perusahaan Penyedia Barang Latihan Klarifikasi ke Kemenpora

Jakarta, Aktual.co — Perusahaan penyedia barang peralatan latihan yang diproyeksikan untuk Asian Games 2014, PT Citra Mitraya, menyampaikam klarifikasi terkait dengan telatnya peralatan yang dipesan.

Klarifikasi itu disampaikan perwakilan PT Citra Mitraya ketika melakukan pertemuan dengan Sekretaris Menpora (Sesmenpora), Alfitra Salam di gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12).

“Pertemuan tadi mengklarifikasi terkait penyataan ketidaksanggupan penyedia dan kesulitan kesulitan penyedia dalam melaksanakan perkerjaan peralatan Asian Games,” kata Alfitra usai pertemuan.‎

Ditegaskan Alfitra, hasil pertemuan dengan PT Citra Mitraya ini, akan disampaikan kepada Menpora, Imam Nahrawi. “Sekaligus sebagai bahan pertimbangan beliau (Menpora) dalam mengambil langkah lebih lanjut,” jelasnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, beberapa cabang olahraga (cabor) yang diproyeksikan ke dalam Asian Games Korea Selatan 2014, setuju untuk memesan peralatan latihan bagi para atlet-atletnya.

Awalnya, pemesanan alat ini dilakukan untuk membiasakan para atlet dengan peralatan yang digunakan dalam Asian Games 2014. Namun, hingga batas waktu yang ditentukan, peralatan tersebut tidak kunjung datang. Bahkan hingga Asian Games 2014 selesai, juga belum ada satupun yang terlihat.

Dan penunjukkan PT  Citra Mitraya ini, dilakukan dengan tender oleh Kemenpora, yang pada saat ini masih dipimpin oleh Roy Suryo.

Artikel ini ditulis oleh:

Polisi Klaim Tingkat Kecelakaan Menurun Selama Operasi Zebra 2014

Jakarta, Aktual.co — Operasi Zebra 2014 yang dilaksanakan Polri selama 14 hari sejak 26 November dinyatakan selesai pada 9 Desember 2014, kemarin.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Agus Rianto mengatakan, jumlah kecelakaan sejak operasi tersebut menurun dibanding operasi serupa tahun lalu.
“Total jumlah kecelakaan 2.233 kejadian, dibandingkan tahun 2013 sebanyak 2.797, turun 564 kejadian atau 20 persen,” kata Agus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (10/12).
Agus menjelaskan, untuk jumlah meninggal dunia akibat kecelakaan menurun 19 persen dari 559 korban pada tahun lalu menjadi 453 korban. Sementara itu, jumlah luka berat, menurun 27 persen dari 867 menjadi 635.Sedangkan, lanjut Agus, korban luka ringan akibat kecelakaan berjumlah 2.523 dari sebelumnya 3.093 atau turun 18 persen.
“Untuk 2014, jumlah penindakan 547.579, sedangkan pada tahun 2013 berjumlah 493.628. Ada kenaikan tilang 11 persen atau naik 53.951 tindakan. Teguran 2013 138.723 kali, dan tahun 2014 109.787 kali, turun 21 persen,” paparnya.
Dalam Operasi Zebra, sambung Agus, selain mengedepankan penegakan hukum, langkah-langkah preventiv tetap dilakukan. Menurutnya, razia, penindakan dengan tilang, penyuluhan, pembinaan, dan patroli, merupakan bentuk dari beberapa langkah tersebut.
Dia mengungkapkan, cukup tingginya angka korban meninggal dunia akibat kecelakaan membuat masyarakat harus lebih berhati-hati dalam berkendara.
“Mari kita smua menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Pemanfaatan jalan agar bisa sesuai dengan peruntukannya,” demikian Agus.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Berita Lain