27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40864

Ahok Diminta Pertimbangkan Kembali Rencana Menaikkan Gaji PNS

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik mengingatkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk meninjau kembali rencana menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil DKI hingga Rp12 juta di golongan terendah. 
Masalahnya, kata Taufik, apa sebenarnya yang ingin dicapai dengan rencana menaikkan gaji pegawai Pemprov DKI tersebut. Karena tidak ada jaminan kenaikan gaji bakal membuat budaya kerja PNS DKI jadi lebih baik.
“Jangan sampai dengan kenaikan gaji itu tapi produktivitasnya ‘podo wae’ (sama saja),” kata Ketua DPD Partai Gerindra DKI itu, di DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/12).
Ditegaskannya, wacana kenaikan gaji pegawai tidak bisa ditetapkan sepihak oleh Ahok saja. Sebab klausul keuangan untuk kenaikan gaji PNS harus dirembukkan dulu di pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI dengan DPRD DKI.
“Ya saya kira soal naik gaji semua orang kepingin lah pasti. Tapi nanti akan kita rinci di pembahasan APBD 2015,” ucap dia.
Seperti diketahui, Ahok mewacanakan kenaikan gaji PNS DKI dengan besaran Rp12 juta pada golongan terendah. Syaratnya, PNS harus ikuti skema kerja dengan sistem fungsional. 
Dengan sistem itu, nantinya tiap PNS akan dinilai tingkat kinerjanya dengan hitungan poin. Penilaian itu yang akan mendongkrak kinerja pegawai untuk berlomba mendapatkan penghasilan terbesar.

Artikel ini ditulis oleh:

Ahok Diminta Pertimbangkan Kembali Rencana Menaikkan Gaji PNS

Jakarta, Aktual.co —Wakil Ketua DPRD DKI M. Taufik mengingatkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk meninjau kembali rencana menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil DKI hingga Rp12 juta di golongan terendah. 
Masalahnya, kata Taufik, apa sebenarnya yang ingin dicapai dengan rencana menaikkan gaji pegawai Pemprov DKI tersebut. Karena tidak ada jaminan kenaikan gaji bakal membuat budaya kerja PNS DKI jadi lebih baik.
“Jangan sampai dengan kenaikan gaji itu tapi produktivitasnya ‘podo wae’ (sama saja),” kata Ketua DPD Partai Gerindra DKI itu, di DPRD DKI Jakarta, Rabu (10/12).
Ditegaskannya, wacana kenaikan gaji pegawai tidak bisa ditetapkan sepihak oleh Ahok saja. Sebab klausul keuangan untuk kenaikan gaji PNS harus dirembukkan dulu di pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI dengan DPRD DKI.
“Ya saya kira soal naik gaji semua orang kepingin lah pasti. Tapi nanti akan kita rinci di pembahasan APBD 2015,” ucap dia.
Seperti diketahui, Ahok mewacanakan kenaikan gaji PNS DKI dengan besaran Rp12 juta pada golongan terendah. Syaratnya, PNS harus ikuti skema kerja dengan sistem fungsional. 
Dengan sistem itu, nantinya tiap PNS akan dinilai tingkat kinerjanya dengan hitungan poin. Penilaian itu yang akan mendongkrak kinerja pegawai untuk berlomba mendapatkan penghasilan terbesar.

Artikel ini ditulis oleh:

Kejaksaan Kembali Tahan Pelaku Korupsi, Total Kini 99 Tersangka

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menahan 12 tersangka dari berbagai tindak pidana korupsi. Sebelumnya korps Adhyaksa telah menahan sebanyak 87 tersangka korupsi menjelang peringatan Hari Anti Korupsi dunia 9 Desember 2014 kemarin.
“87 ditambah 11, ditambah lagi satu dari Kejagung yang berkaitan dengan kasus korupsi bus transjakarta sehingga semua 99 orang,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Tribagus Spontana di kantornya, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/12).
12 orang tersangka baru itu, kata Tony, diantaranya sembilan berasal dari Kejati Bali, dua dari Kejati Sulawesi Tengah, dan satu dari Kejagung. “98 masih dalam penyidikan. Kalau mereka ditahan nantinya akan memperlancar proses penahanan perkaranya,” terangnya.
Sebelumnya Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Suyadi menyebutkan, penahanan ini dimaksudkan agar kepastian hukum para tersangka tercapai.
“Kalau kita bicara simbolik percepatan pemberantasan korupsi ada penahanan serentak dalam sehari. Dengan dilakukan penahanan paksa jadi kepastian hukum dapat tercapai,” ujar Suyadi.
Dia menjelaskan dari jumlah 87 orang tersangka, sebanyak 85 orang ditahan di rumah tahanan (Rutan), dua orang lainnya dikenakan status tahanan kota.
Rinciannya, terdiri empat tersangka ditahan oleh Kejagung dalam perkara penggadaan peralatan Fakultas Farmasi dan Peralatan USU, tahun anggaran 2010, termasuk satu tersangka kasus penggadaan dan peremajaan Bus TransJakarta 2012.
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh sebanyak dua tersangka, Kejati Sumut (3), Kejati Sumbar (2), Kejati Riau (6), Kejati Babel (2), Kejati Lampung (3), Kejati DKI (1), Kejati Jabar (2), Kejati Jateng (6), Kajati Kalsel (6), Kaltim (2), Kejati Sulut (6),
Kejati Sulteng (4), Kejati Sultra (5), Kejati Sulsel (3), Kejati NTT (5) dan Kejati Maluku (2). Kejati yang tidak menahan, adalah Kejati Kepulauan Riau, Kejati Jambi, Kejati Sumsel, Kejati Yogyakarta, Kejati Jatim, Kejati Kalbar, Kejati Kalteng, Kejati Bali, Kejati NTB, Kejati Maluku Utara dan Kejati Papua.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Kejaksaan Kembali Tahan Pelaku Korupsi, Total Kini 99 Tersangka

Jakarta, Aktual.co — Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menahan 12 tersangka dari berbagai tindak pidana korupsi. Sebelumnya korps Adhyaksa telah menahan sebanyak 87 tersangka korupsi menjelang peringatan Hari Anti Korupsi dunia 9 Desember 2014 kemarin.
“87 ditambah 11, ditambah lagi satu dari Kejagung yang berkaitan dengan kasus korupsi bus transjakarta sehingga semua 99 orang,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Tony Tribagus Spontana di kantornya, Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/12).
12 orang tersangka baru itu, kata Tony, diantaranya sembilan berasal dari Kejati Bali, dua dari Kejati Sulawesi Tengah, dan satu dari Kejagung. “98 masih dalam penyidikan. Kalau mereka ditahan nantinya akan memperlancar proses penahanan perkaranya,” terangnya.
Sebelumnya Direktur Penyidikan pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Suyadi menyebutkan, penahanan ini dimaksudkan agar kepastian hukum para tersangka tercapai.
“Kalau kita bicara simbolik percepatan pemberantasan korupsi ada penahanan serentak dalam sehari. Dengan dilakukan penahanan paksa jadi kepastian hukum dapat tercapai,” ujar Suyadi.
Dia menjelaskan dari jumlah 87 orang tersangka, sebanyak 85 orang ditahan di rumah tahanan (Rutan), dua orang lainnya dikenakan status tahanan kota.
Rinciannya, terdiri empat tersangka ditahan oleh Kejagung dalam perkara penggadaan peralatan Fakultas Farmasi dan Peralatan USU, tahun anggaran 2010, termasuk satu tersangka kasus penggadaan dan peremajaan Bus TransJakarta 2012.
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh sebanyak dua tersangka, Kejati Sumut (3), Kejati Sumbar (2), Kejati Riau (6), Kejati Babel (2), Kejati Lampung (3), Kejati DKI (1), Kejati Jabar (2), Kejati Jateng (6), Kajati Kalsel (6), Kaltim (2), Kejati Sulut (6),
Kejati Sulteng (4), Kejati Sultra (5), Kejati Sulsel (3), Kejati NTT (5) dan Kejati Maluku (2). Kejati yang tidak menahan, adalah Kejati Kepulauan Riau, Kejati Jambi, Kejati Sumsel, Kejati Yogyakarta, Kejati Jatim, Kejati Kalbar, Kejati Kalteng, Kejati Bali, Kejati NTB, Kejati Maluku Utara dan Kejati Papua.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby

Belasan Pelukis Perempuan Filipina Helat Pameran di Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 13 perempuan Filipina yang tinggal di Indonesia menggelar pameran lukisan bertajuk ‘The 10th Anniversary Exhibition: The Filipino Women for Art’ di Duta Fine Arts Gallery, Kemang Utara, Jakarta Selatan, 9-16 Desember 2014.

“Tujuh lukisan saya ikut dipamerkan. Saya sudah menghasilkan lebih dari 150 lukisan,” Noreen M. Flores, salah satu peserta pameran dan pendiri perkumpulan “Filipino Women for Art”, mengatakan di Jakarta, Rabu.

Pameran itu memajang 50 lukisan karya Maria Lucia Sibuyo, Joy de Leon, Analyn Fumar, Maria Roselita Fernandez, Cean de Vries, Irish Carcia, Karina De Leon, Tess Pantoja, Tenette Peralta Racho, Joycelyn Armedi Enerio, Noreen M. Flores, Nonthe Ticoalu, dan Connie Nartates.

Seorang pelukis lainnya yang tinggal di Indonesia sejak 1991, Tess Pantoja mempunyai empat orang anak yang semuanya menjadi seniman. Ia biasanya melukis dengan menggunakan cat minyak, dan kini menghasilkan karya seni bergaya impresionis.

Noreen M. Flores, yang berprofesi sebagai penulis lepas dan pernah menjadi check-editor berita bahasa Inggris di LKBN Antara dari 1993 hingga 1999, tertarik untuk melukis karena dia menyukai bermain dengan cahaya dan warna. September lalu, ia mengadakan pameran lukisan solo di Beaux Art Gallery di New York, AS.

Tinggal di Jakarta sejak 1992 dan sering berkunjung ke Bali, Noreen banyak mendapat inspirasi dari budaya dan pemandangan alam Bali. Ia berharap suatu hari dapat tinggal di Bali karena ia sangat menyukai Pulau Dewata tersebut.

Sebagian besar lukisan yang dipamerkan ditawarkan kepada peminat dengan harga antara Rp1,1 juta hingga Rp30 juta.

Kedubes Filipina di Jakarta mencatat sekitar 4.000 anggota masyarakat Filipina yang tinggal di Indonesia saat ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Belasan Pelukis Perempuan Filipina Helat Pameran di Jakarta

Jakarta, Aktual.co — Sebanyak 13 perempuan Filipina yang tinggal di Indonesia menggelar pameran lukisan bertajuk ‘The 10th Anniversary Exhibition: The Filipino Women for Art’ di Duta Fine Arts Gallery, Kemang Utara, Jakarta Selatan, 9-16 Desember 2014.

“Tujuh lukisan saya ikut dipamerkan. Saya sudah menghasilkan lebih dari 150 lukisan,” Noreen M. Flores, salah satu peserta pameran dan pendiri perkumpulan “Filipino Women for Art”, mengatakan di Jakarta, Rabu.

Pameran itu memajang 50 lukisan karya Maria Lucia Sibuyo, Joy de Leon, Analyn Fumar, Maria Roselita Fernandez, Cean de Vries, Irish Carcia, Karina De Leon, Tess Pantoja, Tenette Peralta Racho, Joycelyn Armedi Enerio, Noreen M. Flores, Nonthe Ticoalu, dan Connie Nartates.

Seorang pelukis lainnya yang tinggal di Indonesia sejak 1991, Tess Pantoja mempunyai empat orang anak yang semuanya menjadi seniman. Ia biasanya melukis dengan menggunakan cat minyak, dan kini menghasilkan karya seni bergaya impresionis.

Noreen M. Flores, yang berprofesi sebagai penulis lepas dan pernah menjadi check-editor berita bahasa Inggris di LKBN Antara dari 1993 hingga 1999, tertarik untuk melukis karena dia menyukai bermain dengan cahaya dan warna. September lalu, ia mengadakan pameran lukisan solo di Beaux Art Gallery di New York, AS.

Tinggal di Jakarta sejak 1992 dan sering berkunjung ke Bali, Noreen banyak mendapat inspirasi dari budaya dan pemandangan alam Bali. Ia berharap suatu hari dapat tinggal di Bali karena ia sangat menyukai Pulau Dewata tersebut.

Sebagian besar lukisan yang dipamerkan ditawarkan kepada peminat dengan harga antara Rp1,1 juta hingga Rp30 juta.

Kedubes Filipina di Jakarta mencatat sekitar 4.000 anggota masyarakat Filipina yang tinggal di Indonesia saat ini.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain