27 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40867

Cari Pengganti Hashim Tangani Ragunan, Ini Kriterianya

Jakarta, Aktual.co —Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku kesulitan mencari pengganti Hashim Djojohadikusumo, untuk mengisi jabatan yang ditinggalkannya sebagai  Ketua Dewan Pengawas Taman Margasatwa Ragunan.
“Mesti cari yang sejenis Pak Hashim. Susah dapet yang kaya Pak Hashim yang punya duit dan mau urus dari bawah,” ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (10/12).
Ahok ingin pengganti Hashim adalah orang yang memiliki kecintaan terhadap binatang. 
“Kalau bisa yang punya hobi dan punya hati gitu. Ada nggak orang yang mau kerja, nggak dibayar, mau keluar uang, dan bisa buat laporan banyak. Ini susah cari seperti itu, ini lengkap,” ujarnya memuji laporan pertanggung jawaban Hashim selama menjabat.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Hashim mengatakan dirinya sudah mengantongi nama untuk diusulkan ke Ahok sebagai penggantinya. “Saya kira ada, nanti saya sampaikan,” ujar Hashim.
Hal itu dibenarkan Ahok. Ia mengatakan Hashim telah mengusulkan nama yang akan menggantikan Hashim sebagai Ketua Dewan Pengawas TMR. “Beliau sudah kasih tau saya kok kalau ada yang baik. Beliau sudah identifikasi. Dari PNS.” 

Artikel ini ditulis oleh:

SKK Migas: Muara Bakau Produksi Mulai 2017

Jakarta, Aktual.co —  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) menargetkan proyek gas Muara Bakau di lepas pantai Selat Makassar berproduksi mulai kuartal pertama 2017.

Kepala Unit Percepatan Proyek Muara Bakau SKK Migas Eko Hariadi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (10/12) mengatakan hingga awal Desember 2014 proyek yang dikerjakan kontraktor asal Italia, Eni Muara Bakau BV sudah mencapai 15 persen.

“Kami targetkan produksi mulai awal 2017,” katanya.

Menurut dia, produksi puncak proyek diproyeksikan mencapai 450 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan kondensat 1.500 barel per hari. Proyek Muara Bakau terdiri atas dua lapangan yakni Jangkrik dan Jangkrik North East (JNE). Kedua lapangan terletak di lepas pantai laut Selat Makassar kurang lebih 70 km timur laut Delta Mahakam dengan dengan kedalaman sekitar 450-500 meter di bawah permukaan laut. Lapangan Jangkrik akan berproduksi sebesar 300 MMSCFD dan JNE 150 MMSCFD.

Kepala Humas, SKK Migas Rudianto Rimbono menambahkan, pengembangan gas Lapangan Jangkrik diawali penemuan cadangan di Sumur JKK-1 pada 2009, dilanjutkan JKK-2 dan JKK-3 pada 2010. Sementara, Lapangan JNE dimulai sejak penemuan di Sumur JNE-1 dan JNE-2 pada 2011. Rencana pengembangan lapangan (plan of development) pertama Lapangan Jangkrik disetujui Menteri ESDM pada 29 November 2011. Sedangkan, POD II Lapangan JNE disetujui Kepala SKK Migas pada 31 Januari 2013.

Total investasi kedua lapangan tersebut senilai empat miliar dolar yang terdiri atas Lapangan Jangkrik 2,8 milliar dolar dan JNE 1,2 miliar dolar.

Proyek Muara Bakau mencakup tiga pekerjaan yaitu rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi (engineering, procurement, construction, and instalation/EPCI) 1 untuk unit produksi terapung (floating production unit/FPU), EPCI 2 berupa instalasi fasilitas penerima (receiving facility installation/RFI), dan sistem produksi lepas pantai (subsea production system/SPS).

FPU sebagai sarana fasiltas produks lepas pantai digunakan untuk melakukan prosesan secara terintegrasi antara Jangkrik dan JNE. Fasiltas Jangkrik didisain untuk masa operasi 20 tahun dengan kapasitas 450 juta kaki kubik gas per hari dan 1.500 barel kondensat per hari.

Rudianto menambahkan, selain dua lapangan itu, Muara Bakau memiliki potensi migas di Katak Biru.

“Kami mengharapkan Eni menemukan cadangan yang komersial, sehingga dapat menjaga kesinambungan produksi di masa mendatang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

SKK Migas: Muara Bakau Produksi Mulai 2017

Jakarta, Aktual.co —  Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) menargetkan proyek gas Muara Bakau di lepas pantai Selat Makassar berproduksi mulai kuartal pertama 2017.

Kepala Unit Percepatan Proyek Muara Bakau SKK Migas Eko Hariadi dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (10/12) mengatakan hingga awal Desember 2014 proyek yang dikerjakan kontraktor asal Italia, Eni Muara Bakau BV sudah mencapai 15 persen.

“Kami targetkan produksi mulai awal 2017,” katanya.

Menurut dia, produksi puncak proyek diproyeksikan mencapai 450 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dengan kondensat 1.500 barel per hari. Proyek Muara Bakau terdiri atas dua lapangan yakni Jangkrik dan Jangkrik North East (JNE). Kedua lapangan terletak di lepas pantai laut Selat Makassar kurang lebih 70 km timur laut Delta Mahakam dengan dengan kedalaman sekitar 450-500 meter di bawah permukaan laut. Lapangan Jangkrik akan berproduksi sebesar 300 MMSCFD dan JNE 150 MMSCFD.

Kepala Humas, SKK Migas Rudianto Rimbono menambahkan, pengembangan gas Lapangan Jangkrik diawali penemuan cadangan di Sumur JKK-1 pada 2009, dilanjutkan JKK-2 dan JKK-3 pada 2010. Sementara, Lapangan JNE dimulai sejak penemuan di Sumur JNE-1 dan JNE-2 pada 2011. Rencana pengembangan lapangan (plan of development) pertama Lapangan Jangkrik disetujui Menteri ESDM pada 29 November 2011. Sedangkan, POD II Lapangan JNE disetujui Kepala SKK Migas pada 31 Januari 2013.

Total investasi kedua lapangan tersebut senilai empat miliar dolar yang terdiri atas Lapangan Jangkrik 2,8 milliar dolar dan JNE 1,2 miliar dolar.

Proyek Muara Bakau mencakup tiga pekerjaan yaitu rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi (engineering, procurement, construction, and instalation/EPCI) 1 untuk unit produksi terapung (floating production unit/FPU), EPCI 2 berupa instalasi fasilitas penerima (receiving facility installation/RFI), dan sistem produksi lepas pantai (subsea production system/SPS).

FPU sebagai sarana fasiltas produks lepas pantai digunakan untuk melakukan prosesan secara terintegrasi antara Jangkrik dan JNE. Fasiltas Jangkrik didisain untuk masa operasi 20 tahun dengan kapasitas 450 juta kaki kubik gas per hari dan 1.500 barel kondensat per hari.

Rudianto menambahkan, selain dua lapangan itu, Muara Bakau memiliki potensi migas di Katak Biru.

“Kami mengharapkan Eni menemukan cadangan yang komersial, sehingga dapat menjaga kesinambungan produksi di masa mendatang,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka

Timnas U-17 Kalah 0-2 dari Frenz United

Jakarta, Aktual.co — Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Jawa Timur, mendapatkan pengamalan berharga setelah mengalami kekalahan perdana melawan Tim Frenz United.

Pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12), anak asuh Fakhri Husaini yang didominasi pemain U-17 itu harus menyerah dengan skor 0-2.

“Pertandingan tadi bagus buat anak-anak. Lawan memiliki organisasi permainan yang bagus. Begitu juga dengan fisiknya. Ini pelajaran yang sangat bagus,” kata Fakhri Husaini usai pertandingan.

Menurut dia, gol pertama yang diciptakan pemain Frenz United, Reza Karimi pada menit 13, murni kesalahan pemain sendiri. Seharusnya, pemain bisa melihat posisi lawan, apalagi lawan memiliki fisik yang jauh lebih baik.

Mampu unggul cepat, permainan Frenz United yang telah dipersiapkan sejak dua tahun terakhirnya terus ditingkatkan. Tekanan demi tekanan terus dilakukan. Hasilnya, Yugan Poobathy mampu menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit 26. Kondisi ini bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, permainan Timnas Garuda Muda mulai membaik. Koordinasi antar lini mulai menunjukkan peningkatan sehingga memperbanyak peluang untuk menciptakan gol. Hanya saja upaya yang dilakukan Sahrul Akmal dan kawan-kawan selalu kandas.

Ketatnya permainan dibabak kedua membuat satu pemain Frenz United harus menerima kartu merah dari wasit Hadiyana setelah melakukan pelanggaran keras. Unggul dalam jumlah pemain langsung dimanfaatkan oleh Timnas Garuda Muda untuk lebih menekan. Tapi, hasilnya tetap nihil.

Meski lawan kalah jumlah pemain ternyata bukan berarti kekuatannya melemah, justru semangat tim yang diperkuat pemain dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Iran meningkat. Hasilnya, mereka mampu mempertahankan keunggulannya hingga pertandingan usai.

“Pemain masih banyak melakukan Kesalahan-kesalahan yang mendasar sehingga gol pertama lawan tercipta. Makanya harus segera diperbaiki,” kata Fakhri menambahkan.

Pertandingan melawan Frenz United merupakan ujicoba terakhir tahun ini. Semua pemain selanjutnya akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Mereka akan kembali dipanggil menjalani pelatnas pertengahan Januari 2015 nanti.

“Sebelum pulang, 33 pemain yang ada saat ini semuanya sudah merasakan pertandingan internasional. Ini sangat bagus. Yang jelas, mereka yang terbaik akan dipanggil kembali,” kata mantan pelatih Bontang FC.

Artikel ini ditulis oleh:

Timnas U-17 Kalah 0-2 dari Frenz United

Jakarta, Aktual.co — Timnas Indonesia yang dipersiapkan untuk Piala AFF U-19 di Sidoarjo, Jawa Timur, mendapatkan pengamalan berharga setelah mengalami kekalahan perdana melawan Tim Frenz United.

Pada pertandingan persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (10/12), anak asuh Fakhri Husaini yang didominasi pemain U-17 itu harus menyerah dengan skor 0-2.

“Pertandingan tadi bagus buat anak-anak. Lawan memiliki organisasi permainan yang bagus. Begitu juga dengan fisiknya. Ini pelajaran yang sangat bagus,” kata Fakhri Husaini usai pertandingan.

Menurut dia, gol pertama yang diciptakan pemain Frenz United, Reza Karimi pada menit 13, murni kesalahan pemain sendiri. Seharusnya, pemain bisa melihat posisi lawan, apalagi lawan memiliki fisik yang jauh lebih baik.

Mampu unggul cepat, permainan Frenz United yang telah dipersiapkan sejak dua tahun terakhirnya terus ditingkatkan. Tekanan demi tekanan terus dilakukan. Hasilnya, Yugan Poobathy mampu menggandakan keunggulan menjadi 2-0 pada menit 26. Kondisi ini bertahan hingga babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, permainan Timnas Garuda Muda mulai membaik. Koordinasi antar lini mulai menunjukkan peningkatan sehingga memperbanyak peluang untuk menciptakan gol. Hanya saja upaya yang dilakukan Sahrul Akmal dan kawan-kawan selalu kandas.

Ketatnya permainan dibabak kedua membuat satu pemain Frenz United harus menerima kartu merah dari wasit Hadiyana setelah melakukan pelanggaran keras. Unggul dalam jumlah pemain langsung dimanfaatkan oleh Timnas Garuda Muda untuk lebih menekan. Tapi, hasilnya tetap nihil.

Meski lawan kalah jumlah pemain ternyata bukan berarti kekuatannya melemah, justru semangat tim yang diperkuat pemain dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia dan Iran meningkat. Hasilnya, mereka mampu mempertahankan keunggulannya hingga pertandingan usai.

“Pemain masih banyak melakukan Kesalahan-kesalahan yang mendasar sehingga gol pertama lawan tercipta. Makanya harus segera diperbaiki,” kata Fakhri menambahkan.

Pertandingan melawan Frenz United merupakan ujicoba terakhir tahun ini. Semua pemain selanjutnya akan dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Mereka akan kembali dipanggil menjalani pelatnas pertengahan Januari 2015 nanti.

“Sebelum pulang, 33 pemain yang ada saat ini semuanya sudah merasakan pertandingan internasional. Ini sangat bagus. Yang jelas, mereka yang terbaik akan dipanggil kembali,” kata mantan pelatih Bontang FC.

Artikel ini ditulis oleh:

Malaysia Menyesal Tidak Ikut Master Final

Jakarta, Aktual.co — Malaysia menyesali tidak ada wakil mereka pada kejuaraan bulu tangkis Super Series Masters Finals di Dubai, Uni Emirat Arab, pekan depan, menyusul skorsing terhadap pemain nomor satu dunia asal negara tersebut, Lee Chong Wei akibat doping.

Kejuaraan akhir tahun yang berlangsung pada 17-21 Desember 2014 itu hanya untuk delapan pemain teratas dunia di nomor tunggal dan ganda putra putri.

“Kami salah satu kekuatan bulu tangkis dunia, tapi dengan menyesal untuk pertama kalinya tidak ada pemain Malaysia yang ikut dalam turnamen bergengsi ini. Ke depan hal ini diharapkan tidak terjadi lagi,” kata Wakil Ketua Persatuan Bulu Tangkis Malaysia, Norza Zakaria seperti dikutip media setempat, Rabu (10/12).

Lee menjuarai empat dari enam turnamen Master Finals terakhir di tunggal putra.

Sebelumnya Wong Pei Tty dan Chin Eui Hui meraih juara ganda putri, sementara Koo Kien Keat/Tan Boon Heong juara ganda putra tahun 2008 dan Wong Wew Choo juara tunggal putri pada 2009.

Norza mengatakan, Malaysia terlalu tergantung para Lee, yang kini menunggu keputusan banding atas kasus doping.

“Kami terlalu tergantung pada Chong Wei,” kata Norza yang menyalahkan pemain pelapis Chong Wei Feng yang masih di peringkat 22 dan Liew Daren di peringkat 48.

“Saya kecewa dua pemain pelapis ini gagal mendekati kesenjangan,” katanya.

“Jika dua pemain senior ini tidak bisa meningkat, kami mungkin harus melupakan mereka dan fokus pada pemain-pemain muda,” kata Norza.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain