Jokowi Pastikan Tak Beri Grasi Pengedar Narkoba
Yogyakarta, Aktual.co — Presiden republik Indonesia, Joko Widodo menilai saat ini negara sedang dalam keadaan darutat narkoba.
Hal itu dikatakan melihat kondisi peredaran narkoba yang saat ini sudah mengkhawatirkan. Karena itu dirinya tidak akan memberi ampun sedikitpun pada para pengedar narkoba.
Saat ini tercatat ada sebanyak 4,5 juta penduduk Indonesia yang terkena narkoba. Dari jumlah itu, sebanyak 1,2 juta penduduk sudah tidak dapat direhabilitasi karena mengalami kecanduan yang sangat parah.
Bahkan, ada sekitar 40-50 orang di Indonesia yang meninggal dunia setiap harinya karena narkoba.
“Saya katakan saat ini kita berada dalam situasi darurat narkoba. Saya bahkan menerima surat (pengajuan grasi) dari sebanyak 64 pengedar berat (narkoba) yang telah dihukum mati. Mereka datang ke meja saya meminta grasi. Saya tanya, Apa yg harus saya lakukan?” Katanya saat mengisi kuliah umum di balai senat UGM, Selasa (9/12).
Jokowi memastikan tidak akan memberi pengampunan sedikitpun bagi semua pengedar narkoba tersebut.
“Tidak ada ampun bagi narkoba. Karena saat ini semua institusi sudah dimasuki barang haram ini. Karena itu ini harus segera dihentikan. Hal ini diperlukan sebagai shock therapy.”
Artikel ini ditulis oleh:













