29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40963

Ditemukan Kerangka Manusia Tertua, Kanker Ada Sejak 5000 Tahun Lalu?

Jakarta, Aktual.co — Para ilmuwan di Siberia, menemukan, kerangka tulang manusia tertua yang diduga terjangkit penyakit kanker. Ilmuwan memastikan tulang belulang tersebut berusia 4500 tahun.

“Ini adalah salah satu – jika bukan kerangka manusia tertua – yang terserang kanker. Namun, kita pastikan itu adalah kanker,” kata Dr Angela Lieverse, peneliti bioarchaeologist dari University of Saskatchewan, Kanada, kepada CBC News.

Dugaan awal, kerangka manusia yang diduga hidup pada zaman perunggu itu digali di pemakaman kecil di wilayah Cis-Baikal, Siberia, diyakini milik seorang pria berusia 35-45 tahun, sebelum ia meninggal.

Para peneliti mengatakan, bahwa dia pernah menderita kanker paru-paru atau kanker prostat yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

“Kerangka ini selama ini mungkin selama hidupnya adalah seorang pesakitan ,” ujar peneliti lainnya, Dr. Daniel Temple, antropolog biologi dari George Mason dalam pernyataan tertulisnya.

Para peneliti menyimpulkan, bukti kanker telah terlihat dalam kerangka, yang dipastikan penyakit kanker sudah ada sejak 5.000 -6.000 tahun silam. Peneliti berhipotesa, bisa jadi saat itu, orang yang telah meninggal terserang tumor jinak, tapi ketika itu belum ada studi ilmiah.

Para peneliti mengatakan, penemuan mereka bertolak belakang dengan pendapat ilmuwan lainnya, yang menyatakan kanker merupakan penyakit masyarakat modern.

“Kami berpendapat, kanker tidak ada di zaman kuno. Lantaran masyarakat dahulu gaya hidupnya tidak seperti sekarang,” kata Lieverse kepada CBC News, mengungkapkan pendapatnya yang berbeda.

“Mereka tinggal di alam yang murni, dimana lingkungan bebas racun kimia. Dan mereka masih mengasup makanan alami. Itu lebih umum ketimbang kita berpikir hal yang lain,” katanya lagi.

Penelitian tersebut dimasukkan ke dalam jurnal ilmiah pada tanggal 3 Desember lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Ditemukan Kerangka Manusia Tertua, Kanker Ada Sejak 5000 Tahun Lalu?

Jakarta, Aktual.co — Para ilmuwan di Siberia, menemukan, kerangka tulang manusia tertua yang diduga terjangkit penyakit kanker. Ilmuwan memastikan tulang belulang tersebut berusia 4500 tahun.

“Ini adalah salah satu – jika bukan kerangka manusia tertua – yang terserang kanker. Namun, kita pastikan itu adalah kanker,” kata Dr Angela Lieverse, peneliti bioarchaeologist dari University of Saskatchewan, Kanada, kepada CBC News.

Dugaan awal, kerangka manusia yang diduga hidup pada zaman perunggu itu digali di pemakaman kecil di wilayah Cis-Baikal, Siberia, diyakini milik seorang pria berusia 35-45 tahun, sebelum ia meninggal.

Para peneliti mengatakan, bahwa dia pernah menderita kanker paru-paru atau kanker prostat yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

“Kerangka ini selama ini mungkin selama hidupnya adalah seorang pesakitan ,” ujar peneliti lainnya, Dr. Daniel Temple, antropolog biologi dari George Mason dalam pernyataan tertulisnya.

Para peneliti menyimpulkan, bukti kanker telah terlihat dalam kerangka, yang dipastikan penyakit kanker sudah ada sejak 5.000 -6.000 tahun silam. Peneliti berhipotesa, bisa jadi saat itu, orang yang telah meninggal terserang tumor jinak, tapi ketika itu belum ada studi ilmiah.

Para peneliti mengatakan, penemuan mereka bertolak belakang dengan pendapat ilmuwan lainnya, yang menyatakan kanker merupakan penyakit masyarakat modern.

“Kami berpendapat, kanker tidak ada di zaman kuno. Lantaran masyarakat dahulu gaya hidupnya tidak seperti sekarang,” kata Lieverse kepada CBC News, mengungkapkan pendapatnya yang berbeda.

“Mereka tinggal di alam yang murni, dimana lingkungan bebas racun kimia. Dan mereka masih mengasup makanan alami. Itu lebih umum ketimbang kita berpikir hal yang lain,” katanya lagi.

Penelitian tersebut dimasukkan ke dalam jurnal ilmiah pada tanggal 3 Desember lalu.

Artikel ini ditulis oleh:

Mensos Dorong Perbaikan Sarana dan Prasaran Panti Rehab Pengguna Narkotika

Jakarta, Aktual.co —Tingginya angka pengguna Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza) yang mencapai empat juta orang, mengharuskan Indonesia untuk memiliki Panti Rehabilitas yang aman dan nyaman.
Bukan hanya satu golongan umum ataupun satu profesi, pengguna Napza juga telah menyebar ke semua golongan umur, profesi, status sosial, mulai dari rakyat biasa hingga pejabat negara.
Dikatakan Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, adanya tuntutan perkembangan saran prasaran panti ataupun tempat rehabilitasi dan dilengkapi dengan hasil kajian pengelolaan panti, ke depan perlu dibuat panti yang nyaman dan mendorong produktifitas para penghuninya.
“Saat ini, pengguna napza sangat mengkhawatirkan. Maka, dibutuhkan lingkungan rehabilitasi salah satunya di panti,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi Yayasan Penuai Indonesia di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, ditulis Selasa (9/12).
“Lingkungan panti yang nyaman penting, dibutuhkan agar penghuni merasa terlindungi, terbantu, termotivasi untuk cepat sembuh,” tambahnya.
Lebih jauh disampaikan Khofifah, untuk daerah Jawa Barat terdapat 10 panti yang menjadi tempat rehabilitasi bekas pengguna napza. Idealnya, panti atau tempat rebilitas yang produktif, hanya berkapasitas antara 75 sampai 100 orang.
Untuk itu, semua pihak diminta menyatakan perang stop terhadap napza. Juga, melakukan pendekatan “community base”, sebagai langkah penanganan dan kontrol atas pergerakan peredaran napza yang sangat masif dan sistematis.
“Penanganan melalui community base penting dilakukan, selain mencegah modus baru penggunaan napza yang dicampur minuman keras oplosan,” ujarnya.
Untuk diketahui, semakin bertambahnya penyalahgunaan napza antara lain disebabkan oleh depresi sosial yang menghinggapi sebagian warga dan berujung pada aspek psikologis. Perubahan kehidupan menjadi sebuah keniscayaan yang berpengaruh pada pola hidup, sikap hidup maupun efeknya.
Banyak kasus terjadi yang berhubungan dengan perubahan kehidupan, yang berujung pada perilaku penggunaan dan penyalahgunaan napza.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Mensos Dorong Perbaikan Sarana dan Prasaran Panti Rehab Pengguna Narkotika

Jakarta, Aktual.co —Tingginya angka pengguna Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza) yang mencapai empat juta orang, mengharuskan Indonesia untuk memiliki Panti Rehabilitas yang aman dan nyaman.
Bukan hanya satu golongan umum ataupun satu profesi, pengguna Napza juga telah menyebar ke semua golongan umur, profesi, status sosial, mulai dari rakyat biasa hingga pejabat negara.
Dikatakan Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, adanya tuntutan perkembangan saran prasaran panti ataupun tempat rehabilitasi dan dilengkapi dengan hasil kajian pengelolaan panti, ke depan perlu dibuat panti yang nyaman dan mendorong produktifitas para penghuninya.
“Saat ini, pengguna napza sangat mengkhawatirkan. Maka, dibutuhkan lingkungan rehabilitasi salah satunya di panti,” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat mengunjungi Yayasan Penuai Indonesia di Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, ditulis Selasa (9/12).
“Lingkungan panti yang nyaman penting, dibutuhkan agar penghuni merasa terlindungi, terbantu, termotivasi untuk cepat sembuh,” tambahnya.
Lebih jauh disampaikan Khofifah, untuk daerah Jawa Barat terdapat 10 panti yang menjadi tempat rehabilitasi bekas pengguna napza. Idealnya, panti atau tempat rebilitas yang produktif, hanya berkapasitas antara 75 sampai 100 orang.
Untuk itu, semua pihak diminta menyatakan perang stop terhadap napza. Juga, melakukan pendekatan “community base”, sebagai langkah penanganan dan kontrol atas pergerakan peredaran napza yang sangat masif dan sistematis.
“Penanganan melalui community base penting dilakukan, selain mencegah modus baru penggunaan napza yang dicampur minuman keras oplosan,” ujarnya.
Untuk diketahui, semakin bertambahnya penyalahgunaan napza antara lain disebabkan oleh depresi sosial yang menghinggapi sebagian warga dan berujung pada aspek psikologis. Perubahan kehidupan menjadi sebuah keniscayaan yang berpengaruh pada pola hidup, sikap hidup maupun efeknya.
Banyak kasus terjadi yang berhubungan dengan perubahan kehidupan, yang berujung pada perilaku penggunaan dan penyalahgunaan napza.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Tuntut Penuntasan Kasus Korupsi, IMM Demo Kejati Aceh

Banda Aceh, Aktual.co — Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh mendemo kantor Kejati Aceh, Selasa (9/12). 
Mereka menuntut agar sejumlah kasus korupsi di Aceh diusut tuntas dan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Aceh.
Koordinator aksi, Zulfia dalam orasinya mendesak agar Kejati Aceh tidak mengendapkan kasus korupsi di provinsi itu. Dicontohkan, dugaan korupsi dana Pajak Bireuen dan dugaan korupsi alat kesehatan di RSUD Teuku Peukan Aceh Barat Daya, yang hingga kini belum dilimpahkan ke pengadilan. Padahal, kasus itu telah diperiksa sejak tahun 2010 lalu.
Aksi itu sebagai bentuk peringatan hari anti korupsi internasional, 9 Desember 2014. Setelah berorasi, massa berusaha masuk ke halaman Kejati Aceh. Namun, pintu pagar Kejati ditutup dan polisi tidak mengizinkan pendemo menerobos pagar tersebut.
“Ada dua anggota kami yang sempat keos dan dipukul oleh polisi. Mereka adalah Arif Pribadi, Ketua Umum DPD IMM Aceh, dan Rusman, mantan Ketua PC Aceh IMM Aceh Barat Daya. Sekarang kami sedang mengevaluasi demo, apakah akan meminta pertangungjawaban polisi atau bagaimana,” terang Zulfia.
Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Zulkifli menyebutkan tidak ada keos antara polisi dan peserta demo di depan Kejati Aceh. 
“Mereka menaiki pagar. Polisi menyuruh turun. Karena kalau mereka terjatuh bagaimana? Kan itu untuk keselamatan mereka juga. Jadi, bukan keos yang berantem begitu,” ujar Kombes Zulkifli. 
Pihak kepolisian mempersilahkan demonstran sejauh tidak anarkis. “Kami menjaga demo agar berlangsung lancar dan tertib. Tidak ada keos-keos segala.”
Hingga aksi demonstrasi bubar tidak ada perwakilan Kejati Aceh yang menemui pendemo. .

Artikel ini ditulis oleh:

Tuntut Penuntasan Kasus Korupsi, IMM Demo Kejati Aceh

Banda Aceh, Aktual.co — Sekitar 50 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Aceh mendemo kantor Kejati Aceh, Selasa (9/12). 
Mereka menuntut agar sejumlah kasus korupsi di Aceh diusut tuntas dan segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor Aceh.
Koordinator aksi, Zulfia dalam orasinya mendesak agar Kejati Aceh tidak mengendapkan kasus korupsi di provinsi itu. Dicontohkan, dugaan korupsi dana Pajak Bireuen dan dugaan korupsi alat kesehatan di RSUD Teuku Peukan Aceh Barat Daya, yang hingga kini belum dilimpahkan ke pengadilan. Padahal, kasus itu telah diperiksa sejak tahun 2010 lalu.
Aksi itu sebagai bentuk peringatan hari anti korupsi internasional, 9 Desember 2014. Setelah berorasi, massa berusaha masuk ke halaman Kejati Aceh. Namun, pintu pagar Kejati ditutup dan polisi tidak mengizinkan pendemo menerobos pagar tersebut.
“Ada dua anggota kami yang sempat keos dan dipukul oleh polisi. Mereka adalah Arif Pribadi, Ketua Umum DPD IMM Aceh, dan Rusman, mantan Ketua PC Aceh IMM Aceh Barat Daya. Sekarang kami sedang mengevaluasi demo, apakah akan meminta pertangungjawaban polisi atau bagaimana,” terang Zulfia.
Sementara itu, Kapolresta Banda Aceh, Kombes Zulkifli menyebutkan tidak ada keos antara polisi dan peserta demo di depan Kejati Aceh. 
“Mereka menaiki pagar. Polisi menyuruh turun. Karena kalau mereka terjatuh bagaimana? Kan itu untuk keselamatan mereka juga. Jadi, bukan keos yang berantem begitu,” ujar Kombes Zulkifli. 
Pihak kepolisian mempersilahkan demonstran sejauh tidak anarkis. “Kami menjaga demo agar berlangsung lancar dan tertib. Tidak ada keos-keos segala.”
Hingga aksi demonstrasi bubar tidak ada perwakilan Kejati Aceh yang menemui pendemo. .

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain