29 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40975

Telanjur Kontrak, Pemkab Lumajang Adakan Kegiatan di Hotel

Lumajang, Aktual.co — Pemkab Lumajang tetap melaksanakan kegiatan rapat di hotel, meski sudah ada Surat Edaran MenPAN dan RB terkait larangan pejabat PNS menggelar rapat di hotel.
Kegaiatan uji publik Rancangan Perda Penyelenggara Jalan Daerah yang digelar Senin (8/12), di hotel Gajah Mada, mengundang pejabat setingkat Muspida, DPRD, pejabat SKPD terkait, perwakilan kecamatan dan desa, akademisi, dan lain-lain.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, dr. Buntaran Suprianto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan domain konsultan, sehingga pihaknya hanya tergantung kepada pihak konsultan. 
“Kalau mereka mau mengadakan kegiatan ini di rumah makan ya kita ikut, kebetulan mereka mengadakan disini ya kita kesini,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini murni bukan kegiatannya Pemkab. Selaku penerima kontrak, pihaknya sudah menyerahkan semuanya kepada konsultan, mulai dari perencanaannya hingga pelaksanaan uji publik ini. “Ini sudah terlanjur kontrak, kita otomatis tidak bisa menarik lagi kontrak tersebut,” pungkasnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Telanjur Kontrak, Pemkab Lumajang Adakan Kegiatan di Hotel

Lumajang, Aktual.co — Pemkab Lumajang tetap melaksanakan kegiatan rapat di hotel, meski sudah ada Surat Edaran MenPAN dan RB terkait larangan pejabat PNS menggelar rapat di hotel.
Kegaiatan uji publik Rancangan Perda Penyelenggara Jalan Daerah yang digelar Senin (8/12), di hotel Gajah Mada, mengundang pejabat setingkat Muspida, DPRD, pejabat SKPD terkait, perwakilan kecamatan dan desa, akademisi, dan lain-lain.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lumajang, dr. Buntaran Suprianto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan domain konsultan, sehingga pihaknya hanya tergantung kepada pihak konsultan. 
“Kalau mereka mau mengadakan kegiatan ini di rumah makan ya kita ikut, kebetulan mereka mengadakan disini ya kita kesini,” ungkapnya.
Menurutnya, kegiatan ini murni bukan kegiatannya Pemkab. Selaku penerima kontrak, pihaknya sudah menyerahkan semuanya kepada konsultan, mulai dari perencanaannya hingga pelaksanaan uji publik ini. “Ini sudah terlanjur kontrak, kita otomatis tidak bisa menarik lagi kontrak tersebut,” pungkasnya. 

Artikel ini ditulis oleh:

Hindari Konflik Soal Angkutan, Pemprov DKI Gandeng Organda

Jakarta, Aktual.co —Terkait dengan rencana untuk mengubah sistem pelayanan angkutan umum di bawah PT Transjakarta, Pemprov DKI mengatakan pihaknya sedang mematangkan konsep agar tidak timbul penolakan dari pengusaha angkutan umum.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta Emmanuel Kristanto mengatakan mengatakan pihaknya memikirkan penolakan yang mungkin terjadi akibat kebijakan tersebut.
“Pasti ada penolakan karena ini sistem baru. Tapi kita pikirkan gimana sipaya prosesnya berjalan lancar, gak ada gejolak,” ujarnya di Balai Kota, Selasa (9/12).
Emmanuel mengaku sudah mensosialisasikan rencana tersebut kepada operator-operator. Jika sudah dilakukan tahap pengkajian hingga 70 persen, maka akan dibicarakan kembali dengan operator untuk meminta saran.
“Kita prinsip dari awal adalah melibatkan operator, tidak bikin aturan terus ujuk-ujuk terapkan. Kita libatkan operator seoptimal mungkin dari awal,” tambahnya.
Ia mengatakan oparator angkutan umum di Jakarta berjumlah ratusan yang terdiri dari bus besar, bus sedang dan bus kecil. Ketika pemberitahuan rencana kebijakan tersebut beberapa waktu lalu, pengusaha angkutan umum bersedia asalkan diberikan insentif fiskal.
“Kemarin Menteri Perhubungan sudah kirim surat ke Kementerian Dalam Negeri untuk meminta pembebasan bea masuk dan balik nama. Kemudian kita sekarang tunggu surat dari Organda biar tahu resminya yang mau dia minta ke kita itu apa saja,” ujarnya.
Emmanuel mengatakan salah satunya yang diminta pihak Organda adalah menghapusan biaya retribusi. ” Saya bilang berikan surat ke kita biar kita koordinasikan, karena kita mesti komunikasi dengan PAD dan pihak-pihak lain. Prinsipnya kalau untuk kemajuan angkutan umum dan kalau itu sesuai aturan kita akan akomodir,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Hindari Konflik Soal Angkutan, Pemprov DKI Gandeng Organda

Jakarta, Aktual.co —Terkait dengan rencana untuk mengubah sistem pelayanan angkutan umum di bawah PT Transjakarta, Pemprov DKI mengatakan pihaknya sedang mematangkan konsep agar tidak timbul penolakan dari pengusaha angkutan umum.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta Emmanuel Kristanto mengatakan mengatakan pihaknya memikirkan penolakan yang mungkin terjadi akibat kebijakan tersebut.
“Pasti ada penolakan karena ini sistem baru. Tapi kita pikirkan gimana sipaya prosesnya berjalan lancar, gak ada gejolak,” ujarnya di Balai Kota, Selasa (9/12).
Emmanuel mengaku sudah mensosialisasikan rencana tersebut kepada operator-operator. Jika sudah dilakukan tahap pengkajian hingga 70 persen, maka akan dibicarakan kembali dengan operator untuk meminta saran.
“Kita prinsip dari awal adalah melibatkan operator, tidak bikin aturan terus ujuk-ujuk terapkan. Kita libatkan operator seoptimal mungkin dari awal,” tambahnya.
Ia mengatakan oparator angkutan umum di Jakarta berjumlah ratusan yang terdiri dari bus besar, bus sedang dan bus kecil. Ketika pemberitahuan rencana kebijakan tersebut beberapa waktu lalu, pengusaha angkutan umum bersedia asalkan diberikan insentif fiskal.
“Kemarin Menteri Perhubungan sudah kirim surat ke Kementerian Dalam Negeri untuk meminta pembebasan bea masuk dan balik nama. Kemudian kita sekarang tunggu surat dari Organda biar tahu resminya yang mau dia minta ke kita itu apa saja,” ujarnya.
Emmanuel mengatakan salah satunya yang diminta pihak Organda adalah menghapusan biaya retribusi. ” Saya bilang berikan surat ke kita biar kita koordinasikan, karena kita mesti komunikasi dengan PAD dan pihak-pihak lain. Prinsipnya kalau untuk kemajuan angkutan umum dan kalau itu sesuai aturan kita akan akomodir,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pasek: Anomali Citra Menpan RB

Jakarta, Aktual.co — Anggota DPD-RI Gede Pasek Suardika menillai jika instruksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi yang melarang penyelenggaraan pemerintahan digelar di hotel-hotel, sangatlah baik.
Hal itu disampaikan politisi dari Partai Demokrat itu dalam akun twitter @G_paseksuardika sesaat lalu Selasa (9/12).
Namun, dirinya seakan menyayangkan instruksi yang dikeluarkan tersebut seakan tidak melihat dampak secara luas. Sebab, kebijakan Menteri Yuddy tersebut sudah menuai kendala, banyak protes dari pekerja hotel yang terancam di PHK.
“Program citra ini sebenarnya sangat bagus kalau direncanakan dengan baik dan untuk jangka panjang. Namun ketika jelang akhir tahun, banyak hotel yang sudah dapat order, karyawan yang berharap dapat bonus malah terancam PHK,” ujar dia.
“Menpan RB naik citranya, Menteri Pariwisata dan Menaker kena getahnya,” tambah Pasek.
Lebih jauh, kata dia, seharusnya kebijakan itu dibuat secara bertahap maka akan lebih baik. Seperti, disiapkan dulu sarana ruang rapat yang memadai di semua kementerian dan lembaga. Pasalnya, saat ini, lembaga pemerintahan ada yang sudah punya gedung diklat dan mess, tapi ada juga yang jangankan tempat diklat atau mess, kantor saja belum punya.
“Jadi tuntaskan dulu hal ini. #anomalicitra,” tukas Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PII) itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Pasek: Anomali Citra Menpan RB

Jakarta, Aktual.co — Anggota DPD-RI Gede Pasek Suardika menillai jika instruksi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi yang melarang penyelenggaraan pemerintahan digelar di hotel-hotel, sangatlah baik.
Hal itu disampaikan politisi dari Partai Demokrat itu dalam akun twitter @G_paseksuardika sesaat lalu Selasa (9/12).
Namun, dirinya seakan menyayangkan instruksi yang dikeluarkan tersebut seakan tidak melihat dampak secara luas. Sebab, kebijakan Menteri Yuddy tersebut sudah menuai kendala, banyak protes dari pekerja hotel yang terancam di PHK.
“Program citra ini sebenarnya sangat bagus kalau direncanakan dengan baik dan untuk jangka panjang. Namun ketika jelang akhir tahun, banyak hotel yang sudah dapat order, karyawan yang berharap dapat bonus malah terancam PHK,” ujar dia.
“Menpan RB naik citranya, Menteri Pariwisata dan Menaker kena getahnya,” tambah Pasek.
Lebih jauh, kata dia, seharusnya kebijakan itu dibuat secara bertahap maka akan lebih baik. Seperti, disiapkan dulu sarana ruang rapat yang memadai di semua kementerian dan lembaga. Pasalnya, saat ini, lembaga pemerintahan ada yang sudah punya gedung diklat dan mess, tapi ada juga yang jangankan tempat diklat atau mess, kantor saja belum punya.
“Jadi tuntaskan dulu hal ini. #anomalicitra,” tukas Sekjen Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PII) itu.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang

Berita Lain