28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40977

Pemprov DKI Bertemu AusAid Bahas Revitalisasi Angkutan Umum

Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Provinsi DKI bertemu dengan Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) dari AusAid untuk membicarakan mengenai revitalisasi angkutan umum.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta Emmanuel Kristanto mengatakan pihak AusAid ingin membantu Pemprov DKI untuk merevitalisasi angkutan umum.
“Dia tadi laporan bahwa akan melakukan revitalisasi kemudian akan merubah pola yang semula dari setoran menjadi sistem penggajian dan step-stepnya seperti apa,” ujarnya di Balai Kota, Selasa (9/10).
Emmanuel mengatakan, nantinya pola layanan akan diubah dari perorangan menjadi bentuk badan usaha. Nantinya badan usaha tersebut akan berkontrak dengan PT Transjakarta.
“Kontraknya kontrak layanan. Jadi bukan kontrak barang/jasa,” ujarnya.
Ia mengatakan, nantinya Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transjakarta akan membayar badan usaha tersebut dalam bentuk subsidi tergantung dengan tarif yang ditetapkan.
“Nah ini kita sedang hitung kira-kira itu pilot projectnya di mana, kemudian mereka akan kita gaji berapa, ini sedang kita hitung. Masih kita godok terus sistemnya. Pak Gubernur mintanya dalam 1 atau 2 tahun ini pematangan konsepnya,” ujarnya.
Jika dalam 1 atau 2 tahun sudah dilakukan pematangan konsep, maka tahun 2017 akan dilakukan impelementasi kebijakan tersebut.
“Jadi AusAid seperti konsultan. Dia merumuskan stepnya seperti apa,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Pemprov DKI Bertemu AusAid Bahas Revitalisasi Angkutan Umum

Jakarta, Aktual.co —Pemerintah Provinsi DKI bertemu dengan Indonesia Infrastructure Initiative (IndII) dari AusAid untuk membicarakan mengenai revitalisasi angkutan umum.
Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta Emmanuel Kristanto mengatakan pihak AusAid ingin membantu Pemprov DKI untuk merevitalisasi angkutan umum.
“Dia tadi laporan bahwa akan melakukan revitalisasi kemudian akan merubah pola yang semula dari setoran menjadi sistem penggajian dan step-stepnya seperti apa,” ujarnya di Balai Kota, Selasa (9/10).
Emmanuel mengatakan, nantinya pola layanan akan diubah dari perorangan menjadi bentuk badan usaha. Nantinya badan usaha tersebut akan berkontrak dengan PT Transjakarta.
“Kontraknya kontrak layanan. Jadi bukan kontrak barang/jasa,” ujarnya.
Ia mengatakan, nantinya Pemprov DKI Jakarta melalui PT Transjakarta akan membayar badan usaha tersebut dalam bentuk subsidi tergantung dengan tarif yang ditetapkan.
“Nah ini kita sedang hitung kira-kira itu pilot projectnya di mana, kemudian mereka akan kita gaji berapa, ini sedang kita hitung. Masih kita godok terus sistemnya. Pak Gubernur mintanya dalam 1 atau 2 tahun ini pematangan konsepnya,” ujarnya.
Jika dalam 1 atau 2 tahun sudah dilakukan pematangan konsep, maka tahun 2017 akan dilakukan impelementasi kebijakan tersebut.
“Jadi AusAid seperti konsultan. Dia merumuskan stepnya seperti apa,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Oknum TNI Diduga Rampas Motor

Jakarta, Aktual.co —Seorang oknum anggota TNI, berinisial AH dicokok POM TNI dan Polisi setelah merampas motor milik Arief, sesaat korban tengah melintas di Jalan Gambir, Jakarta Pusat. Merasa menjadi korban, Arif pun langsung melapor ke POM dan Polisi.
Saat proses perampasan tersebut, pelaku mengaku akan mengembalikan motor tersebut apabila korban telah memenuhi beberapa persyaratan. 
“Saya minta motor saya di kembalikan,” katanya kepada Aktual.co, Rabu (9/12) dini hari.
Peristiwa perampasan tersebut bermula saat korban yang tengah mengendarai kendaraannya melintas di sekitaran Gambir. Saat tengah melajukan kendaraannya, korban pun dihentikan oleh pelaku. Pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI pun mengambil sepeda motor milik korban.
“Saat saya meminta di kembalikan dia malah beralasan motornya sudah diambil lising,” ujarnya.
Korban yang merasa kesal pun, akhirnya berupaya memancing pelaku yang saat itu korban memiliki nomor telepon pelaku. Saat itulah korban meminta adakan pertemuan dengan pelaku. Bersama POM TNI dan Polisi, korban pun menuju tempat yang telah disepakati oleh pelaku. Pelaku sendiri, kata Arif meminta Ia untuk bertemu dengan pelaku disebuah hotel di kawasan Juanda, Jakarta Pusat. 
“Saya dan warga memancing dia, saat saya lihat di dalam kamar ada alat hisap sabu beserta wanita langsung saya  panggil polisi dan Polisi Militer TNI,” ungkapnya.
Hingga saat ini anggota TNI tersebut belum di ketahui dari kesatuan mana karena pihak kepolisian tidak mau memberikan keterangan dan kasus ini masih di selidiki POM TNI.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Oknum TNI Diduga Rampas Motor

Jakarta, Aktual.co —Seorang oknum anggota TNI, berinisial AH dicokok POM TNI dan Polisi setelah merampas motor milik Arief, sesaat korban tengah melintas di Jalan Gambir, Jakarta Pusat. Merasa menjadi korban, Arif pun langsung melapor ke POM dan Polisi.
Saat proses perampasan tersebut, pelaku mengaku akan mengembalikan motor tersebut apabila korban telah memenuhi beberapa persyaratan. 
“Saya minta motor saya di kembalikan,” katanya kepada Aktual.co, Rabu (9/12) dini hari.
Peristiwa perampasan tersebut bermula saat korban yang tengah mengendarai kendaraannya melintas di sekitaran Gambir. Saat tengah melajukan kendaraannya, korban pun dihentikan oleh pelaku. Pelaku yang mengaku sebagai anggota TNI pun mengambil sepeda motor milik korban.
“Saat saya meminta di kembalikan dia malah beralasan motornya sudah diambil lising,” ujarnya.
Korban yang merasa kesal pun, akhirnya berupaya memancing pelaku yang saat itu korban memiliki nomor telepon pelaku. Saat itulah korban meminta adakan pertemuan dengan pelaku. Bersama POM TNI dan Polisi, korban pun menuju tempat yang telah disepakati oleh pelaku. Pelaku sendiri, kata Arif meminta Ia untuk bertemu dengan pelaku disebuah hotel di kawasan Juanda, Jakarta Pusat. 
“Saya dan warga memancing dia, saat saya lihat di dalam kamar ada alat hisap sabu beserta wanita langsung saya  panggil polisi dan Polisi Militer TNI,” ungkapnya.
Hingga saat ini anggota TNI tersebut belum di ketahui dari kesatuan mana karena pihak kepolisian tidak mau memberikan keterangan dan kasus ini masih di selidiki POM TNI.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid

Insiden Paniai, Presiden: Sesuaikan Saja!

Jakarta, Aktual.co — Insiden penembakan empat warga sipil yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian di Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua sudah sampai di telinga Presiden Joko Widodo. 
Hal itu disampaikan oleh Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Senin (8/12) malam. 
Kata mantan KSAL itu, hingga Senin (8/12) malam, kepolisian masih melakukan verifikasi tentang jumlah korban dalam insiden tersebut.
“Kapolri sudah melapor ke beliau (Jokowi). Presiden meminta kapolri menyesuaikan saja, karena beliau tahu medannya,” ujarnya. 
Tedjo Edi juga mengatakan adapun kronologis dan jumlah korban penembakan tersebut masih simpang siur.
“Informasi terakhir yang didapat adalah 4 warga sipil tewas,” sergahnya.
Sedangkan, lanjutnya, informasi kronologis penembakan ini diduga berawal dari aksi massa yang melawan aparat. Nah, saat itu aparat membela diri, dan sudah diberikan peringatan, tapi akhirnya ada korban.
Sebelumnya, Dewan Adat Paniai, John Gobay mengatakan, kerusuhan ini disebabkan aksi penembakan lima warga sipil oleh aparat TNI-Polri di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Enarotali, Senin.
Menurut John, lima warga yang tewas itu sebelumnya berniat menuntut klarifikasi atas kasus penganiayaan warga oleh dua orang yang diduga adalah aparat pada Minggu (7/12) malam. John Gobay menjelaskan, insiden itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIT, ketika ratusan warga dari Kampung Ipakije berkumpul di Lapangan Karel Gobai. Suasana memanas, ujar dia, ketika massa membakar mobil Fortuner yang dipakai dua orang yang diduga sebagai pelaku penganiayaan.
Usai pembakaran mobil tersebut, massa kembali ke lapangan sembari melakukan waita, tarian perang. Aparat TNI-Polri yang berkumpul di Mapolsek Paniai Timur berusaha membubarkan massa tetapi justru massa bertambah banyak dan masih terus melakukan waita.
“Aparat kemudian melepaskan tembakan yang mengakibatkan 4 warga meninggal di tempat, dan puluhan orang lainnya luka-luka. Lima orang yang meninggal yakni Habakuk Degei, Neles Gobay, Bertus Gobai, Saday Yeimo dan Apinus Gobai,” sebut John Gobay.

Artikel ini ditulis oleh:

Insiden Paniai, Presiden: Sesuaikan Saja!

Jakarta, Aktual.co — Insiden penembakan empat warga sipil yang diduga dilakukan oleh aparat kepolisian di Enarotali, Kabupaten Paniai, Papua sudah sampai di telinga Presiden Joko Widodo. 
Hal itu disampaikan oleh Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno, Senin (8/12) malam. 
Kata mantan KSAL itu, hingga Senin (8/12) malam, kepolisian masih melakukan verifikasi tentang jumlah korban dalam insiden tersebut.
“Kapolri sudah melapor ke beliau (Jokowi). Presiden meminta kapolri menyesuaikan saja, karena beliau tahu medannya,” ujarnya. 
Tedjo Edi juga mengatakan adapun kronologis dan jumlah korban penembakan tersebut masih simpang siur.
“Informasi terakhir yang didapat adalah 4 warga sipil tewas,” sergahnya.
Sedangkan, lanjutnya, informasi kronologis penembakan ini diduga berawal dari aksi massa yang melawan aparat. Nah, saat itu aparat membela diri, dan sudah diberikan peringatan, tapi akhirnya ada korban.
Sebelumnya, Dewan Adat Paniai, John Gobay mengatakan, kerusuhan ini disebabkan aksi penembakan lima warga sipil oleh aparat TNI-Polri di Lapangan Karel Gobai, Kampung Madi, Distrik Paniai Timur, Enarotali, Senin.
Menurut John, lima warga yang tewas itu sebelumnya berniat menuntut klarifikasi atas kasus penganiayaan warga oleh dua orang yang diduga adalah aparat pada Minggu (7/12) malam. John Gobay menjelaskan, insiden itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIT, ketika ratusan warga dari Kampung Ipakije berkumpul di Lapangan Karel Gobai. Suasana memanas, ujar dia, ketika massa membakar mobil Fortuner yang dipakai dua orang yang diduga sebagai pelaku penganiayaan.
Usai pembakaran mobil tersebut, massa kembali ke lapangan sembari melakukan waita, tarian perang. Aparat TNI-Polri yang berkumpul di Mapolsek Paniai Timur berusaha membubarkan massa tetapi justru massa bertambah banyak dan masih terus melakukan waita.
“Aparat kemudian melepaskan tembakan yang mengakibatkan 4 warga meninggal di tempat, dan puluhan orang lainnya luka-luka. Lima orang yang meninggal yakni Habakuk Degei, Neles Gobay, Bertus Gobai, Saday Yeimo dan Apinus Gobai,” sebut John Gobay.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain