28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40989

Peringatan Hari Ibu Sentuh Kelompok Perempuan Rentan

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemPPPA) akan fokus menyentuh kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan khususnya perempuan kepala keluarga, janda, lansia perempuan, dan penyandang disabilitas pada Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-86.

“Ini bisa dibilang bagian revolusi mentalnya, kita di suruh (Presiden) ke desa-desa ketemu ibu-ibu. Hari Ibu yang biasanya kita ke Istana Negara, sekarang ada perubahan yang membuat kami terkejut, kami diminta langsung ke lapangan agar ibu-ibu benar-benar merasakan manfaatnya,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Yohanna Yembise dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (08/12).
 
KemPPPA, menurut dia, memang mengusung tema Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam Wewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan Menuju Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian pada PHI 2014. Tema ini untuk menggarisbawahi pentingnya kemitraan antara perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Untuk menunjukkan kepedulian kepada kelompok perempuan rentan, ia mengatakan pada Peringatan Hari Ibu nanti akan dilakukan kegiatan bhakti sosial.

“Saya rasa ini betul dilakukan, tahun depan akan kita buat begini lagi. Bukan cuma Kementerian ini saja sebenarnya yang terkejut dengan perubahan ini, Kementerian lain pun sama, kegiatan dilakukan diluar Jakarta,” ujar dia.

Peringatan Hari Ibu ke-86 yang didukung lima organisasi perempuan diantaranya Kowani, TP PKK, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan. Selain itu juga didukung Kementerian/Lembaga, dunia usaha serta elemen masyarakat pemerhati isu perempuan.

Sehubungan dengan Peringatan Hari Ibu tersebut, ia mengatakan sejumlah rangkaian acara mulai dari 10–22 Desember 2014 akan digelar. Mulai dari Kathumbiri Expo yang merupakan pameran hasil pemberdayaan perempuan dari seluruh Indonesia hingga seminar yang menghadirkan berbagai narasumber, termasuk menteri di Jakarta Convention Center (JCC).

Selain itu dilakukan pemberian penghargaan khusus bagi pengelola program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diantaranya penghargaan Parahita Eka Praya, rumah sakit ibu sayang bayi, kecamatan sayang ibu, pengelola terbaik program terpadu peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera, dan ketiga perusahaan pembina terbaik tenaga kerja perempuan tingkat provinsi, pengelola program bina keluarga balita tingkat provinsi, dan kelompok terbaik bina keluarga balita tingkat provinsi.

Untuk menunjukkan kepedulian dan keseriusan dalam menciptakan kesetaraan perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan maka beberapa topik terutama orientasi ekonomi akan dibahas dalam seminar, selain juga terkait kekerasan terhadap perempuan, dan perlindungan terhadap anak. Beberapa menteri jadi nara sumber termasuk para Menteri laki-laki.

Artikel ini ditulis oleh:

Peringatan Hari Ibu Sentuh Kelompok Perempuan Rentan

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemPPPA) akan fokus menyentuh kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan khususnya perempuan kepala keluarga, janda, lansia perempuan, dan penyandang disabilitas pada Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-86.

“Ini bisa dibilang bagian revolusi mentalnya, kita di suruh (Presiden) ke desa-desa ketemu ibu-ibu. Hari Ibu yang biasanya kita ke Istana Negara, sekarang ada perubahan yang membuat kami terkejut, kami diminta langsung ke lapangan agar ibu-ibu benar-benar merasakan manfaatnya,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Yohanna Yembise dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (08/12).
 
KemPPPA, menurut dia, memang mengusung tema Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam Wewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan Menuju Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian pada PHI 2014. Tema ini untuk menggarisbawahi pentingnya kemitraan antara perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Untuk menunjukkan kepedulian kepada kelompok perempuan rentan, ia mengatakan pada Peringatan Hari Ibu nanti akan dilakukan kegiatan bhakti sosial.

“Saya rasa ini betul dilakukan, tahun depan akan kita buat begini lagi. Bukan cuma Kementerian ini saja sebenarnya yang terkejut dengan perubahan ini, Kementerian lain pun sama, kegiatan dilakukan diluar Jakarta,” ujar dia.

Peringatan Hari Ibu ke-86 yang didukung lima organisasi perempuan diantaranya Kowani, TP PKK, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan. Selain itu juga didukung Kementerian/Lembaga, dunia usaha serta elemen masyarakat pemerhati isu perempuan.

Sehubungan dengan Peringatan Hari Ibu tersebut, ia mengatakan sejumlah rangkaian acara mulai dari 10–22 Desember 2014 akan digelar. Mulai dari Kathumbiri Expo yang merupakan pameran hasil pemberdayaan perempuan dari seluruh Indonesia hingga seminar yang menghadirkan berbagai narasumber, termasuk menteri di Jakarta Convention Center (JCC).

Selain itu dilakukan pemberian penghargaan khusus bagi pengelola program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diantaranya penghargaan Parahita Eka Praya, rumah sakit ibu sayang bayi, kecamatan sayang ibu, pengelola terbaik program terpadu peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera, dan ketiga perusahaan pembina terbaik tenaga kerja perempuan tingkat provinsi, pengelola program bina keluarga balita tingkat provinsi, dan kelompok terbaik bina keluarga balita tingkat provinsi.

Untuk menunjukkan kepedulian dan keseriusan dalam menciptakan kesetaraan perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan maka beberapa topik terutama orientasi ekonomi akan dibahas dalam seminar, selain juga terkait kekerasan terhadap perempuan, dan perlindungan terhadap anak. Beberapa menteri jadi nara sumber termasuk para Menteri laki-laki.

Artikel ini ditulis oleh:

Cara Jitu Hasilkan Suara Bagus pada Burung Perkutut

Jakarta, Aktual.co — Pemilik toko burung di pasar burung Barito, Jakarta Selatan, Joko mengungkapkan, bahwa jenis burung perkutut yang bagus adalah jenis bangkok.  Harga perkutut bangkok yang dijual di kios burung miliknya, sekitar Rp2 juta- Rp2,5 juta. Kata Joko, biasanya orang tua yang suka memelihara jenis burung ini untuk bersantai.

“Kebanyakan mereka lebih suka perkutut dari pada burung ocehan. Kalau ocehan harus dibersihin kandangnya, dijemur, dimandiin, dikasih makan jangkrik. Kalau kutut enggak. Kalau ngasih makan dua hari tiga hari nggak apa-apa. Satu tempat makan bisa lima-enam hari,” urai Joko, di Jakarta Selatan.

Di tempat yang sama, Joko menerangkan, dalam merawat perkutut, pemilik harus jeli dan telaten. Setiap harinya, perkutut harus dijemur agar menghasilkan suara yang bagus. 

“Yang penting harus dijemur dan dikasih obat. Jemurnya pagi sampai sore biar kuat. Kalau kutut kurang dijemur suaranya kurang. Itu sudah pasti. Soalnya kutut senangnya tempat panas. Kutut, tekukur, puter itu sukanya panas. Kalau burung-burung lain gak kuat,” urainya menambahkan.

Agar stamina perkutut kuat dan tidak mudah sakit, saran Joko, pemilik bisa mengombinasikan dengan berbagai ramuan. “Kaya ramuan ya kencur, telor, madu. Ada yang sudah jadi harganya Rp15 ribu. Kalau yang murah kalau kiloan kan belum di apa-apain itu burung kurang suka. Burung sehat suara akan bagus,” terangnya lagi.

Terakhir, Joko memberikan tips kepada kami untuk menghasilkan suara perkutut bagus. “Kasih obat (kapsul) dan sambil dijemur udah cukup. Kalau kasih obat itu paling 3 bulan sudah bagus. Kalau kutut bangkok cepet. Paling gak semingggu dua kali. Dua kapsul. Kadang-kadang ada empat-enam,” katanya lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Cara Jitu Hasilkan Suara Bagus pada Burung Perkutut

Jakarta, Aktual.co — Pemilik toko burung di pasar burung Barito, Jakarta Selatan, Joko mengungkapkan, bahwa jenis burung perkutut yang bagus adalah jenis bangkok.  Harga perkutut bangkok yang dijual di kios burung miliknya, sekitar Rp2 juta- Rp2,5 juta. Kata Joko, biasanya orang tua yang suka memelihara jenis burung ini untuk bersantai.

“Kebanyakan mereka lebih suka perkutut dari pada burung ocehan. Kalau ocehan harus dibersihin kandangnya, dijemur, dimandiin, dikasih makan jangkrik. Kalau kutut enggak. Kalau ngasih makan dua hari tiga hari nggak apa-apa. Satu tempat makan bisa lima-enam hari,” urai Joko, di Jakarta Selatan.

Di tempat yang sama, Joko menerangkan, dalam merawat perkutut, pemilik harus jeli dan telaten. Setiap harinya, perkutut harus dijemur agar menghasilkan suara yang bagus. 

“Yang penting harus dijemur dan dikasih obat. Jemurnya pagi sampai sore biar kuat. Kalau kutut kurang dijemur suaranya kurang. Itu sudah pasti. Soalnya kutut senangnya tempat panas. Kutut, tekukur, puter itu sukanya panas. Kalau burung-burung lain gak kuat,” urainya menambahkan.

Agar stamina perkutut kuat dan tidak mudah sakit, saran Joko, pemilik bisa mengombinasikan dengan berbagai ramuan. “Kaya ramuan ya kencur, telor, madu. Ada yang sudah jadi harganya Rp15 ribu. Kalau yang murah kalau kiloan kan belum di apa-apain itu burung kurang suka. Burung sehat suara akan bagus,” terangnya lagi.

Terakhir, Joko memberikan tips kepada kami untuk menghasilkan suara perkutut bagus. “Kasih obat (kapsul) dan sambil dijemur udah cukup. Kalau kasih obat itu paling 3 bulan sudah bagus. Kalau kutut bangkok cepet. Paling gak semingggu dua kali. Dua kapsul. Kadang-kadang ada empat-enam,” katanya lagi.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Publik Sepakbola Harus Evaluasi Kinerja PSSI

Jakarta, Aktual.co — Pengamat olahraga, Anton Sanjoyo, menyerukan kepada seluruh publik sepakbola Indonesia untuk mengevaluasi kinerja Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

“Layer pertama yang bisa mengevaluasi kinerja PSSI adalah publik sepakbola itu sendiri. Klub, pemain, pelatih punya wewenang untuk itu,” kata Anton ketika dihubungi Aktual.co, Seni (8/12).

Seperti diketahui, melihat penampilan Timnas senior di Piala AFF 2014 lalu, membuat beberapa kelompok geram. Mereka mengancam akan membekukan PSSI.

Aksi paling nyata dari kelompok suporter adalah, tuntutan yang dilayangkan oleh Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) ke PSSI melalui Komisi Informasi Publik. FDSI menuntut PSSI agar melakukan transparansi keuangan ke publik.

Meski begitu, lanjut Anton, kelompok suporter tidak bisa mengintervensi, karena mereka tidak termasuk ke dalam keanggotaan PSSI.

Menurut Anton, yang dapat mengintervensi PSSI adalah “stakeholders” (pemangku kebijakan). Dalam hal ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga punya kuasa untuk itu.

“Apakah keuangan PSSI harus mendengar rekomendasi publik? hanya lembaga pemerintah yang punya wewenang,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Pengamat: Publik Sepakbola Harus Evaluasi Kinerja PSSI

Jakarta, Aktual.co — Pengamat olahraga, Anton Sanjoyo, menyerukan kepada seluruh publik sepakbola Indonesia untuk mengevaluasi kinerja Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).

“Layer pertama yang bisa mengevaluasi kinerja PSSI adalah publik sepakbola itu sendiri. Klub, pemain, pelatih punya wewenang untuk itu,” kata Anton ketika dihubungi Aktual.co, Seni (8/12).

Seperti diketahui, melihat penampilan Timnas senior di Piala AFF 2014 lalu, membuat beberapa kelompok geram. Mereka mengancam akan membekukan PSSI.

Aksi paling nyata dari kelompok suporter adalah, tuntutan yang dilayangkan oleh Forum Diskusi Suporter Indonesia (FDSI) ke PSSI melalui Komisi Informasi Publik. FDSI menuntut PSSI agar melakukan transparansi keuangan ke publik.

Meski begitu, lanjut Anton, kelompok suporter tidak bisa mengintervensi, karena mereka tidak termasuk ke dalam keanggotaan PSSI.

Menurut Anton, yang dapat mengintervensi PSSI adalah “stakeholders” (pemangku kebijakan). Dalam hal ini, Kementerian Pemuda dan Olahraga punya kuasa untuk itu.

“Apakah keuangan PSSI harus mendengar rekomendasi publik? hanya lembaga pemerintah yang punya wewenang,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain