28 Desember 2025
Beranda blog Halaman 40988

APPI: Delapan Klub ISL Tunggak Gaji

Jakarta, Aktual.co — Delapan klub peserta kompetisi Indonesia Super League 2013/2014 belum melunasi gaji pemain, meski kompetisi tertinggi di Tanah Air ini sudah selesai digelar.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Asosiasi Persepakbola Profesional Indonesia (APPI) di Jakarta, Senin (8/12), delapan klub yang menunggak gaji antara satu hingga empat bulan didominasi klub besar.

Data APPI ini didasarkan per akhir November 2014.

Tim yang menunggak gaji pemain selama empat bulan adalah Persija Jakarta dan Mitra Kukar, tiga bulan adalah Persebaya Surabaya dan PSM Makassar. Untuk dua bulan adalah Persiba Balikpapan, Pelita Bandung Raya, dan Persepam Madura (degradasi).

Dari delapan tim tersebut ternyata ada Arema Indonesia (Arema Cronus) yang menunggak gaji selama satu bulan. Padahal klub ini sebelumnya tidak terdengar masalah pada pembayaran gaji pemain.

Saat dikonfirmasi ke manajemen Arema melalui Media Officer Sudarmaji menjelaskan pembayaran gaji pemain dilakukan secara dengan kesepakatan yang ada sebelumnya.

“Periode gajian pemain Arema per tanggal 28 dengan masa toleransi tujuh hari ke depan,” kata Sudarmaji melalui pesan singkat.

Kondisi berbeda justru pada klub-klub yang selama ini sulit berjuang untuk masuk papan atas kompetisi tertinggi di Tanah Air, seperti Gresik United, Persik Kediri, Persijap (degradasi),Pusam Samarinda, Persiram dan Persita (degradasi). Klub ini justru sudah menyelesaikan semua tanggungannya Selain itu, klub yang sudah menuntaskan kewajibannya adalah Persib Bandung, Semen Padang, Persipura, Sriwijaya FC dan Barito Putra. Sementara itu, tiga klub lainnya yaitu Perseru Serui, Persiba Bantul (degradasi) dan Persela Lamongan masih dalam konfirmasi.

Atas kondisi ini, pihak APPI meminta kepada klub untuk segera melunasi semua tanggungan gaji pemain musim 2013/2014 sebelum menyerahkan berkas verifikasi klub kepada pihak berwenang di PSSI untuk memulai musim baru 2014/2015.

Dalam keterangan tertulisnya APPI menegaskan jika data yang diperoleh berdasarkan keterangan dari pesepakbola yang dikotrak musim 2013/2014 dalam satu klub yang bersangkutan hingga awal Desember 2014. Adapun jumlah kewajiban yang belum dilunasi berdasarkan sampai masa berakhirnya kontrak.

Artikel ini ditulis oleh:

APPI: Delapan Klub ISL Tunggak Gaji

Jakarta, Aktual.co — Delapan klub peserta kompetisi Indonesia Super League 2013/2014 belum melunasi gaji pemain, meski kompetisi tertinggi di Tanah Air ini sudah selesai digelar.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Asosiasi Persepakbola Profesional Indonesia (APPI) di Jakarta, Senin (8/12), delapan klub yang menunggak gaji antara satu hingga empat bulan didominasi klub besar.

Data APPI ini didasarkan per akhir November 2014.

Tim yang menunggak gaji pemain selama empat bulan adalah Persija Jakarta dan Mitra Kukar, tiga bulan adalah Persebaya Surabaya dan PSM Makassar. Untuk dua bulan adalah Persiba Balikpapan, Pelita Bandung Raya, dan Persepam Madura (degradasi).

Dari delapan tim tersebut ternyata ada Arema Indonesia (Arema Cronus) yang menunggak gaji selama satu bulan. Padahal klub ini sebelumnya tidak terdengar masalah pada pembayaran gaji pemain.

Saat dikonfirmasi ke manajemen Arema melalui Media Officer Sudarmaji menjelaskan pembayaran gaji pemain dilakukan secara dengan kesepakatan yang ada sebelumnya.

“Periode gajian pemain Arema per tanggal 28 dengan masa toleransi tujuh hari ke depan,” kata Sudarmaji melalui pesan singkat.

Kondisi berbeda justru pada klub-klub yang selama ini sulit berjuang untuk masuk papan atas kompetisi tertinggi di Tanah Air, seperti Gresik United, Persik Kediri, Persijap (degradasi),Pusam Samarinda, Persiram dan Persita (degradasi). Klub ini justru sudah menyelesaikan semua tanggungannya Selain itu, klub yang sudah menuntaskan kewajibannya adalah Persib Bandung, Semen Padang, Persipura, Sriwijaya FC dan Barito Putra. Sementara itu, tiga klub lainnya yaitu Perseru Serui, Persiba Bantul (degradasi) dan Persela Lamongan masih dalam konfirmasi.

Atas kondisi ini, pihak APPI meminta kepada klub untuk segera melunasi semua tanggungan gaji pemain musim 2013/2014 sebelum menyerahkan berkas verifikasi klub kepada pihak berwenang di PSSI untuk memulai musim baru 2014/2015.

Dalam keterangan tertulisnya APPI menegaskan jika data yang diperoleh berdasarkan keterangan dari pesepakbola yang dikotrak musim 2013/2014 dalam satu klub yang bersangkutan hingga awal Desember 2014. Adapun jumlah kewajiban yang belum dilunasi berdasarkan sampai masa berakhirnya kontrak.

Artikel ini ditulis oleh:

Peneliti: Pencegahan Nyamuk DBD Wolbachia Direspon Baik Warga

Jakarta, Aktual.co —  Penyebaran nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia sebagai penelitian awal dalam penanggulangan demam berdarah dengue mendapat tanggapan baik dari masyarakat di wilayah penyebaran, kata peneliti utama Riris Andono.

“Tanggapan masyarakat Jomblangan dan Singosaren sangat baik dan mendukung kami, dan kami mengucapkan terima kasih,” katanya usai peletakan perdana telur nyamuk ber-wolbacia di Jomblangan dan Singosaren Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogykarta, Senin (08/12).

Menurut dia, penelitian penanggulangan DBD melalui penyebaran nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia yang dilakukan Eliminate Dengue Project (EDP) di wilayah Kabupaten Bantul ini merupakan hasil kerja sama Fakultas Kedokteran UGM dan Yayasan Tahija.

Penelitian tersebut, kata dia diawali dengan peletakan perdana telur nyamuk aedes aegypti berwolbachia dengan ember khusus berisi sekitar 60-80 telur menyasar di wilayah Banguntapan yang meliputi 11 rukun tetangga (RT) di Dusun Jomblangan serta lima RT di Dusun Singosaren.

“Memang ada masyarakat yang tidak mau rumahnya diletakkan ember nyamuk ber-wolbachia, karena adanya anak kecil, atau ada anggota keluarga yang sakit, kami menghargai itu, namun umumnya mereka suport kami,” katanya.

Ia juga mengatakan, sebelum melakukan penelitian tersebut pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat maupun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.

“Sebelum penyebaran wolbachia kami juga melakukan penjajakan, pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat, seperti kunjungan ke tokoh-tokoh masyarakat, maupun kegiatan sosial kemasyarakatan,” katanya.

Sementara itu, peneliti lain, Warsito Tanto Wijoyo mengatakan, penelitian yang dilakukan di DIY saat ini baru tahap awal untuk mengetahui kemampuan adaptasi nyamuk ber-wolbachia di alam bebas, sehingga efektivitas terhadap penurunan kasus DBD masih panjang.

“Akan ada tiga tahapan penelitian untuk mengetahui efektifitas nyamuk ini dalam penanggulangan DBD, dan ini masih fase pertama sehingga belum bisa dilihat hasilnya, untuk penurunan kasus DBD memang butuh waktu lama,” katanya.

Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam IX berkesempatan meletakkan telur perdana nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia secara simbolis di depan rumah milik Wiji Purwanto, pedukuhan Jomblangan Desa Banguntapan, Bantul.

“Penyebaran nyamuk aedes aegypti sangat luas, sehingga diharapkan wolbachia mampu menghambat penyebaran virus dengue pada nyamuk aedes aegypti hingga mengurangi risiko kesakitan bahkan kematian,” kata Wabup membacakan sambutan Gubernur Sri Sultan HB X.

Artikel ini ditulis oleh:

Peneliti: Pencegahan Nyamuk DBD Wolbachia Direspon Baik Warga

Jakarta, Aktual.co —  Penyebaran nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia sebagai penelitian awal dalam penanggulangan demam berdarah dengue mendapat tanggapan baik dari masyarakat di wilayah penyebaran, kata peneliti utama Riris Andono.

“Tanggapan masyarakat Jomblangan dan Singosaren sangat baik dan mendukung kami, dan kami mengucapkan terima kasih,” katanya usai peletakan perdana telur nyamuk ber-wolbacia di Jomblangan dan Singosaren Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogykarta, Senin (08/12).

Menurut dia, penelitian penanggulangan DBD melalui penyebaran nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia yang dilakukan Eliminate Dengue Project (EDP) di wilayah Kabupaten Bantul ini merupakan hasil kerja sama Fakultas Kedokteran UGM dan Yayasan Tahija.

Penelitian tersebut, kata dia diawali dengan peletakan perdana telur nyamuk aedes aegypti berwolbachia dengan ember khusus berisi sekitar 60-80 telur menyasar di wilayah Banguntapan yang meliputi 11 rukun tetangga (RT) di Dusun Jomblangan serta lima RT di Dusun Singosaren.

“Memang ada masyarakat yang tidak mau rumahnya diletakkan ember nyamuk ber-wolbachia, karena adanya anak kecil, atau ada anggota keluarga yang sakit, kami menghargai itu, namun umumnya mereka suport kami,” katanya.

Ia juga mengatakan, sebelum melakukan penelitian tersebut pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui tokoh masyarakat maupun pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) setempat.

“Sebelum penyebaran wolbachia kami juga melakukan penjajakan, pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat, seperti kunjungan ke tokoh-tokoh masyarakat, maupun kegiatan sosial kemasyarakatan,” katanya.

Sementara itu, peneliti lain, Warsito Tanto Wijoyo mengatakan, penelitian yang dilakukan di DIY saat ini baru tahap awal untuk mengetahui kemampuan adaptasi nyamuk ber-wolbachia di alam bebas, sehingga efektivitas terhadap penurunan kasus DBD masih panjang.

“Akan ada tiga tahapan penelitian untuk mengetahui efektifitas nyamuk ini dalam penanggulangan DBD, dan ini masih fase pertama sehingga belum bisa dilihat hasilnya, untuk penurunan kasus DBD memang butuh waktu lama,” katanya.

Pada kesempatan itu, Wakil Gubernur DIY, Sri Paduka Pakualam IX berkesempatan meletakkan telur perdana nyamuk aedes aegypti ber-wolbachia secara simbolis di depan rumah milik Wiji Purwanto, pedukuhan Jomblangan Desa Banguntapan, Bantul.

“Penyebaran nyamuk aedes aegypti sangat luas, sehingga diharapkan wolbachia mampu menghambat penyebaran virus dengue pada nyamuk aedes aegypti hingga mengurangi risiko kesakitan bahkan kematian,” kata Wabup membacakan sambutan Gubernur Sri Sultan HB X.

Artikel ini ditulis oleh:

Peringatan Hari Ibu Sentuh Kelompok Perempuan Rentan

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemPPPA) akan fokus menyentuh kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan khususnya perempuan kepala keluarga, janda, lansia perempuan, dan penyandang disabilitas pada Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-86.

“Ini bisa dibilang bagian revolusi mentalnya, kita di suruh (Presiden) ke desa-desa ketemu ibu-ibu. Hari Ibu yang biasanya kita ke Istana Negara, sekarang ada perubahan yang membuat kami terkejut, kami diminta langsung ke lapangan agar ibu-ibu benar-benar merasakan manfaatnya,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Yohanna Yembise dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (08/12).
 
KemPPPA, menurut dia, memang mengusung tema Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam Wewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan Menuju Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian pada PHI 2014. Tema ini untuk menggarisbawahi pentingnya kemitraan antara perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Untuk menunjukkan kepedulian kepada kelompok perempuan rentan, ia mengatakan pada Peringatan Hari Ibu nanti akan dilakukan kegiatan bhakti sosial.

“Saya rasa ini betul dilakukan, tahun depan akan kita buat begini lagi. Bukan cuma Kementerian ini saja sebenarnya yang terkejut dengan perubahan ini, Kementerian lain pun sama, kegiatan dilakukan diluar Jakarta,” ujar dia.

Peringatan Hari Ibu ke-86 yang didukung lima organisasi perempuan diantaranya Kowani, TP PKK, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan. Selain itu juga didukung Kementerian/Lembaga, dunia usaha serta elemen masyarakat pemerhati isu perempuan.

Sehubungan dengan Peringatan Hari Ibu tersebut, ia mengatakan sejumlah rangkaian acara mulai dari 10–22 Desember 2014 akan digelar. Mulai dari Kathumbiri Expo yang merupakan pameran hasil pemberdayaan perempuan dari seluruh Indonesia hingga seminar yang menghadirkan berbagai narasumber, termasuk menteri di Jakarta Convention Center (JCC).

Selain itu dilakukan pemberian penghargaan khusus bagi pengelola program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diantaranya penghargaan Parahita Eka Praya, rumah sakit ibu sayang bayi, kecamatan sayang ibu, pengelola terbaik program terpadu peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera, dan ketiga perusahaan pembina terbaik tenaga kerja perempuan tingkat provinsi, pengelola program bina keluarga balita tingkat provinsi, dan kelompok terbaik bina keluarga balita tingkat provinsi.

Untuk menunjukkan kepedulian dan keseriusan dalam menciptakan kesetaraan perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan maka beberapa topik terutama orientasi ekonomi akan dibahas dalam seminar, selain juga terkait kekerasan terhadap perempuan, dan perlindungan terhadap anak. Beberapa menteri jadi nara sumber termasuk para Menteri laki-laki.

Artikel ini ditulis oleh:

Peringatan Hari Ibu Sentuh Kelompok Perempuan Rentan

Jakarta, Aktual.co — Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemPPPA) akan fokus menyentuh kelompok masyarakat kurang mampu dan rentan khususnya perempuan kepala keluarga, janda, lansia perempuan, dan penyandang disabilitas pada Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-86.

“Ini bisa dibilang bagian revolusi mentalnya, kita di suruh (Presiden) ke desa-desa ketemu ibu-ibu. Hari Ibu yang biasanya kita ke Istana Negara, sekarang ada perubahan yang membuat kami terkejut, kami diminta langsung ke lapangan agar ibu-ibu benar-benar merasakan manfaatnya,” kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA) Yohanna Yembise dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (08/12).
 
KemPPPA, menurut dia, memang mengusung tema Kesetaraan Perempuan dan Laki-Laki Dalam Wewujudkan Pembangunan yang Berkelanjutan dan Berkeadilan Menuju Indonesia Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian pada PHI 2014. Tema ini untuk menggarisbawahi pentingnya kemitraan antara perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan, baik di pedesaan maupun perkotaan.

Untuk menunjukkan kepedulian kepada kelompok perempuan rentan, ia mengatakan pada Peringatan Hari Ibu nanti akan dilakukan kegiatan bhakti sosial.

“Saya rasa ini betul dilakukan, tahun depan akan kita buat begini lagi. Bukan cuma Kementerian ini saja sebenarnya yang terkejut dengan perubahan ini, Kementerian lain pun sama, kegiatan dilakukan diluar Jakarta,” ujar dia.

Peringatan Hari Ibu ke-86 yang didukung lima organisasi perempuan diantaranya Kowani, TP PKK, Bhayangkari, Dharma Pertiwi, Dharma Wanita Persatuan. Selain itu juga didukung Kementerian/Lembaga, dunia usaha serta elemen masyarakat pemerhati isu perempuan.

Sehubungan dengan Peringatan Hari Ibu tersebut, ia mengatakan sejumlah rangkaian acara mulai dari 10–22 Desember 2014 akan digelar. Mulai dari Kathumbiri Expo yang merupakan pameran hasil pemberdayaan perempuan dari seluruh Indonesia hingga seminar yang menghadirkan berbagai narasumber, termasuk menteri di Jakarta Convention Center (JCC).

Selain itu dilakukan pemberian penghargaan khusus bagi pengelola program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) yang diantaranya penghargaan Parahita Eka Praya, rumah sakit ibu sayang bayi, kecamatan sayang ibu, pengelola terbaik program terpadu peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera, dan ketiga perusahaan pembina terbaik tenaga kerja perempuan tingkat provinsi, pengelola program bina keluarga balita tingkat provinsi, dan kelompok terbaik bina keluarga balita tingkat provinsi.

Untuk menunjukkan kepedulian dan keseriusan dalam menciptakan kesetaraan perempuan dan laki-laki di segala bidang pembangunan maka beberapa topik terutama orientasi ekonomi akan dibahas dalam seminar, selain juga terkait kekerasan terhadap perempuan, dan perlindungan terhadap anak. Beberapa menteri jadi nara sumber termasuk para Menteri laki-laki.

Artikel ini ditulis oleh:

Berita Lain